Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Definisi Preparasi

Preparasi adalah proses pengerjaan sampel drilling dan produksi hingga menjadi
pulp selanjutnya dianalisis secara kimia untuk mengetahui grade (kadar) yang
terkandung dalam sampel tersebut.
Pada pembahasan ini peneliti hanya mengambil proses preparasi sampel produksi
pada penambangan nikel laterit di PT. Sulemandara Konawe (SK).

4.2. Persiapan peralatan

Sebelum melakukan kegiatan preparasi, terlebih dahulu. kita menyediakan:

A. Alat pelindung diri (APD)


1. Sepatu safety

Sebagai pelindung kaki pada saat kerja, sehingga menghindari kecelakaan kerja

Gambar 4.1 Sepatu safety

2. Helm safety

Sebagai pelindung kepala pada saat proses kerja.

Pembahasan 15
Gambar 4.2 Helm safety

3. Kaos Tangan
Pelindung tangan pada saat proses kerja untuk mengurangi kontaminasi

Gambar 4.3 Kaos tangan


4. Kacamata safety
Sebagai pelindung mata dari debu kegiatan preparasi

Gambar 4.4 Kacamata safety

5. Masker
Sebagai pelindung untuk pernapasan akibat dari debu kegiatan preparasi

Pembahasan 16
Gambar 4.5 Masker

B. Peralatan kerja pada preparasi sample


1. Blender
Berfungsi sebagai alat crusher untuk memperoleh sampel ukuran 200

Mesh

Gambar 4.6 Blender

2. Tungku
Berfungsi sebagai alat pemanas untuk mengeringkan sampel.

Pembahasan 17
Gambar 4.7 Tungku

3. Wajan atau Oven


Berfungi sebagai wadah untuk pengeringan sampel

Gambar 4.8 Wajan (oven)

4. Pisau Dempul
Berfungsi untuk membagi sampel ukuran 200 Mesh pada metode matriks

Gambar 4.9 Pisau Dempul

5. Plat Baja
Berfungsi sebagai tempat kegiatan crushing, mixing dan matriks.

Pembahasan 18
Gambar 4.10 Plat Baja

6. Saringan (Hand sieving) ukuran 200 Mesh


Berfungsi sebagai saringan untuk sampel 200 Mesh

Gambar 4.11 Saringan (Hand sieving) 200 Mesh


7. Ayakan ukuran - 20 Mesh

Pembahasan 19
Berfungsi sebagai alat ayakan untuk memperoleh material kurang dari 20

Mesh

Gambar 4.12 Ayakan

20 Mesh

8. Palu
Berfungsi sebagai alat crusher untuk material 20 Mesh

Gambar 4.13 Palu


9. Talang 35x35x4 cm
Berfungsi sebagai wadah untuk material hasil mixing yang sudah melalui

tahapan matriks.

Pembahasan 20
Gambar 4.14 Talang 35x35x4 cm
10. Talang 20x20x4 Cm
Berfungsi sebagai wadah hasil crushing 200 Mesh.

Gambar 4.15 Talang 20x20x4 Cm

11. Sendok 125 D


Berfungsi sebagai alat untuk kegiatan mixing dan pembersihan plat baja

Pembahasan 21
Gambar 4.16 Sendok 125 Dimensi

12. Sendok 30 Dimensi dan 15 Dimensi


Berfungsi sebagai alat untuk memuat sampel hasil matriks

Gambar 4.17 Sendok 30 Dimensi dan 15 Dimensi


13. Sendok 1 Dimensi
30 Dimensi 15 Dimensi

Berfungsi sebagai alat untuk memuat sampel 200 Mesh

Pembahasan 22
Gambar 4.18 Sendok 1 Dimensi

14. Alat tulis menulis : Berfungsi untuk mencatat hal-hal yang berkaitan

dengan proses preparasi sampel. Adapun alat yang digunakan antara lain:
Pulpen
Kertas A4
Spidol permanen

