Вы находитесь на странице: 1из 12

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia merupakan negara tropis yang banyak ditumbuhi


tanaman sebagai sumber bahan obat. Masyarakat Indonesia sudah
menggunakan sumber bahan obat dari alam sebagai obat tradisional
dari nenek moyang secara turun-temurun. Pada saat ini pemakaian
obat tradisional perkembang dengan baik sebagai salah satu alternatif
untuk menanggulangi masalah kesehatan seiring dengan
kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to
nature). Tanaman obat akan memberikan hasil yang optimal bila
dikonsumsi secukupnya untuk tujuan pengobatan (Agusta, 2001).
Upaya pencarian obat-obat baru dari bahan alam untuk berbagai
penyakit dimulai dengan melakukan skrining farmakologi/biologi pada
tanaman yang secara empiris sudah sering digunakan. Hal ini sesuai
jika diterapkan di Indonesia karena diIndonesia banyak jenis tanaman
obat yang tumbuh bebas secara alami (Kunia,2007).
Salah satu tanaman yang dipercaya bisa dijadikan obat adalah
Cyperus rotundus L (umbi rumput teki merupakan herbal menahun
yang tumbuh liar dan kurang mendapat perhatian, padahal bagian
tanaman ini terutama umbinya dapat digunakan sebagai analgetik
(Sudarsonodkk, 1996). Permen merupakan produk pangan yang
banyak digemari. Teki merupakan herba menahun yang tumbuh liar
dan kurang mendapat perhatian, padahal bagian tumbuhan ini
terutama umbinya dapat digunakan sebagai analgetik (Sudarsono dkk.,
1996). Umbi teki ini mengandung komponen-komponen kimia antara
lain minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, polifenol, resin, amilum tanin,
triterpen, d-glukosa, d-fruktosa dan gula tak mereduksi (Murnah,
1995). Adanya minyak atsiri ini bersifat analgetik (Pudjiastuti dkk.,
1996). Ekstrak 20% etanol teki secara sub kutan dapat berefek
menghilangkan rasa sakit dan menurunkan panas badan atau efek
analgetik dan antipiretik (Sudarsono dkk., 1996).
Dalam penelitian ini, kami akan mengubah tanaman liar yaitu
rumput teki untuk di jadikan sebagai olahan permen yang
menyehatkan. Permen atau kembang gula merupakan produk sejenis
gula-gula (confectionary) yang dibuat dengan mendidihkan campuran
gula dan air bersama dengan bahan perwarna dan pemberi rasa
sampai mencapai kadar air kira-kira 3% (Buckle et al., 1987).
Menurut SII (Standar Industri Indonesia), permen atau kembang
gula adalah jenis makanan selingan berbentuk padat dari gula atau
pemanis lainnya atau campuran gula dengan pemanis lain, dengan
atau tanpa pembuatan bahan makanan lain yang lazim dan bahan
makanan yang diijinkan. Produk confectionary adalah suatu produk
bahan makanan semi basah yang mempunyai kadar gula tinggi seperti
permen dan coklat, mempunyai beberapa bahan selain gula untuk
memodifikasi produknya seperti susu, putih telur, gum, lemak pada
buah-buahan, emulsifier, flavour, kacang, coklat dan lain-lain.
Semuanya merupakan bahan pelengkap untuk mencirikan tipe permen
dan beberapa bahan lain secara khusus ditambahkan untuk
memengaruhi sifat kimia dan fisika gula selama proses pembuatan
permen (Shallenberger dan Birch, 1975).

1.2Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam pelaksanaan program penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Bagaimana cara memanfaatkan tanaman liar yaitu rumput teki agar
dapat memiliki nilai jual serta lebih bermanfaat bagi masyarakat ?
b. Apa saja kandungan zat yang dimiliki oleh rumput teki ?
c. Bagaimana cara meredakan nyeri haid dengan menggunakan
kandungan pada rumput teki ?

