Вы находитесь на странице: 1из 31

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA NY. R DENGAN DIAGNOSA ARTHRITIS REUMATOID

PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA

Dosen Pembimbing : Baidah, S.Kep.,Ns .,M.Kep

DISUSUN OLEH :

NAMA : SYARIFAH SALMAH

NIM : 11409714044

TINGKAT : III A

SEMESTER :V

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM VI/ TANJUNGPURA

BANJARMASIN

2017
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : SYARIFAH SALMAH

NIM : 11409714044

TINGKAT : III A

TELAH MENYELESAIKAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


PADA NY. R DENGAN DIAGNOSA ARTHRITIS REUMATOID DI PANTI SOSIAL
TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA

MENGETAHUI

PEMBIMBING LAHAN PEMBIMBING AKADEMIK


ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Tanggal Pengkajian 13 Februari 2017

A. IDENTITAS PASIEN
Data biografi
1. Nama : Ny. R
2. Tempat dan tanggal lahir : Tanjung (66 Tahun)
3. Pendidikan terakhir : Tidak sekolah
4. Gol Darah :-
5. Agama : Islam
6. Status Perkawinan : Sudah Menikah
7. TB/BB : 120 cm/36 kg
8. Penampilan : Rapi
9. Ciri-ciri tubuh : Berbadan kurus, rambut putih beruban
10. Orang yang dekat dihubungi :-
11. Jenis Kelamin :-
12. Hubungan dengan usila :-
13. Alamat : Tanjung Paringin
14. Tanggal masuk panti : 20 Juni 2010

B. RIWAYAT KELUARGA
Genogram
Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Perempuan (meninggal)

: Pasien

: Hubungan perkawinan

----- : Tinggal serumah

C. ALASAN DATANG KE PANTI WERDHA


Pasien datang sendiri ke Panti Sosial Tresna werdha
1. Keluhan Utama :
Penyebab pasien berada di Panti Sosial Tresna werdha karena pasien

diantar oleh keluarga kemudian sempat pulang ke rumah. 3 tahun

kemudian pasien kembali lagi ke Panti Sosial Tresna werdha dengan

menggunakan travel dengan beralasan kepada keluarga ingin

mengunjungi cucunya, sehingga keluarga tidak mengetahui sampai

sekarang jika pasien berada di Panti Sosial Tresna werdha.


2. Pemahaman dan penatalaksaaan masalah kesehatan :
Pasien mengatakan jika mengalami nyeri pada daerah paha dan kaki

pasien meminta obat kepada perawat, jika pasien merasa pusing maka

pasien beristirahat dengan tidur di kamar


3. Obat-obatan :

NO Nama Obat Dosis Keterangan


1 Amlodipine 1x5 mg Berfungsi untuk menurunkan

Hipertensi
2 Allopurinol 3x100 mg Mencegah mengatasi Asam
urat
3 Salbutamol 3x4 mg Mengatasi sesak napas
4 Ambroxol 3x1 mg Mengencerkan secret

4. Status imunisasi

Tetanus, Difteri :- Influenza :-

Lain-lain :-

5. Alergi

Obat-obatan : Tidak ada

Makanan : Telur, ayam, ikam patin

Faktor lingkungan : Tidak ada

D. Penyakit yang diderita

: Hipertensi : Rhematoid : Asma

: Dimensia : Jantung :Katarak

Lain-lain sebutkan bila ada : Tidak ada

E. Riwayat Pekerjaan
1. Pekerjaan sebelumnya : Pedagang
2. Alamat pekerjaan : Pelingkau
3. Jarak dari rumah : 300 m
4. Alat transportasi : Becak
5. Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan :
Sumber pendapatan pasien didapat dari berdagang

F. Riwayat lingkungan hidup


1. Tipe tempat tinggal : Wisma
2. Jumlah kamar : 4 kamar
3. Jumlah tingkat :1
4. Kondisi tempat tinggal
Tempat tinggal tampak bersih tetapi di dalam kamar pasien kurang

penerangan karena jendela selalu ditutup


5. Jumlah orang yang tinggal di rumah, Laki-laki : 0 orang/ perempuan : 6

orang
6. Derajat privasi : Privasi terjaga
7. Tetangga terdekat : Ambra, Rubai dan Faridah
8. Alamat/telepon : Tanjung paringin

