Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRAK
Model pembelajaran portofolio merupakan kumpulan pekerjaan peserta didik dengan
maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang
ditentukan. Model pembelajaran portofolio sendiri memiliki tujuan agar
peserta didik memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang di kembangkan
melalui pembelajaran dan pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan. Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu peserta didik diharapkan
dapat membuat sabun lunak sendiri dengan menggunakan model pembelajaran
portofolio dan untuk mengetahui pengaruh asam stearat dari sabun yang dihasilkan.
Berdasarkan referensi yang telah melakukan penelitian pembuatan sabun, formula asam
stearat yang digunakan yaitu sebesar 15%. Setelah pembuatan sabun secara langsung
ini yang dilakukan oleh siswa, siswa diharuskan membuat laporan kelompok tentang
pembuatan sabun. Dengan pembuatan sabun lunak yang menggunakan model
pembelajaran portofolio diharapkan siswa lebih mudah memahami aplikasinya secara
langsung. Dengan begitu siswa dapat menerapkan ilmu kimia yang diperoleh dalam
kehidupan sehari-hari.
Kata kunci:asam stearat, pembelajaran portofolio, sabun
ABSTRACT
Learning portfolio is a collection of work students with specific purposes and integrated
selected according to the guidelines specified. Individual learning model portofolio has
the goal of keeping learners have the resilience, self-reliance, and self identity is
developed through the learning and training what do operates gradual and continuous.
Purpose of writing articles singer that learners can be expected made with using soap
software individual learning model to review the portfolio and determine the effect of
stearic acid from the resulting soap. based reference what has doing research making
soap, milk formula ie stearic acid which was used by 15%. Making soap taxable income
direct operating singer performed by students, students are required making of making
soap group report. Article search google software the model making soap using the
learning portfolio is expected to students more easy to operate direct understand
application. With so students can apply the science of chemistry gained in everyday life.
Keywords: stearic acid, learning portfolio, soap
1
PENDAHULUAN
Pada hakekatnya pendidikan adalah suatu usaha penyiapan subjek didik untuk
menghadapi lingkungan hidup yang selalu mengalami perubahan yang semakin pesat.
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam proses
mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Menurut Lickona, suatu bangsa
akan bisa mencapai taraf kemajuan dan tetap eksis dalam persaingan global apabila
rakyatnya berkualitas. Dengan kalimat lain, hal yang paling menentukan kemajuan bagi
efektif, peserta didik (siswa) memperoleh pengalaman yang bermakna bagi dirinya dan
mendayagunakan metode atau cara mengajar sangat diperlukan untuk lebih menjamin
swadaya dan swakarsa siswa yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dari yang teacher centered menjadi student centered. Konsekuensinya siswa dalam
2
bukan sekedar hafalan atau tiruan. Hal ini akan membuat anak menguasai materi yang
Jadi dalam proses pembelajaran siswa bukan saja aktif belajar di sekolah, mencari
pengalaman kerja dalam berbagai lapangan kehidupan, tetapi juga aktif bekerja di
lingkungan masyarakat.
pelajaran tertentu yang tidak memungkinkan guru terpaku pada model pembelajaran
tertentu Jadi model pembelajaran yang baik adalah model pembelajaran yang mampu
karakteristik mata pelajaran tertentu sehingga mencapai hasil sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
kumpulan pekerjaan peserta didik dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi
Kimia merupakan pelajaran yang banyak memiliki konsep yang bersifat abstrak.
Konsep tertentu tidak bisa dijelaskan tanpa menggunakan analogi atau model sehingga
dibutuhkan daya nalar yang tinggi dalam mempelajari ilmu kimia. Selain itu, ilmu kimia
bersifat kontinyu yaitu saling berhubungan antara konsep satu dengan yang lainnya.
Oleh karenanya, ilmu kimia harus dipelajari secara runtut dan berkesinambungan
3
sehingga konsep yang diterima siswa dapat terasimilasi dan terakomodasi dengan benar
(Yunitasari, Wahyu, 2013). Agar siswa lebih mudah dalam memahami ilmu kimia, maka
akan diterapkan secara langsung ilmu kimia yang didapat, salah satunya yaitu proses
pembuatan sabun.
