Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Neni Hasnunidah
Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
E-mail: nenihasnunidah@yahoo.co.id
Abstract: The aim of this research was to analyze the using of mockups on learning
Ekcosystem towards critical thinking skills at the contructivism based learning
(discovery learning, cooperative learning, and problem based learning) by using
analyses comparative methods. The result at junior high school showed that mockups
at the third contructivism based learning can increase critical thinking skills of
Ecosystem level (=0.05). Based on data analysis shows that there is average N-
gain critical thinking skills difference significant between use discovery learning
(0,62) with problem based learning (0,53) with mockup, between cooperative learning
(0,60) with problem based learning by mockup. While between treatment mockup and
discovery learning with mockup and cooperative learning there is no average
difference significant. Besides, anova and LSD test show there is no average
difference N-gain ability berargumen significant between third treatment, while for
ability deduction, induction, and evaluation there difference. The use of mockups in
the discovery method can enhance students' skills does induction on the third than the
other skills. While the use of mockups in the cooperative learning and more problem
based learning can enhance the skills of doing evaluation. Based on student
conception be known that mockups at the contructivism based learning can motivating
student and facilitate understanding of the material, so that can explore critical
thinking skills of students that make it easier for students to solves problem.
Salah satu tujuan mata pelajaran IPA kritis mendasari ketiga yang lain. Artinya
di SMP adalah melakukan inkuiri ilmiah berpikir kritis pelu dikuasai terlebih dahulu
untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, sebelum mencapai tiga pola berpikir tingkat
bersikap dan bertindak ilmiah serta tinggi yang lain. Scriven dan Paul (2007)
berkomunikasi (BSNP, 2006). SMP menyatakan bahwa keterampilan berpikir
merupakan bagian dari pendidikan dasar kritis sangat penting dikembangkan karena
yang berfungsi membekali para siswa siswa dapat lebih mudah memahami konsep,
dengan pengetahuan sains untuk peka terhadap masalah yang terjadi sehingga
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. dapat memahami dan menyelesaikan
Dalam pencapaian tujuan tersebut, menurut masalah, dan mampu mengaplikasikan
Lilisasari (2001) sains bukan ditekankan konsep dalam situasi yang berbeda.
pada pemahaman konsep sains semata, Beberapa hasil penelitian menunjukkan
melainkan diarahkan pada efek iringan bahwa berpikir kritis ternyata mampu
pembelajaran yang salah satunya adalah menyiapkan peserta didik berpikir pada
keterampilan berpikir kritis. Di antara empat berbagai disiplin ilmu, serta dapat dipakai
pola berpikir tingkat tinggi (berpikir kritis, untuk pemenuhan kebutuhan intelektual dan
berpikir kreatif, pemecahan masalah, dan pengembangan potensi peserta didik, karena
pengambilan keputusan), berpikir kritis dapat menyiapkan peserta didik untuk
64
Neni, Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP pada Pembelajaran Ekosistem 65
struktur dalam suatu obyek, serta siswa pembelajarannya. Media dan model yang
memperoleh pengalaman yang konkrit ditawarkan ini diyakini akan mampu
(Daryato, 2010). meningkatkan hasil belajar dan keterampilan
Beberapa penelitian menunjukkan berpikir kritisnya. Selain itu, peneliti dapat
bahwa penggunaan media maket dapat sekaligus mendeteksi kekuatan dan
meningkatkan kualitas pembelajaran. kelemahan media dan model
Sunaryo (2009) dalam penelitiannya pada konstruktivisme sebagai upaya revitalisasi
siswa tunagrahita ringan kelas D5 SLB-C mata pelajaran IPA-Biologi di SMP
untuk pelajaran IPA materi lingkungan sehat khususnya pada materi pokok Ekosistem.
dan tidak sehat, memberi petunjuk bahwa
media maket dapat membantu siswa dalam
memahami benda-benda dengan lebih nyata. METODE
Dalam implementasinya, penggunaan media
ini juga dipercaya dapat meningkatkan Metode yang digunakan adalah kuasi
semangat dan motivasi belajar anak. eksperimental dengan desain kelompok
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh pembanding non-ekuivalen, yaitu kajian
Cholifah (2010) diketahui bahwa untuk menyelidiki hubungan antara suatu
penggunaan media maket pada mata variabel terhadap variabel lainnya dengan
pelajaran bahasa Indonesia di kelas IV MI mengkaji perbedaan peranan variabel bebas
Miftahul Huda dapat meningkatkan terhadap variabel tak bebas pada kelompok
keterampilan berbicara dan hasil belajar yang berbeda (McMillan dan Schumacher,
siswa. 2001). Dalam hal ini dilakukan analisis
Rendahnya keterampilan berpikir terhadap pengaruh penggunaan media maket
kritis siswa pada materi pokok Ekosistem dalam tiga macam pembelajaran bebasis
selama ini diduga akibat kurangnya konstruktivisme (model discovery learning,
penggunaan media pembelajaran yang. model cooperative learning, dan model
representatif dan penggunaan model problem based learning) terhadap
pembelajaran yang tidak cocok dengan keterampilan berpikir kritis siswa. Untuk
tujuan pembelajaran. Sehingga perlu jelasnya, alur penelitian digambarkan
dilakukan inovasi dalam media dan model sebagai berikut:
Analisis komparatif
Hasil
Kesimpulan
Tabel 2. Perbandingan rerata N-gain indikator keterampilan berpikir kritis siswa pada ketiga
kelompok perlakuan untuk materi pokok Ekosistem.
