Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KELOMPOK III
1. DANIEL R. SERAN 8. DEWA A. A. KESUMADEWI
2. DAUDY TALLO 9. DIAN SAMSARA BM
3. DAVID A. MANDALA 10. DEWINTA S. ATIBALLE
4. DENYS I. OLLA 11. DASYON F. NDUN
5. DEONESIUS R. OLLA 12. DONATUS M. JADA
6. DERVIANA N. OGOT 13. DAMIANUS ATI
7. DESIDERATA JEGALUS 14. DEMSI DALE
Kelompok menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, segala kritik maupun saran yang membangun akan kami terima
dengan senang hati demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah yang
kelompok buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.
Kelompok
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Pengertian MDGs................................................................................................3
2.2 Sejarah MDGs.....................................................................................................4
2.3 Tujuan dari MDGs...............................................................................................5
2.4 Status pencapaian MDGs di Indonesia..............................................................12
2.5 Keterkaitan Kesehatan Ibu dan Anak dalam MDGs (Tujuan Pembangunan
Millenium)........................................................................................................17
BAB III PENUTUP.....................................................................................................25
3.1 Simpulan............................................................................................................25
3.2 Saran..................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................26
2
BAB I
PENDAHULUAN
1
Salah satu indicator yang digunakan untuk menggambarkan pencapaian
pembangunan suatu Negara adalah Human Development Index (HDI)/ Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) yang terdiri dari tiga domain yakni kesehatan,
pendidikan, dan ekonomi. IPM Negara Indonesia berada di peringkat 108 dari 177
negara di dunia, lebih rnedah dari Negara-negara ASEAN lainnya seperti Singapura,
Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand. Dari tahun ke tahun, Angka Kematian
Ibu dan Angka Kematian Bayi sebagai salah satu bagian dari indicator IPM menurun
landau dan masih menjadi masalah. Dari lima juta kelahiran yang terjadi di Indonesia
setiap tahunnya, diperkirakan 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan
atau persalinan.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, makalah ini bertujuan
untuk mengetahui :
a. Pengertian MDGs
b. Sejarah MDGs
c. Tujuan dari MDGs
d. Status pencapaian MDGs di Indonesia
e. Keterkaitan Kesehatan Ibu dan Anak dalam MDGs.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak,
meningkatkan kesehatan ibu, memerangi penyebaran HIV/AIDS, malaria dan
penyakit menular lainnya, kelestarian lingkungan hidup, serta membangun kemitraan
global dalam pembangunan. Sebagai salah satu anggota PBB, Indonesia memiliki dan
ikut melaksanakan komitmen tersebut.
4
Pembangunan 1992 di Rio de Janeiro, dan KTT Dunia untuk Pembangunan Sosial
1995 di Copenhagen. MDG tidak bertentangan dengan komitmen global yang
sebelumnya karena sebagian dari MDG itu telah dicanangkan dalam Tujuan
Pembangunan Internasional (IDG), oleh negara-negara maju yang tergabung dalam
OECD pada 1996 hingga selanjutnya diadopsi oleh PBB, Bank Dunia dan IMF.
Sekalipun MDG merupakan sebuah komitmen global tetapi diupayakan untuk lebih
mengakomodasikan nilai-nilai lokal sesuai dengan karakteristik masing-masing
negara sehingga lebih mudah untuk diaplikasikan.
5
menyelesaikan pendidikan dasar Angka Partisipasi Murni di sekolah lanjutan
pertama.
Proporsi murid yang berhasil mencapai
kelas 5.
Proporsi murid di kelas 1 yang berhasil
menamatkan sekolah dasar.
Proporsi murid di kelas 1 yang berhasil
menyelesaikan sembilan tahun pendidikan
dasar.
Angka melek huruf usia 1524 tahun
.
Goal 3 : Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Target 4 : Indikator Target 4 :
Menghilangkan ketimpangan gender di Rasio anak perempuan tehadap anak laki-
tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada laki di tingkat pendidikan dasar, lanjutan,
2005 dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dan tinggi, yang diukur melalui angka
dari tahun 2015. partisipasi murni anak perempuan terhadap
anak laki-laki.
Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-
laki usia 1524 tahun, yang diukur melalui
angka melek huruf perempuan/laki-laki
(indeks paritas melek huruf gender).
Kontribusi perempuan dalam pekerjaan
upahan di sektor pertanian.