Sabun dibuat melalui proses saponifikasi lemak minyak dengan larutan alkali
membebaskan gliserol. Lemak minyak yang digunakan dapat berupa lemak hewani,
minyak nabati, lilin, ataupun minyak ikan laut. Pada saat ini teknologi sabun telah
berkembang pesat. Sabun dengan jenis dan bentuk yang bervariasi dapat diperoleh
dengan mudah dipasaran seperti sabun mandi, sabun cuci baik untuk pakaian maupun
untuk perkakas rumah tangga, hingga sabun yang digunakan dalam industri. Kandungan
zat-zat yang terdapat pada sabun juga bervariasi sesuai dengan sifat dan jenis sabun.
Larutan alkali yang digunakan dalam pembuatan abun bergantung pada jenis sabun
tersebut. Larutan alkali yang biasa yang digunakan pada sabun keras adalah Natrium
Hidroksida (NaOH) dan alkali yang biasa digunakan pada sabun lunak adalah Kalium
Dalam hal ini, model pembelajaran yang akan digunakan adalah model
tujuan agar peserta didik memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang di
kembangkan melalui pembelajaran dan pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan. Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu peserta didik diharapkan
portofolio. Dan juga untuk mengetahui pengaruh asam stearat dari sabun yang
dihasilkan.
4
HASIL DAN PEMBAHASAN
pertama datang dari adanya perubahan persepsi tentang belajar dan tantangan kedua
memperlihatkan perkembangan yang luar biasa. Sementara itu, kemajuan TIK yang
kan terjadinya pergeseran orientasi belajar dari outside-guided menjadi selfguided dan
Taufiq, 2014).
Asam berkaitan dengan salah satu tanggapan indera pengecap kita terhadap
suatu rasa masam. Kata asam berasal dari bahasa latin, yaitu acidus yang berarti masam.
Secara kimia, asam didefinisikan sebagai senyawa yang menghasilkan ion hidrogen
ketika larut dalam pelarut (biasanya air). Senyawa asam banyak ditemukan dalam
Sifat asam antara lain : rasanya masam, dapat mengubah warna indikator (kertas
lakmus biru menjadi merah, sedang kertas lakmus merah tetap merah), menghantarkan
Asam merupakan salah satu senyawa yang mempunyai peranan penting dalam
kehidupan. Dalam bidang industri asam banyak digunakan antara lain dalam proses
logam-logam tertentu. Selain itu terdapat beberapa asam organik yang digunakan
sebagai pengawet makanan, seperti asam asetat, asam askorbat, asam propanoat, dan
5
Sedangkan basa, secara kimia dapat diidentifikasi sebagai senyawa yang
menghasilkan ion hidroksida (OH) ketika larut dalam pelarut air. Beberapa sifat basa
yang dapat digunakan untuk pengidentifikasian antara lain : rasanya pahit, terasa licin di
kulit, mengubah warna indikator (mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru,
sedangkan lakmus biru tetap berwarna biru), menghantarkan arus listrik, dan
menetralkan sifat asam dan memiliki kemampuan untuk melarutkan minyak dan debu
sehingga basa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembersih alat dapur, dan
pembersih lantai.
Dalam kehidupan sehari-hari, basa dapat kita temukan dalam semen dari basa
kalsium hidroksida, pada aneka bahan pembersih, dan pada baking soda ketika
membuat kue. Apabila kita memiliki beberapa zat dan kita tidak mengetahui zat tersebut
termasuk asam atau basa, maka bagaimanakah cara kita mengetahui keasaman atau
kebasaan zat tersebut? Kita tidak selalu dapat menggunakan indra kita untuk
memastikan dengan aman suatu zat tersebut termasuk asam atau basa, karena beberapa
asam dan basa sangat berbahaya.Skala pH (power of hydrogen) berkisar dari 1 sampai
14. Nilai 7 menunjukkan suatu zat bersifat netral. Suatu asam memiliki nilai pH yang
lebih kecil dari 7. Semakin nilai pH mendekati angka nol, maka tingkat keasamannya
semakin kuat, sedang jika nilai pH suatu zat mendekati 7, maka tingkat keasamannya
semakin lemah (berkurang). Senyawa basa memiliki nilai pH yang lebih besar dari 7.
