Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH:
RAHMA DANIA
NIM: D1F116021
FAKULTAS PERTANIAN
KENDARI
2017
KLASIFIKASI SERANGGA
Insecta adalah salah satu kelas dari Anthropoda. Jenisnya sangat banyak, lebih kurna dari
80% dari arthropoda, penyebarannya sangat luas kecuali didalam air laut. Insecta meliputi hewan
berkaki beruas-ruas yang jumlah kakinya enam atau tiga pasang dan merupakan satu-satunya
invertebrata yang dapat terbang.
Berdasarkan ada atau tidak adanya sayap, insecta digolongkan kedalam dua sub-kelas, yaitu
sebagai berikut:
Apterygota
Cir-cirinya:
Tubuh terdiri atas caput (kepala), thorax (dada), dan abdomen (perut) yang batasnya tidak
begitu jelas
Tidak bersayap, terdapat tiga pasang kaki, dan sepasang antena yang panjang.
Pterygota
Berdasarkan proses pembentukan sayap, pterygota dibedakan atas:
1. Isoptera (Archiptera)
Serangga ini memiliki sepasang sayap yang sama panjang, mengalami metamorfosis
tidak sempurna. Misalnya capung dan rayap. Pada rayap (Reticulitermes flavipes) hidupnya
membentuk koloni yang jumlahnya sangat banyak, mulutnya tipe pengunyah, batas thorax dan
abdomen tidak jelas. Koloni rayap dibagi menjadi empat kasta, yaitu rayap sebagai ratu yang
selalu bertelur, rayap sebagai pekerja, rayap sebagai tentara yang tidak bersayap dan steril, dan
rayap tentara yang bersayap disebut laron. Makanannya terdiri atas kayu yang sudah mati,
sehingga sering merusak bangunan atau perabot dari kayu.
2. Orthoptera
Orthoptera memiliki dua pasang sayap yang lurus, sayap depan (luar) lebih tebal dari
sayap belakang (dalam). Sepasang kaki belakang umumnya besar dan kuat berfungsi untuk
melompat. Pada ruas abdomen terakhir individu betina terdapat ovipositor untuk meletakan
telurnya. Metamorfosisnya tidak sempurna.
3. Hemiptera
Hemiptera mempunyai tipe mulut untuk menusuk dan menghisap. Mengalami
metamorfosis tidak sempurna
Contohya: leptocorisa acuta (walang sangit), nilaparvata lugens (wereng), dundupia manifera
(tonggeret), dan cymex ratundatus (kepinding).
4. Homoptera
Homoptera mempunyai tipe mulut penusuk dan penghisap, mengalami metamorfosis
tidak sempurna.
Contohnya: pediculus capitis (kutu kepala), dan aphis medicaginis (kutu daun)
Endopterygota
Endopterygota dibagi menjadi enam ordo, yaitu
1. Coleoptera
Coleoptera meliputi berbagai macam kumbang dan kepik, merupakan insecta yang paling
banyak anggotanya. Mempunyai sayap dua pasang, yang depan sangat tebal karena merupakan
lapisan zat tanduk yang disebut elitra, menutupi sayap belakang yang tipis. Coleoptera
mengalami metamorfosis sempurna. Diantara spesies coleoptera ada yang sangat merugikan
manusia karena memakan biji-bijian (beras dan jagung) dan ada yang merusak pohon kelapa
bagian ujung.
Contohnya: calandra oryzae (kepik beras), oryctes rhinoceros (kumbang kelapa), dan
chrysochrosa fulminans (samber lilin)
2. Neuroptera
Anggota neuroptera bersayap tipis, terdiri dari dua pasang sayap yang memperlihatkan
garis-garis seperti jala. Neuroptera mengalami metamorfosis sempurna.
3. Hymenoptera
Hymenoptera umumnya bersayap dua pasang, tipis menyerupai selaput. Ruas belakang
abdomen hymenoptera betina terdapat ovipositor adan alat penyengat yang berfungsi untuk
menyimpan telur dan untuk melumpuhkan mangsa. Hymenoptera mengalami metamorfosis
sempurna, ada yang hidup soliter (bebas) dan ada yang membentuk koloni. Hymenoptera yang
membentuk koloni terdiri atas ratu yang tugasnya bertelur, pekerja yang tugasnya
mengumpulkan tepung dan madu, dan tentara yang tugasnya menjaga sarang. Pekerja dan tentara
bersifat steril yang terjadi secara partenogenesis. Hymenoptera kebanyakan menguntungkan
manusia karena membantu penyerbukan terutama tanaman budidaya dan dapat menghasilkan
madu.
Ngengat bersifat nokturnal, yaitu hewan yang mencari makan pada malam hari, pada waktu
beristirahat sayapnya tetap terbuka.
Kupu-kupu bersifat diurnal, yaitu hewan yang mencari makan pada siang hari, waktu
beristirahat sayapnya vertikal dan antena menyerupai benang.
Contohnya: bombyx mori (kupu ulat sutra), hyblaea puera (kupu ulat jati), dan tineola tripazella
(ngengat).
6. Siphonoptera
Siphonoptera bersifat ekstraparasit pada mamalia, tidak bersayap, tipe mulut penggigit
dan penghisap, kaki berfungsi untuk meloncat. Siphonoptera mengalami metamorfosis
sempurna.
Contohnya: ctenocepholus cannis (kutu anjing), ctenocepholus felis (kutu kucing), xenopsylla
cheopsis (kutu tikus), dan pullex iritan (pinjal manusia).