Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
IKA RACHMAWATY
NIM : 03.134
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
serta hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan pada
Anak N Umur 11 tahun dengan DHF Grade II di Ruang Anak III RSI Siti Hajar
Sidoarjo.
Pada kesempatan kali ini dengan segala kerendahan hati kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dra. Soelijah Hadi, M.Kes, selaku Direktur Akademi Kebidanan Husada
Jombang.
2. Inzi Jamila Sari, S.Si.T, selaku dosen pembimbing Akademi Kebidanan
Husada Jombang.
3. Ibu Wahyu Ningsih, AMK, selaku Kepala Ruangan Anak III RSI Siti Hajar
Sidoarjo.
4. Ibu Eryati Anindita, selaku pembimbing ruangan Anak III RSI Siti Hajar
Sidoarjo.
5. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses penyusunan
Asuhan Kebidanan ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan manajemen Asuhan kebidanan Varney
sesuai dengan kasus DHF.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengumpulan data pada anak
dengan kasus DHF.
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa, masalah,
kebutuhan, pada anak dengan DHF.
c. Mahasiswa dapat mengetahui masalah potensial pada anak dengan
DHF.
d. Mahasiswa dapat mengetahui tindakan segera pada anak dengan
DHF.
e. Mahasiswa mampu melaksanakan rencana yang akan dilakukan
pada anak dengan DHF.
f. Mahasiswa dapat melaksanakan rencana yang telah direncanakan
pada anak dengan DHF.
g. Mahasiswa dapat mengevaluasi seluruh / sejauh mana keberhasilan
yang telah dicapai dalam melakukan tindakan pada anak dengan
DHF.
4. Derajat IV
- Gejala derajat III
- Nadi tidak teraba
- Tekanan darah tidak teratur
- Denyut jantung > 140 x/mnt
- Anggota gerak teraba dingin
- Berkeringat
- kulit tampak biru
Gejala gejala lain
- Hati membesar, nyeri spontan yang diperkuat dengan reaksi
perabaan
- Asites
- Cairan dalam rongga perut
- Ensefalopati kejang, gelisah, sopor, koma
2.1.5 Pemeriksaan Diagnosa
- Trombositopenia (<100.000/mm3)
- Hb dan PCV meningkat (>20%)
- Leukopenia (mungkin normal atau leukositosis)
- Isolasi virus
- Serologis (uji H1) respon anti bodi sekunder
Pada renjatan berat diperiksa
- Hb PCV berulang kali (setiap jam apabila sudah menunjukkan
tanda perbaikan)
- Faal hemostatis / FDP
- EKG
- BUN/SC
2.1.6 Diagnosa Banding
- Belum atau tanpa renjatan
Campak
Infeksi bakteri atau virus lain (tensila faringitis, demam dari
kelompok penyakit exanthem hepatitis)
- Demam renjatan
Demam thypoid
Renjatan septik kuman gram negatif lain
- Dengan perdarahan
ITP STP (virus lain)
Leukimia
Anemia
- Dengan kejang
Meningitis
Enchepalitis
2.1.7 Penatalaksanaan
Induksi rawat tinggi pada dugaan infeksi dengue :
- Panas 1-2 hari disertai dehidrasi (karena panas, muntah,
pemasukan kurang) kejang-kejang
- Panas 3-5 hari disertai nyeri perut pembesaran hati uji teoriguak
positif atau negatif karena sakit keras (tidak mau bermain), Hb dan
PCV meningkat
- Panas disertai pendarahan
- Panas disertai renjatan
DHF grade I
- RL DS : 3 cc/kg/jam
- Evaluasi TTV
DHF grade II
- RL DS 3 cc/kg/jam
- Evaluasi TTV
DHF Grade III
- RL : 10 20 cc/kg/jam
- Evaluasi TTV
Baik : RL DS 7 cc/kg/jam 5 cc/kg/jam 3 cc/kg/jam
Jelek : RL 10 cc/kg/jam atau plasma 10 cc/kg/jam
stabil dan dilanjutkan dengan rumus 7-5-3
Perdarahan : WBC sesuai volume perdarahan Hb, PCV,
tromboserial
2.1.8 Terapi Suportif
- Oksigenasi
- Nutrisi
- Antibiotik
3.1 Pengkajian
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama : An. N Nama ortu : Tn. M
Umur : 11 tahun Umur : 43 tahun
Pekerjaan : Pelajar Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SD Pendidikan : -
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Sedati Alamat : Sedati
Diagnosa : DHF
Tanggal pengkajian : 9-2-2006 Jam : 10.20
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan badan anaknya panas, mual, muntah dan nyeri perut
3. Riwayat Penyakit sekarang
Ibu mengatakan badan anaknya panas sejak hari Senin tanggal 6 2
2006 merasa mual dan muntah setiap habis makan kemudian dibawa
ke dokter tidak ada perkembangan kemudian di bawa ke UGD RSI
SITI HAJAR
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah MRS sebelumnya ibu juga
mengatakan anaknya tidak pernah menderita penyakit seperti ini.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang pernah atau sedang
menderita penyakit seperti yang diderita pasien
6. Riwayat Neonatal
Prenatal : Ibu pasien ANC teratur di bidan mulai hamil s/d 9 bulan
dan mendapat TT CPW 1x, TT : 1x dan TT2 1x ibu
diberi tablet Fe.