G. Riwayat rekreasi
1. Hobby/minat :
membersihkan tempat tidur, membersihkan kamar, membersihkan wisma,

pengajian di Musholla Panti Sosial Tresna Werdha


2. Keanggotaan organisasi :
Selama di rumah pasien mengikuti pengajian RT dan selama di Panti

Sosial Tresna Werdha pasien mengikuti pengajian


3. Liburan perjalanan :
pasien mengatakan tidak pernah melakukan liburan atau jalan-jalan yang

jauh

H. Sistem pendukung
1. Perawat/bidan/dokter/fisioterapi : Dokter
2. Jarak dari panti : 100 meter
3. Rumah sakit :-
4. Klinik :-
5. Pelayanan kesehatan di rumah :-
6. Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga :
7. Lain-lain :

I. Deskripsi kekhususan
1. Kebiasaan ritual :
Pasien mengatakan selama di Panti Sosial Tresna Werdha pasien

sholat 5 waktu dan sholat dilaksanakan di kamar pasien, karena pasien

merasa kurang sanggup berjalan ke Musholla


2. Yang lainnya : Tidak ada

J. Status kesehatan
1. Status kesehatan umum selama setahun yang lalu :
Pasien mengatakan 1 tahun yang lalu pasien mengalami TB paru dan

Hipertensi
2. Status kesehatan 5 tahun yang lalu :
Pasien mengatakan sejak 5 tahun yang lalu pasien mengalami

Hipertensi

K. Aktifitas hidup sehari-hari (ADL)


1. Indeks katz :A
Pasien mandiri dalam makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,

berpakaian dan mandi


2. Oksigenasi
Pernapasan pasien tidak ada gangguan, pasien tidak mengalami

sesak nafas dan pasien tidak menggunakan alat bantu nafas


3. Cairan dan elektrolit
Pasien mengatakan bahwa pasien minum air putih sebanyak 7

gelas / hari

4. Nutrisi
Pasien mengatakan makan sebanyak 3x sehari, makanan berupa

nasi padat, lauk pauk, sayur mayur dan kadang-kadang dengan buah.

Dengan porsi makan 1 piring


5. Eliminasi
Pasien mengatakan mampu BAK secara normal, dalam satu hari

pasien BAK sebanyak 4 kali, dengan warna urine kuning jernih serta

pasien mampu BAB secara normal BAB 1 kali dalam satu hari yaitu saat

pagi hari, dengan kosistensi feses lembek.


6. Aktifitas
Pasien mampu melakukan aktivitas secara mandiri yaitu makan,

berpindah, kontinen, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi. Tetapi

pasien sedikit kesulitan saat berjalan karena pasien menahan nyeri pada

daerah paha sampai ke kaki

Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan dan minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di Tempat tidur
Berpindah
Ambulasi dan ROM
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Memerlukan bantuan alat
2 : Memerlukan bantuan orang lain
3 : memerlukan bantuan alat dan orang lain
4 : Tergantung total
7. Istirahat dan tidur
Pasien mengatakan saat siang hari pasien tidak tidur, karena

pasien tidak terbisa tidur siang. Saat malam hari pasien tidur selama 8

jam dari jam 9 malam sampai jam 5 subuh


8. Personal hygine
Pasien mengatakan sikat gigi 2x sehari, mandi 2x sehari, kulit

pasien tampak berwarna coklat dan keriput


9. Seksual
Pasien seorang perempuan, berumur 66 tahun dan memiliki 1

orang anak laki-laki


10. Rekreasi
Pasien mengatakan selama di panti pasien sering menonton tv
11. Psikologis
a. Persepsi pasien
Pasien menerima keadaannya yang semakin tua dan tidak mampu

untuk bekerja lagi. Pada saat tertentu pasien merasa nyeri pada

daerah paha sampai ke kaki


b. Konsep diri
Pasien merasa percaya diri jika sedang berkumpul bersama teman-

temannya
c. Emosi
Pasien periang dan emosi pasien stabil, pasien tidak pernah marah-

marah apabila ada yang tidak sesuai dengan kehendaknya

d. Adaptasi
Pasien tinggal di panti sejak 6 tahun yang lalu dan pasien selalu

bersikap ramah dan mudah beradaptasi dengan orang baru


e. Mekanisme pertahanan diri
Bila ada masalah pasien selalu bercerita dengan pengasuh di panti

dan juga pasien sering bercerita dengan teman di panti


L. Tinjauan sistem
1. Keadaan umum : pasien tampak baik
2. Tingkat kesadaran : Composmentis (Kesadaran penuh)
3. Glasgow coma scale :
Verbal : 5 (Orientasi baik)

Psikomotor : 6 (bergerak sesuai perintah)

Mata : 4 (Membuka spontan)

4. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 160/100 mmHg Respirasi : 25 x/menit
Nadi : 85 x/menit Suhu : 35,8C

M. Head To Toe
1. Kepala
Pada kepala pasien kurang bersih, tampak ada ketombe pada

rambut. Rambut pasien tampak berwarna putih (uban)

2. Mata, telinga da hidung


Pasien masih dapat melihat benda dengan jarak 1 meter,

pasien tidak menggunakan alat bantu penglihatan, konjungtiva tidak

anemis, sklera pasien tidak ikterik, telinga pasien tampak bersih, tidak

ada cairan yang keluar dari telinga, fungsi pendengaran pasien

mengalami penurunan, hidung pasien tampak bersih, pasien mampu

membedakan aroma parfum dan minyak kayu putih


3. Leher
Pada leher pasien tidak tampak adanya pembesaran kelenjar

tyroid, fungsi pergerakan leher masih baik


4. Dada dan punggung
Pergerakan dada tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada,

punggung pasien tampak sedikit bungkuk


5. Abdomen dan pinggang
Perut pasien tampak kendur, tidak ada luka pada abdomen, tidak

ada distensi pada abdomen, tidak terdapat adanya nyeri pada abdomen
6. Ekstrimitas atas dan bawah
Pada ekstrimitas atas pasien tampak normal, tidak terjadi

gangguan pada ekstrimitas atas. Tetapi pada ekstrimitas bawah pasien

tampak lemah pasien mampu berjalan, tetapi saat berjalan terlalu jauh

pasien akan merasa nyeri pada daerah paha sampai kaki dan pasien

sering meras keram pada daerah paha sampai kaki


5555 5555
4444 4444

Keterangan :
1 : Tidak ada gerakan
2 : Tidak bisa mengangkat tangan, tetapi ada kotraksi otot
3 : Mampu mengangkat tangan, tetapi tdak bisa menahan
4 : Mampu mengangkat tangan, tetapi ika diberi beban akan jatuh
5 : Mampu mengangkat tangan dan mampu menahan minimal
6 : Normal
7. Sistem imun
Pasien mengatakan selama di rumah dulu pasien tidak sering

sakit, tetapi setelah di panti pasien sering sakit terutama di daerah paha

sampai kaki
8. Genetalia
Pasien berjenis kelamin perempuan, pasien berhenti menstruasi

sejak 15 tahun yang lalu


9. Sistem reproduksi
Pasien pernah menikah 2 kali, suami yang pertama meninggal

dan suami yang kedua masih ada


10. Sistem persyarafan
a. Nervus Olfactory
Pasien mampu membedakan aroma parfum dan minyak kayu putih

saat mata pasien ditutup


b. Nervus Optikus
Pasien mampu melihat benda dari jarak 1 meter dan saat diuji

oleh perawat pasien mampu menyebutkan jumlah angka yang

ditunjukan perawat dengan menggunakan jari


c. Nervus Oculomotor
Pupil pasien isokor (sama besar)
d. Nervus Trochlearis
Pasien mampu menggerakkan mata keluar dan ke dalam
e. Nervus Trigeminus
Pasien mampu tersenyum dan tertawa (motorik), saat melambaikan

tangan daya refleks cepat ( sensorik)


f. Nervus Abdusens
Bola mata bergerak cepat
g. Nervus Facialis
Pasien mampu mengerutka dahi, pasien mampu tersenyum
h. Nervus vestibulococlear
pasien tidak dapat mendengar suara dengan jelas
i. Nervus Glassofaringeus
Pasien dapat membedakan rasa manis dan asam
j. Nervus Vagus
Pasien masih merasakan mual dan ingin muntah ketika pasien di

anjurkan menyentuh tenggorokan dengan jari tangan


k. Nervus Asesoris
Pasien mampu menggerakan bahu
l. Nervus Hipoglosus
Pasien mampu menggerakkan lidah
11. Sistem pengecapan
Pasien bisa membedakan antara rasa asin, manis, asam dan pahit

12. Sistem penciuman


Fungsi indera penciuman pasien normal, pasien mampu

membedakan aroma parfum dan minyak kayu putih saat mata pasien

ditutup
13. Tactil respon
Pasien berespon dengan menarik tangan ketika di sentuh di daerah kulit

