Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
8/2016
Nama : _____________________
No. Mhs:. ___________________
MODUL
Laboratorium Perancangan
Perancangan dan pengembangan suatu produk secara umum mengikuti langkah-langkah perencanaan
mulai dari tahap identifikasi kebutuhan konsumen sampai tahap penyerahan produk (Gambar 1). Mata
Menggambar Teknik dan Proyek hanya mengambil bagian pada tahapan Preparation of working drawing
dan Production drawing and documentation.
Menggambar Teknik
dan Proyek
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 1/58
Pendahuluan
Gambar merupakan sebuah alat untuk menyakatakan maksud dari seorang teknik. Gambar sering
juga disebut sebagai bahasa teknik.
1. Fungsi gambar
a. Penyampaian informasi
Gambar mempunyai fungsi meneruskan maksud dari seorang perancang kepada orang lain
dengan tepat seperti kepada perencana proses, manufaktur, pemeriksaan, perakitan dsb. Perlu
standar-standar gambar sebagai tata bahasa teknik.
b. Penyampaian dan pengarsipan data
Gambar merupakan data teknis yang sangat ampuh. Oleh karena itu gambar perlu disimpan
dan diarsipkan sebagai bahan informasi untuk rencana-rencana baru dikemudian hari.
c. Wujud pemikiran
Dalam perencanaan, konsep abstrak yang melintas pikiran diwujudkan dalam bentuk gambar
awal. Gambar tersebut akan diteliti dan dievaluasi berulang-ulang sehingga dihasilkan gambar
yang sempurna.
2. Klasifikasi Gambar
2.1. Gambar Mesin (Machine drawing)
Gambar ini berkaitan dengan bagian-bagian mesin atau komponen. Gambar ini disampaikan
melalui sejumlah pandangan ortografi, sehingga ukuran dan bentuk komponen sepenuhnya
dipahami. Bagian gambar komponen dan gambar susunan termasuk klasifikasi ini.
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2/58
diikuti untuk diinformasikan secara rincian di bagian gambar. Gambar komponen dengan detail
produksi disebut gambar produksi atau gambar kerja. Contoh 1 merupakan gambar komponen.
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 3/58
-Schematic assembly drawing
-Patent drawing
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 4/58
- Pemberian keterangan lain yang dperlukan seperti : tanda pengerjaan, perlakuan benda
kerja, spesifikasi gambar (pada roda gigi) dan kepala gambar.
e. Pemeriksaan gambar
Gambar perlu dinilai dalam hal :
- Representatif, apakah gambar dapat dapat mewakili benda kerja secara keseluruhan?
- Komunikatif, apakah gambar dapat dipahai oleh operator yang akan membuat benda?
MENGGAMBAR :
Bentuk : pandangan, potongan, detail
Dimensi : ukuran dan toleransi
MEMERIKSA GAMBAR :
Representatif, komunikatif, benar dan estetika
DISTRIBUSI GAMBAR
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 5/58
A. Alat-Alat Gambar
1. Kertas Gambar
Kartas gambar yang digunakan untuk menggambar teknik adalah seperti kertas gambar putih, dan
kerts kalkir. Ukuran kertas telah dinormalisasi menurut standar ISO 216, yaitu dengan seri A.
Kertas gambar yang dipakai untuk menggambar mesin dipotong menurut aturan tertentu.
2. Pensil Gambar
Pensil gambar dapat berupa pensil yang diraut atau pensil mekanik. Pensil gambar digolongkan
menurut kekerasannya. Golongan keras dengan lambang H (hard), golongan sedang dengan
lambang HB (Half Black) atau F (Firm) serta golongan lunak dengan lambang B (Black). Tiap
golongan dibagi dalam 6 tingkatan kekerasan. Golongan kertas dari 9H sampai 4H, sedang dari
3H sampai B dan lunnak dari 2B sampai 7B. Derajat kekerasan pensilbelum dinormalisasi
sepenuhnya, jadi derajat kekerasan pensil tergantung dari merknya.
3. Jangka dan kotaknya, terdiri dari jangka besar yang mempunyai ujung dapat ditukar-tukar
untuk potlot dan tinta, alat penyambung untuk lingkaran besar, jangka pegaas, jangka pembagi
dll.
