Вы находитесь на странице: 1из 13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian dapat diartikan sebagai strategi mengatur latar

(setting) penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat (valid) sesuai

dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian (Eriyani, dkk, 2010:23).


Berdasarkan pada masalah yang akan diteliti yaitu pengaruh model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap kemampuan penalaran matematis

siswa kelas VIII MTs Negeri Bangko tahun pelajaran 2013/2014, maka jenis

penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen. Karena penelitian ini

betujuan untuk mengetahui kemungkinan sebab-akibat dengan cara

memberikan satu perlakuan kepada satu kelompok eksperimen, kemudian

membandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan. Dalam

penelitian eksperimen ini menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw, satu

kelas sebagai kelompok eksperimen, dan satu kelompok lagi sebagai kelas

kontrol.
Desain eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah True

Experimental Design (eksperimen sungguhan) dengan bentuk desain yaitu The

Posttes-Only Control Group Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok

yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi

perlakuan (X) dan kelompok lain tidak. Pengaruh adanya perlakuan (treatment)

adalah (O1 : O2).

R X O2
Gambar 5. Rancangan The Posttes-Only Control Group Design
R O4
30
31

Sesuai dengan judul penelitian yaitu Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa

Kelas VIII MTs Negeri Bangko Tahun Pelajaran 2013/2014, maka terdapat dua

variabel yaitu:

a. Variabel bebas

Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, disimbolkan dengan huruf x.

b. Variabel terikat

Yang menjadi variabel terikat pada penelitian ini adalah kemampuan

penalaran matematika, disimbolkan dengan huruf y.

B. Populasi dan Sampel


Adapun populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2007 : 117).
Dalam penelitian ini yang akan dijadikan populasi adalah siswa kelas

VIII MTs Negeri Bangko Tahun 2013/2014.


Tabel 1. Rincian Jumlah Siswa Kelas VIII

No Kelas Jumlah Siswa


1 VIIIA 30
2 VIIIB 32
3 VIIIC 30
4 VIIID 31
5 VIIIE 30
Jumlah 153
Sumber : TU MTs Negeri Bangko
32

2. Sampel
Menurut Santoso (2012:46) pengertian sampel adalah himpunan

bagian atau sebagian dari populasi. Sedangkan menurut Sugiyono

(2007:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut.


Agar sampel dapat mewakili dan menggambarkan sifat serta

karakteristik populasi, maka dilakukan langkah-langkah pengambilan

sampel, yaitu sebagai berikut:


a. Mengumpulkan nilai ulangan harian matematika siswa semester ganjil

kelas VIII MTs Negeri Bangko tahun pelajaran 2013/2014.


b. Sebelum menentukan kelas sampel, nilai ulangan matematika tersebut

dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu. Uji

normalitas dilakukan untuk melihat apakah populasi berdistribusi normal

atau tidak. Uji normalitas menggunakan rumus Chi Kuadrat (h2).


c. Setelah uji normalitas, kemudian dilakukan uji homogenitas pada seluruh

kelas VIII MTs Negeri Bangko dengan menggunakan uji F.


d. Jika dalam penelitian ini terdapat 5 populasi yang berdistribusi normal

dan homogen, kemudian dibagi menjadi 10 kombinasi, yaitu AB, AC,

AD, AE, BC, BD, BE, CD, CE, DE. Untuk menentukan sampel yang

akan diteliti, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel

probability sampling jenis simple random sampling. Menurut Sugiyono

(2007: 120) simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel

dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi itu.


e. Setelah didapat 10 sampel, maka dilakukan pengundian dan terpilih satu

pasang kombinasi. Kemudian peneliti menentukan kelas eksperimen dan

kelas kontrol secara acak.


33

C. Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan untuk

memperoleh data yang diperlukan adalah tes (test). Arikunto (2009:53)

menyatakan tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui

atau mengukur sesuatu dalam suasana tertentu, dengan cara dan aturan-aturan

yang sudah ditentukan.


Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes subjektif

yang berbentuk esai (uraian) dan digunakan untuk menilai kemampuan siswa

dalam bernalar berupa soal latihan tes yang berjumlah 5 soal. Menurut

Arikunto (2009:162) tes berbentuk esai adalah sejenis tes kemajuan belajar

yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata.

Untuk mengukur kemampuan penalaran sangat bagus digunakan tes esai

karena jawaban dari soal yang berbentuk uraian akan memperlihatkan batas

kemampuan yang dimiliki siswa.

D. Instrumen penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus

ada alat ukur yang baik. Biasanya alat ukur dalam penelitian disebut instrumen

penelitian. Menurut Sugiyono (2007:148) instrumen penelitian adalah suatu

alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen berupa tes tertulis

dengan soal subyektif (uraian). Maksud diadakan tes adalah untuk mengukur

kemampuan penalaran siswa dalam mengerjakan soal latihan yang diberikan

guru setelah dilaksanakan kegiatan eksperimen.


Langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan instrumen

penelitian adalah sebagai berikut:


1. Menyusun Tes
34

Urutan langkah yang dilakukan dalam menyusun tes adalah:


a. Menentukan tujuan mengadakan tes.
b. Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diteskan.
c. Membuat kisi-kisi tes.
d. Menyusun butir-butir soal menjadi bentuk tes akhir yang akan diujikan.
2. Uji coba Tes
Agar soal yang disusun memiliki kriteria sebagai soal yang baik,

maka soal-soal tersebut diuji cobakan dulu kemudian dianalisis agar didapat

soal-soal yang memenuhi kriteria dan yang tidak memenuhi kriteria. Soal-

soal tes yang telah disusun diujikan dikelas eksperimen sebagai sampel

penelitian soal tes.


3. Menskor
Sebelum menyusun sebuah tes uraian tentukan terlebih dahulu

pokok-pokok jawaban yang dikehendaki. Dengan demikian, maka akan

mempermudah dalam pekerjaan mengoreksi tes itu. Langkah-langkah dalam

memberikan skor adalah :


a. Menentukan skor untuk masing-masing soal sebagai kunci pemberian

skor.
b. Membaca jawaban siswa secara seksama dan memberikan skor yang

sesuai untuk tiap-tiap jabawan sesuai dengan kunci pemberian skor.


c. Mengulangi langkah yang sama bagi soal-soal tes kedua, ketiga, dan

seterusnya hingga seluruh soal diberi angka.


d. Menjumlahkan angka-angka yang diperoleh masing-masing siswa.

4. Analisis Item Soal


Setelah dilakukan uji coba tes, maka dilanjutkan dengan analisis

item soal untuk mengetahui baik tidaknya soal. Langkah-langkah dalam

menganalisis item soal adalah:


a. Uji Validitas
Sebuah data dikatakan valid apabila sesuai dengan keadaan

senyatanya. Sugiyono (2007:173) menyatakan valid berarti instrumen


35

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang sebenarnya diukur.

Teknik yang digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya soal adalah

dengan menggunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan

oleh Pearson.
Rumus korelasi product moment (Arikunto, 2009:75):
x
.( y )

2
x
y2
}


rxy =
y 2
}{n .
x 2
{n .

n . xy

Keterangan:
rxy = koefisien korelasi variabel x dengan variabel y
xy = jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan variabel y
x = jumlah nilai setiap item
y = jumlah nilai konstanta
n = jumlah subjek penelitian

Selanjutnya membandingkan hasil rhitung tersebut dengan harga rtabel


dengan acuan sebagai berikut:
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah
Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah

b. Indeks Kesukaran
36

Indeks kesukaran digunakan untuk melihat apakah soal mudah,

sedang, sukar. Untuk menentukan indeks kesukaran tes uraian digunakan

rumus :
Dt Dr
Ik 100%
2mn

Keterangan :
Ik = indeks kesukaran soal
Dt = jumlah skor tertinggi
Dr = jumlah skor rendah
m = skor setiap soal jika betul
n = 27% x jumlah siswa (N)
dengan kriteria :
Soal sukar, jika Ik < 27%