Semakin nilai pH mendekati nilai 14, tingkat kebasaannya semakin kuat (Lestari, Puji,
2016).
Jenis-jenis asam dan basa sangat banyak. Dalam penulisan artikel ini diambil
salah satu contoh asam yang dapat digunakan dan diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Salah satu contohnya yaitu pembuatan sabun. Dalam pembuatan sabun,
6
terdapat salah satu jenis asam yang dijadikan sebagai salah satu bahan pembuatan
sabun. Asam yang digunakan dalam pembuatan sabun yaitu asam stearat.
Sabun merupakan satu macam surfaktan (bahan surface active), senyawa yang
menurunkan tegangan permukaan air. Sifat ini menyebabkan larutan sabun dapat
memasuki serat, menghilangkan dan mengusir kotoran dan minyak. Sabun merupakan
hasil hidrolisa asam lemak dan basa. Peristiwa ini dikenal dengan peristiwa safonifikasi.
Safonifikasi adalah proses penyabunan yang mereaksikan suatu lemak atau gliserida
dengan basa.
Surfaktan (surface active agent) atau bahan aktif permukaan merupakan suatu
zat yang ditambahkan pada cairan untuk meningkatkan sifat penyebaran atau
banyak digunakan dalam industri antara lain sebagai corrosion inhibitor, detergent,
emulgator, dan hair conditioner. Surfaktan mempunyai struktur molekul yang terdiri
dari gugus lyophobic dan lyophilic. Gugus lyophobic sedikit tertarik pada pelarut
sedangkan gugus lyophilic tertarik kuat pada pelarut. Struktur molekul ini biasanya
lignosulfonate yang terjadi melalui dua reaksi, yaitu hidrolisis dan sulfonasi. Hidrolisis
kecil. Sulfonasi merupakan reaksi antara ion bisulfite dengan molekul lignin. Reaksi
yang terjadi pada proses sulfonasi lignin ini termasuk reaksi ireversibel dan bersifat
endotermis. Suhu dan pH merupakan faktor yang paling berpengaruh pada reaksi
7
hidrolisis akan semakin meningkat dan semakin tinggi temperatur laju reaksi akan
Lemak dan sabun dari asam lemak jenuh dan rantai jenuh panjang (C 16-C18)
menghasilkan sabun keras dan minyak dari asam lemak tak jenuh dengan rantai pendek
(C12-C14) menghasilkan sabun yang lebih lunak dan lebih mudah larut (Fessenden,
1997). Sabun yang dibuat dari natrium hidroksida lebih sukar larut dibandingkan
dengan sabun yang dibuat dari kalium hidroksida. Menurut Ali, et al (1980), sabun
megandung minyak wangi, zat warna, dan bahan obat (Sari, Tuti Indah dkk, 2010).
Asam stearat adalah campuran asam organik padat yang diperoleh dari lemak
dan minyak yang sebagian besar terdiri atas asam oktadekonat dan asam heksadekonat,
berupa zat padat keras mengkilat menunjukkan susunan hablur putih atau kuning
pucat,mirip lemak lilin. Praktis tidak larut dalam air, larut dalam bagian. Konsentrasi
asam stearat yang digunakan untuk pembuatan sabun lunak sangat berpngaruh. Jadi
konsentrasi asam stearat sebagai basis terhadap sifat fisik sabun lunak ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana asam stearat dapat mempengaruhi karakteristik sifat fisik
sediaan sabun. Dengan demikian dapat diketahui konsentrasi asam stearat berapakah
yang paling baik sebagai basis dalam sediaan sabun. Dalam pembuatan sabun itu
terdapat formula yang dipakai. Antara formula yang satu dengan yang lain itu berbeda-
beda. Dari referensi yang telah melakukan penelitian pembuatan sabun, formula asam
8
Asam stearat merupakan salah satu campuran yang digunakan untuk pembuatan
sabun. Selain asam stearat ada beberapa komponen yang diperlukan untuk membuat
sabun. Sabun adalah senyawa garam alkali dengan asam lemak tinggi (Rantai C
banyak). Pembuatan dilakukan dengan menyabunkan lemak padat atau minyak lemak
dengan alkali Sabun berfungsi untuk memindahkan kotoran dari permukaan seperti
kulit, lantai, atau kain. Kotoran biasanya merupakan campuran dari bahan berlemak dan
partikel padat. Lemak dapat berupa sebum yang dihasilkan oleh kulit, dan bertindak
sebagai pengikat kotoran yang baik, misalnya terhadap debu. Untuk membersihkan
kotoran yang berupa minyak, pembilasan dengan air saja tidak cukup. Dibutuhkan zat
lain untuk menurunkan tegangan antar muka antara minyak dengan air.
