Вы находитесь на странице: 1из 31

KESEHATAN IBU DAN ANAK

MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs)

KELOMPOK III
1. DANIEL R. SERAN 8. DEWA A. A. KESUMADEWI
2. DAUDY TALLO 9. DIAN SAMSARA BM
3. DAVID A. MANDALA 10. DEWINTA S. ATIBALLE
4. DENYS I. OLLA 11. DASYON F. NDUN
5. DEONESIUS R. OLLA 12. DONATUS M. JADA
6. DERVIANA N. OGOT 13. DAMIANUS ATI
7. DESIDERATA JEGALUS 14. DEMSI DALE

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolongan-Nya kelompok dapat menyelesaiakan Makalah yang berjudul
Millenium Development Goals (MDGs) dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini
dibuat untuk membantu proses belajar dan memenuhi tugas yang diberikan dosen
pada mata kuliah Kesehatan Ibu dan Anak.

Kelompok menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, segala kritik maupun saran yang membangun akan kami terima
dengan senang hati demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah yang
kelompok buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.

Kupang, Desember 2016

Kelompok

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Pengertian MDGs................................................................................................3
2.2 Sejarah MDGs.....................................................................................................4
2.3 Tujuan dari MDGs...............................................................................................5
2.4 Status pencapaian MDGs di Indonesia..............................................................12
2.5 Keterkaitan Kesehatan Ibu dan Anak dalam MDGs (Tujuan Pembangunan
Millenium)........................................................................................................17
BAB III PENUTUP.....................................................................................................25
3.1 Simpulan............................................................................................................25
3.2 Saran..................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................26

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberhasilan pembangunan kesehatan yang merupakan salah satu domain dalam
Human Development Index berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber
daya manusia suatu Negara. Empat dari seluruh komitmen yang dicetuskan oleh
Negara-negara PBB dalam Millenium Development Goals (MDGs) terkait erat
dengan masalah kesehatan, terutama tentang Kesehatan Ibu dan Anak. Program
Kesehatan Ibu dan Anak menjadi sangat penting karena ibu dan anak merupakan
unsur penting pembangunan, hal ini mengandung pengertian bahwa dari seorang ibu
akan dilahirkan calon-calon penerus bangsa. Hingga saat ini, Angka Kematian Ibu
dan Anak masih menduduki peringkat tertinggi di Asia walaupun telah mengalami
penurunan setiap tahunnya.

Pembangunan secara umum sering diartikan sebagai upaya multidimensi untuk


mencapai kualitas hidup seluruh penduduk yang lebih baik. Tujuan MDGs
menempatkan manusia sebagai focus utama pembangunan yang mencakup semua
komponen kegiatan yang tujuan akhirnya ialah kesejahteraan masyarakat. Empat dari
sasaran MDGs terkait secara langsung dengan peningkatan kesehatan masyarakat.

Masalah-masalah kesehatan yang banyak terjadi di Indonesia diantaranya adalah


tingginya angka pertumbuhan penduduk, disparitas status kesehatan, beban ganda
penyakit, yang mana data epidemiologi menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi
penyakit, baik penyakit menular yang baru dan lama (re-emerging dan new emerging
diseases) maupun tidak menular, dan penyakit degenerative (noncommunicable
diseases), peningkatan kematian akibat kecelakaan, dan menurunnya mutu kesehatan
keluarga, terutama kesehatan Ibu dan Anak (Konas Jen X, 2003; WHO Report, 2002).

1
Salah satu indicator yang digunakan untuk menggambarkan pencapaian
pembangunan suatu Negara adalah Human Development Index (HDI)/ Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) yang terdiri dari tiga domain yakni kesehatan,
pendidikan, dan ekonomi. IPM Negara Indonesia berada di peringkat 108 dari 177
negara di dunia, lebih rnedah dari Negara-negara ASEAN lainnya seperti Singapura,
Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand. Dari tahun ke tahun, Angka Kematian
Ibu dan Angka Kematian Bayi sebagai salah satu bagian dari indicator IPM menurun
landau dan masih menjadi masalah. Dari lima juta kelahiran yang terjadi di Indonesia
setiap tahunnya, diperkirakan 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan
atau persalinan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian MDGs?
b. Bagaimana sejarah MDGs ?
c. Apa tujuan dari MDGs ?
d. Bagaimana status pencapaian MDGs di Indonesia?
e. Bagaimana keterkaitan Kesehatan Ibu dan Anak dalam MDGs?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, makalah ini bertujuan
untuk mengetahui :
a. Pengertian MDGs
b. Sejarah MDGs
c. Tujuan dari MDGs
d. Status pencapaian MDGs di Indonesia
e. Keterkaitan Kesehatan Ibu dan Anak dalam MDGs.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian MDGs


Millenium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs adalah
Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000,
berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah tercapai
kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015. Target ini merupakan
tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia yang terurai dalam Deklarasi
Milenium, dan diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 147 kepala
pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
Milenium di New York pada bulan September 2000 tersebut.

