Вы находитесь на странице: 1из 4

Dokumen Teknis

Dokumen Kontrak

Dokumen Penawaran

News

Search...

Home Dokumen Teknis Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System)


Pekerjaan Konstruksi
Monday, September 22, 2014 Dokumen Teknis

Sistem Manajemen Mutu (Quality


Management System) Pekerjaan
Konstruksi

Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System) adalah bagian


sistem manajemen organisasi yang memfokuskan perhatian
(mengarahkan dan mengendalikan) pada pencapaian hasil berkaitan
dengan sasaran mutu dalam rangka memenuhi persyaratan
pelanggan/penerima manfaat. Selama pelaksanaan Sistem Mananajeman
Mutu, prosedur-prosedur yang akan dikembangkan, antara lain; Panduan
Mutu, Rencana Mutu, Prosedur Pengendalian Dokumen, Pengendalian
Bukti Kerja, Audit Mutu Internal, Produk Tidak Sesuai (PTS), Tindakan
Koreksi (TK), Tindakan Pencegahan (TP), Pemantauan dan Pengukuran
Proses dan Produk, Pengadaan Barang dan Jasa, Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana dan Tinjauan (Review) Design.

Untuk mewujudkan itu perlu ditentukan kebijakan mutu dan sasaran mutu
pekerjaan. Kebijakan Mutu tersebut adalah : Melaksanakan Pekerjaan "
Sesuaikan Dengan Judul". Sedangkan sasaran mutu pekerjaan adalah:

1. Tersedianya detail engineering desain yang lengkap dan bermanfaat


bagi pelaksana pekerjaan sesuai dengan kebutuhan program.
2. Terjaminnya pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan prosedur
Sistem Manajemen Mutu dan terlaksananya Quality Assurance
secara keseluruhan.

3. Manajemen Mutu untuk meraih kinerja yang memuaskan

4. Terpenuhinya Persyaratan atau Spesifikasi Produk yang telah


ditetapkan.

Quality Control vs Quality Assurance

Pengujian dan Pemeriksaan

Quality Control (QC), hanya merupakan tindakan pengujian (testing), dan


pemeriksaan (inspection) saja, apakah material tersebut telah memenuhi
spesifikasi atau tidak. Sedangkan Quality Assurance (QA) lebih berarti
pada apa yang disebut "Program" dan "Prosedur" tersendiri, yang harus
digunakan dalam mengorganisasi pelaksanaan pengujian dan
pemeriksaan. QA merupakan sistem yang menjamin dapat tercapainya
persyaratan kualitas yang tersebut dalam dokumen kontrak, setiap
kesalahan langsung mendapat koreksi sebelum melanjut ke tahap
berikutnya.
Unsur dari "Program" dalam QA, yang dilakukan, terdiri dari:

1. Semua personel, terutama personil QC, harus mengetahui dan


memahami kegiatan pelaksanaan pembangunan sebelum mulai
bekerja

2. Mengontrol secara "bersama-sama" tanpa kecuali terhadap semua


bahan bangunan yang di bawah masuk ke lokasi proyek sebelum
penerimaannya Work Request (Pembahasan Persiapan Kerja)

3. Mengontrol secara rutin agar semua prosedur pelaksanaan


pembangunan dilakukan sesuai persyaratan spesifikasi dengan
menerapkan SOP Work Request (Pembahasan Metode Kerja)

4. Membuat "instruksi tertulis" secara bersinambungan kepada pihak


kontraktor, sebelum, selama dan setelah masa pelaksanaana
terhadap penyimpangan yang belum/ akan dan telah terjadi sekecil
apapun masalahnya (Site Instruction)

5. Membukukan semua "catatan hasil-hasil pengujian" di lapangan,


laboratorium dan hasil-hasil kontrol langsung di lapangan. Tujuan
utamanya bila terjadi penyimpangan dapat segera dicarikan jalan
keluar

6. Dengan tahapan-tahapan pekerjaan dipersiapkan dengan baik,


dipandu dengan prosedur pelaksanaan, kontrol berkesinambungan,
dan evaluasi yang tak pernah putus, membuat pelaksana kegiatan
berharap dapat mampu mencapai titik tertinggi kualitas yang
diharapkan.

Rencana Mutu minimal harus memenuhi hal-hal berikut :

1. Rencana Mutu harus sesuai dengan Sasaran Mutu (quality objective)


dan sejalan dengan persyaratan proses lain dari sistem manajemen
mutu pekerjaan.

2. Rencana Mutu harus berisikan persyaratan teknis, administrasi,


keuangan maupun ketentuan lain seperti yang dipersyaratkan.

3. Rencana Mutu harus mencakup kebutuhan sumber daya manusia


dan sumber daya lainnya dalam rangka memenuhi mutu pekerjaan
yang diinginkan.

4. Rencana Mutu harus mencakup kebutuhan dokumen sistem


manajemen mutu (meliputi: Pedoman Mutu, Manual Mutu, Prosedur
Mutu, petunjuk teknis, instruksi kerja, dan daftar periksa/simak)
dalam rangka mencapai kesesuaian mutu yang diinginkan.

5. Rencana Mutu harus mencakup aktivitas verifikasi, validasi,


pemantauan, inspeksi dan pengujian yang diperlukan beserta
kriteria penerimaannya.

6. Rencana Mutu harus mencakup Catatan Mutu (quality records) yang


dibutuhkan untuk menunjukkan bukti bahwa pelaksanaan kegiatan
memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan.

Rencana Mutu Proyek (RMP) minimal mencakup:

1. Kebijakan Satker;

2. Informasi Satker;

3. Struktur Organisasi Satker;

4. Lingkup kegiatan Satker;

5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan;

6. Daftar Peralatan Kerja;

7. Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan;

8. Sistem Manajemen Mutu Proyek;


9. Daftar Sima

Вам также может понравиться