Вы находитесь на странице: 1из 8

PENDAHULUAN

BAB III
METODE DAN PENDEKATAN

3.1. Metodologi

Aspek-aspek kualitatif meliputi kondisi masyarakat seperti halnya adat iistiadat/kebiasaan, aspirasi dan
harapan masyarakat dideskripsikan untuk menjelaskan aspek-aspek kuantitatif yang ada di wilayah
perencanaan. Aspek-aspek kuantitatif di antaranya meliputi komposisi penduduk, kondisi sarana dan prasarana
lingkungan dan lain sebagainya. Perencanaan yang disusun didasarkan pada kajian terhadap aspek kualitatif
dan kuantitatif, mengacu pada kondisi, potensi dan permasalahan yang terdapat di wilayah Kabupaten
Purbalingga.

3.1.1. Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalam perencanaan ini dibedakan menjadi data kualitatif dan data kuantitatif.
Data yang bersifat kualitatif dikumpulkan melalui teknik interview langsung terhadap aparatur pemerintahan di
wilayah perencanaan serta interview terhadap pemuka-pemuka masyarakat. Langkah tersebut dimaksudkan
dalam rangka menginventarisasikan masalah-masalah sosial di masyarakat, menggali aspirasi dan ekspektasi
yang berkembang serta mengetahui tingkat partisipasi masyarakat terhadap program pembangunan.

Data yang diperoleh melalui interview merupakan data primer genuine. Selain dilakukan interview, juga
dilakukan pengamatan langsung (observasi) di lapangan untuk memperoleh gambaran konkrit tentang kondisi
daerah, kondisi masyarakat, potensi-potensi atau kendala di dalamnya. Semua informasi yang diperoleh dapat
digunakan sebagai petunjuk awal dalam memulai tahap kegiatan berikutnya serta melengkapi atau mempertajam
data kuantitatif.

Data kuantitatif yang digunakan merupakan data-data sekunder. Teknik pengumpulan data yang
digunakan ialah dokumentasi dan survey. Beberapa data yang diperlukan untuk identifikasi dan inventarisasi
permasalahan di wilayah perencanaan antara lain meliputi :

- Kondisi fisik dasar wilayah

- Karakteristik ruang wilayah

- Kondisi fisik infrastruktur

- Sistem infrastruktur wilayah

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang CiptaIII-1


Karya Kabupaten Purbalingga
PENDAHULUAN

- Permasalahan dan kendala pengembangan wilayah

3.1.2. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya
sebagai berikut:

a. Survey untuk pengumpulan data primer dan sekunder untuk pembuatan profil wilayah
Kabupaten Purbalingga dilakukan setelah ada penetapan lokasi wilayah perencanaan.

b. Konsultasi dalam rangka pelaksanaan penyusunan Rencana Program Investasi Jangka


Menengah (RPIJM) pengembangan wilayah Kabupaten Purbalingga dilakukan baik secara formal maupun
informal dengan pihak terkait untuk memperoleh data-data/ informasi yang maksimal.

c. Konsultasi juga melibatkan antara konsultan dan aparat pemda yang terlibat sebagai anggota
tim teknis.

d. Pengolahan data dilakukan dengan kajian teknis teoritis sehingga dapat dilaksanakan
penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah pengembangan wilayah yang relevan sesuai
dengan profil wilayah (potensi, permasalahan, dan rencana tata ruang).

e. Penyusunan RPIJM wilayah Kabupaten Purbalingga ditetapkan berdasarkan kesepakatan


program pembangunan infrastruktur yang telah disetujui di dalam rapat teknis.

f. Rancang bangun untuk komponen fisik lingkungan perumahan permukiman mengikuti standart
teknis Departemen Pekerjaan Umum, serta menyesuaikan dengan kondisi setempat.