N. Status kognitif / afektif dan sosial


1. Shorth Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)

Skore NO Pertanyaan Jawaban


Benar Salah
1 Tanggal berapa hari ini? Tidak tahu
2 Sekarag hari apa? Senin
3 Apa nama tempat ini? Panti asuhan
4 Di mana alamat anda? Tanjung
5 Berapa umur anda? 66 Tahun
6 Kapan anda lahir? Tidak tahu
7 Siapa presiden Indonesia sekarang? Jokowi
8 Siapa presiden sebelumnya? SBY
9 Siapa nama ibu anda? Antasiah
10 Berapa 5-2=? 3

Jumlah benar : 7
Jumlah salah : 3
Interpretasi
Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 : fungsi intelektual kurang ringan
Salah 6-8 : fungsi intelektual kurang sedang
Salah 9-10 : fungsi intelektual kerusakan berat
Keterangan :
Dari hasil SPMSQ didapatkan hasil : 7 benar dan 3 salah ini

menunjukan banwa fungsi

intelektual Ny. R utuh

2. Mini Mental State Exam (MMSE)

NILAI
NO TES NILAI
MAKS.

1 2 3 4

Orientasi
1 Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), hari apa? 5 1

2 Kita berada dimana? (negara), (propinsi), (kota), 5 0

(kelurahan), (Rt)

Registrasi

3 Sebutkan 3 buah nama benda ( piring, cangkir, sapu), 3 3

tiap benda 1 detik, pasien disuruh mengulangi ketiga

nama benda tadi. Nilai 1 untuk tiap nama benda yang

benar. Ulangi sampai pasien dapat menyebutkan

dengan benar dan catat jumlah pengulangan

Atensi dan kalkulasi

4 Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk tiap jawaban yang 5 3

benar. Hentikan setelah 5 jawaban. Atau disuruh

mengeja terbalik kata WAHYU (nilai diberi pada huruf

yang benar sebelum kesalahan; misalnya uyahw=2

nilai)
1 3 4
2
Mengingat kembali (recall)

5 Pasien disuruh menyebut kembali 3 nama benda di 3 3


atas

Bahasa

6 Pasien diminta menyebutkan nama benda yang 2 2

ditunjukkan ( pulpen ,jam tangan)


7 Pasien diminta mengulang rangkaian kata : tanpa 1 1

kalau dan atau tetapi

8 Pasien diminta melakukan perintah: Ambil kertas ini 3 3

dengan tangan kanan, lipatlah menjadi dua dan

letakkan di lantai.

9 Pasien diminta membaca dan melakukan perintah 1 0

Angkatlah tangan kiri anda

10 Pasien diminta menulis sebuah kalimat (Ramsidah) 1 1

11 Pasien diminta meniru gambar di bawah ini 1 1

Skor Total 30 18

Pedoman Skor Kognitif global (secar umum) :


a. Nilai : 24 30 Normal
b. Nilai : 17 23 Probable gangguan kognitif
c. Nilai : 0 6 Definite gangguan kognitif

Keterangan : Dari pemeriksaan State Exam (MMSE) didapatkan

Nilai 18 termasuk Probable gangguan kognitif

3. Inventaris Depresi Beck

No. Skore Uraian Skor klien

1 2 3 4

1 A. Kesedihan 1

3 Saya sangat sedih /tidak bahagia dimana saya takdapat

menghadapinya.

Saya galau / sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat


2 keluar darinya.

1 Saya merasa sedih atau galau.

0 Saya tidak merasa sedih.

2 B. Pesimisme 1

3 Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu

tidak dapat membaik.

Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang


2
kedepan.

Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan.


1

0
Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan.

1 2 3 4

3 C. Rasa Kegagalan 0

3 Saya merasa benar-benar gagal sebagai sebagai orang tua.

(suami/istri)

Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya


2
lihat hanya kegagalan.

Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya.


1
Saya tidak merasa gagal.
0

4 D. Ketidak Puasan 0

3 Saya tidak puas dengan segalanya.

2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun.

1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan.


0 Saya tidak merasa tidak puas.

5 E. Rasa Bersalah 0

3 Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tak berharga.

2 Saya merasa sangat bersalah.

1 Saya merasa buruk / tak berharga sebagai bagian dari waktu

yang baik.

Saya tidak merasa benar-benar bersalah.


0

6 F. Tidak Menyukai Diri Sendiri 0

3 Saya benci diri saya sendiri.

2 Saya muak dengan diri saya sendiri.

1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri.

0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri.

7 G. Membahayakan Diri Sendiri 0

3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai

kesempatan.

Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri.


2

Saya merasa lebih baik mati.


1

Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai


0
membahayakan diri sendiri.

8 H. Menarik Diri dari Sosial 0

3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan

tidak perduli pada mereka semuanya.

