Вы находитесь на странице: 1из 9

Laporan Pendahuluan

Hipospadia
(Pre dan Post)

CI:
Syamsinar, AM. Kep

Disusun Oleh:

Yossy Rezky Ramadhana


PO.71.20.0.15.3846
D-III Keperawatan

Program Studi D-III Keperawatan


Politeknik Kemenkes Jambi
TA. 2016/2017

I. Konsep Penyakit Hipospadia


1. Pengertian
Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan congenital dimana meatus uretra externa
terletak di permukaan ventral penis dan lebih ke proksimal dari tempatnya yang normal
(ujung glans penis). Menurut referensi lain, hipospadia adalah suatu kelainan bawaan berupa
lubang uretra yang terletak di bagian bawah dekat pangkal penis.
Hipospadia merupakan kelainan kelamin bawaan sejak lahir. Hipospadia sering
disertai kelainan bawaan yang lain.

2. Etiologi
Penyebabnya sebenarnya sangat multifaktor dan sampai sekarang belum diketahui
penyebab pasti dari hipospadia. Namun, ada beberapa faktor yang oleh para ahli dianggap
paling berpengaruh antara lain :
1. Gangguan dan ketidakseimbangan hormon
Hormone yang dimaksud di sini adalah hormone androgen yang mengatur
organogenesis kelamin (pria). Atau biasa juga karena reseptor hormone androgennya sendiri
di dalam tubuh yang kurang atau tidak ada.
2. Genetika
Terjadi karena turunan autosomal resesif dengan manifestasi tidak lengkap. Kelainan
kromosom ditemukan secara sporadis pada pasien dengan hipospadia.
3. Prematuritas
Peningkatan insiden hipospadia ditemukan di antara bayi yang lahir dari ibu dengan
terapi estrogen selama kehamilan. Prematuritas juga lebih sering dikaitkan dengan
hipospadia.
4. Lingkungan
Biasanya faktor lingkungan yang menjadi penyebab adalah polutan dan zat yang
bersifat teratogenik yang dapat mengakibatkan mutasi.
3. Patofisiologi
Hipospadia terjadi dari pengembangan tidak lengkap uretra dalam rahim. Penyebab
pasti cacat diperkirakan terkait dengan pengaruh lingkungan dan hormonal genetik.
Perpindahan dari meatus uretra biasanya tidak mengganggu kontinensia kemih. Namun,
stenosis pembukaan dapat terjadi, yang akan menimbulkan obstruksi parsial outflowing urin.
Hal ini dapat mengakibatkan ISK atau hidronefrosis. Selanjutnya, penempatan ventral
pembukaan urethral bisa mengganggu kesuburan pada pria dewasa.

4. Manifestasi Klinik
1. Glans penis bentuknya lebih datar dan ada lekukan yang dangkal di bagian bawah
penis yang menyerupai meatus uretra eksternus.
2. Kulit penis bagian bawah sangat tipis.
3. Kadang disertai kelainan kongenital pada ginjal.
4. Pancaran air kencing pada saat BAK tidak lurus, biasanya kebawah, menyebar,
mengalir melalui batang penis.
5. Pada Hipospadia grandular/ koronal, pasien dapat BAK dengan berdiri dengan
mengangkat penis keatas.
6. Pada Hipospadia peniscrotal/ perineal, pasien berkemih dengan jongkok. Penis akan
melengkung kebawah pada saat ereksi.

5. Komplikasi
Adapun komplikasi yang dapat terjadi apabila letak meatus uretra tidak di ujung penis
yaitu:
1. Infertilitas
Hal tersebut dikarenakan pada saat proses pembuahan (ejakulasi) pancaran cairan
semen akan terganggu sehingga proses fertilitaspun akan terganggu
2. Gangguan psikososial
Penderita hipospadia akan mengalami gangguan pada pancaran urin terlebih lagi
pada hipospodia yang jenis proksimal pada saat berkemih akan merembes. Hal ini
akan menyebabkan penderita hipospadia merasa berbeda dengan orang lain
khususnya dalam berkemih.

