Вы находитесь на странице: 1из 13

KRITISI DAN EVALUASI RADIOGRAF

GENERAL SKULL DAN SINUS PARANASAL


Dosen pembimbing : Rini Indrarti S.Si, M.Kes

Disusun oleh :

FAUZIA ITSNA DEVRILIA


P1337430215038

PRODI D-IV TEKNIK RADIOLOGI


JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2016
1.

Pemeriksaan : Cranium AP
2. Identitas Pasien (Nama, tanggal lahir, tanggal pembuatan, no. RM, nama
instalasi)
Tidak terdapat identitas pasien baik dari nama pasien, tanggal lahir, tanggal
pembuatan, waktu pembuatan, no. RM, nama instalasi, dll.
3. Marker
Untuk pemasangan marker sudah tepat, masuk dalam penyinaran dan tidak
menghalangi objek yang diperiksa. Marker R menandakan sisi kanan cranium
ditempatkan dengan posisi terbaca karena proyeksi AP.
4. Anatomi
- Os frontal - Temporomandibular Joint (TMJ)
- Os mandibula - Nasal bone
- Os maxilla - Ramus Mandibula
- Os zygomaticum - Temporal Surface
- Orbita bone - Perpendicular of ethmoid
- Septum nasi.

5. Aspek posisi
Posisi Pasien :
- Supine diatas meja pemeriksaan
Posisi Objek :
- MSP kepala kurang berada pada pertengahan meja pemeriksaan
- OML tegak lurus terhadap kaset
6. Objek
Pada radiograf objek sudah berada dipertengahan kaset namun tidak simetris.
7. Kolimasi
Untuk pengaturan kolimasi atau lapangan penyinaran sudah sesuai dan sudah
menerapkan salah satu dari prinsip proteksi radiasi yaitu limitasi.
8. Pengunaan kaset
Untuk penggunaan kaset sudah tepat dengan ukuran 24 x 30 cm, sudah bisa
menampakkan gambaran radiograf cranium AP secara keseluruhan, tanpa ada
objek yang terpotong.
9. Faktor eksposi :
Detail sudah cukup karena sudah dapat menampakkan objek sampai
struktur terkecil.
Soft tissue kurang terlihat
Faktor exposi kVp dan mAs sudah cukup karena tidak over expose atau
under expose dan telah menerapkan salah satu asas ALARA yaitu
optimisasi.
CCF AP Cranium tepat pada nasion, nasion sudah pada dipertengahan
kaset.
10. Densitas
Densitas radiograf cukup ditandai dengan tingkat kehitaman sebagai contoh antara
tulang paling tipis (Os. Frontral) tergambar radiolucent dan tulang paling tebal
(petrous ridge) tergambar radioopaque.
11. Kontras
Kontras radiograf sudah cukup baik. Karena dapat membedakan dua daerah yang
saling berdekatan.
12. Distorsi
Pada radiograf tersebut tidak mengalami distorsi
13. Kriteria dan Hasil
Kriteria Cranium AP
Simetris jarak antara margin lateral orbita dan margin lateral cranium
Os. Petrosum mengisi 1/3 rongga inferior orbita
Organ atau anatomi yang terletak dipertengahan kaset/CCF ada di nasion
Organ tertipis yaitu os. frontal dan yang paling tebal yaitu petrous ridge
Hasil
Kurang simetris karena jarak antara margin lateral orbita dan margin
lateral cranium kurang simetris, kepala terlalu miring ke kiri. Terjadi
rotasi ditandai dengan daerah kanan lebih luas dari daerah kiri.
Os. Petrosum telah mengisi 1/3 rongga inferior orbita, menandakan bahwa
kepala sudah cukup fleksi
Organ atau anatomi nasion berada pada pertengahan kaset (CCF berada
pada nasion)
Organ tertipis dari cranium yaitu os. Frontal dan yang paling tebal yaitu
petrouse ridge
14. Radiograf diterima atau tidak
Hasil gambaran objek tidak terpotong dan sudah dapat meberikan informasi untuk
penegakan diagnosis namun radiograf ini tidak diterima karena tidak terdapat ID
Pasien.
15. Saran perbaikan
Dari evaluasi radiograf tersebut terdapat kekurangan mengenai posisi objek
yang belum true AP karena masih terjadi rotasi dan kepala terlalu miring ke kiri.
Perbaikannya dapat di beri alat bantu fiksasi kepala yang terbuat dari bahan yang
tembus sinar-x.
16. Kesimpulan
Dari hasil radiograf tersebut masih terdapat kekurangan mengenai posisi
objek yang masi ada rotasi dan kemiringan objek.
ID tidak tercetak
Dalam pembuatan cranium AP harus diingat 4 kunci yaitu:
1) MSP kepala tepat pada pertengahan meja pemeriksaan
2) OML tegak lurus terhadap kaset
3) CR vertikal tegak lurus
4) CP pada MSP setinggi nasion
1. Pemeriksaan : Cranium Lateral
2. Identitas Pasien (Nama, tanggal lahir, tanggal pembuatan, no. RM, nama
instalasi)
Tidak terdapat identitas pasien baik dari nama, tanggal lahir, tanggal pembuatan,
no. RM, nama instalasi, dll.
3. Marker
Untuk pemasangan marker sudah tepat, masuk dalam penyinaran dan tidak
menghalangi objek yang diperiksa. Marker L menunjukkan bahwa posisi kepala
lateral kiri.
4. Anatomi
- Occipital - Orbital plate (orbital roof)
- Os mandibula - Sutura coronal
- Os maxilla - Vertex cranium
- Sutura Lamdoid - Parietal
- Sella Tursica - Temporomandibular Joint (TMJ)
- Os. Frontal - Clivus