2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan

mempunyai sedikit perasaan pada mereka.


1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya.

0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain

9 I. Keragu-raguan 1

3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali.

2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat

keputusan.
1

Saya berusaha mengambil keputusan.


0

Saya membuat keputusan yang baik.

10 J. Perubahan Gambaran Diri 0

3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan.

2 Saya merasa bahwa aada perubahan-perubahan yang

permanen dalam penampilan saya dan ini membuat saya tak

menarik.

Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tak menarik.


1

Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada
0
sebelumnya.

10 K. Kesulitan Kerja 1

3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali.

2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk

melakukan sesuatu.

Saya memerlukan upaya tambahan untuk mulai melakukan


1
sesuatu.

Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya.


0

11 L. Keletihan 1

3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu.


2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu.

1 Saya merasa lelah dari yang biasanya.

0 Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya.

12 M. Anoreksia 0

3 Saya tidak lagi mempunyai napsu makan sama sekali.

2 Napsu makan saya sangat memburuk sekarang.

1 Napsu makan saya tidak sebaik sebelumnya.

0 Napsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya.

Jumlah Nlai yang didapat klien 5

Penilaian :

04 : Depresi tidak ada atau minimal.

57 : Depresi ringan

8 15 : Depresi sedang.

16 + : Depresi berat.

Keterangan : Dari pemeriksaan Inventaris Depresi Beck didapatkan

skor 5, artinya pasien mengalami depresi ringan

4. Apgar Keluarga

Kadang Tidak
No Item penilaian Selalu (2)
kadang (1) pernah (0)
1. A. adaptasi
saya puas bahwa saya dapat kembali pada

keluarga (teman-teman) saya untuk membantu


pada waktu sesuatu menyusahkan saya
2. P. partnership
saya puas dengan cara keluarga (teman-

teman) saya membicarakan sesuatu dengan

saya dan mengungkapkan masalah saya


3. G. Growth
saya puas keluarga ( teman-teman) saya

menerima dan mendukung keinginan saya

untuk melakukan aktifitas atau arah baru

4. A. Afek
Saya puas dengan cara keluarga ( teman-

teman) saya mengekspresikan afek dan

berespon terhadap emosi-emosi saya, seperti

marah, sedih atau mencintai


5. R. Resolve
Saya puas dengan cara teman-teman saya dan

saya menyediakan waktu bersama-sama

mengekspresikan afek dan berespon


Jumlah 6 1 0
Penilaian :
Nilai 0-3 : Disfungsi keluarga (kelompok) sangat tinggi
Nilai 4-6 : Disfungsi keluarga sedang
Nilai 7-10 : Disfungsi keluarga ringan
Keterangan : Dari penilaian apgar keluarga didapatkan nilai 7, artinya

disfungsi keluarga ringan

O. Data Penunjang
1. Laboratorium

NO Hari dan Tanggal JENIS NILAI NORMAL HASIL

Pemeriksaan PEMERIKSAAN
1 Rabu, 24 Oktober 2010 Asam urat P. 3,4-7,0 7,0
W. 2,4-5,7
2 Rabu, 24 Oktober 2010 Kolesterol Total Up. 200 mg/dl 140,8
3 Rabu, 24 Oktober 2010 Gula darah puasa 70-105 mg/dl 72
4 Rabu, 24 Oktober 2010 Hemoglobin P. 13,5-18 13,7 gr %
W. 12-16

2. Obat-obatan
a. Amlodipine, 1x5 mg
b. Allopurinol, 3x100 mg
c. Salbutamol, 3x4 mg
d. Ambroxol, 3x1 mg
P. ANALISA DATA

NO DATA PROBLEM ETIOLOGI


1 Ds : pasien mengatakan nyeri Agen cedera biologis :
Nyeri kronis
Arthritis Rheumatoid
P : Agen cedera biologis : Arthritis Rematoid

Q : Seperti Nyut-nyut

R : Daerah paha sampai ke kaki

S : Skala 2 (0-4) nyeri sedang

T : Nyeri terasa saat malam hari, bangun tidur

dan saat berjalan

Do : Pasien tampak menahan nyeri saat berjalan,

kaki pasien tampak sulit digerakkan (kaku)

saat pagi hari, kekuatan menumpu kaki

pasien tampak berkurang

TTV

TD : 160/100 mmHg

N : 85 x/menit

R : 25 x/menit

T : 35,8C
2 Ds : Pasien mengatakan tidak bisa mendengar Penurunan fungsi
Gangguan persepsi
suara dari jauh pendengaran
sensori

