Вы находитесь на странице: 1из 8

Dunia Perguruan Tinggi

A. Perguruan Tinggi di Indonesia


Perguruan tinggi adalah jenjang pendidikan formal setelah pendidikan menengah.
Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan
tinggi disebut dosen. Di Indonesia, perguruan tinggi dapat berbentuk akadem, sekolah
tinggi, institute, atau universitas. Program pendidikan perguruan tinggi dapat berupa
program diploma (D-1, D-2, D-3, D-4), sarjana (S-1), magister (S-2), spesialis dan doctor
(S-3). Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, poloteknik, profesi dan
atau vokasi (kejuruan).
Universitas, institute, dan sekolah tinggi yang memiliki program doctor berhak
memberikan gelar doctor kehormatan kepada individu yang layak memperoleh penghargaan
berkenaan dengan jasa-jasa yang luar biasa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi,
kemasyarakatan, keagamaan, kebudayaan atau seni. Sebutan guru besar atau professor
hanya digunakan selama yang bersangkutan masih aktif bekerja sebagai pendidik di
perguruan tinggi.
Pengelolaan dan regulasi perguruan tinggi di Indonesia dilakukan oleh Depertemen
Pendidikan Nasional. Rektor Perguruan Tinggi Negeri merupakan pejabat eselon di bawah
Menteri Pendidikan Nasional. Selain itu, terdapat perguruan tinggi yang dikelola oleh
depertemen atau Lembaga Pemerintah Nondepartemen yang umunya merupakan perguruan
tinggi kedinasan. Misalnya Sekolah Tinggi Akuntasi Negara (STAN) dikelola oleh
Departemen Keuangan. Berikut merupakan gambaran umum mengenai instansi pendidikan
tersebut :
1. Akademi
Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan professional
dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, atau kesenian
tertentu. Akademi terdiri atas satu jurusan atau lebih yang menyelenggarakan Program
Diploma-1 (D-1).(D-2) dan (D-3). Contoh Akademi antara lain Akademi Bahasa Asing dan
Akademi Keperawatan.

2. Politeknik
Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan
professional dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. Politeknik terdiri atas tiga jurusan
atau lebih yang menyelenggarakan Program Diploma (D-1), (D-2),(D-3), DAN (D-4).
Contoh Politeknik di Indonesia antara lain Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri
Surabaya, dan Politeknik Negeri Medan.

3. Sekolah Tinggi
Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan professional dan
akademik dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, atau kesenian tertentu.
Sekolah tinggi terdiri atas dua jurusan atau lebih yang menyelenggarakan Program Diploma
(D-1), (D-2),(D-3) dan (D-4). Sekolah tinggi yang memenuhi syarat dapat
menyelenggarakan Program Spesialais (Sp-1 dan Sp-2), Program Sarjana/ Strata (S-1),
Program Magister (S-2), dan atau Program Doktor (S-3). Contoh sekolah tinggi antara lain :
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), Sekolah Tinggi Ilmu Sosial DAN Ilmu Politik
(STISIP)

4. Institut
Institut adalah perguruan tinggi yang disamping menyelenggarakan pendidikan akademik
dapat pula menyelenggarakan pendidikan professional dalam sekelompok disiplin ilmu
pengetahuan, teknologi atau kesenian sejenis. Institut terdiri atas tiga fakultas atau lebih
yang meneyelenggarakan Program Sarjana (S-1) dan atau Program Diploma yang masing-
masing terdiri atas dua jurusan atau lebih yang menyelenggarakan satu atau lebih program
studi. Institut yang memenuhi syarat dapat menyelenggaraka Progaram Magister (S-
2),Program Doktor (S-3), Program Spesialis (Ps-1 dan Ps-2). Contoh institute di Indonesia
antara lain : Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Institut Ilmu Sosial dll.

5. Universitas
Universitas adalah perguruan tinggi yang di samping menyelenggarakan pendidikan
akademik dapat pula menyelenggarakan pendidikan professional dalam sejumlah disiplin
ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian tertentu. Universitas terdiri atas tiga fakultas
kelompok IPA dan dua fakultas kelompok IPS atau lebih yang menyelenggarakan Program
S-1 atau Program Diploma dan masing-masing terdiri atas dua jurusan atau lebih yang
menyelenggarakan satu atau lebih program studi. Universitas yang memenuhi syarat dapat
menyelenggarakan Program Magister (S-2), Program Doktor (S-3), Program Spesialis (Sp-1
dan Sp-2).