Millenium Development Goals (MDGs) atau Tujuan Pembangunan Millenium


adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen
bersama antara 189 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk
melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yaitu menanggulangi kemiskinan
dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan

3
gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak,
meningkatkan kesehatan ibu, memerangi penyebaran HIV/AIDS, malaria dan
penyakit menular lainnya, kelestarian lingkungan hidup, serta membangun kemitraan
global dalam pembangunan. Sebagai salah satu anggota PBB, Indonesia memiliki dan
ikut melaksanakan komitmen tersebut.

Pemerintah Indonesia turut menghadiri Pertemuan Puncak Milenium di New York


tersebut dan menandatangani Deklarasi Milenium itu. Deklarasi berisi komitmen
negara masing-masing dan komunitas internasional untuk mencapai 8 buah tujuan
pembangunan dalam Milenium ini (MDG), sebagai satu paket tujuan yang terukur
untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan.

2.2 Sejarah MDGs


Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-bangsa
(PBB) bulan September 2000, sebanyak 189 negara anggota PBB yang sebagian
besar diwakili oleh kepala pemerintahan sepakat untuk mengadopsi Deklarasi
Milenium. Deklarasi itu berdasarkan pendekatan yang inklusif, dan berpijak pada
perhatian bagi pemenuhan hak-hak dasar manusia. Dalam konteks inilah negara-
negara anggota PBB kemudian mengadopsi tujuan Pembangunan Milenium atau
Millenium Development Goals (MDG). Setiap tujuan (goal) memiliki satu atau
beberapa target. Target yang tercakup dalam MDG sangat beragam, mulai dari
mengurangi kemiskinan dan kelaparan, menuntaskan tingkat pendidikan dasar,
mempromosikan kesamaan gender, mengurangi kematian anak dan ibu, mengatasi
HIV/AIDS dan berbagai penyakit lainnya, serta memastikan kelestarian lingkungan
hidup dan membentuk kemitraan dalam pelaksanaan pembangunan.
Ada beberapa tujuan pembangunan yang lain ditetapkan pada dekade 1960-an
hingga 1980-an. Sebagian terlahir dari konferensi global yang diselenggarakan PBB
pada 1990-an, termasuk KTT Dunia untuk Anak, Konferensi Dunia tentang
Pendidikan untuk Semua 1990 di Jomtien, Konferensi PBB tentang Lingkungan dan

4
Pembangunan 1992 di Rio de Janeiro, dan KTT Dunia untuk Pembangunan Sosial
1995 di Copenhagen. MDG tidak bertentangan dengan komitmen global yang
sebelumnya karena sebagian dari MDG itu telah dicanangkan dalam Tujuan
Pembangunan Internasional (IDG), oleh negara-negara maju yang tergabung dalam
OECD pada 1996 hingga selanjutnya diadopsi oleh PBB, Bank Dunia dan IMF.
Sekalipun MDG merupakan sebuah komitmen global tetapi diupayakan untuk lebih
mengakomodasikan nilai-nilai lokal sesuai dengan karakteristik masing-masing
negara sehingga lebih mudah untuk diaplikasikan.

2.3 Tujuan dari MDGs


Deklarasi Millennium PBB yang ditandatangani pada September 2000 menyetujui
agar semua negara:

Millenium Development Goals


Goals and Targets
(from the Millennium Declaration) Indicators for monitoring progress
Goal 1 : Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
Target 1 :
Menurunkan proporsi penduduk yang tingkat
pendapatannya di bawah $ 1 per hari menjadi Indikator Target 1 :
setengahnya antara 19902015. Proporsi penduduk yang hidup di
bawah garis kemiskinan nasional.
Proporsi penduduk dengan tingkat
pendapatan kurang dari $ 1 per hari.
Kontribusi kuantil pertama penduduk
berpendapatan terendah terhadap
konsumsi nasional.
Target 2 :
Menurunkan proporsi penduduk yang
menderita kelaparan menjadi setengahnya
antara tahun 19902015. Indikator Target 2 :

Prevalensi balita kurang gizi.


