Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Nama Ny.D
Umur/ BB/TB 30 tahun Usia dbn belum usia manopause
54 kg/145cm
(GEMUK)
Pada wanita, distribusi lemak ternyata lebih penting dari
pada massa lemak absolut dalam mempengaruhi profil
hormon dan metabolisme. Central Obesity (Kegemukan
yang terpusat pada tempat tempat tertentu) berhubungan
dengan resistensi insulin dan hiperlipidemia, dan lebih
buruk lagi akan mempengaruhi gangguan menstruasi dan
infertilitas, dan berhubungan dengan peningkatan hormon
androgen pada serum darah dan LH (Luteinizing
Hormone).
Objektif
Data klinik Tekanan darah 120/80 dbn
nadi 80x (<100x) dbn
RR 18 (<20x/menit) dbn
afebris dbn
PERTANYAAN
1. Berikan analisa dan penjelasan tentang pengobatan yang dilakukan !
Jawab:
Berdasarkan pemberian terapi yang diperoleh yaitu Asam mefenamat dapat digunakan untuk mengatasi keluhan nyeri
pasien pada saat sebelum atau saat menstruasi dan penggunaannya sifatnya prn
Transamin dapat diberikan saat pasien mengalami pendarahan sesuai keluhan utama pasien. Dosis yang digunakan telah
sesuai dengan dosis yang dianjurkan yaitu 25 mg/kgBB per hari 25x54 kg = +/- 250 mg 3x perhari (450mg)
Dosis untuk pendarahan menorraghia : 1300 mg 3 x 1 maks 5 hari
CC yang digunakan sesuai dosis dan waktu yang telah digunakan yaitu 50mgx1 Hari 3-Hari 9 selama 6 siklus. Dosis yang
digunakan telah sesuai dengan anjuran dosis terapi. Namun setelah digunakan selama 6 siklus namun tidak juga dapat
mengatasi kondisi pasien maka pasien dinyatakan Gagal Induksi Ovulasi karena tidak terjadi kehamilan.
Kehamilan terjadi karena ovulasi akibat lonjakan LH
2. Bagaimanakah rekomendasi cara dan dosis terapi yang anda sarankan untuk penggunaan CC ?
Jawab:
Dosis: 50-100mg per hari, hari ke 2-6 siklus haid
INITIAL THERAPY PO 50 mg/day for 5 days. SECOND AND THIRD COURSES PO 100 mg/day for 5 days
Mekanisme: meningkatkan gnRh sehingga FSH dan LH meningkat dan dapat terjadi ovulasi
Perhatian:
Pregnancy: Category X. Lactation: Undetermined. Multiple pregnancy: May increase chance for multiple pregnancies.
Ophthalmologic effects: May cause blurring of vision.
Dosis klomifen yang digunakan untuk menginduksi ovulasi adalah 50 mg sekali sehari selama 5 hari, bisa dimulai
dalam 5 hari sejak hari pertama menstruasi, dapat dipilih pada hari ke-2, 3, 4, atau 5. Bila siklus menstruasi tidak
teratur, biasanya diberikan progestin untuk menginduksi menstruasi.
Bila ovulasi tidak terjadi, siklus pengobatan klomifen dapat diulang menggunakan dosis 100mg sekali sehari selama 5
hari; pengulangan ini dilakukan minimum 30 hari setelah siklus pengobatan sebelumnya. Bila ovulasi terjadi, tetapi
kehamilan tidak terjadi, tidak ada manfaatnya meningkatkan dosis klomifen pada siklus pengobatan berikutnya,
biasanya terapi yang di inginkan dpat tercapai pada 3 siklus pengobatan. Tiga siklus pengobatan seharusnya sudah cukup
untuk memberikan hasil yang diharapkan karena sebagian besar pasien seharusnya responsif terhadap satu siklus pengobatan
klomifen.
Bila setelah 3 siklus pengobatan klomifen terjadi ovulasi, namun tidak terjadi kehamilan, maka penggunaan klomifen
tidak direkomendasikan untuk dilanjutkan, dapat ditambahkan kombinasi misal dengan metformin. Penggunaan
klomifen sebanyak 12 siklus atau lebih berhubungan dengan meningkatnya risiko kanker ovarium.
Efek Samping:
gangguan penglihatan, overstimulasi ovarium, hot flushes, mual, muntah, sakit kepala, bercak haid, menoragia, endometriosis,
kejang, berat badan naik, ruam kulit, pusing, rambut rontok.
4. Apabila terapi tidak menyebabkan pasien mengalami ovulasi, apakah yang akan anda sarankan ? Berikan contoh jurnal
terkait !
Jawab: Setelah penggunaan CC dengan dosis 50 mg tdd selama 6 siklus namun tidak memberikan efek maka terapi CC
dinyatakan gagal. Pilihan yang dapat dilakukan yaitu terapi kombinasi Clomiphen citrate dengan Metformin. Dosis CC 50 mg
tdd dan dosis Metformin 500mg tdd.
EFFECTS OF METFORMIN ON SPONTANEOUS AND CLOMIPHENE-INDUCED OVULATION IN THE POLYCYSTIC
OVARY SYNDROME
menyatakan bahwa 90% atau 19 dari 21 wanita yang diuji dinyatakan memiliki rata-rata konsentrasi serum progesteron puncak
yaitu 23.83.4 ng per milliliter (76.110.9 nmol per liter). Sementara, hanya 2 dari 25 wanita yang diuji atau 8% pada grup
yang diberikan placebo and clomiphene (P<0.001)