6. Pemeriksaan Diagnostik/ Penunjang


Pemeriksaan diagnostik berupa pemeriksaan fisik. Jarang dilakukan pemeriksaan
tambahan untuk mendukung diagnosis hipospadia. Tetapi dapat dilakukan pemeriksaan
berikut untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan pada ginjal sebagai komplikasi maupun
kelainan bawaan yang menyertai hipospadia:
1. Rontgen
2. USG sistem kemih kelamin.
3. BNO-IVP

II. Asuhan Keperawatan Pada Hipospadia


A. Pengkajian
1. Identitas
Usia : ditemukan saat lahir
Jenis kelamin : hipospadia merupakan anomaly uretra yang paling sering terjadi pada
laki-laki dengan angka kemunculan 1:250 dari kelahiran hidup.
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Kesehatan:
-Riwayat Penyakit Sekarang
Pada umumnya pasien dengan hipospadia ditemukan adanya lubang kencing yang
tidak pada tempatnya sejak lahir dan tidak diketahui dengan pasti penyebabnya.
-Riwayat Penyakit Dahulu
Biasanya pasien dengan hipospadia ditemukan adanya penis yang melengkung
kebawah adanya lubang kencing tidak pada tempatnya sejak lahir
-Riwayat Kongenital
Dihubungkan dengan penurunan sifat genetik.

4. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran: Hipospadia terjadi karena adanya hambatan penutupan
uretra penis pada kehamilan minggu ke-10 sampai minggu ke-14.
5. Activity Daily Life
1. Nutrisi : Tidak ada gangguan
2. Eliminasi : anak laki-laki dengan hipospadia akan mengalami kesukaran dalam
mengarahkan aliran urinnya, bergantung pada keparahan anomali, penderita mungkin
perlu mengeluarkan urin dalam posisi duduk. Konstriksi lubang abnormal
menyebabkan obstruksi urin parsial dan disertai oleh peningkatan insiden ISK.
3. Hygiene Personal : Dibantu oleh perawat dan keluarga
4. Istirahat dan Tidur: Tidak ada gangguan

7. Pemeriksaan Fisik
a. Sistem kardiovaskuler: Tidak ditemukan kelainan
b. Sistem neurologi: Tidak ditemukan kelainan
c. Sistem pernapasan: Tidak ditemukan kelainan
d. Sistem integument: Tidak ditemukan kelainan
e. Sistem muskuloskletal: Tidak ditemukan kelainan
f. Sistem Perkemihan:
- Palpasi abdomen untuk melihat distensi vesika urinaria atau pembesaran pada ginjal.
- Kaji fungsi perkemihan
g. Sistem Reproduksi
- Adanya lekukan pada ujung penis
- Melengkungnya penis ke bawah dengan atau tanpa ereksi
- Terbukanya uretra pada ventral
- Pengkajian setelah pembedahan : pembengkakan penis, perdarahan, drinage.

B. Diagnosa Keperawatan

NO Diagnosa Keperawatan
PRE OPERASI
1. -Ansietas yang behubungan dengan proses pembedahan
(uretroplasti).
POST OPERASI
2. -Nyeri berhubungan dengan pembedahan.
3. -Resiko infeksi (traktus urinarius) yang berhubungan dengan
pemasangan kateter.
-Ansietas (orang tua) yang berhubungan dengan penampilan penis
anak setelah pembedahan.
-Defisit pengetahuan berhubungan dengan perawatan di rumah.

C. Rencana Asuhan Keperawatan


PRE OPERASI
Ansietas yang behubungan dengan proses pembedahan (uretroplasti)
Tujuan: anak dan orang tua mengalami penurunan rasa cemas yang ditandai oleh ungkapan
pemahaman tentang prosedur bedah
Intervensi:
1. Jelaskan pada anak dan orang tua tentang prosedur bedah dan perawatan pasca operasi
yang diharapkan. Gunakan gambar dan boneka ketika menjelaskan prosedur kepada anak.
Jelaskan bahwa pembedahan dilakukan dengan cara memperbaiki letak muara uretra.
Jelaskan juga kateter urine menetap akan dipasang, dan bahwa anak perlu direstrein untuk
mencegah supaya anak tidak berusaha melepas kateter. Beri tahu mereka bahwa anak
mungkin dipulangkan dengan keadaan terpasang kateter.
R: menjelaskan rencana pembedahan dan pasca operasi membantu meredakan rasa cemas
dan takut, dengan membiarkan anak dan orang tua mengantisipasi dan mempersiapkan
peristiwa yang akan terjadi. Simulasi dengan mempergunakan gambar dan boneka untuk
menjelaskan prosedur dapat membuat anak memahami konsep yang rumit.
2. Beri anak kesempatan untuk mengekspresikan rasa takut dan fantasinya dengan
menggunakan boneka.
R: mengekspresikan rasa takut memungkinkan anak menghilangkan rasa takutnya, dan
memberi anda kesempatan untuk mengkaji tingkat kognitif dan kemampuan untuk
memahami kondisi, serta perlunya pembedahan.

