Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Manyak, JM. Current terapeutic option and future of prostate disease. George Washington University
Medical Center
Verhamme, K; Dieleman, JP; Bleumink, GS; Van Der Lei, J;
Sturkenboom, MC; Artibani, W; Begaud, B; Berges, R et al.
(2002). "Incidence and Prevalence of Lower Urinary Tract
Symptoms Suggestive of Benign Prostatic Hyperplasia in
Primary CareThe Triumph Project". European Urology 42 (4):
3238.
Pedoman Penatalaksanaan BPH di Indonesia, IAUI, 2013
Anamnesa IPSS
Pemeriksaan Fisik Digital Rectal Examination (DRE)
Mengukur volume prostat dengan DRE cenderung under-estimate jika prostat teraba
besar, hampir pasti bahwa ukuran sebenarnya memang besar.
Kecurigaan suatu keganasan, Sensitifitas pemeriksaan ini dalam menentukan adanya
karsinoma prostat sebesar 33%
Pemeriksaan Laboratorium
Urinalisa
Tes fungsi ginjal
Prostate Spesific Antigen (PSA)
Pemeriksaan Penunjang Lain
Uroflowmetri + post void residual volume
USG
Urodinamik
Urethrosistoskopi Sesuai Indikasi
Kanker prostat stadium dini kadang mempunyai gejala yang sama persis dengan BPH
Pasien dengan riwayat operasi BPH mempunyai kesempatan untuk terdiagnosa kanker prostat
sebesar 4% dalam 7 tahun pertama setelah operasi BPH
Peter J. Gilling. Prostate Cancer Following
BPH Treatments: What the Patient Should
Know. European urology 53 (2008) 1109
1110
Anamnesa yang teliti, Pemeriksaan fisik yang baik (DRE), dan pemeriksaan PSA untuk
skrining pada pasien BPH direkomendasikan
Prostate Spesific Antigen (PSA)
PSA disintesis oleh sel epitel prostat dan bersifat organ specific
tetapi bukan cancer specific
Serum PSA dapat dipakai untuk meramalkan perjalanan penyakit
dari BPH, PSA tinggi pada BPH
pertumbuhan volume prostat lebih cepat,
keluhan akibat BPH/laju pancaran urine lebih jelek, dan
lebih mudah terjadinya retensi urine akut
Laju pertumbuhan volume prostat rata-rata setiap tahun
kadar PSA 0,2-1,3 ng/dl adalah 0,7 mL/tahun,
kadar PSA 1,4-3,2 ng/dl sebesar 2,1 mL/tahun,
kadar PSA 3,3-9,9 ng/dl adalah 3,3 mL/tahun
Pedoman Penatalaksanaan BPH di Indonesia, IAUI, 2013
Kadar PSA di keradangan,
setelah manipulasi pada prostat (biopsi prostat atau TURP),
dalam serum pada retensi urine akut, kateterisasi, akan menurun setelah 72 jam
paska kateterisasi
dapat mengalami keganasan prostat, dan
peningkatan pada usia yang makin tua
Rentang kadar
40-49 tahun: 0-2,5 ng/ml
PSA yang 50-59 tahun:0-3,5 ng/ml
60-69 tahun:0-4,5 ng/ml
dianggap normal 70-79 tahun: 0-6,5 ng/ml
berdasarkan usia
Pedoman Penatalaksanaan BPH di Indonesia, IAUI, 2013
Kelompok usia BPH mempunyai resiko menderita karsinoma prostat
Patient 3 Patient 2
Detectable
Progression of Disease
Patient 4
Disease Not
Detectable
Tidak
Subjektif
spesifik
Apakah tes PSA akan Apakah dengan Apa yang terjadi
meningkatkan diagnosis dini usia dengan angka kematian
diagnosis kanker pasien akan lebih setelah skrining kanker
prostat? panjang? prostat meningkat?
http://www.cancer.org/Research/CancerFactsFigures/CancerFactsFigures/cancer-facts-figures-2012
Paul L. Crispen, MD. Prostate Cancer Screening 2012
120
100 Localized
Rate per 100,000
80
60
Regional
40
Distant Unstaged
20
0
1973 1975 1977 1979 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995
Year of Diagnosis
Symptoms
Appear Death from prostate cancer
Situation 2
Survival Time
Death
Situation 3
Survival Time
= Lead Time = Life Extended
7.1% mati karena kanker prostat 13.6% mati kerena kanker prostat
14.9% mati karena penyebab lain 14.7% mati karena penyebab lain
Overdiagnosis
Efek samping
terapi.
Usia dalam dengan Dengan False positif
tahun PSA >4.0 (%) Kanker (%) (%)
50s 5 12 34
60s 15 35 1012
70s 27 9 18
Vickers AJ, Lilja H. Time for another rethink on prostate cancer screening. Nat Rev Clin Oncol. 2011; 9:7-8.
30-day 30-day
hospitalization rate Infectio Urinary mortality rate
Study population (%) n Bleeding obstruction (%)
5% random sample of 6.9 0.38 Not Not 0.31
Medicare participants, 1991-
reported reported
2007 (n = 17,472)
All men receiving an initial 1.9 1.36 0.37 0.17 0.11
prostate biopsy not resulting in
diagnosis of cancer in Ontario,
Canada, 1996-2005
(n=41,682)
Consecutive patients at a 2.5 1.2 0.4 0.8
single academic medical
center, 2001-2010 (n = 1,000)
Loeb S, Carter HB, Berndt SI, Ricker W, Schaeffer EM. Complications after prostate biopsy: data from SEER-Medicare. J Urol 2011;186:1830-1834.
Nam RK, Saskin R, Lee Y, Liu Y, Law C, Klotz LH, Loblaw DA, Trachtenberg J, Stanimirovic A, Simor AE, Seth A, Urbach DR, Narod SA. Increasing hospital
admission rates for urological complications after transrectal ultrasound guided prostate biopsy. J Urol 2010;183:963-968.
Pinkhasov GI, Lin YK, Palmerola R, Smith P, Mahon F, Kaag MG, Dagen JE, Harpster LE, Reese CT, Raman JD. Complications following prostate needle
biopsy requiring hospital admission or emergency department visits - experience from 1000 consecutive cases. BJU Int 2012;110:369-374.
Satu laporan
menyebutkan di
tahun 1988-1998
sekitar 3 dari 10 pria
Overdiagnosis sulit usia 60-84 tahun
untuk dihitung didiagnosa dengan
kanker prostat
melalui nilai PSA,
tanpa ada gejala
klinis yang bermakna.
Vickers AJ, Lilja H. Time for another rethink on prostate cancer screening. Nat Rev Clin Oncol. 2011; 9:7-8.
Dari seluruh pasien yang diskrining dan didiagnosa sebagai kanker
terdapat kurang lebih 10-20% pasien yang tidak mempunyai gejala
kanker sama sekali dalam hidup mereka.
Terapi Efek samping Frekuensi
Radikal Disfungsi ereksi 2070%
prostatektomy inkontinensia 1550%
Vickers AJ, Lilja H. Time for another rethink on prostate cancer screening. Nat Rev Clin Oncol. 2011; 9:7-8.
BPH merupakan penyebab gangguan kemih terbanyak pada pria usia lanjut
Kanker prostat stadium dini kadang mempunyai gejala yang sama persis
dengan BPH