Proporsi kursi DPR yang diduduki
perempuan.
Goal 4 : Menurunkan Angka Kematian Anak
Target 5 : Indikator Target 5 :
Menurunkan angka kematian balita sebesar dua Angka kematian balita.
pertiganya, antara 1990 dan 2015. Angka kematian bayi.
Persentase anak di bawah satu tahun yang
diimunisasi campak.
Goal 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu
Target 6 : Indikator Target 6:
Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga Angka kematian ibu.
perempatnya antara 1990 dan 2015 . Proporsi pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih.
Angka pemakaian kontrasepsi.
6
kontrasepsi.
Persentase anak muda usia 1524 tahun
yang mempunyai penegetahuan
komprehensif tentang HIV/AIDS.
Target 8:
Mengendalikan penyakit malaria dan mulai Indikator Target 8:
menurunnya jumlah kasus malaria dan penyakit Prevalensi malaria dan angka kematiannya.
lainnya pada 2015. Persentase penduduk yang menggunakan
cara pencegahan yang efektif untuk
memerangi malaria.
Persentase penduduk yang mendapat
penanganan malaria secara efektif.
Prevalensi tuberkulosis dan angka kematian
penderita tuberkulosis dengan sebab apa
pun selama pengobatan OAT.
Angka penemuan penderita tuberkulosis
BTA positif baru.
Angka kesembuhan penderita tuberkulosis.
Goal 7 : Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup
Target 9: Indikator Target 9:
Memadukan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan dengan kebijakan dan program Proporsi luas lahan yang tertutup hutan.
nasional serta mengembalikan sumber daya Rasio luas kawasan lindung terhadap luas
lingkungan yang hilang. daratan.
Energi yang dipakai (setara barel minyak)
per PDB (juta rupiah).
Emisi CO2 (per kapita).
Jumlah konsumsi zat perusak ozon (metrik
ton).
Proporsi penduduk berdasarkan bahan bakar
untuk memasak.
Proporsi penduduk yang menggunakan kayu
bakar dan arang untuk memasak.
Target 10:
Penurunan sebesar separuh, proporsi Indikator Target 10 :
penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum Proporsi penduduk dengan akses terhadap
yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sumber air minum yang terlindungi dan
sanitasi dasar pada 2015. berkelanjutan.
Proporsi penduduk dengan akses terhadap
fasilitas sanitasi yang layak.
Target 11:
Mencapai perbaikan yang berarti dalam Indikator Target 11 :
kehidupan penduduk miskin di pemukiman Proporsi rumah tangga dengan status rumah
7
kumuh pada tahun 2020 milik atau sewa.
Indikator Target 13 :
Target 13 :
Rasio pinjaman luar negeri terhadap PDB
Menangani Utang Negara Berkembang Melalui
Rasio pembayaran pokok utang dan bunga
Upaya Nasional Maupun Internasional Untuk
utang luar negeri terhadap penerimaan hasil
Dapat Mengelola Utang Dalam Jangka Panjang
ekspor (DSR)
8
kemiskinan disebut sebagai penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan atau
penduduk miskin.
9
Tujuan kedua MDGs ini adalah memastikan bahwa semua anak menerima
pendidikan dasar. Target Indonesia adalah wajib belajar 9 tahun, terdiri dari 6
tahun SD dan 3 tahun SMP, sementara target global MDGs yaitu pendidikan
setara 6 tahun. Target waktu pencapaiannya adalah 2008-2009.
3) Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Tujuan ini memiliki tiga target, yaitu terkait pendidikan, ketersediaan
lapangan kerja untuk perempuan dan keterwakilan perempuan dalam parlemen.
4) Menurunkan Angka Kematian Anak . .
Anak-anak yang lahir di Indonesia saat ini dapat mengharapkan hidup hingga
usia 68 tahun. Anda dapat memilih usia harapan hidup sebagai satu indikator
kesehatan. Namun ada satu ukuran lainnya yang sangat penting, yaitu jumlah
anakanak yang meninggal. Anak-anak, terutama bayi, lebih rentan terhadap
penyakit dan kondisi hidup yang tidak sehat. Itulah sebabnya tujuan keempat
MDGs adalah mengurangi jumlah kematian anak.
