Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH:
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah berjudul Larutan Asam dan
Basa tanpa halangan suatu apapun. Kami menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas
dalam mata kuliah Kimia Dasar II.
Tidak lupa ucapan terimakasih kami ucapkan kepada pihak pihak yang telah
membantu penyusunan makalah ini sehingga dapat tersusun dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharap kritik, saran, serta masukan yang
bersifat membangun untuk kami jadikan pertimbangan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1; Latar belakang................................................................................ 1
1.2; Rumusan Masalah........................................................................... 1
1.3; Tujuan............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2
2.1 Teori Asam Basa ............................................................................ 2
2.2 Sifat Asam dan Basa....................................................................... 5
2.3 Jenis Senyawa Asam dan Basa ...................................................... 6
2.4 Kekuatan Asam dan Basa................................................................ 7
2.5 Derajat Keasaman........................................................................... 9
BAB III PENUTUP......................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 11
3.2 Saran............................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
3
BAB II
PEMBAHASAN
1.3; Tujuan
1; Untuk mengetahui perbedaan asam dan basa
2; Untuk mengetahui teori asam dan basa dari beberapa tokoh
3; Untuk dapat mengidentifikasi asam dan basa menggunakan kertas lakmus
4; Untuk mengetahui definisi pH
BAB II
PEMBAHASAN
4
Asam adalah suatu zat yang larutannya memiliki rasa masam. Asam jika
diuji oleh kertas lakmus, maka kertas lakmus akan berubah warna menjadi
merah. Sedangkan basa adalah zat yang larutanyya memiliki rasa pahit dan
biasanya terasa licin. Basa jika diuji oleh kertas lakmus, maka kertas lakmus
akan berubah warna menjadi biru. Ada beberapa tokoh yang menyatakan
pengertian asam dan basa, diantaranya adalah sebagai berikut:
2.1.1; Teori Asam Basa Arrhenius
Svante August Arrhenius adalah seorang ahli kimia asal Swedia yang
pertama kali mengemukakan teori tentang asam dan basa pada tahun
1884. Menurut Arrhenius, di dalam air asam dan basa akan terurai
menjadi ion ion penyusunnya. Asam menurutnya adalah zat yang jika
dilarutkan dalam air akan menghasilkan atau melepaskan ion H+. Asam
dalam air dapat melepaskan ion hidrogen (H +). Contoh asam adalah
asam lambung (HCl).
HA(aq) H+(aq) + A-(aq)
Asam yang dalam larutan banyak menghasilkan ion H + disebut asam
kuat, sedangkan asam yang sedikit menghasilkan ion H+ disebut asam
lemah. Sifat kuat atau lemah asam dapat diselidiki dengan alat uji
elektrolit.Jumlah ion H+ yang dilepaskan oleh satu molekul asam
disebut valensi asam. Asam yang dalam pelarut air melepaskan satu ion
H+ dinamakan asam monoprotik, yang melepaskan 2 ion H + dinamakan
asam diprotik, dan yang melepaskan 3 ion H+ dinamakan asam triprotik.
Basa menurut Arrhenius adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan atau melepaskan ion OH-. Jumlah ion OH- yang
dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa.
B(aq) + H2O(aq) BH+(aq) + OH-(aq)
5
Menurut Bronsted-Lowry, reaksi asam-basa yang melibatkan transfer
proton membentuk keadaan kesetimbangan. Contohnya pada reaksi
antara NH3 dan H2O, arah panah menunjukkan bahwa proton menerima
pasangan elektron bebas dari NH3 sehingga ikatan NH terbentuk.
Persamaan reaksinya:
6
sebagai asam atau basa tergantung pada jenis pereaksinya
dinamakan ampiprotik atau amfoter. Melalui teori ini, kita dapat
memahami sifat amfoter dari beberapa asam. Contohnya asam asetat
(CH3COOH).
Selain asam asetat, masih ada senyawa lain yang bersifat amfoter
misalnya air (H2O).