B. Jenis-jenis Perguruan Tinggi


1. Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
Perguruan tinggi negeri adalah satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh
pemerintah, khususnya departemen yang bertanggung jawab atas pendidikan tinggi. Untuk
memasuki PTN seorang calon mahasiswa diharuskan memiliki ijasah SLTA dan lulus ujian
masuk PTN yang disebut Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. Mengingat terbatasnya
jumlah PTN di Indonesia maka tidak semua orang berkesempatan untuk menempuh
pendidikan di PTN. Contoh PTN di Indonesia adalah Universitas Gajah Mada, Universitas
Sebelas Maret,Universitas Diponegoro dll

2. Perguruan Tinggi Swasta


Perguruan tinggi swasta adalah satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh badan
penyelenggaraan PTS yang berbentuk yayasan, perkumpulan sosial atau badan wakaf. PTS
memiliki otonomi penuh untuk menyelenggarakan pendidikan sendiri, tidak secara langsung
bergantung pada pemerintah. Jumlah TTS DI Indonesia masih sangat banyak. PTS berperan
penting dalam mengakomodasi permintaan masyarakat terhadap dunia pendidikan tinggi,
akibat terbatasnya jumlah PTN yag berkualitas. Contoh PTS di Indonesia adalah Universitas
Trisakti, Universitas Muhamadiyah Surakarta, Universitas pelita Harapan dll.

3. Perguruan Tinggi Kedinasan


Perguruan tinggi kedinasan adalah satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh
menteri pimpinan lembaga pemerintah Non-departeman. PTK juga dapat dikelompokan
menjadi PTK Negeri dan PTK Swasta. Contoh PTK di Indonesia antara lain : Sekolah
Tinggi Akuntasi Negara (negeri), Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (negeri), Politeknik Gajah
Tunggal (swasta)

C. Proses Penerimaan Mahasiswa Baru


Biasanya setiap sekolah akan memberikan informasi tentang berbagai perguruan
tinggi baik PTN maupun PTS dan juga perguruan tinggi di luar negeri. Tatacara dan
persyaratan juga disampaikan. Beberapa PTS mulai menerima mahasiswa baru beberapa
bulan sebelum Ujian Akhir SMA sedangkan PTN biasanya setelah pengumuman kelulusan
SMA. Kenyataan ini member peluang pilihan yang lebih banyak dan variatif. Oleh karena
itu ada beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan oleh pelajar SMA kelas III, misalnya:
1. Memilih dan mengikuti seleksi di salah satu PTS yang dianggap memenuhi
kriterianya, maka jika diterima ia kan kuliah disana saja sehingga tidak perlu ikut seleksi PT
lain.
2. Memilih dan mengikuti seleksi dan diterima di salah satu PTS namun juga berminat
masuk PTN, maka ia akan memenuhi kewajiban di PTS yang menerimanya, namun jika
nanti diterima di PTN maka ia akan meninggalkan PTS tersebut.
3. Memilih PTN saja, jika diterima maka akan kuliah disana dan jika belu diterima maka
akan mencoba tahun berikutnya.
4. Memilih PTN terlebih dahulu, jika tidak diterima maka akan mencoba PTS
tertentu yang biasanya masih membuka pendaftaran gelombang terakhir.
5. Bila ingin kuliah di luar negeri biasanya ada lembaga yang melayani hal
tersebut, iklan atau brosurnya mudah didapatkan.
Ada beberapa SMA yang melayani pendaftaran PTN secara kolektif, para siswa akan
mendapatkan kemudahan dalam proses pendaftaran sehingga tidak perlu bersusah payah
mencari formulir di PTN yang dimaksud. Apabila tidak ada pelayanan kolektif di sekolah
maka perlu mendatangi PTN terdekat untuk membeli formulir.
Baik PTN maupun PTS calon mahasiswa perlu mempersiapkan berbagai persyaratan
administratif yang diminta. Persyaratan administratif di PTS biasanya lebih banyak
dibandingkan dengan PTN. Dalam beberapa kasus bisa dijumpai adanya siswa yang hanya
mencoba-coba menguji dirinya, setelah diterima di PTN tertentu rupanya tidak
ditindaklanjuti sehingga ada beberapa kursi kosong, hal ini merugikan calon lain karena
kehilangan kesempatan.