Do : Pasien tampak sering tidak menjawab jika (Pendengaran)

perawat berbicara jarak jauh, perawat

harus menggunakan suara yang lebih

keras ketika berbicara dengan pasien

TTV

TD : 160/100 mmHg

N : 85 x/menit

R : 25 x/menit
T : 35,8C

3 Ds : pasien mengatakan tidak mengetahui tentang Kurang pengetahuan Kurangnya informasi

Arthritis Rematoid dan penatalaksanaannya tentang penyakit

Do : pasien tampak bingung ketika ditanya tentang

Arthritis Rematoid dan pasien terus bertanya

bagaimana penatalaksanaan dari Arthritis

Rematoid

TTV

TD : 160/100 mmHg

N : 85 x/menit

R : 25 x/menit

T : 35,8C

Q. Prioritas Masalah
1. Aktual :
a. Nyeri kronis b.d Agen cedera biologis : Arthritis Rheumatoid
b. Gangguan persepsi sensori (Pendengaran) b.d Penurunan fungsi

pendengaran
c. Kurang pengetahuan b.d Kurangnya informasi tentang penyakit

R. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan : Nyeri kronis b.d Agen cedera biologis :

Arthritis Rheumatoid
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x2 jam diharapkan

nyeri berkurang dan hilang


Kriteria Hasil
a. Pasien mampu mengontrol nyeri
b. Pasien menyatakan rasa nyaman

NO INTERVENSI RASIONAL
1 Kaji nyeri secara komprehensif Mengetahui rasa nyeri yang dialami pasien

secara menyeluruh
2 Berikan kompres hangat dan Massage Mengurangi dan enghilangkan rasa nyeri
3 Ajak pasien untuk berbicara dan Distraksi mampu mengalihkan pasien dari rasa
bercerita (distraksi) nyerinya
4 Atur posisi pasien senyaman mungkin meningkatkan rasa nyaman pasien
5 Kolaborasi dengan tim medis lain dalam Analgetik bekerja mengurangi rasa nyeri pada

pemberian obat analgetik sendi

2. Diagnosa keperawatan :
Gangguan persepsi sensori (Pendengaran) b.d Penurunan fungsi

pendengaran
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x2 jam diharapkan

komunikasi antara perawat dengan pasien tidak ada hambatan


Kriteria Hasil
a. Komunikasi verbal dan non verbal baik
b. Tidak ada kesalahan persepsi pendengaran dari pasien

NO INTERVENSI RASIONAL
1 Kaji ketajaman pendengaran pasien Mengetahui tingkat ketajaman pendengaran

pasien
2 Ajarkan komunikasi non verbal kepada Mempermudah komunikasi

pasien
3 Komunikasi dengan sedikit meninggikan Memperjelas komunikasi antar perawat dan

suara pasien

3. Diagnosa keperawatan :
Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang penyakit

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x2 jam diharapkan

pengetahuan pasien dapat bertambah

Kriteria Hasil :

a. Pasien mengetahui tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala

serta penatalaksanaan dari arthritis rematoid


b. Pengetahuan pasien terhadap penyakitnya bertambah
NO INTERVENSI RASIONAL
1. kaji pengetahuan pasien tentang
Mengetahui pengetahuan pasien
penyakitnya
tentang penyakitnya
Berikan penyuluhan kesehatan tentang
2 Menambah pengetahuan pasien
penatalaksanaan penyakit Arthritis
tentang penyakitnya
Rheumatoid

S. Implementasi Keperawatan

NO Diagnosa Implementasi
1 Nyeri kronis b.d Agen 1. Menanyakan rasa nyeri yang dialami pasien secara

cedera biologis : Arthritis menyeluruh (penyebab, kualitas, daerah, skala dan waktu

Rheumatoid munculnya nyeri)


2. Melakukan kompres hangat pada daerah nyeri dengan

menggunakan air hangat dan handuk kecil, kompres selam

15-20 menit
3. Mengajak pasien untuk bercerita mengenai keadaannya
4. Mengatur posisi kaki pasien dengan posisi ekstensi
5. Berkolaborasi dengan tim medis lain dalam pemberian obat

Allopurinol, 1x100 mg
2 1. Mengkaji ketajaman pendengaran pasien dengan cara
Gangguan persepsi sensori
mengajak pasien berkomunikasi
(Pendengaran) b.d
2. Mengajarkan komunikasi non verbal kepada pasien melalui
Penurunan fungsi
gerakan tangan
3. Berkomunikasi dengan pasien dengan meninggikan sedikit
pendengaran
suara