Soal sedang, jika 27% Ik 73%
Soal mudah, jika Ik > 73%

c. Daya Pembeda
Daya beda soal esai ditentukan dengan menggunakan rumus yaitu:
Mt Mr
X 2
t X 2r
n(n 1)
Ip =
Keterangan:
Ip = Indeks pembeda soal
Mt = Rata-rata skor kelompok tinggi
Mr = Rata-rata skor kelompok rendah
X t 2

= Jumlah kuadrat deviasi skor kelompok tinggi


X r 2

= Jumlah kuadrat deviasi skor kelompok rendah


n = 27 % x N
N = Banyaknya peserta tes

d. Reliabilitas
Menurut Arikunto (2009:86) bahwa reliabilitas berhubungan

dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai

taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil
37

yang tetap. Untuk mengetahui reliabilitas digunakan rumus Alpha yang

dikemukakan oleh Riduwan (2012:115):


Si
r 11 ( ) (
k
= k1 . 1 St )
Keterangan:
r11 = nilai reliabilitas
Si = jumlah varians skor tiap-tiap item
St = varians total
k = jumlah item

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha

yang dikemukakan Riduwan (2012:115) adalah sebagai berikut:


1) Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:
2
( X i)
Si =
Xi N
2

N
Keterangan:
Si = varians skor tiap-tiap item
Xi2 = jumlah kuadrat item Xi
2
(Xi) = jumlah item Xi dikuadratkan
N = jumlah responden
2) kemudian menjumlahkan varians semua item dengan rumus:
Si = S1 + S2 + S3 + + Sn
Keterangan:
Si = jumlah varians semua item
S1, S2, S3, n = varians item ke-1, 2, 3, n
3) Mengitung varians total dengan rumus:
2
( X t )
St =
Xt N
2

N
Keterangan:
St = varians skor total
Xt2 = jumlah kuadrat X total
2
(Xt) = jumlah X total dikuadratkan
N = jumlah responden
4) masukkan nilai Alpha dengan rumus:
Si
r 11 ( ) (k
= k1 . 1 St )
38

E. Teknik Analisis Data


Setelah melaksanakan proses pembelajaran dengan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada kelas

eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, maka

dilakukan tes akhir (post test) kepada kelas tersebut.


Langkah-langkah dalam analisis data adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji apakah data setiap

variabel yang berdistribusi normal. Ada beberapa teknik yang digunakan

untuk menguji normalitas data, namun dalam penelitian ini peneliti

menggunakan rumus Chi Kuadrat. Sebagaimana dikemukakan menurut

Sugiyono (2007: 241) langkah-langkah pengujian normalitas data dengan

Chi Kuadrat adalah sebagai berikut:


a. Merangkum data seluruh variabel yang akan diujikan normalitasnya.
b. Menentukan jumlah kelas interval.
c. Menentukan panjang kelas interval, yaitu: (data terbesar data terkecil)
dibagi dengan jumlah kelas interval.
d. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, yang sekaligus
merupakan tabel penolong untuk menghitung harga Chi Kuadrat.
e. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh), dengan cara mengalikan
persentase luas tiap bidang kurva normal dengan jumlah anggota
sampel.
f. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh sekaligus
f of h


menghitung harga-harga (fo fh) dan 2 dan menjumlahkannya.


f of h


Harga 2 adalah merupakan harga Chi Kuadrat (h2) hitung.


g. Membandingkam harga Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat Tabel.
Bila harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan harga Chi
Kuadrat tabel (h2 t2 ), maka distribusi data dinyatakan normal, dan
bila lebih besar (>) dinyatakan tidak normal.
39