Natal : Melahirkan pada usia kehamilan 9 bulan ditolong oleh
bidan, bayi menangis spontan, BB lahir 2800 gram
Post natal : keadaan umum baik, ibu pasien mengalami masa nifas
selama 40 hari, pasien mendapatkan ASI sampai usia 1
tahun.
7. Riwayat Imunisasi
BCG Polio Lain-lain
Campak DPT Hepatitis B
8. Pola Kebiasaan sehari-hari
- Pola makan
Sebelum sakit : Pasien makan 3x/hari, habis 1 porsi piring
sedang, jenis nasi, lauk, sayur, buah, minum air
putih
Saat sakit : Pasien makan 3x/hari porsi sedikit bubur kasar
- Pola istirahat
Sebelum sakit : Siang 13.00 14.30 Malam : 21.00 04.30
Saat sakit : Siang 13.00 - 15.00 Malam : 21.00 05.00
- Pola eliminasi
Sebelum sakit : BAB 1x/hari lembek, bau khas warna kuning
BAK 4-5x.hari warna kuning jernih bau khas
Saat sakit : BAB px belum BAB selama di RS
BAK 4-5 x/hari warna kuning jernih bau khas
- Pola personal hygiene
Sebelum sakit : Pasien mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti
baju tiap habis mandi keramas 2x/minggu
Saat sakit : Pasien hanya diseka 2x/hari
2. Data obyektif
1. Kesadaran : composmentis
2. Keadaan Umum : lemah
TTV S : 380C T : 110/70 mmHg BB : 43 kg
N : 88 x/mnt RR : 18 x/mnt
3. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : Bersih, kulit kepala bersih hitam, penyebaran
rambut merata, rambut tidak rontok
Mata : Simetris, tidak ada sekret putih, conjungtiva merah
muda
Mulut&gigi : Mulut bersih, tidak stomatitis, tidak ada caries
Telinga : Simetris, tidak ada serumen, telinga bersih
Leher : Tidak ada kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran
vena jugularis
Axila : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : Simetris, tidak ada penarikan interkosta, simetris
Abdomen : Simetris, tidak da bekas operasi
Eks. Atas : Simetris terpasang inf DS RL pada tangan kiri
Eks. Bawah : Simetris, tidak ada oedema, pergerakan
lemah,terdapat peteki
Anus : Tidak kotor, tidak terdapat iritasi.
b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembendungan vena jugularis
Perut : terdapat nyeri tekan pada ulu hati
c. Auskultasi
Dada : Tidak ada ronchi, tidak ada whezing
d. Perkusi
Perut : Tidak kembung
C. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laborat tanggal 9-2-2006
WBC : 2,5 103/mm3 (3,5 10,0)
RBC : 4,65 103/mm3 (3,80-8,80)
HGB : 14,2 g/dl (11,0-16,5)
HCT : 39,1 % (35,0-50,0)
MCV : 84 m3 (80-100)
MCH : 30,5 pq (26,5-33,5)
MCHC : 36,5 Hg/dl (31,5-35,0)
RDW : 11,7 % (10,0-20,0)
PLT : 109 1.103/mm3 (150-400)
MPV : 7,7 m3 (6,5 11,0)
PCT : 0,084 % (0,200-0,500)
PDW : 13,3 % (10,0 18,00)
Diff
% l/M : 31,8
% MON : 7,11
% NEU : 56,71
% FOS : 1,2
% BAS : 3,2
% ALY : 1,6
% LIC % : 3,8
D. Terapi
Infus Ds RL 20 tts/mnt
Taxegram / Rycef 3x1 / IV
Indexon IV 3 x 1
Adona drip 1 ampul
Antrain IV 1 amp
Adona 2 x 1
3.5 Intervensi
Dx: An. N umur 11 tahun dengan DHF grade II
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 2x24 jam diharapkan
keadaan pasien membaik
Kriteria : - KU baik
- TTV normal
- Akral hangat
Intervensi
1. Melakukan pendekatan pada pasien dan keluarga
R/ Dengan pendekatan diharapkan pasien dan keluarga dapat kooperatif
dan terjalinnya kepercayaan terhadap petugas
2. Observasi adanya tanda-tanda perdarahan baru
R/ Sebagai parameter utama untuk mengetahui sejauh mana kepercayaan
penyakit sehingga dapat segera diatasi
3. Observasi TTV tiap 6 jam
R/ TTV merupakan parameter utama untuk mengetahui perkembangan
kondisi pasien
4. Kolaborasi dengan tim medis dengan dalam pemberian terapi
R/ Dengan terapi yang dapat diharapkan kondisi pasien semakin
membaik
5. Observasi intake output
R/ Nutrisi yang adekuat dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Masalah : Peningkatan suhu tubuh
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x6 jam diharapkan
masalah dapat teratasi
Kriteria : - KU baik
- TTV normal
- Badan teraba tidak panas
- Bibir tidak kering
Intervensi