3 1. Menanyakan kepada pasien tentang arthritis rematoid


Kurang pengetahuan b.d
2. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang
Kurangnya informasi
penatalaksanaan penyakit Arthritis Rheumatoid
tentang penyakit

T. Catatan Perkembangan Keperawatan

Hari, Tanggal,
NO Dx Keperawatan Perkembangan Keperawatan TT
Pukul
1 2 3 4 5
1 Senin, 13 1. Nyeri kronis b.d S : Pasien mengatakan nyeri masih

Februari 2017 Agen cedera terasa, nyeri skala 1 (0-4) nyeri

12.00 biologis : Arthritis ringan, nyeri terasa saat berjalan

Rheumatoid O : Pasien masih menahan nyeri saat

berjalan, kaki pasien masih sulit

menahan beban tubuh

TTV

TD : 150/100 mmHg

N : 77x/menit

R : 20x/menit

T : 36,0 C

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

I :

Relaksasi nafas dalam


Distraksi
Atur posisi kaki
Kolaborasi obat
Allopurinol, 1x100 mg

S : pasien mengatakan masih tidak

bisa mendengar suara dari jauh

O : Pasien masih sering tidak


2. Gangguan
menjawab jika perawat berbicara
persepsi sensori
jarak jauh, perawat harus
(Pendengaran)
menggunakan suara yang lebih
b.d Penurunan
keras ketika berbicara dengan
fungsi
pasien, pasien bisa mengerti jika
pendengaran
diperagakan dengan komunikasi on

verbal (dengan tangan)

TTV

TD : 150/100 mmHg
N : 77x/menit

R : 20x/menit

T : 36,0 C

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

I :

Komunikasi non verbal


Komunikasi dengan meninggikan

suara

3. Kurang
S : Pasien mengatakan telah
pengetahuan b.d
mengetahui tentang Arthritis
Kurangnya
Rematoid
informasi tentang

penyakit O : pasien tampak lebih mengerti

tentang penatalaksanaannya jika

sewaktu-waktu penyakitnya

kambuh

TTV

TD : 150/100 mmHg

N : 77x/menit

R : 20x/menit

T : 36,0 C

A : Masalah teratasi

P : Hentikan Intervensi

2 Selasa, 14 1. Nyeri kronis b.d S : Pasien mengatakan nyeri masih

Februari 2017 Agen cedera terasa, nyeri skala 1 (0-4) nyeri

12.00 biologis : ringan, nyeri terasa saat berjalan

Arthritis O : Pasien masih menahan nyeri saat


Rheumatoid berjalan, kaki pasien masih sulit

menahan beban tubuh

TTV

TD : 150/110 mmHg

N : 75x/menit

R : 20x/menit

T : 35,9 C

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

I :

Relaksasi nafas dalam


Distraksi
Atur posisi kaki
Kolaborasi obat
Allopurinol, 1x100 mg

S : pasien mengatakan masih tidak

bisa mendengar suara dari jauh

O : Pasien masih sering tidak


2. Gangguan
menjawab jika perawat berbicara
persepsi sensori
jarak jauh, perawat harus
(Pendengaran)
menggunakan suara yang lebih
b.d Penurunan
keras ketika berbicara dengan
fungsi
pasien, pasien bisa mengerti jika
pendengaran
diperagakan dengan komunikasi

non verbal (dengan tangan)

TTV

TD : 150/110 mmHg

N : 75x/menit

R : 20x/menit

T : 35,9 C

A : Masalah teratasi sebagian


P : Lanjutkan intervensi

I :

Komunikasi non verbal


Komunikasi dengan meninggikan

suara

3 Rabu, 15 1. Nyeri kronis b.d S : Pasien mengatakan nyeri masih

Februari 2017 Agen cedera terasa, nyeri skala 1 (0-4) nyeri

12.00 biologis : ringan, nyeri terasa saat berjalan

Arthritis O : Pasien masih menahan nyeri saat

Rheumatoid berjalan, kaki pasien masih sulit

menahan beban tubuh

TTV

TD : 160/90 mmHg

N : 74x/menit

R : 21x/menit

T : 35,6 C

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

I :