1.3Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan program penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Pemanfaatan tumbuhan liar yaitu rumput teki menjadi permen agar
dapat memiliki nilai jual serta lebih bermanfaat bagi masyarakat
b. Mengetahui kandungan zat yang di miliki oleh rumput teki
c. Mengetahui cara pengolahan rumput teki menjadi obat pereda nyeri
haid

1.4Urgensi Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan mutu dan nilai jual


tanaman liar yaitu rumput teki dengan diolah menjadi permen agar
lebih dikenal oleh masyarakat. Serta memberikan informasi mengenai
rumput teki sebagai bahan pereda nyeri haid dengan pengolahan yang
tepat sebagai inovasi produk yang bernilai jual.
1.5Luaran Yang Diharapkan
Dari hasil penelitian nantinya akan menghasilkan produk olahan
permen yang berbahan dasar rumput teki. Hal ini tentu dapat berguna
untuk cemilan bagi semua kalangan yang termasuk anak-anak,
mahasiswa, maupun masyarakat pada umumnya, serta wanita yang
sedang mengalami nyeri saat haid. Dalam jangka panjang, hasil
penelitian ini dapat menjadi olahan khas kota medan dan dalam jangka
pendeknya adalah membuka kesadaran kepada manusia bahwa
pemanfaatan tanaman liar di sekeliling pekarangan rumah dapat
menjadi obat alami tanfa efek samping yang berbahaya.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1Landasan Teori

2.1.1 Tanaman Liar Dan Tanaman Obat

Pada umumnya yang digunakan sebagai bahan obat adalah


bagian umbi yang telah dibersihkan dari serabut yang melekat.
Dalam keadaan segar, umbi dimemarkan dan dibubuhkan ke dalam
minuman sebagai obat busung air, kencing batu. Air rebusan umbi
umumnya digunakan sebagai pengatur haid, menyembuhkan
keputihan juga bersifat sebagai penenang, antispasmodik,
melunakkan feses dan mempercepat pembekuan darah pada luka
baru. Oleh masyarakat Indian umbi segar digunakan sebagai pilis
perangsang ASI, sementara di Vietnam dipakai untuk menghentikan
perdarahan rahim. Umbi yang diramu bersama daun Centella
asiatica (pegagan) dan umbi Imperata cylindrical (alang-alang)
digunakan sebagai diuretikum kuat (untuk melancarkan buang air
kecil).

Tepung umbi sering digunakan oleh masyarakat Tripoli


sebagai bedak dingin dengan aroma yang khas menyegarkan
(sedikit berbau mentol, dan karena baunya yang khas, juga sering
digunakan sebagai pencuci mulut), ternyata bau tersebut juga
berefek sebagai pengusir serangga dan nyamuk, hingga sering
dipakai sebagai bedak anti nyamuk. Untuk pemakaian luar, umbi
digiling menjadi bubuk, lalu ditaburkan ke tempat sakit atau
dijadikan saleb, ataupun juga diiris tipis-tipis dan ditempelkan ke
tempat yang sakit. Untuk mengatasi busung, kembung atau bengkak
bisa dipakai 3 jari rimpang teki yang telah dicuci bersih dan digiling
halus, kemudian diseduh dengan setengah gelas air panas, biarkan
agak mendingin, setelah kira-kira suhunya suam-suam kuku airnya
diambil, lalu diminum, boleh diberi gula batu atau bersama dengan
madu. Umbi yang telah direbus berasa manis, sering dipipihkan
untuk dibuat emping, setelah digoreng dikenal dengan sebutan
emping teki

