Вы находитесь на странице: 1из 4

Teman Sejawat Yang Tidak Tau Diri

- Analis 1 : Pamela Devi S


- Analis 2 : Yayu Siti Fauji R
- Pasien : Intan Rizka A
- Kepala Lab : Gita Dwi S
- Teman analis : Intan Rizka A
- Narator : Eka Nuruli C

Suatu hari di siang yang panas, ada beberapa orang yang bekerja di
laboratorium. Awal cerita berawal dari seorang analis yang menerima telfon dari
temannya untuk menghadiri acara dengan teman-temannya.

Teman analis : halo pamela

Analis 1 : hai, apa kabar?

Teman analis : baik, eh gimana? Nanti siang bisa datang kan? Anak-anak juga
pada datang loh

Analis 1 : sip tenang, gue dateng kok.

Teman analis : trus kerjaan lu gimana?

Analis 1 : gampang udah, tenang aja. Ada temen gue kok

Teman analis : oke deh, gue percaya. Jangan telat yah, awas lu telat. Bye..

Analis 1 : iya gak bakal telat kok. Bye

Lalu tidak berapa lama, datang seorang pasien yang akan melakukan tes darah.

Pasien : permisi..

Analis 1 : iya mba, ada yang bisa saya bantu?

Pasien : saya mau melakukan tes darah mba, rujukan dokter Hayati
katanya saya harus melakukan tes darah.
Analis 1 : oh iya silahkan masuk

(berjalan masuk & duduk)

Analis 1 : boleh saya lihat form nya mba?

(pasien memberikan kertas form identitas)

Analis 1 : namanya siapa mba?

Pasien : Intan

Analis ` : umur?

Pasien : 20 tahun

Sang analis menanyakan semua yang tercantum didalam form untuk


membenarkan identitas pasien.

Analis 1 : mohon maaf mba, silahkan digulung lengan bajunya. Dikepal yah
mba telapak tangannya. Tarik nafas mba.

Lalu analis 1 mengambil darah pasien & memasukkannya ke dalam tabung EDTA

Analis 1 : ini formnya mba, hasil akan langsung saya kasih ke dokter yah
mba. Jadi mba tidak perlu kesini lagi untuk mengambil hasil tesnya.

Pasien : makasih mba

Lalu setelah pasien pergi, analis 1 menghampiri analis 2 untuk memintanya


melakukan pemeriksaan darah pasien tadi.

Analis 2 : kok dikasih ke saya mba? Saya juga lagi sibuk mba

Analis 1 : maaf mba, saya lagi ada perlu diluar. Sekali ini aja mba, maaf
banget. Nanti sebelum jam 3 saya udah balik kok mba.

Analis 2 : bener mba sebelum jam 3 udah balik?

Analis 1 : bener mba, saya gak bohong


Analis 2 : ya udah mba, saya kerjain

Analis 1 : makasih yah mba, makasih banyak

Singkat cerita, sebelum jam 3 analis 1 sudah datang & menerima hasil dari analis
2. Lalu memberikan hasilnya ke dokter yang bersangkutan. Kejadian seperti ini
ternyata bukan kali pertama dilakukan oleh analis 1, dia sering melalaikan
tugasnya & memberikannnya kepada analis-analis lainnya di dalam lab.
Sedangkan analis 1 pergi untuk mendatangi suatu acara dengan teman-temannya.
Setelah beberapa kali analis 1 melakukan kejadian seperti ini, terjadi kesalahan
yang merugikan analis 1.

Kepala lab : mba pamela dimana? Saya dapet laporan dari dr Hayati bahwa
hasil labnya salah kaprah. Tolong panggilkan dia ke ruangan saya.

Tidak lama kemudian datang analis 1 ke ruangan kepala lab

Analis 1 : permisi, ibu memanggil saya?

Kepala lab : iya, silahkan masuk.

(analis 1 duduk)

Kepala lab : mba ini bagaimana? Bukannya mba sudah bekerja disini cukup
lama? Kenapa kesalahan seperti ini tidak dilaporkan ke saya & langsung diberikan
ke dokter?

(analis 1 melihat hasil tes)

Analis 1 : oh maaf bu, ini bukan saya yang mengerjakan. Tapi analis yang
baru masuk 2 bulan itu bu.

Kepala lab : tapi disini tanda tangan kamu sebagai pemeriksa, kenapa bisa jadi
analis baru itu yang melakukannya?
Analis 1 : iya bu, memang betul itu tanda tangan saya. Tetapi yang
mengerjakan analis baru itu, karena saya tadi ada perlu jadi saya minta tolong ke
dia.

Kepala lab terkejut dengan jawaban analis 1 yang ternyata dia menyelewengkan
kewajibannya

Kepala lab : jadi ini bukan kamu yang mengerjakan? Kenapa tanda tangan
kamu, seharusnya tanda tangan analis baru itu. Kamu tidak bertanggung jawab
yah, yang mengerjakan orang lain tapi kamu yang tanda tangan di hasil lab-nya.
Saya kecewa, saya pikir kamu hebat. Ternyata kehebatan kamu itu milik orang
lain, saya gak tau selama ini itu hasil pemeriksaan yang keluar adalah hasil
pemeriksaan kamu atau orang lain. Kamu saya kasih SP

Analis 1 pun mendapatkan SP akibat ulahnya selama ini. Setelah kejadian


tersebut, si analis 1 tidak pernah lagi menelantarkan tanggung jawabnya & analis-
analis lainnya pun tidak diperbolehkan melakukan hal seperti yang dilakukan
analis 1. Sekian & terima kasih

Вам также может понравиться