4. Penggaris segitiga, terdiri segitiga siku sama kaki dan sebuah segitiga siku sudut 600
5. Alat-alat lain seperti mal lengkung, mal bentuk, sablon huruf dan angka, karet penghapus, busur
derajat, pelindung penghapus dll
6. Meja gambar yang mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus.
Ada juga meja gambar yang dilenkapi dengan mesin gambar. Mesin gambar adalah sebuah alat
yang dapat menggantikan alat-alat gambar seperti sepasang segitiga, busur derajat dan lainnya.
Penggaris pada mesin gambaar dapat dilepas dan diganti dengan bermacam-macam skala. Pada
mesin gambar ini sepasang penggaris dan alat putar ditempatkan pada sebuah kertas vertikal.
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 6/58
Panggaris dapat digerakkan secara horizontal dan vertikal. Kedudukan penggaris dapat dikunci
sehingga memudahkan penggambaran bagian-bagian yang simetris.
Untuk membuat gambar, kertas harus diletakkan di atas meja. Kertas diletakkan sedemikian
sehingga pada papan gambar cukup ruang untuk meletakkan atat gambar seperti penggaris dll.
Kira-kira ruang di tepi bawah 15-20 cm. Usahakan tepi kertas sejajar dengan penggaris atau meja.
Kertas dilekat pada papan meja dengan perekat kertas di setiap sudut.
B. Penyiapan Gambar
1. Garis-garis gambar
Jenis garis yang dipakai dalam gambar mesin, ditentukan oleh gabungan bentuk dan tebal garis serta
dipakai menurut aturan tertentu.
Tebal garis sesuai dengan besar kecil gambar dan dipilih dari deretan tebal :
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 7/58
Table 1.1 Jenis-jenis garis dan keterangan penggunaannya
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 8/58
Gambar 1.1 Penerapan jenis-jenis garis pada gambar mesin
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 9/58
Urutan prioritas garis-garis yang bertumpukan
Jika dua buah garis atau lebih saling bertumpukan, maka prioritas garis yang harus tampak
(kelihatan) adalah sebagai berikut:
(i). Garis tepi atau outline tampak (garis tebal kontinyu, jenis A)
(ii). Garis tepi atau outline tidak tampak (garis putus-putus tebal atau tipis, jenis E atau F)
(iii). Garis bidang-bidang potong (garis tipis rantai dan tebal pada ujungnya, jenis H)
Penyajian sambungan garis sumbu dan garis-garis tak tampak diberikan pada Tabel 1.2.
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 10/58
Kerjakan Workshop 1 !!!
2. Huruf
Huruf dalam gambar mesin harus sederhana, mudah dibaca, dan ditulis.
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 11/58
3. Ukuran
Tujuan : untuk memberikan dimensi dari suatu benda, sehingga benda tersebut dapat dibuat.
Teori : Untuk menentukan ukuran, ditarik garis bantu melalui batas gambar pandangan, garis
ukurnya ditarik tegak lurus pada garis bantu. Garis ukur dibuat dengan garis tipis dan
ujungnya diberi anak panah yang dihitamkan, panjang anak panah 5 x tebal garis
gambar yang dipakai. Tebal anak panah 1/3 x panjang anak panah. Garis bantu
ditarik sedikit melebihi 2 mm dari garis ukur.
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 12/58
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 13/58
Memberi ukuran secara khusus :
a). Angka ukur di dalam arsiran b). Pada bagian yang sempit, angka ukur dapat
diluar gambar ukur, ini untuk menghindari
bertumpuknya angka ukur
Lambang diameter
Lambang jari-jari R
Lambang ini diletakkan di depan angka ukur yang menunjukkan besarnya jari-jari kelengkungan.
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 14/58
Lambang bujur sangkar ( )
Bila tidak ada gambar yang menunjukkan bahwa penampangnya bujur sangkar, maka pada
gambarnya di depan angka ukur diletakkan tanda
Karena proyeksi bola adalah lingkaran, untuk menunjukkan bahwa gambar itu bola maka di depan
angka ukur diletakkan tanda S atau SR
4. Skala
Untuk memungkinkan menggambar sebuah benda di dalam kertas gambar, ada tiga kemungkinan:
diperbesar, diperkecil, atau tetap. Pengecilan dan pembesaran gambar dilakukan dengan skala
tertentu.
5. Proyeksi Orthogonal
Teori : Gambar proyeksi orthogonal digunakan untuk member informasi yang lengkap dan
tepat dari suatu benda tiga dimensi. Hasil yang demikian diperoleh dengan jalan,
bendanya diletakkan dengan bidang-bidangnya sejajar dengan bidang proyeksi. Untuk
memberikan gambaran lengkap dari benda, harus dibuat proyeksi lebih dari satu (dua,
tiga, dan seterusnya). Dalam gambar mesin, ada dua macam proyeksi, yaitu proyeksi
Eropa (first angle projection) dan proyeksi Amerika (third angle projection).