1. Anjurkan dan motivasi ibu untuk mengompres anaknya
R/ Kompres dingin dapat menurunkan panas melalui proses konduksi
2. Observasi TTV
R/ Sebagai parameter keadaan umum pasien
3. Anjurkan ibu untuk mengganti pakaian anaknya dengan pakaian yang tipis
dan menyerap keringat
R/ Membantu menghilangkan panas secara evaborasi
4. Anjurkan ibu untuk memotivasi anak untuk banyak minum
R/ Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat evaporasi
5. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi
R/ Dengan terapi yang tepat diharapkan keadaan px membaik
3.6 Implementasi
Dx: An. N umur 11 tahun dengan DHF grade II
Implementasi
1. Jam 10.20 WIB
Melakukan pendekatan dengan pasien dan keluarga secara terapeutik
dengan tersenyum dan menyapa dengan ramah
2. Jam 10.25 WIB
Mengobservasi TTV setiap 6 jam dengan hasil nadi : 100x/mnt, tensi :
110/70 mmHg, suhu : 38 C, pernafasan : 20x/mnt
3. Jam 10.30 WIB
Mengamati adanya tanda-tanda perdarahan tetapi pada tubuh anak,
terdapat peteki pada tangan
4. Jam 10.35 WIB
Observasi intake output
Px makan 3 x/hari, porsi sedang, minum 6-5 gelas/hari, output hanya
melalui BAK saja.
5. Jam 10.40 WIB
Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi pasien
mendapatkan
- Rycef 3x1 gr inj IV
- Antrain lamp inj IV
- Adona drip 1 amp
- Transamin 3x 1amp inj IV
- Indexon 1 amp IV
- Infus ds : RL 20 tts
3.7 Evaluasi
Tanggal : 11 - 2 - 2006
Dx: An. N umur 11 tahun dengan DHF grade II
S : Ibu mengatakan badan anaknya masih lemah
O : - KU lemah
- TTV :T : 110/70 mmHg S : 376 0C
N : 94 x/mnt RR : 20 x/mnt
- Akral dingin
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2. Observasi TTV
3. Observasi adanya tanda-tanda perdarahan baru
4. Lanjutkan kolaborasi dengan tim medis
5. Observasi intake output
Mx : Peningkatan suhu tubuh
Tanggal : 9 2 -2006
S : Ibu mengatakan panas sudah berkurang
O : - KU lemah
- TTV : T : 110/70 mmHg S : 376 0C
N : 94 x/mnt RR : 20 x/mnt
- Badan teraba hangat
- Bibir tidak kering
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Anak N Umur 11 tahun
dengan DHF Grade II di Ruang Anak III RSI Siti Hajar Sidoarjo, maka dapat
disimpulkan
4.1.1 Pada tahap pengkajian didapatkan bahwa Anak dengan DHF.
4.1.2 Diagnosa yang muncul adalah Anak N umur 11 tahun dengan DHF
Grade II. Sedangkan masalah yang timbul ialah gangguan peningkatan
suhu tubuh.
4.1.3 Antisipasi masalah potensial yang terjadi pada Anak N umur 11
tahun dengan DHF Grade II adalah Trombositopeni dan kejang.
4.1.4 Identifikasi kebutuhan segera yang harus dilakukan ialah kolaborasi
dengan tim medis dalam pemberian terapi dan transfusi.
4.1.5 Intervensi yang dibuat disesuaikan dengan keadaan klien dan sarana
yang ada berdasarkan diagnosa.
4.1.6 Semua rencana yang telah disusun dilaksanakan sesuai dengan
prioritas dan didiskusikan dahulu dengan keluarga.
4.1.7 Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 2 x 24 jam diharapkan
masalah gangguan pemenuhan nutrisi dapat teratasi.
4.2 Saran
4.2.1 Bagi klien dan keluarga
Segera dikonsultasikan pada tenaga kesehatan bila didapatkan anak
dengan gejala-gejala sesuai dengan gejala DHF sehingga nakes dapat
menegakkan diagnosa dan dapat segera mengambil suatu tindakan
untuk mencegah terjadinya komplikasi.
4.2.2 Bagi petugas klinis
Dalam menegakkan diagnosa hendaknya nakes mengumpulkan data
secara lengkap sehingga diagnosa yang muncul tepat dan dapat diambil
suatu tindakan untuk mencegah terjadinya komplikasi.
4.2.3 Bagi institusi
Sebagai pendalaman materi tentang bahasan asuhan kebidanan pada
Anak dengan DHF Grade II.
4.2.4 Bagi mahasiswa
Untuk meningkatkan pengetahuan tentang masalah DHF Grade II agar
mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
Noer, Syaifulloh. 1996. Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi ke-3. Jakarta : FKUI.
Nelson. 1999. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Buku Kedokteran vol. 1, EGC.