Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengujian bahan
semester 4 dengan dosen pengempu mata kuliah Heri Yudiono S.Pd., M.T.
Oleh :
Ahmad Rifai 5201413061
1. Latar Belakang
Salah satu pengujian yang digunakan untuk mengetahui sifat mekanis logam adalah uji
tarik (tensile test ). Uji tarik merupakan salah satu metode pengujian yang sederhana dan
sering dilakukan oleh teknisi, akademisi teknik dan mahasiswa. Untuk mengetahui sifat-sifat
mekanik dari suatu material, khususnya kekuatan tarik, kekerasan, keuletan dan ketangguhan
maka dilakukan pengujian uji tarik. Pengujian tersebut, sangat berguna untuk mengetahui
sifat-sifat mekanik dari suatu logam dan sangat berguna sebagai data untuk para engineer
dalam melakukan perancangan poros atau elemen mesin lainnya.
Suatu logam juga mempunyai sifat-sifat tertentu yang dibedakan atas sifat fisik,
mekanik, thermal, dan korosif. Salah satu yang penting dari sifat tersebut adalah sifat
mekanik. Sifat mekanik terdiri dari keuletan, kekerasan, kekuatan, dan ketangguhan. Sifat
mekanik bahan sangat berpengaruh terhadap semua industri karena dengan sifat mekanis yang
berbeda maka dapat digunakan untuk kebutuhan yang berbeda pula. Untuk mengetahui sifat
mekanik pada suatu logam harus dilakukan pengujian terhadap logam tersebut. Salah satu
pengujian yang dilakukan adalah pengujian tarik.
Dalam pembuatan suatu konstruksi diperlukan material dengan spesifikasi dan sifat-
sifat yang khusus pada setiap bagiannya. Sebagai contoh dalam pembuatan konstruksi sebuah
jembatan. Diperlukan material yang kuat untuk menerima beban diatasnya. Material juga
harus elastis agar pada saat terjadi pembebanan standar atau berlebih tidak patah. Salah satu
contoh material yang sekarang banyak digunakan pada konstruksi bangunan atau umum
adalah logam.
Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/material
dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Hasil yang didapatkan dari pengujian
tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena mengahsilkan data
kekuatan material.
Pengujian uji tarik digunakan untuk mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya
statis yang diberikan secara lambat.Salah satu cara untuk mengetahui besaran sifat mekanik
dari logam adalah dengan uji tarik. Sifat mekanik yang dapat diketahui adalah kekuatan dan
elastisitas dari logam tersebut. Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi
rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan.
Nilai kekuatan dan elastisitas dari material uji dapat dilihat dari kurva uji tarik.
2. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian pengujian tarik?
b. Bagaimana teori uji tarik?
c. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis spesimen uji tarik?
d. Bagaimana cara melakukan pengujian tarik?
e. Hasil apa yang didapat dari proses uji tarik?
3. Tujuan
Tujuan yang diharapkan setelah mahasiswa menyelesaikan makalah uji tarik ini,
diantaranya :
a. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian uji tarik serta dapat menerapkan teori-teori
apa sajakah yang dapat digunakan dalam prosedur uji tarik
b. Mahasiswa mmenyebutkan serta menjelaskan jenis-jenis spesimen pada uji tarik
c. Mahasiswa dapat mengetahui metode atau cara yang dapat dilakukan untuk
melakukan proses uji tarik
d. Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana hasil yang didapat setelah benda dilakukan
proses uji tarik
BAB II
ISI
1. Pengertian Uji Tarik
Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu
bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Uji tarik juga dapat
diartikan sebagai suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu
bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Percobaan ini untuk
mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.
Hasil yang didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan
desain produk karena mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan
untuk mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara
lambat.Salah satu cara untuk mengetahui besaran sifat mekanik dari logam adalah dengan
uji tarik. Sifat mekanik yang dapat diketahui adalah kekuatan dan elastisitas dari logam
tersebut. Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar
kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Nilai kekuatan
dan elastisitas dari material uji dapat dilihat dari kurva uji tarik.
2. Teori Pengujian Tarik
Banyak hal yang dapat kita pelajari dari hasil uji tarik. Bila kita terus menarik suatu
bahan (dalam hal ini suatu logam) sampai putus, kita akan mendapatkan profil tarikan
yang lengkap yang berupa kurva seperti digambarkan pada Gbr.1. Kurva ini
menunjukkan hubungan antara gaya tarikan dengan perubahan panjang. Profil ini sangat
diperlukan dalam desain yang memakai bahan tersebut.
Untuk hampir semua logam, pada tahap sangat awal dari uji tarik, hubungan antara
beban atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan panjang bahan
tersebut. Ini disebut daerah linier atau linear zone. Di daerah ini, kurva pertambahan
panjang vs beban mengikuti aturan Hooke sebagai berikut:
Stress adalah beban dibagi luas penampang bahan dan strain adalah pertambahan
panjang dibagi panjang awal bahan.
Bentuk bahan yang diuji, untuk logam biasanya dibuat spesimen dengan dimensi seperti
pada Gambar.3 berikut.
Perubahan panjang dari spesimen dideteksi lewat pengukur regangan (strain gage) yang
ditempelkan pada spesimen seperti diilustrasikan pada Gbr.4. Bila pengukur regangan ini
mengalami perubahan panjang dan penampang, terjadi perubahan nilai hambatan listrik
yang dibaca oleh detektor dan kemudian dikonversi menjadi perubahan regangan.
B. Saran
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disarankan :
Sebaiknya sebelum dilakukan pengujian, alat-alat yang digunakan dilakukan pengecekan
terlebih dahulu, agar apabila ada alat yang rusak dapat segera dapat diperbaiki, dan
pengujian dapat dilakukan lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Askeland., D. R., 1985, The Science and Engineering of Material, Alternate Edition, PWS
Engineering, Boston, USA
Dieter, E. George, 1993, Metalurgi Mekanik, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Rawle, Fanny, dan Trude Freeman. 1963. Tensile Testing. Huddersfield: Schofield & Sims
Publisher.
Santoso, Budi Slamet. 2008. Pengujian Bahan Sebagai Dasar Kualitas Material. Jakarta:
Direktorat Jenderal Keteknikan Indonesia.
Satriawan, Halus. 2010. Evaluasi Material dengan Uji Fisik. Jurnal Metalurgi Fakultas
Teknik Universitas Almuslim. Vol. 10 , No. 1: 2-10.
Silitonga, P. H. 1993. Definitional Of Tensile Testing. Bandung: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Material.
Simanjuntak, Johny Orlando 2009. Analisis Kekenyalan Komposit. Jurnal Departemen
Permesinan Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. 38, (2), 89-103.
Syamsurizal., Cari., Darsono. 2013. Tahap-tahap Pengujian Bahan yang Baik. Indonesian
Journal of Applied Physics. Vol. 3, No.1: 99-106.
Tino dan Aji. 2004. Sejarah Proses Pengujian Bahan. Edisi XIV: 15.
Verstappen. 1977. Remote Sensing in Materials. First Edition. Amsterdam: Elsevier Scientific
Publishing Company.