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 15/58
5.1. Proyeksi Eropa (first angle projection)
Untuk mendapatkan bermacam-macam pandangan, benda yang akan digambar kita bayangkan
dimasukkan dalam kotak tertutup yang sisi-sisinya terdiri dari sisi depan, belakang, kiri, kanan, atas,
dan bawah.
Sisi atas, bawah, kiri, dan kanan, dapat diputar terhadap sisi belakang, dan sisi depan dapat diputar
terhadap sisi kanan (sisi belakang tetap).
Setelah kotak dibuka, maka sisi atas diatas sisi belakang, sisi kiri di sebelah kiri, sisi belakang, sisi
bawah di sebelah bawah sisi belakang, dan sisi depan di sebelah kanan sisi kanan.
Pandangan depan: Benda dilihat dari depan dan hasilnya digambar pada sisi belakang
Pandangan kanan: Benda dilihat dari kanan dan hasilnya digambar pada sisi kiri
Pandangan kiri: Benda dilihat dari kiri dan hasilnya digambar pada sisi bawah
Pandangan atas: Benda dilihat dari atas dan hasilnya digambar pada sisi bawah
Pandangan bawah: Benda dilihat dari bawah dan hasilnya digambar pada sisi atas
Pandangan belakang: Benda dilihat dari belakang dan hasilnya digambar pada sisi depan
Kemudian sisi-sisi kotak dibuka sehingga diperoleh hasil: pandangan atas di bawah, pandangan
bawah di atas, pandangan kanan di kiri, pandangan depan dan pandangan belakang di kanan
pandangan kiri. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar ini.
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 16/58
5.2. Proyeksi Amerika (third angle projection)
Berbeda dengan proyeksi Eropa, pada proyeksi Amerika, sisi kotakyang tetap adalah sisi depan. Sisi
atas, bawah, kiri, dan kanan diputar terhadap sisi depan dan sisi belakang diputar terhadap sisi kanan.
Setelah kotak dibuka, sisi atas di sebelah atas, sisi kanan di sebelah kanan, sisi kiri di sebelah kiri, sisi
bawah di sebelah bawah dari sisi depan, dan sisi belakang di sebelah kanan sisi kanan.
Pandangan depan: Benda dilihat dari depan dan hasilnya digambar pada sisi depan
Pandangan atas: Benda dilihat dari atas dan hasilnya digambar pada sisi atas
Pandangan bawah: Benda dilihat dari bawah dan hasilnya digambar pada sisi bawah
Pandangan kiri: Benda dilihat dari kiri dan hasilnya digambar pada sisi kiri
Pandangan kanan: Benda dilihat dari kanan dan hasilnya digambar pada sisi kanan
Pandangan belakang: Benda dilihat dari belakang dan hasilnya digambar pada sisi belakang
Kemudian sisi kotak dibuka sehingga diperoleh hasil : pandangan kanan di sebelah kanan, pandangan
kiri di sebelah kiri, pandangan atas di sebelah atas, pandangan bawah di sebelah bawah, pandangan
depan dan pandangan belakang di sebelah kanan pandangan kanan. Untuk lebih jelasnya dapat diliha
pada gambar di bawah ini.
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 17/58
6. Layout Gambar
Untuk menyiapkan gambar, biasanya kertas diposisikan landscape. Langkah-langkah yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut:
Langkah 1 (Fig. 4.11). Estimasikan ruang yang akan dipergunakan untuk masing-masing pandangan
Langkah 2 (Fig. 4.12). Jadikan geometri lingkaran sebagai acuan (referensi) dalam menggambar fitur,
tandai garis pusat masing-masing bentuk lingkaran dan hubungkan dengan
garis tipis
Langkah 3 (Fig. 4.13). Lengkapi pandangan dan proyeksikan ke sisi-sisi yang lain
Langkah 4 (Fig. 4.14). Lengkapi gambar dengan dimensinya masing-masing
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 18/58
Kepala gambar
Kepala gambar berfungsi seperti judul dari gambar yang dibuat. Posisi kepala gambar terletak
pada kertas gambar bagian sudut kanan bawah. Kepala gambar mempunyai panjang maksimum
180 mm, tingginya menurut kebutuhan. Ketentuan ketebalan garis, tinggi huruf dan angka dapat
dilihat pada contoh kepala gambar.