Proses Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Purbalingga
dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
Proses Perencanaan yang Partisipatif
Membangun Transparansi dan Persepsi Bersama
Prinsip Keterpaduan, pengembangan wilayah dan Keberlanjutan
Kelayakan Teknis & Teknologis
Kelayakan Finansial & Ekonomi
Kelayakan Sosial
Kelayakan Lingkungan
Optimalisasi

3.1.3 Muatan RPIJM

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang CiptaIII-2


Karya Kabupaten Purbalingga
PENDAHULUAN

Muatan-muatan materi yang terdapat dalam Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Purbalingga antara lain:
1. Pendahuluan
2. Gambaran Kondisi Wilayah
a. Gambaran Umum (geografis, demografis, perekonomian daerah, serta kondisi sosial dan
budaya);
b. Gambaran Prasarana (kondisi seluruh sektor yang ada dalam lingkup infrastruktur bidang
PU/Cipta Karya)
3. Rencana/ Strategi Pembangunan Kawasan
a. Skenario pengembangan wilayah kab./kota
b. Skenario pembangunan sektor bidang CK/PU
4. Rencana Program Investasi Jangka Menengah Infrastruktur
a. Rencana Pengembangan permukiman
b. Rencana Penataan bangunan dan lingkungan
c. Rencana Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP)
d. Rencana Penyediaan dan pengelolaan Air Minum
5. Aspek Safeguard Sosial dan Lingkungan
6. Aspek Keuangan Daerah dan Rencana Peningkatan Pendapatan
7. Aspek Kelembagaan Daerah dan Rencana Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
8. Rencana Kesepakatan (Memorandum) Program Investasi dan Aspek Legalitas

3.1.4 Format Kerangka Dasar Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPIJM)
Format kerangka dasar penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Purbalingga secara terpadu meliputi:
I. Pendahuluan
III. Gambaran Kondisi/ Permasalahan Kabupaten
Menjelaskan kondisi dan permasalahan yang dihadapi meliputi: aspek fisik-lingkungan,
kependudukan, perekonomian, sosial budaya
Pembahasan yang lebih mendalam mengenai kondisi dan permasalahan infrastruktur kota
Potensi dan Persoalan Kabupaten pembahasan dapat lebih difokuskan pada persoalan bidang
pekerjaan umum/cipta karya
III. Rencana /Strategi Pembangunan Kota/Kab
a. Skenario Pengembangan Wilayah Kab./Kota
Arahan Pengembangan Struktur Kabupaten/ Kota (Acuan RPJMD, RTRW dst) menekankan
pada Rencana Pengembangan Kota/Kab per kawasan (Permukiman)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang CiptaIII-3


Karya Kabupaten Purbalingga
PENDAHULUAN

Fungsi dan Peran Kota


Identifikasi Wilayah yang diikendalikan
Identifikasi Wilayah yang didorong Pertumbuhannya
Arahan Pengembangan Penduduk dan Pemukiman
Arahan Rencana Induk Sistem Infrastruktur
b. Skenario Pembangunan Sektor Bidang CK/PU Kabupaten/Kota
Rencana Induk Sistem (RIS)/Masterplan Infrastruktur
Identifikasi Kebutuhan Investasi Pembangunan Infrastruktur
Logical Framework: Keterkaitan Rencana Pengembangan Wilayah dan Rencana
Pembangunan Infrastruktur (Masterplan Infrastruktur)
Prioritas Pembangunan Infrastruktur Kabupaten/Kota
IV. Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Pengembangan Permukiman (Urban Renewal, Perbaikan Kampung, dukungan RSH &
Rusunawa, dst)
Penataan Bangunan & Lingkungan (RTBL, Revitalisasi Kawasan, RTH, dst)
Penyehatan Lingkungan Permukiman (Persampahan, Air Limbah, Drainase)
Pengembangan SPAM
Ditinjau kelayakan investasinya (analisis kelayakan program,besaran, lokasi, biaya, sumber
dana)
Sinkronisasi dengan program pusat dan provinsi
V. Aspek Safeguard Sosial dan Lingkungan
VI. Analisis Kemampuan Kelembagaan dan Keuangan Daerah serta Rencana Tindak (Action Plan)
VII. Tinjauan Kemampuan Keuangan & Kelembagaan
Tinjauan Kemampuan Keuangan Daerah (rencana penerimaan dan belanja, kemampuan pinjaman dan
proyeksi keuangan daerah)
Tinjauan Kemampuan kelembagaan daerah