Selain asam stearat, campuran bahan lain juga harus diperhatikan dalam
pembuatan sabun. Apabila jumlah alkali yang ditambahkan melebihi standard dapat
menyebabkan iritasi pada kulit, seperti kulit luka dan mengelupas (Erik, 2007). Menurut
SNI (1994), kadar alkali bebas pada sabun maksimum sebesar 0,1%. Sedangkan
menurut Respective ISI Specification, kadar alkali bebas sabun sekitar 0,05% - 0,3%.
Berdasarkan referensi dari jurnal yang telah dibaca, hasil analisa kadar alkali bebas pada
sabun padat sekitar 0,03% - 0,047% dan hasil analisa kadar alkali bebas pada sabun cair
sekitar 0,086% - 0,095%. Hasil ini masih dalam keadaan yang aman terhadap kulit.
Derajat keasaman (pH) juga dapat memengaruhi kulit yang menggunakan sabun.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, pH sabun yang dibuat sekitar 8,49-8,9.
Hasil ini menunjukkan bahwa nilai pH sabun masih cukup baik. Sabun yang baik
memiliki pH netral (7). Menurut Wasitaatmaja (1997), pH yang sangat tinggi atau
rendah dapat meningkatkan daya absorbsi kulit sehingga kulit menjadi iritasi.
9
Dengan penerapan pembuatan sabun, siswa dapat menerapkan dan membuat
sabun lunak sendiri. Sehingga siswa tahu bahwa bahan atau zat kimia itu tidak selalu
berbahaya dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, bahan atau zat kimia jika
digunakan dengan baik dan benar maka bermanfaat bagi manusia dan kehidupan sehari-
hari.
Pembuatan sabun lunak yang dilakukan oleh siswa tersebut dapat dipraktikkan
oleh siswa secara langsung. Pembuatan sabun ini masih dalam materi kimia dalam
pokok bahasan asam basa. Hal ini dikarenakan contoh asam sangat banyak jenisnya.
Salah satunya yaitu asam stearat yang biasanya digunakan untuk pembuatan sabun.
Setelah pembuatan sabun secara langsung ini yang dilakukan oleh siswa, siswa
diharuskan membuat laporan kelompok tentang pembuatan sabun. Dari laporan tersebut
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi dalam proses pembelajaran.
Hasil belajar dapat dilihat dari adanya perubahan tingkah laku dalam diri manusia
sebagai hasil pengalaman yang bersifat tahan lama dan bukan hasil dari suatu proses
pertumbuhan. Pada umumnya dapat menimbulkan rasa puas bagi siswa selama
memberikan tekanan pada aktivitas siswa dan memberikan ruang yang luas bagi setiap
individu untuk memberikan respon terhadap suatu tugas dengan caranya sendiri dalam
siswa sebagai individu yang dinamis, aktif mengkonstruksi pengetahuan sesuai dengan
10
dengan cara memberikan tugastugas yang menuntut aktivitas belajar yang bermakna
serta menerapkan apa yang dipelajari dalam konteks nyata. Dengan demikian asesmen
portofolio dapat menilai belajar siswa secara menyeluruh baik aspek kognitif, afektif
Penilaian portofolio pada hasil belajar siswa memiliki kesempatan yang lebih
banyak untuk menilai diri sendiri dari waktu kewaktu. Hal yang paling penting dalam
prinsip proses dan hasil, yaitu proses belajar yang dinilai diperoleh dari catatan perilaku
harian peserta didik (anecdot) mengenai sikapnya dalam belajar antusias tidaknya dalam
mengikuti pelajaran dan sebagainya dan juga penilaian hasil, meliputi penilaian hasil
Selain menggunakan model pembelajaran portofolio, dalam penulisan artikel ini juga
dikembangkan penilaian yang berbeda. Pada umumnya sebagian guru terbiasa menilai
kompetensi siswa dengan menggunakan tes tulis. Padahal sebaik apa pun tes tulis, tes
tidak akan pernah mampu menilai seluruh kompetensi siswa pada suatu mata pelajaran.