2.1.2 Rumput Teki (Cyperus rotundus)

Cyperus rotundus merupakan tanaman serbaguna, banyak


digunakan dalam pengobatan tradisional di seluruh dunia untuk
mengobati perut, luka, bisul dan lecet. Sejumlah kegiatan
farmakologis dan biologis termasuk anti-Candida, anti-inflamasi,
antidiabetes, antidiarrhoeal, sitoprotektif, antimutagenik,
antimikroba, antibakteri, antioksidan, sitotoksik dan apoptosis, anti-
piretik dan aktivitas analgesik telah dilaporkan untuk tanaman
ini. Sebelumnya studi fitokimia C. rotundus mengungkapkan adanya
alkaloid, flavonoid, tanin, pati, glikosida dan furochromones, dan
banyak seskuiterpenoid baru (Lawal and Oyedeji, 2009).
Rumput teki mempunyai berbagai nama yaitu teki, tekan,
motta (Jawa), rukut teki wuta (Maluku), karehawai (Nusa Tenggara),
rukut teki wuta, bulili manggasa buai (Sulawesi), xiang lu (Cina).
Adapun nama ilmiah rumput teki Cyperus rotundus L. dan nama-
nama sinonimnya antara lain C. cuevatus Lianos; C. hexastochyus
Rottb; C. leptostachyu Grif; C. madicans. Fl. Graec.; C. odoratus
osbeck; C. tenuiflorus Royle.
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Cyperales
Suku : Cyperaceae
Marga : Cyperus
Jenis : Cyperus rotundus L.
Rumput semu menahun, tapi bukan termasuk keluarga
rumput-rumputan (Graminae) dapat mencapai tinggi 10 cm;
Rimpang (rhizome) berumbi, batang bentuk segitiga. Daun 4-10
berjejal pada pangkal batang, dengan pelepah daun yang tertutup di
bawah tanah, berwarna coklat kemerahan, helaian daun berbentuk
garis dengan permukaan atas berwarna hijau tua mengkilat, ujung
daun meruncing, lebar helaian 2-6 mm, panjang 10-60 kali lebar.
Bunga berbentuk bulir majemuk, anak bulir terkumpul menjadi bulir
yang pendek dan tipis, ber kelamin dua. Daun pembalut 3-4, tepi
kasar, tidak merata. Sekam dengan punggung hijau dan sisi coklat,
panjang kurang lebih 3 mm. Benang sari 3, kepala sari kuning cerah.
Tangkai putik bercabang 3. Buah memanjang sampai bulat telur
terbalik, bersegi tiga coklat, panjang 1,5 mm (Sudarsono et al.,
1996).
Umbi sebesar kelingking bulat atau lonjong, berkerut dan
berlekuk, agak berduri rasanya, bila diraba. Bagian luar umbi
berwarna coklat dan bagian dalam berwarna putih, berbau seperti
rempah-rempah, berasa agak pahit. Bagian yang dipakai untuk obat
yaitu adalah rimpang teki, nama simplisianya yaitu Cyperi rhizoma.
Rimpang teki memiliki bau khas aromatik, rasa agak pedas
kemudian pahit.
Umbi teki ini mengandung komponen-komponen kimia antara
lain minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, polifenol, resin, amilum,
tannin, triterpen, d-glukosa, d-fruktosa, dan gula tak mereduksi
(Murnah, 1995 cit. Puspitasari et al., 2003). Adanya minyak atsiri ini
bersifat analgetik (Pudjiastuti et al., 1996 Puspitasari et al., 2003).
Obat analgetik merupakan kelompok obat yang memiliki aktivitas
mengurangi rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran (Sirait et al.,
1993 cit. Puspitasari et al., 2003). Kandungan minyak atsiri umbi teki
sebesar 0,43% dalam 25 gram berat kering umbi teki (Hellyana,
1997 cit. Puspitasari et al., 2003).

2.1.3 Permen Serta Metode Pembuatannya

Permen ataupun kembang gula dapat diklasifikasikan ke dalam


empat jenis, yaitu permen keras, permen lunak, permen karet, dan
permen nir gula. Hard candy adalah jenis permen yang mempunyai
tekstur keras dan tampak bening serta mengkilap, bahan utma
dalam pembuatan hard candy adalah sukrosa dan air. Sukrosa atau
sering disebut dengan gula pasir merupakan salah satu bahan yang
ditambahkan pada proses pembuatan permen jelly. Penambahan
sukrosa pada pembuatan permen jelly ini memiliki fungsi untuk
memberikan rasa manis, dan dapat pula sebagai pengawet, yaitu
dalam konsentrasi tinggi menghambat pertumbuhan
mikroorganisme dengan cara menurunkan aktivitas air dari bahan
pangan (Malik,2010). Gula berfungsi untuk emberikan rasa manis
dan kelembutan yang mempunyai daya larut tinggi, mempunyai
kemampuan menurunkan aktivitas air (aw) dan mengikat air (Farida
A, 2008).

Menurut Gaithersburg (1977), ada 2 masalah utama dalam


pembuatan hard candy, yaitu rekristalisasi (grening) dan lengket
(stickness). Rekristalisasi adalaha terbentuknya kristal akibat
kombinasi sukrosa dan sirup glukosa yang tidak tepat. Sedangkan
meningkatnya kandungan air sebagai akibat gula invert akan
menyebabkan permen menjadi lebih hidroskopis. Hal inilah yang di
sebut dengan stickness. Masalah ini dapat di atasi dengan
menggunakan perbandingan sukrosa.

Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan permen agar


di peroleh penampakan yang bening adalah suhu pemasakan, waktu
pemasakan, serta pengadukan adonan. Suhu pemasakan yang
dilakukan adalah 135-140 C. suhu pemasakan yang terlalu tinggi
dapat menyebakan terjadinya karamelisasi yang di tandai dengan
penampakan adonan yang kecoklatan dan tidak jernih. Metode
pencetakan hard candy, salah satunya adalah depositing, yaitu
mendepositkan adonan ke dalam cetakan berlapis teflon dengan pin
pegas yang mengeluarkan permen yang mengalami pendinginan
atau pemadatan. (Gliksman,1980)
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Pembuatan Permen Teki


3.1.1 Bahan

N Nama Bahan Jumlah


o.
1. Umbi Rumput Teki 500 gram
2. Gula pasir 500 gram
3. Garam 1 Bungkus kecil
4. Air mineral 200 ml
5. Gas elpiji 1 tabung

3.1.2 Alat

N Nama Alat Jumlah


o.
1. Pisau 3 buah
2. Saringan 1 buah
3. Ember 2 buah
4. Kompor gas 1 buah
5. Plastik pembungkus Secukupnya
6. Cetakan Secukupnya
7. Pengaduk 1 buah
8. Wajan 1 buah
9. Blender 1 buah

3.2 Cara Kerja

No Cara Kerja
.
1. Bersihkan umbi rumput teki dengan air mengalir sebanyak 500
gram
2. Iris umbi rumput teki menjadi potongan-potongan halus
3. Masukkan air mineral sebanyak 200 ml
4. Haluskan umbi rumput teki yang telah dicampur dengan air,
menggunakan blender hingga benar benar halus seperti bubur
5. Masak selama beberapa menit, lalu campurkan dengan 500
gram gula pasir agar mengental
6. Setelah mengental, masukkan olahan ke dalam cetakan yang
telah di sediakan
7. Tunggu hingga hampir mengering, lalu potong menjadi persegi-
persegi kecil
8. Masukkan kedalam kemasan plastik
9. Permen teki siap di konsumsi

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Biaya
.
1. Peralatan penunjang Rp. 50.000
2. Bahan habis pakai Rp. 130.000
3. Perjalanan Rp. 50.000
4. Lain-lain Rp. 25.000
Jumlah Rp. 255.000

4.2 Jadwal Kegiatan


N Jenis Bulan
o. Kegiata 1 2 3 4
n 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
Diskusi
Studi
literatu
r
Presur
vey
2 Pelaksanaan
Pembel
ian
alat-
alat
dan
bahan
yang
akan
diguna
kan
Pembu
atan
permen
rumput
teki
3 Evaluas
i dan
Membu
at
Lapora
n
4 Semina
r/Publi
kasi

BAB 5. DAFTAR PUSTAKA

TEKNOLOGI PEMBUATAN ERMEN. IR. SUTRISNO KOSWARA MSI.


EBOOK.COM.2009

Badan Standarisasi Nasional, 2010. SNI Kembang Gula. BSNI, Jakarta.


Buckle, K.A., R.A. Edwards., G.H Fleet and M. Wootton., 1987. Food Science
dalam Ilmu Pangan. Penerjemah Hari Purnomo dan Adiono. Universitas
Indonesia, Jakarta.
Faridah A, 2008. Patiseri Jilid 3. Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Gliksman. 1980. Food Hidrocolloid. Voll. II CRC Pres.Bocca Rotan
FloridaImeson, A.(Ed.)1994.Thickening and Gelling Agents for Food. A
Chapman & Hall FoodScience Book. Aspen Pub., Inc.
Gaithersburg, Maryland. pp : 230-261.Jones NR. 1977. Uses Of Gelatin Edible
Products didalam Ward AG dan A. Courts (Eds). The Science and
Technology of Gelatin. London
Lawal, O.A. and A.O. Oyedeji, 2009. Chemical composition of the essential
oils of Cyperus rotundus L. from South Africa. Molecules 14:2909-2917.
Malik, Iwan.2010. Mempelajari Pembuatan Dan Penyimpanan Permen Jelly
Gelatin dari sari Buah Kweni. Skripsi Fateta. IPB. Bogor.
Puspitasari, H., S. Listyawati, T. Widiyani. Aktivitas ekstrak umbi teki
(Cyperus rotundus L.) pada mencit putih (Mus musculus L.) jantan.
Biofarmasi 1:50-57.
Sudarsono, A. Pudjoarinto. D. Gunawan, S. Wahyuono, I.A. Donatus, M.
Dradjat, S. Wibowo, Ngatidjan. 1996. Tumbuhan Obat. Pusat Penelitian
Obat Tradisional, Yogyakarta.
Turner, R.A. 1965. Screening methods in Pharmacology. Academic Press, New
York.