Angka di dalam lingkaran menunjukkan tinggi huruf, masing-masing 5 ; 3,5 ; dan 2,5 mm
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 19/58
Contoh-contoh penyajian gambar proyeksi ortogonal (multiview projection)
Contoh 1
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 20/58
Contoh 2
Kerjakanlah Worksop 2 pada buku kerja dan Workshop 3 pada kertas gambar !!!
Teori : Kalau suatu benda berongga, bentuk di dalamnya tidak kelihatan dan digambar sebagai
garis putus-putus dan menyebabkan gambar menjadi tidak jelas. Untuk menghindari
gambar yang tidak jelas, kita bayangkan benda dibelah di tempat dimana kita ingin
menunjukkan bentuk dalamnya, belahan yang menutupi pandangan dibuang dan
sisanya diproyeksikan ke bidang gambar dan disebut dengan gambar potong.
Tempat benda itu dibelah, pada gambar potongnya diarsir dengan garis menyudut 45. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 21/58
Cara membuat potongan:
Jika letak bidang potong tidak jelas atau ada beberapa bidang potong, maka bidang potongnya harus
dijelaskan pada gambar. Pada gambar proyeksi, bidang potong dinyatakan dengan sebuah garis
potong, dan ujung-ujungnya dipertebal serta pada tempat dimana garis potong berubah arah. Pada
ujung garis potong diberi anak panah yang menunjukkan arah penglihatan. Bidang potong bias dalam
satu bidang, atau lebih dari satu bidang. Untuk benda-benda yang simetri atau sebagian kecil yang
ingin ditunjukkan, kita dapat memotong hanya sebagian saja.
Gambar 7.2. Potongan dengan garis bidang potong Gambar 7.3. Potongan melompat
Gambar 7.4. Potongan dengan dua bidang menyudut Gambar 7.5. Potongan dengan bidang-bidang berdampingan
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 22/58
Gambar 7.6. Potongan setempat
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 23/58
Contoh 2 (Sliding Block)
8. ULIR
Diameter luar dari ulir luar dan diameter dalam dari ulir dalam digambar dengan garis tebal.
Diameter dalam dari ulir luar dan diameter luar dari ulir dalam digambar dengan garis tipis
Garis yang menunjukkan garis batas dalam dan luar dari ulir digambar dengan garis gores bila
ulirnya tersembunyi
Pada gambar proyeksi melintang, akar ulir digambar dengan garis tipis, biasanya lebih
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 24/58
Gambar 8.1. Penyajian ulir
M : ulir metrik
1 : kisar = 1 mm
2x : ulir ganda
Ulir trapesium 30 TM TM 18
Ulir trapesium 29 TW TW 20
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 25/58
Gambar 8.2. Cara menggambar kepala baut dan mur segi enam
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 26/58
Macam-macam baut dan sekrup
LATIHAN
Gambar baut dan mur, bila ulirnya Whitworth, d = 1 ! Ulir kasar putar kanan, jumlah lilitan = 1.
9. RODA GIGI
Cara menggambar :
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 27/58
Contoh-contoh gambar Roda Gigi
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 28/58
Keterangan gigi :
Keterangan gigi yang diperlukan untuk pembuatannya diberikan dalam table dan diletakkan di dekat
gambar roda gigi
10. Bantalan
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 29/58
12. Simbol-simbol yang dipergunakan dalam menyajikan gambar pengelasan
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 30/58
Beberapa bentuk catatan yang digunakan dalam Gambar Teknik
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 31/58
Batas (Limits), Suaian (Fits) dan Toleransi (Tolerances)
Manufaktur komponen-komponen mesin yang dapat dipertukarkan membutuhkan presisi. Presisi adalah
tingkat akurasi untuk memastikan berfungsinya bagian yang dimaksud. Namun, pengalaman
menunjukkan bahwa tidak mungkin untuk membuat komponen-komponen mesin secara ekonomis
dengan dimensi yang tepat. Hal ini mungkin karena,
(I) ketidakakuratan mesin dan alat-alat,
(II) ketidaktepatan dalam menempatkan benda kerja pada peralatan,
(III) kesalahan dalam pengukuran, dll.