Rencana Peningkatan Kapasitas Keuangan dan Kelembagaan


VIII. Memorandum
Ringkasan Rencana Pembangunan Kabupaten/Kota
Ringkasan Program Prioritas Infrastruktur
Rencana Kesepakatan (Memorandum)

Pendekatan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif yang
mengacu pada tercapainya maksud, tujuan dan sasaran pekerjaan Rencana Program Investasi Jangka
Menengah (RPIJM) Kabupaten Purbalingga. Pendekatan umum kegiatannya antara lain sebagai berikut:

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang CiptaIII-4


Karya Kabupaten Purbalingga
PENDAHULUAN

3.2. Pendekatan Rencana Program Investasi Jangka Menengah

3.2.1 Identifikasi Kawasan Strategis

Tiga hal utama yang paling penting diperhatikan dalam melakukan pencermatan potensi unggulan kawasan,
yaitu :

a. Kawasan unggulan yang terletak di perkotaan maupun di perdesaan yang akan dikembangkan dalam
struktur tata ruang (hirarkhi dan sub wilayah pengembangan). Kawasan unggulan menjadi prioritas untuk
dijadikan kawasan pusat pengembangan. Wilayah Kabupaten Purbalingga yang diprioritaskan sebagai
kawasan pusat pertumbuhan antara lain:
Kecamatan Purbalingga
Kecamatan Bobotsari
Kecamatan Bukateja
Kecamatan Kemangkon
b. Kawasan tertinggal, minus dan terbelakang yang perlu didukung/ dipacu pertumbuhannya berdasarkan skala
prioritas, meliputi:
Prioritas I : Kecamatan Rembang
Prioritas II : Kecamatan Kejobong
Prioritas III : Kecamatan Kutasari
Prioritas IV : Kecamatan Karangreja
Prioritas V : Kecamatan Mrebet

c. Potensi tersembunyi tersebut dapat diketahui melalui pengamatan lapangan, wawancara dengan
masyarakat setempat, informasi dari peta kesesuaian lahan, posisi strategis kawasan (akses bisa
dioptimalkan) dan identifikasi kualifikasi SDM.

Untuk melakukan pencermatan potensi kawasan, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :

a. Mengumpulkan dan mengkompilasi data sekunder kawasan dari berbagai instansi terkait serta hasil
observasi (data dan informasi seharusnya sudah tersedia pada saat memproses dentifikasi lokasi dan dari
hasil observasi)

b. Mengkaji potensi kawasan yang ada dan atau yang potensial didorong perkembangannya

c. Mengkaji peta kesesuaian lahan dan merekomedasikan kegiatan ekonomi/komoditas yang potensial
dikembangkan

d. Melakukan kajian simpul transportasi dan eksesibilitas yang dikaitkan dengan potensi kawasan sebagai
simpul jasa.

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang CiptaIII-5


Karya Kabupaten Purbalingga
PENDAHULUAN

e. Melakukan kajian potensi sosial dan budaya yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai pemacu
pertumbuhan ekonomi kawasan

f. Mengusulkan beberapa alternatif potensi unggulan yang berpotensi untuk dikembangkan.

3.2.2 Skenario Pengembangan Wilayah

Arah pengembangan struktur Kabupaten Purbalingga menguraikan tentang pembagian kawasan-


kawasan kota, rencana struktur kota, dan rencana penggunaan lahan. Dalam menjelaskan arah pengembangan
struktur kota akan dilengkapi dengan tabel rencana penggunaan lahan serta peta rencana struktur dan skenario
pengembangan kota. Struktur tata ruang wilayah Kabupaten Purbalingga dapat membentuk wilayah
pengembangan yang terdiri dari beberapa kawasan pengembangan dengan pusat-pusat yang berfungsi
melayani kawasan di sekitarnya. Struktur tata ruang Kabupaten Purbalingga dibagi menjadi 7 (tujuh) Sub-
Wilayah Pengembangan (SWP) sesuai dengan pusat-pusat wilayah pembangunannya.