No. Perlakuan argumen deduksi induksi evaluasi
1 Maket dan discovery learning
0,5a 0,6a 0,8a 0,7a
2 Maket dan cooperative learning
0,5a 0,4b 0,8a 0,9b
3 Maket dan problem based learning
0,4a 0,5a 0,5b 0,6a
Keterangan: Huruf yang berbeda pada angka rerata menunjukkan perbedaan yang
signifikan pada taraf nyata 0,05.
Tabel 2 di atas menunjukkan ada serta antara maket dan cooperative learning
perbedaan rerata N-gain kemampuan dengan maket dan problem based learning,
melakukan deduksi dan evaluasi antara namun antara maket dan discovery learning
perlakuan maket dan discovery learning dengan maket dan problem based learning
dengan maket dan cooperative learning tidak ada perbedaan yang signifikan. Ada
Neni, Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP pada Pembelajaran Ekosistem 69
Mudah berinteraksi 43 34 13
Kemandirian terlatih 46 29 29
Berpikir kritis tergali 23 20 13 discovery
Tidak bosan 27 29 32
cooperative
Mudah mengerjakan soal-soal 37 34 42
problem based
Mudah memahami materi 20 40 52
Senang belajar 60 31 71
persentase tanggapan
Gambar 2. Tanggapan siswa dengan komentar sangat setuju terhadap media maket dan ketiga
model pembelajaran materi pokok Ekosistem berbasis kontekstual yang digunakan.
Neni, Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP pada Pembelajaran Ekosistem 71
pembelajaran kontekstual perlu terus Curto, K. & T. Bayer. 2005. Writing and
disempurnakan dan dikembangkan terutama Speaking to Learn Bioloy: An
untuk konsep-konsep abstrak di berbagai Intersection of Critical Thinking and
jenjang pendidikan. Untuk itu para guru Communication Skills. Bioscene:
harus diberdayakan agar mampu Journal of College Biology Teaching,
memanfaatkan dan mengembangkannya di 31(4) 11-19.2005.
sekolah. Akan tetapi pemanfaatannya juga
perlu disikapi secara arif sebab ada konsep Dale, E. 1969. Audiovisual Methods in
yang mungkin lebih baik dipahami melalui Teaching. The Dryden Press. New
kegiatan hands-on (praktikum) atau kegiatan York.
lainnya.
Djamarah, B.S. dan Zain,A.(2006) Strategi
Belajar Mengajar. PT. Rineka Cipta .
DAFTAR PUSTAKA Jakarta
Adams, D,S. 2003. Teaching Critical Ennis, R.H. (1985). Goals for a Critical
Thinking in a Developmental Biology Thinking Curriculum. In A.L. Costa
Course at an American Liberal Arts (ed.). Developing Minds: A Resource
College. J.Dev.Biol. 47: 145-151. Book for Teaching Thinking.
Alexandra: ASCD.
BNSP, 2006. Standar Isi IPA SMP/MTs.
Departemen Pendidikan Nasional, Ewie, C.U. 2010. Developing Critical
Jakarta. Thinking Skills of Preservice Teacher
in Ghana. Academic Leadership The
Budimansyah, D. 2003. Model Online Journal. 8(4): 2-10.
Pembelajaran Berbasis Portofolio
Untuk Biologi. Genesindo. Bandung. Facione, P.A., Facione N. C., and Giancarlo,
C. (2000). The Disposition toward
Castle, A. 2006. Assesment of Critical Critical
Thinking Skill of Students Thinking: Its Character, Measurement,
Radiographers. Radiography. 12: 88- and Relationship to Critical Thinking
95. Skills. Journal of Informal Logic,
Volume 20-1 61-84.
Chiras, D. 1992. Teaching Critical Thinking
Skills in the Biology and Fosnot, C. T. (1996). Constructivism: A
Environmental Science Classrooms. psychological theory of learning. In C.
The American Biology Teacher, 54: T. Fosnot (Ed.), Constructivism:
464-468. Theory, perspectives, and practice
(pp. 8-33). New York: Teachers
Colifah, N. 2010. Pemanfaatan Media College Press.
Maket Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berbicara Siswa Dalam Gokhale, A.A. 1995. Collaborative
Memahami Denah Di Kelas IV MI Learning Enhances Critical Thinking,
Miftahul Huda Dukuhsari Sukorejo Journal of Technology Education, 7
Pasurua. Skripsi. Jurusan (1).
Kependidikan Sekolah Dasar &
Prasekolah. Fakultas Ilmu Pendidikan Johnson, E.B. 2007. Contextual Teaching
UM. Malang. and Learning. MLC. Bandung.
Neni, Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP pada Pembelajaran Ekosistem 73