Proporsi penduduk yang berada di
bawah garis konsumsi minimum (2.100
kkal/per kapita/hari).
Goal 2: Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua
Target 3 : Indikator Target 3 :
Memastikan pada 2015 semua anak-anak
di mana pun, laki-laki maupun perempuan,dapat Angka Partisipasi Murni di sekolah dasar.

5
menyelesaikan pendidikan dasar Angka Partisipasi Murni di sekolah lanjutan
pertama.
Proporsi murid yang berhasil mencapai
kelas 5.
Proporsi murid di kelas 1 yang berhasil
menamatkan sekolah dasar.
Proporsi murid di kelas 1 yang berhasil
menyelesaikan sembilan tahun pendidikan
dasar.
Angka melek huruf usia 1524 tahun

.
Goal 3 : Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Target 4 : Indikator Target 4 :
Menghilangkan ketimpangan gender di Rasio anak perempuan tehadap anak laki-
tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada laki di tingkat pendidikan dasar, lanjutan,
2005 dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dan tinggi, yang diukur melalui angka
dari tahun 2015. partisipasi murni anak perempuan terhadap
anak laki-laki.
Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-
laki usia 1524 tahun, yang diukur melalui
angka melek huruf perempuan/laki-laki
(indeks paritas melek huruf gender).
Kontribusi perempuan dalam pekerjaan
upahan di sektor pertanian.
Proporsi kursi DPR yang diduduki
perempuan.
Goal 4 : Menurunkan Angka Kematian Anak
Target 5 : Indikator Target 5 :
Menurunkan angka kematian balita sebesar dua Angka kematian balita.
pertiganya, antara 1990 dan 2015. Angka kematian bayi.
Persentase anak di bawah satu tahun yang
diimunisasi campak.
Goal 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu
Target 6 : Indikator Target 6:
Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga Angka kematian ibu.
perempatnya antara 1990 dan 2015 . Proporsi pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih.
Angka pemakaian kontrasepsi.

Goal 6 : Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya


Target 7 : Indikator Target 7:
Mengendalikan penyebaran HIV/AIDS dan mulai Prevalensi HIV di kalangan ibu hamil yang
menurunnya jumlah kasus baru pada 2015. berusia antara 1524 tahun.
Penggunaan kondom pada hubungan seks
berisiko tinggi.
Penggunaan kondom pada pemakai

6
kontrasepsi.
Persentase anak muda usia 1524 tahun
yang mempunyai penegetahuan
komprehensif tentang HIV/AIDS.

Target 8:
Mengendalikan penyakit malaria dan mulai Indikator Target 8:
menurunnya jumlah kasus malaria dan penyakit Prevalensi malaria dan angka kematiannya.
lainnya pada 2015. Persentase penduduk yang menggunakan
cara pencegahan yang efektif untuk
memerangi malaria.
Persentase penduduk yang mendapat
penanganan malaria secara efektif.
Prevalensi tuberkulosis dan angka kematian
penderita tuberkulosis dengan sebab apa
pun selama pengobatan OAT.
Angka penemuan penderita tuberkulosis
BTA positif baru.
Angka kesembuhan penderita tuberkulosis.
Goal 7 : Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup
Target 9: Indikator Target 9:
Memadukan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan dengan kebijakan dan program Proporsi luas lahan yang tertutup hutan.
nasional serta mengembalikan sumber daya Rasio luas kawasan lindung terhadap luas
lingkungan yang hilang. daratan.
Energi yang dipakai (setara barel minyak)
per PDB (juta rupiah).
Emisi CO2 (per kapita).
Jumlah konsumsi zat perusak ozon (metrik
ton).
Proporsi penduduk berdasarkan bahan bakar
untuk memasak.
Proporsi penduduk yang menggunakan kayu
bakar dan arang untuk memasak.

Target 10:
Penurunan sebesar separuh, proporsi Indikator Target 10 :
penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum Proporsi penduduk dengan akses terhadap
yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sumber air minum yang terlindungi dan
sanitasi dasar pada 2015. berkelanjutan.
Proporsi penduduk dengan akses terhadap
fasilitas sanitasi yang layak.

Target 11:
Mencapai perbaikan yang berarti dalam Indikator Target 11 :
kehidupan penduduk miskin di pemukiman Proporsi rumah tangga dengan status rumah

7
kumuh pada tahun 2020 milik atau sewa.