5. Aspek posisi
Posisi Pasien :
- Pasien semiprone di atas meja pemeriksaan
Posisi Objek :
- MSP kepala parallel dengan meja pemeriksaan/Image reseptor
- IPL tegak lurus meja pemeriksaan
6. Objek
Pada radiograf objek sudah berada dipertengahan kaset dan tidak terpotong.
7. Kolimasi
Untuk pengaturan kolimasi atau lapangan penyinaran sudah sesuai dan sudah
menerapkan salah satu dari prinsip proteksi radiasi yaitu limitasi.
8. Pengunaan kaset
Untuk penggunaan kaset sudah tepat dengan ukuran 24 x 30 cm, sudah bisa
menampakkan gambaran radiograf cranium lateral secara keseluruhan, tanpa ada
objek yang terpotong.
9. Faktor eksposi :
Sudah mampu menampakkan struktur terkecil namun masih kurang jelas,
jadi dapat disimpulkan detailnya kurang.
Soft tissue sudah terlihat pada radiograf namun kurang jelas
Faktor exposi kVp dan mAs sudah cukup karena tidak over expose atau
under expose dan telah menerapkan salah satu asas ALARA yaitu
optimisasi.
CCF AP Cranium lateral tepat pada 5 cm superior MAE.
10. Densitas
Densitas radiograf cukup ditandai dengan tingkat kehitaman sebagai contoh antara
tulang paling tipis (posterior clinoid) tergambar radiolucent dan tulang paling
tebal (orbital roof) tergambar radioopaque.
11. Kontras
Kontras radiograf sudah baik, dapat membedakan dua daerah yang saling
berdekatan.
12. Distorsi
Pada radiograf tersebut tidak mengalami distorsi
13. Kriteria dan Hasil
Kriteria Cranium Lateral
Menampakkan semua yang terlihat pada posisi lateral dan tidak terpotong
True lateral
Organ tertipis yaitu posterior clinoid dan yang paling tebal yaitu orbital
roof
Arcus posterior C1 tidak overlap dengan os. Occipital
Organ atau anatomi yang terletak dipertengahan kaset/CCF ada di 5 cm
superior MAE
Hasil
Pada radiograf cranium lateral telah tampak semua informasi yang
dibutuhkan dan objek tidak terpotong
True lateral ditandai dengan sella tursica dalam satu garis atau ramus
mandibula yang satu dengan lainnya berjarak tidak lebih dari 10 mm
Organ tertipis dari cranium lateral yaitu posterior clinoid dan yang paling
tebal yaitu orbital roof
Arcus posterior C1 tidak overlap dengan os. occipital
5 cm superior MAE telah berada pada pertengahan kaset
14. Radiograf diterima atau tidak
Hasil gambaran objek tidak terpotong dan sudah dapat memberikan informasi
untuk penegakan diagnosis namun radiograf ini tidak diterima karena tidak
terdapat ID pasien.
15. Saran perbaikan
Dari evaluasi radiograf tersebut hasilnya sudah baik hanya saja detail yang
ditunjukkan masih kurang. ID tidak tercetak pada radiograf, seharusnya ID
tercetak karena ID merupakan penunjuk kepemilikan dari suatu radiograf.
16. Kesimpulan
Dari radiograf yang dihasilkan sudah baik dari proyeksi sudah benar yaitu
cranium lateral, marker sudah benar, telah menerapkan asas proteksi radiasi yaitu
penggunaan kolimasi telah sesuai dan penggunaan faktor eksposi yang tepat,
informasi-informasi yang dibutuhkan telah terlihat dan dapat digunakan untuk
menegakkan diagnosis, dari segi kualitas densitas dan kontras sudah baik, detail
masih kurang, posisi objek sudah baik sudah true lateral, namun masih ada satu
kekurangan yaitu tidak terdapat ID pasien.
1. Pemeriksaan : Sinus Paranasal Waters
2. Identitas Pasien (Nama, tanggal lahir, tanggal pembuatan, no. RM, nama
instalasi)
Tidak terdapat identitas pasien baik dari nama, tanggal lahir, tanggal pembuatan,
no. RM, nama instalasi, dll.
3. Marker
Tidak terdapat marker pada radiograf
4. Anatomi
- Sinus frontalis - petrous ridge
- Sinus ethmoid - rongga orbita
- Sinus maxillaris - Mastoid air cells
- Sinus sphenoid
- Os. nasal