Oleh sebab itu, penggunaan teknik penilaian selain tes tulis perlu dikuasai oleh guru.
Guru sebagai pendidik memiliki tanggung jawab baik bagi dirinya, siswanya,
sekolah dan masyarakat. Salah satu bentuk pertanggungjawaban itu adalah bahwa guru
membutuhkan penilaian yang praktis yang dapat memberikan informasi kepada semua
pihak. Guru memiliki kewenangan langsung untuk memilih dan menerapkan penilaian
11
tentang kemampuan individu siswanya, serta dapat dikomunikasikan kepada berbagai
Dengan menggunakan rubric penilaian, maka guru dapat dengan mudah menilai
hasil kerja siswa. Hal ini dikarenakan setiap butir menilai satu atau beberapa
kemampuan khusus yang dimiliki oleh siswa pada saat mengerjakan proses pembuatan
sabun. Asesmen portofolio merupakan suatu penilaian yang dapat mengukur tingkat
guru dan siswa. Asesmen portofolio tidak hanya sekedar kumpulan hasil karya siswa,
tetapi yang terpenting adalah adanya proses seleksi yang didasarkan kriteria serta
pengumpulan hasil karya siswa dari waktu ke waktu (Anshori 2008 dalam
Widyaningsih, 2013).
KESIMPULAN
Model pembelajaran portofolio merupakan kumpulan pekerjaan peserta didik
dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang
didik memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang di kembangkan melalui
Pembuatan sabun secara langsung merupakan salah satu aplikasi yang diterapkan agar
peserta didik lebih mudah mengaplikasikan ilmu kimia yang didapat agar bermanfaat
SARAN
Untuk penulisan selanjutnya diharapkan ada penelitian lebih lanjut mengenai hal
ini. Dan juga bisa lebih mengembangkan penilaian portofolio. Dalam penulisan artikel
12
ini, penilaian yang digunakan menggunakan rubric penilaian portofolio sehingga
DAFTAR PUSTAKA
Arita, Susila dkk. 2009. Pemanfaatan Gliserin Sebagai Produk Samping dari Biodiesel
Fessenden, R. J dan Fessenden, J. 1997. Kimia Organik . Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Furi dan Pamalia. 2013. Pengaruh Perbedaan Ukuran Partikel Dari Ampas Tebu Dan
Lestari, Puji. 2016. Kertas Indikator Bunga Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L)
Melalo, Erni, 2011. Studi Perbandingan Implementasi Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Naomi, Phatalina dkk. 2013. Pembuatan Sabun Lunak dari Minyak Goreng Bekas
Ditinjau dari Kinetika Reaksi Kimia. Jurnal Teknik Kimia. 19 (2): 43-47.
13
Sari, Tuti Indah dkk. 2010. Pembuatan Sabun Padat dan Sabun Cair dari Minyak Jarak.
Sumarna, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Portofolio terhadap Hasil
PGSD. 2 (1).
Taufik. 2014. Pendidikan Karakter di Sekolah:Pemahaman, Metode Penerapan, dan
Widyaningsih, V., Sri Mulyani E S., & Ely Rudyatmi. 2013. Pengembangan Rubrik
Penilaian Portofolio Proses Sains Siswa pada Materi Ekosistem. Unnes Journal
Yunitasari, Wahyu dkk. 2013. Pembelajaran Direct Instruction Disertai Hierarki Konsep
Ipa Semester Genap Sma Negeri 2 Sragen Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal
14