Goal 8 : Membangun kemitraan Global untuk pembangunan


Indikator Target 12 :
Target 12 : Rasio ekspor dan impor terhadap PDB
Mengembangan sistem keuangan dan Rasio pinjaman terhadap simpanan di bank
perdagangan yang terbuka, berbasis peraturan, umum
dapat diprediksi dan tidak diskriminatif . Rasio pinjaman terhadap simpanan di BPR

Indikator Target 13 :
Target 13 :
Rasio pinjaman luar negeri terhadap PDB
Menangani Utang Negara Berkembang Melalui
Rasio pembayaran pokok utang dan bunga
Upaya Nasional Maupun Internasional Untuk
utang luar negeri terhadap penerimaan hasil
Dapat Mengelola Utang Dalam Jangka Panjang
ekspor (DSR)

Target 14 : Indikator target 14 :


Bekerja Sama Dengan Swasta Dalam Proporsi penduduk yang memiliki
Memanfaatkan Teknologi Baru, Terutama jaringan PSTN (kepadatan fasilitas
Teknologi Informasi Dan Komunikasi telepon per jumlah penduduk)
Proporsi penduduk yang memiliki
telepon seluler.
Proporsi rumah tangga dengan akses
internet.
Proporsi rumah tangga yang memiliki
komputer pribadi.

1) Menanggulangi Kemiskinan Dan Kelaparan


Ukuran Garis Kemiskinan Nasional adalah jumlah rupiah yang diperlukan
oleh setiap individu untuk makanan setara 2.100 kilo kalori per orang/hari dan
untuk memenuhi kebutuhan nonmakanan berupa perumahan, pakaian, kesehatan,
pendidikan, transportasi, dan aneka barang/jasa lainnya. Biaya untuk membeli
2.100 kilo kalori/hari disebut sebagai Garis Kemiskinan Makanan, sedangkan
biaya untuk membayar kebutuhan minimum non-makanan disebut sebagai Garis
Kemiskinan Non-Makanan. Mereka yang pengeluarannya lebih rendah dari garis

8
kemiskinan disebut sebagai penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan atau
penduduk miskin.

Mereka menggunakan garis kemiskinan internasional yang ditetapkan pada


angka 1 dollar AS per hari. Pada pertengahan 2008, nilai rata-rata satu dollar
setara dengan sekitar Rp. 9.400. Dengan demikian, anda mungkin mengira bahwa
garis kemiskinan untuk Indonesia sekitar Rp. 288.000 per bulan . Tetapi, nilai
dollar di sebuah negara bisa lebih tinggi dibandingkan nilainya di negara lain.
Menyewa rumah, misalnya, lebih murah di Bandung dibandingkan di New York.
Selain itu, nilai dollar sendiri berubah dari waktu ke waktu. Meskipun demikian,
bagi Indonesia yang dikategorikan PBB sebagai negara berpenghasilan
menengah, garis kemiskinan yang lebih pas mungkin 2 dollar per hari, atau
sekitar Rp 195.000 per bulan. Menggunakan ukuran ini, maka hampir separuh
penduduk Indonesia masih beradadi bawah garis kemiskinan.
Adapun upaya-upaya penting yang dilakukan peerintah guna melakukan percepatan
pencapaian tujuan 1 yaitu dilakukannya program-program penanggulangan kemiskinan
tahun 2009-2012 :

2) Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua.

9
Tujuan kedua MDGs ini adalah memastikan bahwa semua anak menerima
pendidikan dasar. Target Indonesia adalah wajib belajar 9 tahun, terdiri dari 6
tahun SD dan 3 tahun SMP, sementara target global MDGs yaitu pendidikan
setara 6 tahun. Target waktu pencapaiannya adalah 2008-2009.
3) Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Tujuan ini memiliki tiga target, yaitu terkait pendidikan, ketersediaan
lapangan kerja untuk perempuan dan keterwakilan perempuan dalam parlemen.
4) Menurunkan Angka Kematian Anak . .