5. Aspek posisi
Posisi Pasien :
- Pasien erect menghadap stand bucky
Posisi Objek :
- MSP kepala tegak lurus dengan stand bucky
- MML tegak lurus dengan stand bucky
- OML membentuk sudut 370
6. Objek
Pada radiograf objek sudah berada dipertengahan kaset namun bagian sebelah
kanan tepatnya pada lingkar kepala kanan terpotong sedikit
7. Kolimasi
Untuk pengaturan kolimasi kurang tepat, kolimasi kurang terbuka lebar sehingga
bagian lingkar kepala kanan terpotong
8. Pengunaan kaset
Untuk penggunaan kaset sudah tepat dengan ukuran 24 x 30 cm
9. Faktor eksposi :
Detail kurang karena belum mampu menampakkan struktur terkecil secara
baik
Soft tissue tidak terlihat
Faktor exposi kurang ditunjukkan dengan radiograf underekspose
CCF Sinus Paranasal Waters yaitu pada anterior nasal spine
10. Densitas
Densitas radiograf kurang karena perbedaan derajat kehitaman antara tulang
paling tipis (sinus maxillaris) dan tulang paling tebal (petrosum) masih kurang.
11. Kontras
Kontras radiograf kurang karena dua daerah yang saling berdekatan masih sulit
untuk dibedakan.
12. Distorsi
Pada radiograf tersebut tidak mengalami distorsi
13. Kriteria dan Hasil
Kriteria Sinus Paranasal Waters
True PA ditandai dengan simetris kanan kiri tepi orbita sampai tepi kepala
Kecukupan ekstensi ditandai dengan angulus mandibula berada di lingkar
kepala
Organ tertipis dari sinus paranasal proyeksi waters adalah sinus maxillaris
dan yang paling tebal adalah petrosum
Hasil
Telah true PA dengan ditandai simetris antara tepi orbita sampai tepi
kepala kanan maupun kiri
Kepala terlalu ekstensi ditandai dengan angulus mandibula terlalu masuk
pada lingkar kepala
Organ tertipis dari sinus paranasal proyeksi waters adalah sinus maxillaris
dan yang paling tebal adalah petrosum
14. Radiograf diterima atau tidak
Dari hasil gambaran objek, radiograf tidak diterima karena ID tidak tercetak,
terpotong sedikit bagian lingkar kepala kanan terpotong, dan tidak terdapat
marker.
15. Saran perbaikan
Dari evaluasi radiograf tersebut hasilnya terlalu ekstensi yang ditandai dengan
angulus mandibula terlalu masuk pada lingkar kepala, sebaiknya kepala di
fleksikan sedikit
dengan melihat MML tegak
lurus. ID tidak tercetak
pada radiograf,
seharusnya ID
tercetak karena ID
merupakan
penunjuk
kepemilikan dari
suatu radiograf.
16. Kesimpulan
Dari radiograf yang
dihasilkan kurang
baik dari proyeksi sudah
benar yaitu sinus
paranasal waters,
marker tidak masuk dalam radiograf, penggunaan kolimasi kurang tepat karena
tepi kanan objek terpotong, informasi-informasi yang dibutuhkan terlihat namun
kurang jelas karena densitas kontras dan detailnya kurang baik, ID tidak tercetak.
1. Pemeriksaan : Sinus Paranasal Facial Bone Lateral
2. Identitas Pasien (Nama, tanggal lahir, tanggal pembuatan, no. RM, nama
instalasi)
Tidak terdapat identitas pasien baik dari nama, tanggal lahir, tanggal pembuatan,