Вам также может понравиться

  • COVER
    COVER
    Документ1 страница
    COVER
    winda
    Оценок пока нет
  • Makala H
    Makala H
    Документ9 страниц
    Makala H
    winda
    Оценок пока нет
  • Proposal PHBD Fix
    Proposal PHBD Fix
    Документ6 страниц
    Proposal PHBD Fix
    winda
    Оценок пока нет
  • Dataa
    Dataa
    Документ1 страница
    Dataa
    winda
    Оценок пока нет
  • Paper Biotek Biofilm
    Paper Biotek Biofilm
    Документ9 страниц
    Paper Biotek Biofilm
    winda
    Оценок пока нет
  • Analisis Vegetasi
    Analisis Vegetasi
    Документ5 страниц
    Analisis Vegetasi
    winda
    Оценок пока нет
  • Tugas CBR Winda Awalina
    Tugas CBR Winda Awalina
    Документ11 страниц
    Tugas CBR Winda Awalina
    winda
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ20 страниц
    Kata Pengantar
    winda
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    winda
    Оценок пока нет
  • Tugas CBR Winda Awalina
    Tugas CBR Winda Awalina
    Документ11 страниц
    Tugas CBR Winda Awalina
    winda
    Оценок пока нет
  • Cover Winda
    Cover Winda
    Документ1 страница
    Cover Winda
    winda
    Оценок пока нет
  • Kimia Jo
    Kimia Jo
    Документ3 страницы
    Kimia Jo
    winda
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Документ3 страницы
    Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    winda
    Оценок пока нет
  • Translateee
    Translateee
    Документ3 страницы
    Translateee
    winda
    Оценок пока нет
  • Biokim
    Biokim
    Документ1 страница
    Biokim
    winda
    Оценок пока нет
  • CBR SPH
    CBR SPH
    Документ6 страниц
    CBR SPH
    winda
    Оценок пока нет
  • TUGASSS
    TUGASSS
    Документ1 страница
    TUGASSS
    winda
    Оценок пока нет
  • Dokumen 5
    Dokumen 5
    Документ1 страница
    Dokumen 5
    winda
    Оценок пока нет
  • Dokumen 5
    Dokumen 5
    Документ1 страница
    Dokumen 5
    winda
    Оценок пока нет
  • Bioteknologi (Tinjauan Pustaka)
    Bioteknologi (Tinjauan Pustaka)
    Документ4 страницы
    Bioteknologi (Tinjauan Pustaka)
    winda
    Оценок пока нет
  • Serangga
    Serangga
    Документ13 страниц
    Serangga
    As Jonk Amsam
    Оценок пока нет
  • Pengertian Adiwiyata
    Pengertian Adiwiyata
    Документ4 страницы
    Pengertian Adiwiyata
    winda
    Оценок пока нет
  • Biokim
    Biokim
    Документ1 страница
    Biokim
    winda
    Оценок пока нет
  • Translate Ee
    Translate Ee
    Документ3 страницы
    Translate Ee
    winda
    Оценок пока нет
  • COVER
    COVER
    Документ1 страница
    COVER
    winda
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    winda
    Оценок пока нет
  • Paper Ekoper Winda
    Paper Ekoper Winda
    Документ4 страницы
    Paper Ekoper Winda
    winda
    Оценок пока нет
  • Alelopati Literatur
    Alelopati Literatur
    Документ7 страниц
    Alelopati Literatur
    winda
    0% (1)
  • Dokumentasi Asam Amino
    Dokumentasi Asam Amino
    Документ1 страница
    Dokumentasi Asam Amino
    winda
    Оценок пока нет