Anak-anak yang lahir di Indonesia saat ini dapat mengharapkan hidup hingga
usia 68 tahun. Anda dapat memilih usia harapan hidup sebagai satu indikator
kesehatan. Namun ada satu ukuran lainnya yang sangat penting, yaitu jumlah
anakanak yang meninggal. Anak-anak, terutama bayi, lebih rentan terhadap
penyakit dan kondisi hidup yang tidak sehat. Itulah sebabnya tujuan keempat
MDGs adalah mengurangi jumlah kematian anak.
Saat ini, ada beberapa upaya yang dilakukan pemerintah guna mewujudkan
tujuan 4 ini, yakni :
Upaya penjaminan akses terhadap pelayanan PONED dan PONEK 24/7 yang
berkualitas karena proses kelahiran berpengaruh terhadap kematian neonatal.
Melakukan koordinasi dan sinergi dengan Direktorat terkait agar upaya
program perbaikan gizi remaja puteri, dan kesehatan serta status gizi ibu
hamil lebih baik.
Memberikan penekanan yang berbeda untuk provinsi yang kematian Bayi dan
Balitanya tinggi dan rendah dan daerah perdesaan dan perkotaan.
5) Meningkatkan Kesehatan Ibu

Setiap tahun sekitar 20.000 perempuan di Indonesia meninggal akibat


komplikasi dalam persalinan. Melahirkan seyogyanya menjadi peristiwa bahagia
tetapi seringkali berubah menjadi tragedi. Sebenarnya, hampir semua kematian
tersebut dapat dicegah. Karena itu tujuan kelima MDGs difokuskan pada
kesehatan ibu, untuk mengurangi kematian ibu. Meski semua sepakat bahwa
angka kematian ibu terlalu tinggi, seringkali muncul keraguan tentang angka yang
tepat.

10
6) Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya

Tujuan keenam dalam MDGs menangani berbagai penyakit menular paling


berbahaya. Pada urutan teratas adalah Human Immunode_ ciency Virus (HIV),
yaitu virus penyebab Acquired Immuno De_ ciency Syndrome (AIDS) terutama
karena penyakit ini dapat membawa dampak yang menghancurkan, bukan hanya
terhadap kesehatan masyarakat namun juga terhadap negara secara keseluruhan.
Indonesia beruntung bahwa HIV belum mencapai kondisi seperti yang terjadi di
Afrika dan beberapa negara Asia Tenggara. Jumlah penduduk Indonesia yang
hidup dengan virus HIV diperkirakan antara 172.000 dan 219.000,
7) Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup
Pembangunan di Indonesia telah banyak mengorbankan lingkungan alam.
Kita menebang pohon, merusak lahan, membanjiri sungai-sungai dan jalur air
serta atmosfer dengan lebih banyak polutan. Tujuan MDGs ketujuh adalah untuk
menghalangi kerusakan ini. Pertama, tujuan ini menelaah seberapa besar wilayah
kita yang tertutup oleh pohon. Ini penting bagi Indonesia karena kita memiliki
sejumlah hutan yang paling kaya dan paling beragam di dunia.
8) Membangun kemitraan Global untuk pembangunan

Tujuan MDGs terakhir ini, terkait dengan kerjasama internasional, yaitu


menelaah isu-isu seperti perdagangan, bantuan dan utang internasional. Namun,
dalam kenyataan, sebagian besar target dan indikator ditujukan untuk negara-
negara maju agar membantu negara-negara termiskin dalam mencapai tujuan-
tujuan MDGs lainnya.

2.4 Status pencapaian MDGs di Indonesia


Komitmen Indonesia untuk mencapai tujuan MDGs mencerminkan komitmen
negara untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dan berkontribusi pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat dunia. MDGs merupakan acuan penting dalam

11
penyusunan dokumen RPJPN 2005-2025, RPJMN 2004-2009 dan 2010-2014, RKP
Tahunan, dan APBN.
Inpres No. 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan
Menginstruksikan antara lain kepada : Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II;
Para Gubernur; Para Bupati/Walikota untuk mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing, dalam rangka
pelaksanaan program-program pembangunan yang berkeadilan antara lain meliputi
program Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals
MDGs).
Implementasi Inpres No. 3 Tahun 2010 yakni :
a) Integrasi MDGs ke dalam sistem perencanaan dan penganggaran Pemerintah
baik di tingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota.
b) Penyusunan Peta Jalan (roadmap) Percepatan Pencapaian MDGs di Indonesia.
c) Pembentukan Tim Koordinasi MDGs Nasional.
d) Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) percepatan pencapaian MDGs di 33
Provinsi.
e) Penetapan Surat Edaran MenPPN/Kepala Bappenas dengan Mendagri tentang
Percepatan Pencapaian Sasaran MDGs 2011-2015.
f) Peningkatan dukungan pembiayaan untuk percepatan pencapaian MDGs
1.Public Private Partnership (PPP)

2.Corporate Social Responsibilities (CSR).


g) Penyusunan Pedoman Pemberian Insentif Bagi Daerah Untuk Mendukung
Percepatan Pencapaian MDGs
h) Pelaksanaan diseminasi dan advokasi percepatan pencapaian MDGs kepada
seluruh stakeholders
i) Pemberian Penghargaan MDGs kepada Provinsi Terbaik dalam Percepatan
Pencapaian MDGs.