Saat ini, ada beberapa upaya yang dilakukan pemerintah guna mewujudkan
tujuan 4 ini, yakni :
Upaya penjaminan akses terhadap pelayanan PONED dan PONEK 24/7 yang
berkualitas karena proses kelahiran berpengaruh terhadap kematian neonatal.
Melakukan koordinasi dan sinergi dengan Direktorat terkait agar upaya
program perbaikan gizi remaja puteri, dan kesehatan serta status gizi ibu
hamil lebih baik.
Memberikan penekanan yang berbeda untuk provinsi yang kematian Bayi dan
Balitanya tinggi dan rendah dan daerah perdesaan dan perkotaan.
5) Meningkatkan Kesehatan Ibu
10
6) Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya
11
penyusunan dokumen RPJPN 2005-2025, RPJMN 2004-2009 dan 2010-2014, RKP
Tahunan, dan APBN.
Inpres No. 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan
Menginstruksikan antara lain kepada : Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II;
Para Gubernur; Para Bupati/Walikota untuk mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing, dalam rangka
pelaksanaan program-program pembangunan yang berkeadilan antara lain meliputi
program Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals
MDGs).
Implementasi Inpres No. 3 Tahun 2010 yakni :
a) Integrasi MDGs ke dalam sistem perencanaan dan penganggaran Pemerintah
baik di tingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota.
b) Penyusunan Peta Jalan (roadmap) Percepatan Pencapaian MDGs di Indonesia.
c) Pembentukan Tim Koordinasi MDGs Nasional.
d) Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) percepatan pencapaian MDGs di 33
Provinsi.
e) Penetapan Surat Edaran MenPPN/Kepala Bappenas dengan Mendagri tentang
Percepatan Pencapaian Sasaran MDGs 2011-2015.
f) Peningkatan dukungan pembiayaan untuk percepatan pencapaian MDGs
1.Public Private Partnership (PPP)
12
Berikut merupakan uraian capaian MDGs di Indonesia Berdasarkan Laporan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium Di Indonesia 2013 oleh Kementrian
PPN/BAPPENAS :
13
14
15
16
17
18
2.5 Keterkaitan Kesehatan Ibu dan Anak dalam MDGs (Tujuan
Pembangunan Millenium)
Dalam tujuan pencapaian MDGs, Kesehatan Ibu atau Wanita dan Anak terutama
terkait dengan:
Kesehatan Ibu dan Anak sebagai bagian dari tujuan MDGs dikarenakan masih
tingginya Angka Kematian dan Kesakitan Ibu serta Angka Kematian Bayi yang
merupakan indicator kesehatan umum dan kesejahteraan masyarakat. Populasi wanita
di dunia pada umumnya akan lebih banyak dibandingkan populasi laki-laki
dikarenakan ekpektansi Usia Harapan Hidup (UHH) wanita lebih panjang daripada
laki-laki. Umur Harapan Hidup sebagai indicator dalam menilai derajat kesehatan dan
kualitas hidup masyarakat (data BPS tahun 2007: UHH penduduk Indonesia sebesar
69.09 per tahun).
Keterkaitan Tujuan MDGs yang ke-3, yaitu kesetaraan gender dan pemberdayaan
wanita dan tujuan MDGs yang ke-6 memerangi HIV/AIDS dan penyakit menular
lainnya terhadap Kesehatan Ibu dan Anak terutama dikaitkan dalam perolehan
pendidikan yang optimal oleh seorang wanita, yang diharapkan akan meningkatkan
pengetahuan wanita tentang kesehatan, serta dengan demikian mampu mengerti
tentang penyakit HIV/AIDS maupun penyakit menular lainnya yang membahayakan
kesehatannya, dan kesehatan anaknya.
19
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Bahkan WHO, UNICEF, UNFPA, dan
World Bank memperkirakan angka kematian ibu yang lebih tinggi, yaitu 420 per
100.000 kelahiran hidup (Trisnantoro L, 2011). Berikut ini adalah gambar diagram
angka kematian ibu tahun 1994 2014:
Untuk meningkatkan kesehatan ibu, target yang ingin dicapai MDGs adalah:
Berikut ini disajikan data-data yang ada hingga tahun 2010 yang terutama
berhubungan dengan tujuan ke-5 MDGs, yaitu meningkatkan kesehatan ibu.