2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk melihat apakah data dalam

penelitian homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas dilakukan

dengan uji F. Langkah-langkah uji homogenitas menurut Sugiyono

(2007:275) sebagai berikut:


a. Menghitung harga F dengan rumus:
varianterbesar
F = varianterkecil

b. Harga F kemudian dibandingkan dengan harga Ftabel dengan:


dk pembilang = n 1 (untuk varian terbesar)
dk penyebut = n 1 (untuk varian terkecil)
c. Untuk kesalahan 5%
d. Kriteria pengujian:
Jika F hitung < F tabel maka data kelas sampel homogen
Jika F hitung > F tabel maka data kelas sampel tidak homogen

3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan t-test. Berdasarkan hipotesis

penelitian yang dikemukakan, pengujian hipotesis penelitian ini

berpedoman pada Sugiyono (2007:272) yaitu :


2 2
a. Bila jumlah anggota sampel n1 = n2 dan varian homogen ( 1= 2 )
maka dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated, maupun pool
varian. Untuk melihat harga t-tabel digunakan dk = n1 + n2 2.
2 2
b. Bila n1 n2 dan varian homogen ( 1= 2 ) dapat digunakan rumus t-
test dengan pooled varian. Derajat kebebasannya (dk) = n1 + n2 2.
2 2
c. Bila n1 = n2 varian tidak homogen ( 1 2 ) maka dapat digunakan
rumus t-test baik untuk separated, maupun pool varian. Dengan dk = n1
1 atau n2 1. Jadi dk bukan n1 + n2 2.
2 2
d. Bila n1 n2 dan varian tidak homogen ( 1 2 ). Untuk ini digunakan
t-test dengan separated varian. Harga t sebagai pengganti t-tabel dihitung
dari selisih harga t-tabel dengan dk (n1 1) dan dk (n2 1) dibagi dua,
dan kemudian ditambahkan dengan harga t yang terkecil.
Rumus Separated varian:
40

X1 X2
t
S12 S 22

n1 n2

Rumus pooled varian :


X1 X2
t
n1 1 S12 n2 1 S 22 1 1
.
n1 n2 2 1 n2
n

Keterangan:

X1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen

X2 = Nilai rata-rata kelas control

S 21 = Standar deviasi kelas eksperimen


2
S2 = Standar deviasi kelas control

n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen


n2 = Jumlah siswa kelas control

Namun jika data tidak terdistribusi normal dan kedua kelompok

tidak mempunyai varians yang homogen, maka dilakukan uji Mann-

Whitney atau uji-U. Terdapat dua rumus yang digunakan untuk pengujian,

yaitu:

n1 (n1 +1)
U 1=n 1 n2 + R1
2
Susetyo (2010:236)
n2 (n 2+1)
U 2=n 1 n2 + R2
2
Keterangan:
n1 = Jumlah sampel 1
n2 = Jumlah sampel 2
U1 = Jumlah peringkat 1
U2 = Jumlah peringkat 2
R1 = Jumlah rangking pada sampel n1
41

R2 = Jumlah rangking pada sampel n2

Untuk n1; n2 > 30, maka pengujiannya dilanjutkan menggunakan

nilai Z (nilai uji statistiknya), yaitu:

U E(U )
Z=
Nilai standar dihitung dengan U

n1 n2
E ( U )=
2

U =
n1 n2 (n1 +n 2+1)
12 Hasan (2010:312)

Kriteria pengambilan keputusan adalah :


Z Z Z ,
2 2
H0 diterima apabila selain itu H0 ditolak.

F. Jadwal Penelitian

Bulan ke /minggu ke
No KEGIATAN I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan proposal
dan instrumen
2 Seminar proposal
penelitian
3 Perbaikan proposal
4 Uji coba instrumen
5 Analisis instrumen
6 Pengumpulan data
7 Analisis data
8 Pembuatan draf
laporan penelitian
9 Uji laporan penelitian
10 Penyempurnaan
laporan penelitian
11 Penggandaan laporan
penelitian
42

Вам также может понравиться