Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
Preseptor:
BAB 1
PENDAHULUAN
inflammatory disease). TOA merupakan end-stage process dari PID akut. TOA
adalah salah satu komplikasi akut dari PID. TOA pada umumnya terjadi pada
wanita usia produktif dan biasanya merupakan kelanjutan dari infeksi saluran
genital bagian bawah. Penyakit ini dapat terjadi pada pasien yang post
histerektomi supraservikal, serta dapat juga terjadi pada pasien yang sebelumnya
mengalami servitis dan parametritis (Tohya et al., 2003). PID disebabkan oleh
tuba fallopi. TOA terjadi sekitar 18-34% pada pasien dengan PID dan 22% dengan
yang memiliki agen infeksius ini merupakan faktor risiko yang sangat penting
dalam terjadinya TOA. Selain itu, operasi ginekologi, kanker organ genital
menegakkan diagnosis pasti dan memberikan terapi yang tepat pula. Dan bila
kemandulan dan kehamilan ektopik yang merupakan masalah medik, sosial dan
ekonomi.
2
Dalam makalah ini akan disajikan beberapa aspek penting dari TOA,
tentang TOA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
3
- Tuba fallopii adalah saluran ovum yang memiliki panjang bervariasi antara
Ovarium berjumlah dua buah dan terletak di kiri dan kanan. Ovarium ke
4
Gambar 2. Organ dan Saluran Reproduksi Wanita yang
mengalami inflamasi
tuba-ovarium yang ditandai dengan radang bernanah, baik di salah satu tuba-
termasuk efek jangka panjang dari salfingitis akut tetapi biasanya akan muncul
dengan infeksi berulang atau kerusakan kronis dari jaringan adneksa. Biasanya
dibedakan dengan ada tidaknya ruptur. Dapat terjadi bilateral walaupun 60% dari
kasus abses yang dilaporkan merupakan kejadian unilateral dengan atau tanpa
2.2 Etiopatogenesis
5
Dikatakan bahwa nekrosis tuba fallopi dan kerusakan epitel terjadi
dan ada juga yang tidak. Proses inflamasi ini dapat terjadi spontan atau
merupakan respon dari terapi. Hasilnya dapat terjadi kelainan anatomis yang
terjadi di tempat terjadinya ovulasi yang sering menjadi tempat masuk infeksi
yang luas dan pembentukan abses. Apabila eksudat purulen itu ditekan maka akan
menyebabkan ruptur dari abses yang dapat disertai oleh peritonitis berat serta
abses cul de sac. Biasanya abses ini muncul ketika penggunaan IUD, atau
a. Multiple partner
b. Status ekonomi rendah.
c. Riwayat PID
d. Menggunakan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)
e. Adanya riwayat STD
2.3 Patofisiologi
Adanya penyebaran bakteri dari vagina ke uterus lalu ke tuba dan atau
parametrium, terjadilah salpingitis dengan atau tanpa ooforitis. Keadaan ini bisa
terjadi pada pasca abortus, pasca persalinan atau setelah tindakan ginekologi
Pada permulaan proses penyakit, lumen tuba masih terbuka mengeluarkan eksudat
6
struktur lain dalam pelvis mengalami inflamasi, tempat ovulasi dapat sebagai
tempat masuk infeksi. Abses masih bisa terbatas mengenai tempat masuk infeksi.
Abses masih bisa terbatas mengenai tuba dan ovarium saja, dapat pula melibatkan
struktur pelvis yang lain seperti usus besar,buli-buli atau adneksa yang lain.
(35%), diare (24%), mual dan muntah (18%), haid tidak teratur (12%).
Pada pemeriksaan touching : nyeri goyang portio, nyeri kiri dan kanan
uterus atau salah satunya, kadang-kadang terdapat penebalan tuba (tuba yang
abdomen sampai syok septik. Karateristik pasien biasanya yang muda serta
paritasnya rendah dengan riwayat infeksi pelvis. Durasi dari gejala pada wanita
biasanya kurang lebih 1 minggu dan onsetnya biasanya terjadi 2 minggu atau
2.5 Diagnosis
7
- Adanya massa adnexa, biasanya lunak
laboratorium kurang bermakna. Hitung jenis sel darah putih bervariasi dari
pyuria tanpa bakteriuria. Nilai laju endap darah minimal 64 mm/h serta
diagnosa TOA.
b. USG
Dapat membantu untuk mendeteksi perubahan seperti terjadinya progressi.
organ besar seperti rahim. Habitus tubuh besar dan adanya loop dari usus
transabdominal.
c. CT (computed tomography)
Computed tomography telah digunakan, sejak perkembangan dari USG
dan MRI, peran terbatas dalam evaluasi radiologi dari PID. Penggunaan
8
radiasi pengion yang membatasi faktor lainnya, karena mayoritas pasien
kecil cairan dalam cul de sac bisa dideteksi oleh CT. Suatu abses Tubo-
padat dan kistik, dengan peningkatan semua atau bagian dari komponen
juga ada. Salah satu tanda yang lebih spesifik dari abses Tubo-ovarium,
yang tidak umum pada PID, adalah munculnya gelembung gas pada
dari hila ginjal (limfatik ovarium dan limfatik salpingial sejajar dengan
Dalam kasus seperti diagnosis abses Tubo-ovarium tidak sulit, jika tidak,
akut. Apabila terjadi ruptur TOA maka akan ditemukan cairan yang
purulen.
Diagnosis banding :
9
- KET
- Abses peri, apendikuler
- Mioma uteri
- Hidrosalping
b. TOA utuh dengan keluhan
- Perforasi apendik
- Perforasi divertikel/abses divertikel
- Perforasi ulkus peptikum
- Kelainan sistematis yang memberi distres akut abdominal
- Kista ovari terinfeksi atau terpuntir
2.6 Komplikasi
infertilitas
b. TOA yang pecah: syok sepsis, abses intraabdominal, abses subkronik,
2.7 Penatalaksanaan
10
dan metronidazole 1 g reksup 2x / hari atau kloramfinekol 50
2.8 Prognosis
11
DAFTAR PUSTAKA
Cohen CR, Sinei S, Reilly M, et al. Effect of human immunodeficiency virus type
1 infection upon acute salpingitis: a laparoscopic study. J Infect Dis
1998; 178:1352.
12