12
Berikut merupakan uraian capaian MDGs di Indonesia Berdasarkan Laporan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium Di Indonesia 2013 oleh Kementrian
PPN/BAPPENAS :

13
14
15
16
17
18
2.5 Keterkaitan Kesehatan Ibu dan Anak dalam MDGs (Tujuan
Pembangunan Millenium)
Dalam tujuan pencapaian MDGs, Kesehatan Ibu atau Wanita dan Anak terutama
terkait dengan:

1. Tujuan MDGs ke-3 : mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan


perempuan.
2. Tujuan MDGs ke-4 : mengurangi kematian anak.
3. Tujuan MDGs ke-5 : meningkatkan kesehatan ibu.
4. Tujuan MDGs ke-6 : memerangi HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya.

Kesehatan Ibu dan Anak sebagai bagian dari tujuan MDGs dikarenakan masih
tingginya Angka Kematian dan Kesakitan Ibu serta Angka Kematian Bayi yang
merupakan indicator kesehatan umum dan kesejahteraan masyarakat. Populasi wanita
di dunia pada umumnya akan lebih banyak dibandingkan populasi laki-laki
dikarenakan ekpektansi Usia Harapan Hidup (UHH) wanita lebih panjang daripada
laki-laki. Umur Harapan Hidup sebagai indicator dalam menilai derajat kesehatan dan
kualitas hidup masyarakat (data BPS tahun 2007: UHH penduduk Indonesia sebesar
69.09 per tahun).

Keterkaitan Tujuan MDGs yang ke-3, yaitu kesetaraan gender dan pemberdayaan
wanita dan tujuan MDGs yang ke-6 memerangi HIV/AIDS dan penyakit menular
lainnya terhadap Kesehatan Ibu dan Anak terutama dikaitkan dalam perolehan
pendidikan yang optimal oleh seorang wanita, yang diharapkan akan meningkatkan
pengetahuan wanita tentang kesehatan, serta dengan demikian mampu mengerti
tentang penyakit HIV/AIDS maupun penyakit menular lainnya yang membahayakan
kesehatannya, dan kesehatan anaknya.

1) Data Pendukung Tujuan MDGs 5 dalam Meningkatkan Kesehatan Ibu


Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu kepada jumlah kematian ibu yang terkait
dnegan masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Laporan Survei Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) terakhir memperikirakan Angka Kematian Ibu adalah 228 per

19
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Bahkan WHO, UNICEF, UNFPA, dan
World Bank memperkirakan angka kematian ibu yang lebih tinggi, yaitu 420 per
100.000 kelahiran hidup (Trisnantoro L, 2011). Berikut ini adalah gambar diagram
angka kematian ibu tahun 1994 2014:

Untuk meningkatkan kesehatan ibu, target yang ingin dicapai MDGs adalah:

a. Menurunkan Angka Kematian Ibu sebesar tiga-perempatnya antara tahun


1990-2015 dengan indicator tingkat kematian ibu (per 100.000) dan kelahiran
yang dibantu tenaga terlatih.
b. Mencapai dan menyediakan akses kesehatan reproduksi untuk semua pada
tahun 2015 dengan indicator wanita menikah pada usia 15-49 tahun yang
menggunakan alat KB, tingkat kelahiran usia muda (per 1000 perempuan usia
15-19 tahun) dalam berkunjung ke fasilitas kesehatan, serta kebutuhan KB
yang tidak terpenuhi (Stalke P, 2008).

Berikut ini disajikan data-data yang ada hingga tahun 2010 yang terutama
berhubungan dengan tujuan ke-5 MDGs, yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

20
Kecenderungan persalinan antara tahun 1990 sampai dengan 2010 oleh tenaga
kesehatan tersaji dalam gambar chart diagram:

Dari gambar 2 nampak adanya peningkatan persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan antara tahun 1990-2010, dan dengan adanya MDGs capaian akan terus
meningkat.