Relaksasi nafas dalam


Distraksi
Atur posisi kaki
Kolaborasi obat
Allopurinol, 1x100 mg

S : pasien mengatakan masih tidak

bisa mendengar suara dari jauh

O : Pasien masih sering tidak


2. Gangguan
menjawab jika perawat berbicara
persepsi
jarak jauh, perawat harus
sensori
menggunakan suara yang lebih
(Pendengaran)
keras ketika berbicara dengan
b.d Penurunan
pasien, pasien bisa mengerti jika
fungsi
pendengaran diperagakan dengan komunikasi on

verbal (dengan tangan)

TTV

TD : 160/90 mmHg

N : 74x/menit

R : 21x/menit

T : 35,6 C

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

I :

Komunikasi non verbal


Komunikasi dengan meninggikan

suara

4 Kamis, 16 1. Nyeri kronis b.d S : Pasien mengatakan nyeri masih

Februari 2017 Agen cedera terasa, nyeri skala 1 (0-4) nyeri

12.00 biologis : ringan, nyeri terasa saat berjalan

Arthritis O : Pasien masih menahan nyeri saat

Rheumatoid berjalan, kaki pasien masih sulit

menahan beban tubuh

TTV

TD : 150/90 mmHg

N : 70x/menit

R : 19x/menit

T : 36,2 C

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

I :

Relaksasi nafas dalam


Distraksi
Atur posisi kaki
Kolaborasi obat
Allopurinol, 1x100 mg
S : pasien mengatakan masih tidak

bisa mendengar suara dari jauh

2. Gangguan O : Pasien masih sering tidak

persepsi menjawab jika perawat berbicara

sensori jarak jauh, perawat harus

(Pendengaran) menggunakan suara yang lebih

b.d Penurunan keras ketika berbicara dengan

fungsi pasien, pasien bisa mengerti jika

pendengaran diperagakan dengan komunikasi

on verbal (dengan tangan)

TTV

TD : 150/90 mmHg

N : 70x/menit

R : 19x/menit

T : 36,2 C

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

I :

Komunikasi non verbal


Komunikasi dengan meninggikan

suara

5 Jumat, 17 1. Nyeri kronis b.d S : Pasien mengatakan nyeri masih

Februari 2017 Agen cedera terasa, nyeri skala 1 (0-4) nyeri

12.00 biologis : Arthritis ringan, nyeri terasa saat berjalan

Rheumatoid O : Pasien masih menahan nyeri saat

berjalan, kaki pasien masih sulit

menahan beban tubuh

TTV

TD : 140/100 mmHg
N : 70x/menit

R : 19x/menit

T : 36,2 C

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

I :

Relaksasi nafas dalam


Distraksi
Atur posisi kaki
Kolaborasi obat
Allopurinol, 1x100 mg

S : pasien mengatakan masih tidak

bisa mendengar suara dari jauh

O : Pasien masih sering tidak


2. Gangguan
menjawab jika perawat berbicara
persepsi sensori
jarak jauh, perawat harus
(Pendengaran)
menggunakan suara yang lebih
b.d Penurunan
keras ketika berbicara dengan
fungsi
pasien, pasien bisa mengerti jika
pendengaran
diperagakan dengan komunikasi

on verbal (dengan tangan)

TTV

TD : 140/100 mmHg

N : 70x/menit

R : 19x/menit

T : 36,2 C

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

I :

Komunikasi non verbal


Komunikasi dengan meninggikan
suara

6 Sabtu, 18 1. Nyeri kronis b.d S : Pasien mengatakan nyeri masih

Februari 2017 Agen cedera terasa, nyeri skala 1 (0-4) nyeri

12.00 biologis : ringan, nyeri terasa saat berjalan

Arthritis O : Pasien masih menahan nyeri saat

Rheumatoid berjalan, kaki pasien masih sulit

menahan beban tubuh

TTV

TD : 150/90 mmHg

N : 69x/menit

R : 20x/menit

T : 35,8 C

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

I :

Relaksasi nafas dalam


Distraksi
Atur posisi kaki
Kolaborasi obat
Allopurinol, 1x100 mg

S : pasien mengatakan masih tidak

bisa mendengar suara dari jauh

O : Pasien masih sering tidak


2. Gangguan
menjawab jika perawat berbicara
persepsi sensori
jarak jauh, perawat harus
(Pendengaran)
menggunakan suara yang lebih
b.d Penurunan
keras ketika berbicara dengan
fungsi
pasien, pasien bisa mengerti jika
pendengaran
diperagakan dengan komunikasi

on verbal (dengan tangan)

TTV

TD : 150/90 mmHg
N : 69x/menit

R : 20x/menit

T : 35,8 C

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

I :

Komunikasi non verbal


Komunikasi dengan meninggikan

suara

Вам также может понравиться