no. RM, nama instalasi, dll.
3. Marker
Tidak terdapat marker pada radiograf
4. Anatomi
- Sinus frontalis - sellae tursica
- Sinus ethmoid - mandibulla
- Sinus maxillaris
- Sinus sphenoid
5. Aspek posisi
Posisi Pasien :
- Pasien semiprone di atas meja pemeriksaan
Posisi Objek :
- MSP kepala parallel terhadap meja pemeriksaan
- IPL tegak lurus terhadap meja pemeriksaan
6. Objek
Pada radiograf objek sudah berada dipertengahan kaset dan tidak terpotong
7. Kolimasi
Untuk pengaturan kolimasi sudah tepat, informasi yang dibutuhkan sudah masuk
dalam radiograf yaitu sinus frontalis, sinus maxillaris, sinus sphenoid, sinus
ethmoid dan sudah menerapkan salah satu dari prinsip proteksi radiasi yaitu
limitasi.
8. Pengunaan kaset
Untuk penggunaan kaset sudah tepat dengan ukuran 18 x 24 cm
9. Faktor eksposi :
- Factor eksposi yang digunakan sudah cukup untuk menampakkan sinus
paranasal dan soft tissue meskipun belum tergambar secara jelas.
- Detail sudah cukup, meskipun trabekula tulang tidak terlihat tetapi sudah
dapat membedakan antar organ
- CCF sinus paranasal face bone lateral berada pada 1 inchi inferior auther
canthus
10. Densitas
Densitas radiograf kurang karena perbedaan derajat kehitaman antara tulang
paling tipis (sinus maxillaris) dan tulang paling tebal (mandibula) masih kurang.
11. Kontras
Kontras radiograf kurang karena dua daerah yang saling berdekatan masih sulit
untuk dibedakan.
12. Distorsi
Pada radiograf tersebut tidak mengalami distorsi
13. Kriteria dan Hasil
Kriteria Sinus Paranasal Facial Bone Lateral
True lateral
Organ tertipis adalah sinus maxillaris dan tertebal adalah mandibula
1 inchi inferior auther canthus berada pada pertengahan kaset
Hasil
True lateral ditandai dengan sella tursica dalam satu garis atau ramus
mandibula yang satu dengan lainnya berjarak tidak lebih dari 10 mm
Organ tertipis dari sinus paranasal proyeksi facial bone lateral adalah
sinus maxillaris dan yang paling tebal adalah mandibula
1 inchi inferior auther canthus telah berada pada pertengahan kaset

14. Radiograf diterima atau tidak


Dari hasil gambaran objek, radiograf tidak diterima karena tidak terdapat ID
pasien
15. Saran perbaikan
Mengurangi factor eksposi (kV dan mAs) menggunakan low kV teknik
sehingga dapat menampakkan soft tissue dan organ yang difoto lebih jelas. ID
tidak tercetak pada radiograf, seharusnya ID tercetak karena ID merupakan
penunjuk kepemilikan dari suatu radiograf. Menggunakan marker agar terlihat
jelas bahwa pasien miring ke arah kanan atau kiri.
16. Kesimpulan
Dari radiograf yang dihasilkan kurang baik dari proyeksi sudah benar yaitu
sinus paranasal facial bone lateral, marker tidak masuk dalam radiograf,
penggunaan kolimasi sudah tepat karena sudah mencakup informasi yang
dibutuhkan walaupun kurang jelas, dari segi kualitas densitas kontras dan
detailnya kurang baik, ID tidak tercetak.

Вам также может понравиться