Untuk proporsi persalinan menurut tempat melahirkan, tersaji dalam gambar


diagram berikut:

21
Untuk indicator capaian target peningkatan kesehatan ibu yang kedua, data yang
ada mengenai proporsi perempuan kawin 15-49 tahun yang menggunakan KB tahun
1992-2010 adalah sebagai berikut:

Sedangkan pelayanan KB didapatkan oleh masyarakat dalam proporsi yang tersaji


dalam gambar 5 di bawah ini:

22
Dari indicator-indikator pencapaian target tujuan MDGs dalam meningkatkan
kesehatan ibu, jelas bahwa sangat besar peranan keterlibatan tenaga kesehatan, seperti
dokter layanan primer (dokter umum), dokter spesialis (ahli kandungan), dan bidan
terutama.

2) Data Pendukung Tujuan MDGs ke-4 dalam Menurunkan Angka Kematian


Anak

Anak-anak terutama bayi lebih rentan terhadap penyakit dan kondisi hidup yang
tidak sehat. Itulah sebabnya, tujuan keempat MDGs adalah mengurangi jumlah
kematian anak. Targetnya adalah menurunkan angka kematian balita sebesar dua-
pertiganya antara tahun 1990 sampai dengan 2015. Ada empat indicator untuk
mencapai target tersebut, yaitu:

a. Tingkat kematian Anak (1-5 tahun) per 1.000


b. Tingkat Kematian Bayi (per 1.000)
c. Tingkat Imunisasi Campak (usia 12 bulan)
d. Tingkat Imunisasi Campak (usia 12-13 bulan) (Stalke p, 2008).

23
Target yang diharapkan dicapai pada tahun 2015 untuk Angka Kematian Bayi
adalah menurun menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup, dan untuk Angka Kematian
Balita menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup.

Sedangkan untuk penyebab kematian bayi dan balita tersaji dalam gambar berikut.

24
Dari gambar tersebut di atas, baik penyebab kematian bayi maupun balita yang
besar adalah masalah neonatal (asfiksia, BBLR, infeksi, dan lain-lain).

Berdasarkan SDKI tahun 2007, Nusa Tenggara Timur tercatat sebagai salah
satu propinsi dengan jumlah kematian balita dan ibu tertinggi di Indonesia, dan
jauh di bawah angka rata-rata nasional dan MDGs 2015. Bukti global
membuktikan bahwa 50-60% Angka Kematian Bayi dan Balita ini terkait dengan
status gizi buruk. Menuruthasil Riset Kesehatan Dasar 2008, persentase balita
yang mengalami kekurangan gizi (menurut Berat Badan per Umur) di NTT adalah
yang tertinggi di Indonesia, yaitu 33,6 %.

Dinas Kesehatan Ibu dan Anak melayani pemerikasaan kesehatan ibu, bayi, dan
anak sampai dengan umur 5 tahun. Di Indonesia, diperkirakan jumlah ibu yang
menyusui dan yang hamil berjumlah kurang-lebih 7%, dan anak berumur 0-5 tahun
kurang-lebih sebanyak 18%. Jadi, jumlah yang harus dilayani oleh Dinas Kesehatan
Ibu dan Anak kurang-lebih sebesar 25% dari keseluruhan penduduk Indonesia.

25
Usaha Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang bergerak dalam pendidikan kesehatan
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan penting sekali untuk meningkatkan
kesehatan umum bagi masyarakat.

26
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
A. Millenium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs)
adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan
dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan
pada September 2000, berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun
2015
B. Tujuan dari MDGs adalah
1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan.
2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua.
3. Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan.
4. Menurunkan Angka Kematian Anak.
5. Meningkatkan Kesehatan Ibu.
6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya.
7. Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup.
8. Membangun kemitraan Global untuk pembangunan.
C. Secara garis besar, status capaian MDGs di Indonesia menurut Laporan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium Di Indonesia 2013 oleh
Kementrian PPN/BAPPENAS , ada yang sudah tercapai, ada yang mengalami
kemajuan signifikan, dan ada yang masih perlu kerja keras.

3.2 Saran
Mewujudkan MDGs di Indonesia bukanlah semata-mata tanggung jawab
pemerintah, melainkan tanggung jawab semua komponen bangsa indonesia. Untuk itu
perlu adanya upaya bersama dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan
millenium ini.