3.2.3 Pendekatan Penyusunan RPIJM

Penyusunan RPIJM dilakukan secara partisipatif yang dikemas dalam suatu pertemuan yang disebutkan
koordinasi Rapat Tim Teknis. Koordinasi rapat antar tim teknis diikuti oleh beberapa SKPD yang terangkum
dalam tim teknis RPIJM Kabupaten Purbalingga. Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun skenario
pengembangan wilayah dan penentuan program pembangunan wilayah, terutama program-program
pengembangan sarana dan prasarana pendukung.

Kegiatan ini menjadi wahana untuk menggali dan mengklarifikasi permasalahan dan potensi wilayah
serta skenario untuk pembangunan wilayah masa mendatang yang bertumpu pada potensi wilayah dan
pertumbuhan penduduk. Hasil akhir pertemuan tersebut adalah terumuskannya kegiatan-kegiatan
pengembangan infrastruktur yang akan dituangkan dalam bentuk matrik pembangunan Infrastruktur Kabupaten
Purbalingga Lima Tahun Mendatang (2009-2013) yang akan disetujui Bupati Purbalingga dan diketahui Ketua
DPRD Kabupaten Purbalingga.

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang CiptaIII-6


Karya Kabupaten Purbalingga
PENDAHULUAN

Gambar 3.1
Diagram Pendekatan Penyusunan RPIJM

3.2.4 Persiapan Rapat Tim Teknis

Hal teknis yang perlu dilakukan untuk persiapan kegiatan pertemuan antar SKPD antara lain:

a. Menyusun jadwal acara secara lengkap dan terarah.

b. Menyiapkan format acara yang didesain sedemikian rupa sehingga menghilangkan kesan kaku, diskriminatif
dan formal, namun dapat menghasilkan keluaran yang kompak dan berkualitas;

c. Melakukan koordinasi dengan dinas/ instansi terkait yang dikoordinir oleh Bappeda Kabupaten Purbalingga
sebagai Leading Sektor untuk menyampaikan kebijakan pembangunan daerah dan penyepakatan program-
program.
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang CiptaIII-7
Karya Kabupaten Purbalingga
PENDAHULUAN

3.2.5 Tahapan Rapat Tim Teknis

Pertemuan tim teknis melalui beberapa tahapan dalam pelaksanaannya sebagai berikut :

a. Pengenalan antar peserta;

b. Klarifikasi dan penggalian lebih dalam potensi dan permasalahan wilayah

c. Pengenalan kawasan strategis melalui penjelasan profil wilayah Kabupaten Purbalingga

d. Penyusunan Visi dan Misi Wilayah terkait dengan skenario pembangunan wilayah untuk meningkatkan
kawasan-kawasan yang potensial dan meminimkan permasalahan.

e. Perumusan Strategi Pembangunan Wilayah berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

f. Pengenalan programprogram pembangunan Infrastruktur yang terkait dengan Bidang Cipta Karya.

g. Perumusan Program Pembangunan Infrastruktur Wilayah

h. Penyusunan Matriks Logical Framework

i. Membuat peta kawasan secara sederhana yang menggambarkan lokasi-lokasi rencana investasi

j. Membuat tabel penyepakatan rencana program investasi jangka menengah bidang cipta karya.

3.2.6 Keluaran Pertemuan Tim Teknis

a. Tersusunnya Rencana Strategis Wilayah yang lebih mengindikasikan pembangunan infrastruktur

b. Tersusunnya Draft Matriks Program Infrastruktur Bidang Cipta Karya

c. Tersusunnya Draft Rencana Tata Ruang Kawasan yang dituangkan dalam bentuk peta (peta investasi);

d. Preliminari design atau prototipe bangunan dan atau program design (program kerja design atau rencana
aksi/kerja).

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang CiptaIII-8


Karya Kabupaten Purbalingga

Вам также может понравиться