D. Memilih Jurusan atau Program Studi


Memilih jurusan atau program studi di perguruan tinggi tidak boleh dilakukan sembarangan
dan asal-asalan karena akan berakibat tidak baik terhadap prestasi dan masa depan yang
diinginkan. Pemilihan ini didasari oleh beberapa hal yaitu :
1. Minat dan kemampuan pribadi.
2. Prestasi akademik selama di SMA.
3. Hasil tes psikologi.
4. Kemampuan sosial ekonomi orang tua.
5. Peluang kursi pada jurusan yang dituju.
6. Lokasi, letak, akomodasi ke perguruan tinggi.

ALASAN DIPERLUKANNYA BIMBINGAN DAN KONSELING DI PERGURUAN


TINGGI

1. Problem Mahasiswa
Pemberian Layanan Bimbingan dan Konseling mahasiswa didesak oleh banyaknya
problema yang dihadapi oleh para mahasiswa dalam perkembangan studinya. Belajar di
perguruan tinggi memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan belajar di sekolah
lanjutan. Karakteristik utama dari studi pada tingkat ini adalah kemandirian, baik dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan pemilihan progam studi, maupun dalam
pengelolaan dirinya sebagai mahasiswa. Seorang mahasiswa telah dipandang cukup dewasa
untuk memilih dan menentukan program studi yang sesuai dengan bakat, minat, dan cita-
citanya. Mahasiswa juga dituntut untuk lebih banyak belajar sendiri, tanpa banyak diatur,
diawasi,dan dikendalikan oleh dosen-dosennya. Dalam mengelola hidupnya mahasiswa
dipandang telah cukup dewasa untuk dapat mengatur kehidupannya sendiri. Umumnya
mereka juga telah berkeluarga dan mempunyai anak.
Dalam usaha merealisasikan kemandirian tersebut, perkembangannya tidak selalu
mulus dan lancar, banyak hambatan dan problema tersebutdiperlukan Bimbingan dari para
dosen yang dilakukan secara sistematik dan berpegangan pada prinsip Tut Wuri
Handayani. Secara keseluruhan, problema yang dihadapi oleh mahasiswa dapat
dikelompokan atas dua kategori, yaitu problma studi dan problema sosial-pribadi.

2. Problem Akademik
Problem akademik merupakan hambatan atau kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa
dalam merencanakan, melaksanakan dan memaksimalkan perkembangan belajarnya.
Beberapa problema studi yang mungkin dihadapi oleh mahasiswa sebagai berikut :
1. Kesulitan dalam memilih progam studi/ konsentarsi/ Pilihan mata kuliah yang sesuai
dengan kemampuan waktu yang tersedia.
2. Kesulitan dalam mengatur waktu belajar disesuaikan dengan banyaknya tuntutan dan
aktivitas perkuliahan, serta kegiatan kemahasiswaan.
3. Kesulitan dalam mendapatkan sumber belajar dan buku-buku sumber.
4. Kesulitan dalam menyusun makalah, laporan, dan tugas akhir.
5. Kesulitan dalam mempelajari buku-buku yang berbahasa asing, khususnya Bahasa Inggris.
6. Kurang Motivasi dan semangat belajar.
7. Adanya kebiasaan yang salah.
8. Rendahnya rasa ingin tau.
9. Kurangnya minat terhadap profesi.

3. Problem Sosial-Pribadi
Problem Sosial-Pribadi merupakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam
mengelola hidupnya sendiri serta menyesuaikan diri dengan kehidupan sosia, baik di
kampus maupun di lingkungan tempat tinggalnya. Beberapa problem sosial pribadi yang
mungkin dihadapimahasiswa adalah sebagai berikut :
1. Kesulitan ekonomi / Biaya Kuliah
2. Kesulitan berkenaan dengan masalah pemondokan
3. Kesulitan menyesuaikan diri dengan teman sesame mahasiswa baik di lingkungan
mahasiswa, khususnya mahasiswa pendatang.
4. Kesulitan menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar tempat tinggal mahasiswa
khususnya mahasiswa pendatang.
5. Kesulitan karena masalah keluarga.
6. Kesulitan karena masalah pribadi.