Pembahasan 23
4.2.1 Bahan pada proses preparasi sampel produksi

1. Sampel Produksi
Sampel yang di ambil di area pit yang beratnya 20 Kg

Gambar 4.19 Sampel Produksi


2. Kantung Sampel
Kantung sampel yang di gunakan untuk menyiapkan PULP

Gambar 4.20 Kantung Sampel

4.3 Proses

Preparasi

Langkah
langkah dalam
melakukan
preparasi
sampel:

1. Sampel dari

lapangan, yang

berjumlah 30 increment di bagi menjadi 6 kelompok, dimana setiap kelompok

berjumlah 5 increment, dalam 1 increment terdiri dari 20-25 Kg

Pembahasan 24
Gambar 4.21 Sampel yang berjumlah 30 increment
2. Masing-masing kelompok dilakukan pengayakan dengan ayakan ukuran 20 Mesh di atas

plat baja dan hasil dari pengayakan 20 Mesh di duplikat sebagai arsip

Gambar 4.22 Sampel dalam pengayakan dengan ayakan 20 Mesh

3. Setelah itu dilakukan penghancuran secara manual dengan menggunakan palu 1kg

untuk memperkecil ukuran sampel tersebut.

Gambar 4.23 Proses penghancuran sampel (Crushing)

Pembahasan 25
4. Kemudian sampel tersebut di mixing dengan menggunakan sendok 125 Dimensi

sebanyak 3 kali bolak-balik.

Gambar 4.24 Proses Mixing


5. Kemudian dilakukan metode matriks (4x5) , (3x4) dan (2x2) hingga berat mencapai

2kg, dan sisa dari proses matriks tersebut, di kumpul pada suatu tempat atau dengan

istilah reminder (sisa dari matriks ) yang tidak di gunakan lagi.

Gambar 4.25 Proses Matriks

Pembahasan 26
Gambar 4.26 Matriks 4x5

Gambar 4.27 Matriks 3x4

6. Setelah itu pembersihan plat baja untuk menghindari kontaminasi material dan debu

yang terdapat

di area

preparasi

Pembahasan 27
Gambar 4.28 Pembersihan plat baja

7. Setelah itu dilakukan pengeringan dengan menggunakan tungku hingga mendapat

sampel yang benar-benar kering.

Gambar 4.29 Proses pengeringan

8. Setelah itu crushing sampel dengan menggunakan blender hingga halus dengan waktu

pemblenderan 30 detik untuk memperoleh hasil dengan ukuran 200 Mesh

Gambar 4.30 Proses pemblenderan

Pembahasan 28
9. Sampel yang di blender , Selanjutnya di saring dengan ukuran 200 Mesh , karena ukuran

200 Mesh merupahkan ukuran standar untuk menganalisa sampel dalam mesin Niton

FXL

Gambar 4.31 Proses Penyaringan dengan saringan 200 Mesh

10. Kemudian di masukkan kedalam talang dengan ukuran 20x20x4 dan di matriks 4x5

dan setiap satu petaknya di ambil dengan menggunakan sendok 1 Dimensi

Gambar 4.32 Hasil dari ayakan 200 Mesh yang di Matriks 4x5

Pembahasan 29
11. Sampel yang sudah di ambil dengan sendok 1 Dimensi , dan di masukkan kedalam
kantung sampel yang ukurannya 250 gram

Gambar
4.33 Proses
pengisia n kantung
sampel 250 gram

12. Sampel
akan di masukkan
ke dalam kantung
sampel ukuran
250 gram, dan di duplikat, satu sebagai arsip perusahaan , satu untuk di analisis.

Gambar 4.34 Sampel 250 gram (PULP)

13. Hasil analisis


kadar PULP
250 gram
dengan

menggunakan alat Niton FXL

Pembahasan 30
Gambar
4.35 Hasil
analisis kadar

Gambar 4.36 Alat Niton FXL

Pembahasan 31

Вам также может понравиться