20
Kecenderungan persalinan antara tahun 1990 sampai dengan 2010 oleh tenaga
kesehatan tersaji dalam gambar chart diagram:
Dari gambar 2 nampak adanya peningkatan persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan antara tahun 1990-2010, dan dengan adanya MDGs capaian akan terus
meningkat.
21
Untuk indicator capaian target peningkatan kesehatan ibu yang kedua, data yang
ada mengenai proporsi perempuan kawin 15-49 tahun yang menggunakan KB tahun
1992-2010 adalah sebagai berikut:
22
Dari indicator-indikator pencapaian target tujuan MDGs dalam meningkatkan
kesehatan ibu, jelas bahwa sangat besar peranan keterlibatan tenaga kesehatan, seperti
dokter layanan primer (dokter umum), dokter spesialis (ahli kandungan), dan bidan
terutama.
Anak-anak terutama bayi lebih rentan terhadap penyakit dan kondisi hidup yang
tidak sehat. Itulah sebabnya, tujuan keempat MDGs adalah mengurangi jumlah
kematian anak. Targetnya adalah menurunkan angka kematian balita sebesar dua-
pertiganya antara tahun 1990 sampai dengan 2015. Ada empat indicator untuk
mencapai target tersebut, yaitu:
23
Target yang diharapkan dicapai pada tahun 2015 untuk Angka Kematian Bayi
adalah menurun menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup, dan untuk Angka Kematian
Balita menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup.
Sedangkan untuk penyebab kematian bayi dan balita tersaji dalam gambar berikut.
24
Dari gambar tersebut di atas, baik penyebab kematian bayi maupun balita yang
besar adalah masalah neonatal (asfiksia, BBLR, infeksi, dan lain-lain).
Berdasarkan SDKI tahun 2007, Nusa Tenggara Timur tercatat sebagai salah
satu propinsi dengan jumlah kematian balita dan ibu tertinggi di Indonesia, dan
jauh di bawah angka rata-rata nasional dan MDGs 2015. Bukti global
membuktikan bahwa 50-60% Angka Kematian Bayi dan Balita ini terkait dengan
status gizi buruk. Menuruthasil Riset Kesehatan Dasar 2008, persentase balita
yang mengalami kekurangan gizi (menurut Berat Badan per Umur) di NTT adalah
yang tertinggi di Indonesia, yaitu 33,6 %.
Dinas Kesehatan Ibu dan Anak melayani pemerikasaan kesehatan ibu, bayi, dan
anak sampai dengan umur 5 tahun. Di Indonesia, diperkirakan jumlah ibu yang
menyusui dan yang hamil berjumlah kurang-lebih 7%, dan anak berumur 0-5 tahun
kurang-lebih sebanyak 18%. Jadi, jumlah yang harus dilayani oleh Dinas Kesehatan
Ibu dan Anak kurang-lebih sebesar 25% dari keseluruhan penduduk Indonesia.
25
Usaha Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang bergerak dalam pendidikan kesehatan
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan penting sekali untuk meningkatkan
kesehatan umum bagi masyarakat.
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
A. Millenium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs)
adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan
dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan
pada September 2000, berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun
2015
B. Tujuan dari MDGs adalah
1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan.
2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua.
3. Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan.
4. Menurunkan Angka Kematian Anak.
5. Meningkatkan Kesehatan Ibu.
6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya.
7. Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup.
8. Membangun kemitraan Global untuk pembangunan.
C. Secara garis besar, status capaian MDGs di Indonesia menurut Laporan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium Di Indonesia 2013 oleh
Kementrian PPN/BAPPENAS , ada yang sudah tercapai, ada yang mengalami
kemajuan signifikan, dan ada yang masih perlu kerja keras.
3.2 Saran
Mewujudkan MDGs di Indonesia bukanlah semata-mata tanggung jawab
pemerintah, melainkan tanggung jawab semua komponen bangsa indonesia. Untuk itu
perlu adanya upaya bersama dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan
millenium ini.
27
DAFTAR PUSTAKA
Prasetyawati, Arsita Eka. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Millenium
Development Goals (MDGs). Yogyakarta: Nuha Medika
Stalker, Peter. 2008. Mari Kita Suarakan MDGs. Jakarta. Indonesia Press
Firdaus, M. 2012. MARI BICARA FAKTA: Catatan Masyarakat Sipil atas Satu
Dekade Pelaksanaan MDGs di Indonesia. Jakarta. Kemitraan.
28