Masalah yang mungkin terjadi di dunia kerja


1.perguruan tinggi wajib memiliki statuta

Perguruan tinggi adalah lanjutan tingkat pendidikan sekolah tingkat atas yang sifatnya
non-primer di negara kita. Dalam perguruan tinggi, terdapat beberapa perbedaan dengan
tingkat sekolah, seperti penggunaan seragam, waktu belajar, dan mata pelajaran. Ukuran
gedung biasanya menjadi patokan kualitas suatu kampus. namun beberapa kampus
internasional ini justru mengesampingkan ukuran gedung dan mengutamakan kualitas
pendidikan. Berikut 5 Kampus Internasional Terkecil di Dunia.

Secara umum masalah yang dihadapi mahasiswa dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

Masalah Akademik merupakan hambatan atau kesulitan yang

dihadapi mahasiswa dalam merencanakan, melaksanakan dan

mengoptimalkan perkembangan belajarnya. Beberapa contoh

masalah akademik yang umum terjadi:

1. Kesulitan dalam mengatur waktu belajar, harus disesuaikan

2. Kurang motivasi atau semangat belajar/rendahnya rasa

3. Adanya cara belajar yang salah.

Masalah Non-Akademik (Sosial/Pribadi) merupakan kesulitan

yang dihadapi mahasiswa dalam mengelola kehidupannya


sendiri dan menyesuaikan diri dengan kehidupan sosial, baik di

lingkungan kampus, tempat kerja maupun lingkungan tempat

tinggal. Beberapa contoh masalah sosial:

antara banyak tuntutan perkuliahan dan kegiatan lainnya.

ingin mendalami ilmu/profesi.

1. Menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar tempat

belajar/tinggal (khususnya bagi mahasiswa pendatang)

2. Tempat tinggal/kost/pemondokan.

3. Frustasi dan konflik pribadi

4. Keluarga.

Kiat-Kiat Menjadi Mahasiswa yang baik


Berikut ini adalah hal-hal yang Anda patut coba dan terapkan jika ingin sukses menjadi Mahasiswa :

1. Mempersiapakan "Senjata". Seperti dalam berperang jika tidak membawa senjata kita akan kalah.
Disini yang dimaksud senjata bukan senjata tajam atau senjata api. Sebagai Mahasiswa "senjata"
kita dalam perkuliahan adalah buku teks yang diwajibkan atau disarankan dosen. Karena buku
tersebut akan menjadi panduan Anda dalam menimba materi-materi dari dosen.

2. Displin waktu. Usahakan Anda sudah berada di kampus atau dikelas 15 menit sebelum kuliah
dimulai. Selain untuk menghindari keterlambatan yang tak jarang berakibat fatal seperti Anda akan
dilarang mengikuti pelajaran dan mungkin akan di blacklist oleh dosen Anda juga dapat memanfaatkan
waktu untuk mempersiapkan diri dengan membaca materi dan mempersiapkan pertanyaan jika ada
yang tidak dimengerti. Ingatlah keaktifan Anda akan memberi nilai plus di mata dosen. Atur juga waktu
belajar Anda jangan baru ada ujian baru Anda belajar mati-matian itu tidak baik untuk otak dan jiwa
Anda.

3. Mengerjakan tugas-tugas. Tak jarang bahkan sering dosen akan memberi Anda tugas-tugas baik
pribadi maupun berkelompok. Anda perlu ingat tugas tersebut harus di kumpul tepat waktu dan juga
tanpa menyontek. Jika Anda sampai terlambat mengumpul tugas, selain kehilangan nilai karena dosen
tidak suka menunggu Anda akan di cap malas oleh dosen. Dan juga jangan sekali-kali menyontek
atau menjiplak karena jika ketahuan dosen tidak segan-segan memberi nilai C bahkan E pada Anda.

4. Terakhir. Latihlah diri menggunakan waktu sebaik mungkin. Menjadi mahasiswa adalah masa
dimana kita belajar, berbuat kesalahan dan ber organisasi. Tidak jarang mahasiswa hampir tidak
mempunyai waktu luang untuk melakukan aktivitas diluar pekerjaan kuliah. Jadi agar kuliah dan
aktifitas diluar kuliah tetap lancar gunakan waktu sebaik mungkin.

Вам также может понравиться