Oleh karena itu pekerja telah diberikan beberapa margin yang diijinkan sehingga ia dapat menghasilkan
komponen dengan dimensi yang akan terletak di antara dua batas yang dapat diterima, maksimum dan
minimum. Sistem di mana variasi dapat diterima disebut sistem batas dan penyimpangan yang diijinkan
disebut toleransi. Hubungan antara komponen-komponen yang berpasangan disebut suaian. Studi tentang
batas, toleransi dan suaian adalah suatu keharusan bagi teknologi yang melibatkan produksi. Hal ini harus
tercermin pada gambar produksi, untuk membimbing pekerja di workshop.
-Toleransi (Tolerance)
Variasi ukuran yang diizinkan disebut toleransi. Ini adalah perbedaan antara batas maksimum dan
minimum diperbolehkan pada ukuran tertentu. Jika variasi disediakan di salah satu sisi ukuran dasar, itu
disebut sebagai toleransi unilateral. Demikian pula, jika variasi yang disediakan di kedua sisi ukuran
dasar, itu dikenal sebagai toleransi bilateral.
-Batas (Limits)
Dua ukuran ekstrem yang diizinkan di antara ukuran aktual disebut batas. Ukuran maksimum disebut
batas atas dan ukuran minimum disebut batas bawah.
-Simpangan (Deviation)
Simpangan adalah perbedaan antara ukuran (aktual, maksimum, dll) dengan ukuran dasar.
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 32/58
-Simpangan bawah (Lower deviation)
Ini adalah perbedaan antara batas ukuran minimum dan ukuran dasar.
-Kelonggaran (allowance)
Ini adalah perbedaan (secara dimensi) antara batas-batas maksimum dari komponen-komponen yang
dipasangkan, yang sengaja disediakan untuk mendapatkan kelas suaian yang diinginkan. Jika kelonggaran
positif, itu akan menghasilkan jarak (clearance) minimum dan jika kelonggaran negatif, itu akan
menjadikan paksaan (interference) maksimum.
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 33/58
Gambar 15.2 menunjukkan tingkatan toleransi yang dapat digunakan oleh desainer pada gambar produksi
untuk proses manufaktur yang berbeda.
B. Suaian (Fits)
Hubungan antara dua pasang komponen dikenal sebagai suaian. Suaian tergantung pada batas aktual dari
lubang atau poros. Suaian diklasifikasikan menjadi longgor, pas, dan paksa.
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 34/58
Paksaan maksimum adalah beda besaran antara ukuran minimum lubang dan ukuran maksimum poros
dalam suaian paksa sebelum dirangkai.
Gambar 15.14 merupakan contoh gambaran sistem basis poros dan basis lubang yang menunjukkan
kondisi suaian. Tabel 15.16 adalah tipe-tipe suaian dengan simbol dan aplikasinya
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 35/58
TOLERANSI BENTUK DAN POSISI
Toleransi ukuran tidak selalu cukup untuk kontrol bentuk yang disyaratkan. Sebagai contoh gambar
dibawah ini adalah (a) poros mempunyai diameter sama yang diukur pada semua posisi yang mungkin,
tetapi bentuknya tidak semua lingkaran, (b) komponen dengan tebal yang sama tetapi tidak rata, dan (c)
komponen dengan penampang lingkaran tetapi tidak lurus. Bentuk-bentuk komponen ini dapat dikontrol
dengan makna toleransi geometri. Simbol-simbol kontrol ditunjukkan pada tabel 15.17.
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 36/58
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 37/58
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 38/58
Contoh-contoh Gambar Produksi
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 39/58
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 40/58
Lembar ini dibiarkan kosong
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 41/58
Workshops
Workshop 1.
Pada workshop 1, salin gambar dibawah ini ke dalam kertas gambar yang disediakan.
Latihan ditekankan pada penggunaan jenis-jenis garis yang digunakan dalam gambar teknik.
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 42/58
Workshop 2.
Identifikasi bentuk pandangan yang ditunjukkan oleh anak panah pada masing-masing gambar isometri
(gambar A sampai E)
Buatlah sketsa-sketsa dari pandangan yang hilang (baris 1 sampai 10) dengan keterangan:
VVF: View from front; VFA: View from Above VFS: View from side
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 43/58
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 44/58
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 45/58
Worshop 3.
Masing-masing dosen pengampu boleh memilih tugas-tugas yang akan diberikan kepada
mahasiswa.
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 46/58
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 47/58
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 48/58
Worshop 4.
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 49/58
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 50/58
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 51/58
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 52/58
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 53/58
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 54/58
Worshop 5
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 55/58
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 56/58
Laboratorium Perancangan
Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 57/58