27
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian PPN/BAPPENAS. 2013. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan


Millenium Di Indonesia 2013. Jakarta

Kementrian PPN/BAPPENAS. 2004. Laporan Perkembangan Pencapaian Tujuan


Pembangunan Millenium Di Indonesia . Jakarta

Prasetyawati, Arsita Eka. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Millenium
Development Goals (MDGs). Yogyakarta: Nuha Medika

Stalker, Peter. 2008. Mari Kita Suarakan MDGs. Jakarta. Indonesia Press

Firdaus, M. 2012. MARI BICARA FAKTA: Catatan Masyarakat Sipil atas Satu
Dekade Pelaksanaan MDGs di Indonesia. Jakarta. Kemitraan.

Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003

28

Вам также может понравиться

  • Esda Kelompok
    Esda Kelompok
    Документ10 страниц
    Esda Kelompok
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Surat Pengantar
    Surat Pengantar
    Документ3 страницы
    Surat Pengantar
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Deskripsi Kegiatan
    Deskripsi Kegiatan
    Документ4 страницы
    Deskripsi Kegiatan
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Absensi Peserta Kegiatan Donor Darah Fakultas Sains Dan Teknik Tahun 2019
    Absensi Peserta Kegiatan Donor Darah Fakultas Sains Dan Teknik Tahun 2019
    Документ3 страницы
    Absensi Peserta Kegiatan Donor Darah Fakultas Sains Dan Teknik Tahun 2019
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • BEASISWA KSE
    BEASISWA KSE
    Документ3 страницы
    BEASISWA KSE
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Job Description Panitia Kegiatan
    Job Description Panitia Kegiatan
    Документ3 страницы
    Job Description Panitia Kegiatan
    Ben Yudha Satria
    Оценок пока нет
  • BEASISWA KSE
    BEASISWA KSE
    Документ3 страницы
    BEASISWA KSE
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Media KKN
    Media KKN
    Документ3 страницы
    Media KKN
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Izin Biaya
    Izin Biaya
    Документ2 страницы
    Izin Biaya
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • STUDIEKSKURSI
    STUDIEKSKURSI
    Документ2 страницы
    STUDIEKSKURSI
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Daftar Hadir Sosialisasi Bokashi Di Desa-1
    Daftar Hadir Sosialisasi Bokashi Di Desa-1
    Документ2 страницы
    Daftar Hadir Sosialisasi Bokashi Di Desa-1
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Agama
    Agama
    Документ8 страниц
    Agama
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Izin Biaya
    Izin Biaya
    Документ2 страницы
    Izin Biaya
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • MENETAPKAN INOVASI
    MENETAPKAN INOVASI
    Документ17 страниц
    MENETAPKAN INOVASI
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Nama & No - Rekening PJ Oprec
    Nama & No - Rekening PJ Oprec
    Документ2 страницы
    Nama & No - Rekening PJ Oprec
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Upaya Pemberantasan Korupsi
    Upaya Pemberantasan Korupsi
    Документ8 страниц
    Upaya Pemberantasan Korupsi
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Surat Keterangan
    Surat Keterangan
    Документ1 страница
    Surat Keterangan
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • STUDIEKSKURSI
    STUDIEKSKURSI
    Документ2 страницы
    STUDIEKSKURSI
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Surat Kuasa Pengambilan STR Perawat
    Surat Kuasa Pengambilan STR Perawat
    Документ2 страницы
    Surat Kuasa Pengambilan STR Perawat
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ7 страниц
    Bab Ii
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • MAKALAH PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN PANGAN
    MAKALAH PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN PANGAN
    Документ10 страниц
    MAKALAH PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN PANGAN
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Seri 1 Plot 2
    Seri 1 Plot 2
    Документ3 страницы
    Seri 1 Plot 2
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Aaaaaa
    Aaaaaa
    Документ4 страницы
    Aaaaaa
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Dream Book
    Dream Book
    Документ3 страницы
    Dream Book
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Struktur Bem-Blm 2019
    Struktur Bem-Blm 2019
    Документ4 страницы
    Struktur Bem-Blm 2019
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Absen Pembersihan Prodi Biologi
    Absen Pembersihan Prodi Biologi
    Документ12 страниц
    Absen Pembersihan Prodi Biologi
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Syzygium: Klasifikasi Ilmiah
    Syzygium: Klasifikasi Ilmiah
    Документ2 страницы
    Syzygium: Klasifikasi Ilmiah
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Attachment
    Attachment
    Документ1 страница
    Attachment
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Seri 1 Plot 2
    Seri 1 Plot 2
    Документ3 страницы
    Seri 1 Plot 2
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет
  • Soal
    Soal
    Документ1 страница
    Soal
    Bung Christt Jiu Jiu
    Оценок пока нет