POST OPERASI
-Nyeri berhubungan dengan pembedahan
Tujuan: anak akan memperlihatkan peningkatan rasa nyaman yang ditandai oleh menangis,
gelisah, dan ekspresi nyeri berkurang.
Intervensi:
1. Kolaborasi dalam pemberian analgesik sesuai program
R: pemberian obat analgesik untuk meredahkan nyeri
2. Pastikan kateter anak dipasang dengan benar
R: penempatan kateter yang tidak tepat dapat menyebabkan nyeri akibat drainase yang
tidak adekuat,atau gesekan akibat tekanan pada balon yang digembungkan.

-Resiko infeksi (traktus urinarius) yang berhubungan dengan pemasangan kateter


Tujuan: anak tidak mengalami infeksi yang ditandai oleh hasil urinalisis normal dan suhu
tubuh kurang dari 37,80c
Intervensi:
1. Pertahankan kantong drainase kateter dibawah garis kandung kemih dan pastikan bahwa
selang tidak terdapat simpul dan kusut.
R: mempertahankan kantong drainase tetap pada posisi ini mencegah infeksi dengan
mencegah urine yang tidak steril mengalir balik ke dalam kandung kemih
2. Gunakan teknik aseptik ketika mengosongkan kantong kateter
R: teknik aseptik mencegah kontaminan masuk kedalam traktus urinarius
3. Anjurkan anak untuk minum sekurang-kurangya 60 ml/jam
R: peningkatan asupan cairan dapat mengencerkan urine dan mendorong untuk berkemih
4. Beri obat antibiotic profilaktik sesuai program, untuk membantu mencegah infeksi. Pantau
anak untuk efek terapeutik dan efek samping
R: pemantauan yang demikian membantu menentukan kemanjuran obat antibiotic dan
toleransi anak terhadap obat tersebut.

-Ansietas (orang tua) yang berhubungan dengan penampilan penis anak setelah pembedahan
Tujuan: orang tua akan mengalami penurunan rasa cemas yang ditandai oleh pengungkapan
perasaan mereka tentang kelainan anak.
Intervensi:
1. Anjurkan orang tua untuk mengekspresikan perasaan dan kekhawatiran mereka tentang
ketidaksempurnaan fisik anak. Fokuskan pada pertanyaan tentang seksualitas dan
reproduksi.
R: membiarkan orang tua mengekspresikan perasaan serta kekhawatiran mereka, dapat
memberikan perasaan didukung dan dimengerti sehingga mengurangi rasa cemas mereka.
Mereka cenderung merasa sangat khawatir terhadap efek kelainan, pada aspek seksualitas
dan reproduksi.
2. Bantu orang tua melalui proses berduka yang normal
R: proses berduka memungkin orang tua dapat melalui kecemasan dan perasaan distress
mereka.
-Defisit pengetahuan berhubungan dengan perawatan di rumah
Tujuan: orang tua mengekspresikan pemahaman tentang instruksi perawatan di rumah, dan
mendemonstrasikan prosedur perawatan dirumah
Intervensi:
1. Ajarkan orang tua tanda serta gejala infeksi saluran kemih atau infeksi pada area insisi,
termasuk peningkatan suhu, urine keruh.
R: mengetahui tanda dan gejala infeksi mendorong orang tua mencari pertolongan medis
ketika membutuhkannya
2. Ajarkan orang tua cara merawat kateter dan penis, termasuk membersihkan daerah
sekeliling kateter, mengosongkan kantong drainase dan memfiksasi kateter; jelaskan
pentingnya memantau warna serta kejernihan urine
R: informasi semacam ini dapat meningkatkan kepatuhan terhadap penatalaksanaan
keperawatan di rumah dan membantu mencegah kateter lepas serta infeksi
3. Anjurkan orang tua untuk mencegah anak untuk tidak mengambil posisi mengangkang,
saat mengendarai sepeda atau menunggang kuda
R: posisi mengangkang dapat menyebabkan kateter terlepas dan merusak area operasi
4. Apabila dibutuhkan, ajarkan orang tua tentang tujuan dan penggunaan obat antibiotik serta
obat-obatan, untuk spasme kandung kemih (meperidin hidroklorida [Demerol],
asetaminofen[Tylenol]); jelaskan juga perincian tentang pemberian, dosis dan efek
samping
R: obat analgesic dapat mengendalikan rasa nyeri. Spasme kandung kemih dapat terjadi
akibat iritasi kandung kemih. Dengan mengetahui efek samping mendorong orang tua
mencari pertolongan medis ketika membutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA

1. De Jong Wim, Samsuhidajat R. Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed.2. Penerbit Buku
Kedokteran ECG. Jakarta.

2. Mansjoer, Arif, dkk. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2, Jakarta : Media
Aesculapius.
3. Purnomo, B Basuki. (2000). Dasar dasar urologi. Jakarta : Infomedika
4. Brunner and Suddarth. 2005. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC

Вам также может понравиться

  • Askep Sirosis Hepatis
    Askep Sirosis Hepatis
    Документ16 страниц
    Askep Sirosis Hepatis
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan LBP
    Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan LBP
    Документ12 страниц
    Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan LBP
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • TIFOID
    TIFOID
    Документ11 страниц
    TIFOID
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • YOSSY
    YOSSY
    Документ11 страниц
    YOSSY
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • Kasus Anak Bu Mona
    Kasus Anak Bu Mona
    Документ2 страницы
    Kasus Anak Bu Mona
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan CKD
    Laporan Pendahuluan CKD
    Документ7 страниц
    Laporan Pendahuluan CKD
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Vertigo
    Laporan Pendahuluan Vertigo
    Документ23 страницы
    Laporan Pendahuluan Vertigo
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • Yossy
    Yossy
    Документ10 страниц
    Yossy
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • Bu VIVI Fix
    Bu VIVI Fix
    Документ15 страниц
    Bu VIVI Fix
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • YULINA
    YULINA
    Документ8 страниц
    YULINA
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Vertigo
    Laporan Pendahuluan Vertigo
    Документ23 страницы
    Laporan Pendahuluan Vertigo
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • TIFOID
    TIFOID
    Документ11 страниц
    TIFOID
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • NWWWWW
    NWWWWW
    Документ15 страниц
    NWWWWW
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • Kaju
    Kaju
    Документ5 страниц
    Kaju
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • Sandy
    Sandy
    Документ6 страниц
    Sandy
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • Anak
    Anak
    Документ2 страницы
    Anak
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • No DX
    No DX
    Документ1 страница
    No DX
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • AMEL
    AMEL
    Документ6 страниц
    AMEL
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • Contoh Kerjasama
    Contoh Kerjasama
    Документ4 страницы
    Contoh Kerjasama
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • KBM I Flu Burung
    KBM I Flu Burung
    Документ16 страниц
    KBM I Flu Burung
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • Bu VIVI Fix
    Bu VIVI Fix
    Документ15 страниц
    Bu VIVI Fix
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • Edit Ulkus
    Edit Ulkus
    Документ12 страниц
    Edit Ulkus
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • Intervensi Ulkus
    Intervensi Ulkus
    Документ4 страницы
    Intervensi Ulkus
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • NWWWWW
    NWWWWW
    Документ15 страниц
    NWWWWW
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • Aspek Hukum Terhadap (Patient)
    Aspek Hukum Terhadap (Patient)
    Документ7 страниц
    Aspek Hukum Terhadap (Patient)
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • HEEPATITIS
    HEEPATITIS
    Документ25 страниц
    HEEPATITIS
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • Askep Teoritis (CLEAR)
    Askep Teoritis (CLEAR)
    Документ28 страниц
    Askep Teoritis (CLEAR)
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • Contoh Etika Dalam Bekerja
    Contoh Etika Dalam Bekerja
    Документ5 страниц
    Contoh Etika Dalam Bekerja
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет
  • Judul Tugas Novel Amel
    Judul Tugas Novel Amel
    Документ7 страниц
    Judul Tugas Novel Amel
    yossy rezky ramadhana
    Оценок пока нет