7
2; Bersifat korosif atau merusak
3; Bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion H+ atau ion ion
hidrogen dan ion sisa asam yang bermuatan negatif. Peristiwa
terurainya asam menjadi ion-ion dapat di tuliskan sebagai berikut:
HA (aq) H+ (aq) + A- (aq)
4; Bila diuji dengan indikator kertas lakmus biru dapat mengubah
lakmus tersebut menjadi merah. Sedangkan jika diuji dengan
indikator kertas lakmus yang berwarna merah, kertas lakmus
tersebut tidak akan berubah warna. Indikator adalah suatu alat untuk
menunjukkan suatu zat apakah bersifat asam maupun basa.
2.2.2; Sifat Basa
1; Rasanya pahit
2; Bersifat kaustik atau dapat merusak kulit
3; Bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion OH- atau ion
hidroksil dan ion logam atau gugus lain yang bermuatan negatif.
Apabila ion OH- hampir seluruhnya dilepaskan atau ionisasinya
sempurna, maka termasuk basa kuat atau dikatakan memiliki
derajat keasaman yang rendah dan begitu juga sebaliknya. Secara
umum peristiwa peruraian basa menjadi ion-ion dapat dituliskan
sebagai berikut:
BOH (aq) B+ (aq) + OH- (aq)
4; Bila diuji dengan indikator yang berupa lakmus merah, maka akan
mengubah warna lakmus tersebut menjadi warna biru, sedangkan
dengan kertas lakmus biru, tidak akan mengubah warna kertas
lakmus tersebut.
8
2.3.2; Senyawa Basa
Berdasarkan jumlah ion OH- yang dilepas, senyawa basa
dikelompokkan menjadi:
a; Basa monohidroksi adalah senyawa basa yang melepaskan ion
OH-.
Contoh: Ba(OH)2, Ca(OH)2, Mg(OH)2
b; Asam trihidroksi adalah senyawa basa yang melepaskan tiga ion
OH- .
Contoh: Fe(OH)3, dan Al(OH)3
2; Asam Lemah
Asam lemah merupakan asam yang hanya sebagian kecil yang dapat
terionisasi. Oleh karena hanya sedikit terionisasi berarti dalam
larutan asam lemah terjadi kesetimbangan reaksi antara ion yang
dihasilkan asam tersebut dengan molekul asam yang terlarut dalam
air. Untuk asam monoprotik HA, akan terjadi reaksi setimbang :
HA(aq) H+(aq) + A-(l)
Asam etanoat (asam asetat) adalah asam lemah yang khas. Asam
etanoat bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion hidroksonium
dan ion etanoat, tetapi reaksi kebalikannya lebih baik dibandingkan
dengan reaksi ke arah depan. Ion bereaksi dengan sangat mudah
untuk membentuk kembali asam dan air.
3; CH3COOH + H2O CH3COO- + H3O+
Tetapan kesetimbangan Ka adalah :
9
C H 3 COO
H
+
3 O
CH
K a =
Pada setiap saat, hanya sekitar 1% molekul asam etanoat yang
diubah ke dalam bentuk ion. Sisanya tetap sebagai molekul asam
etanoat yang sederhana. Sebagaian besar asam organik adalah asam
lemah. Hidrogen fluorida (dilarutkan dalam air untuk menghasilkan
asam hidrofluorida) adalah asam anorganik lemah. Untuk
menentukan asam lemah dapat ditentukan dengan rumus :
H
+
=
Ka
(asam)
10
OH
log
pOH=
pH = 14 pOH
2; Basa Lemah
Basa lemah. Seperti halnya dengan asam, zatzat basapun akan
mengalami disosiasi jika dilarutkan dalam air. Basa kuat, akan
terdisosiasi langsung menjadi kation dan anion hidroksida (OH ),
sedangkan basa lemah akan bereaksi dengan air membentuk kation
dengan mengambil proton dari molekul air (OH dihasilkan dari
molekul air yang kehilangan proton atau H+). Secara umum reaksi
basa lemah adalah sebagai berikut :
B + H2O BH+ + OH-
BH
+
OH
Kc=
untuk larutan encer konsentrasi H2O ~ 55 M
BH
+
OH
K c . 55=
Kb adalah tetapan pengionan basa atau konstanta basa, makin besar
nilai Kb maka semakin kuat sifat kebasaannya dalam air. Sebagai
contoh untuk basa ammonia (NH 3), reaksi disosiasinya dalam air
adalah :
NH3 + H2O NH4+ + OH-
NH 4
+
OH
K b=
11
Kb Ketika basa lemah bereaksi dengan air, posisi kesetimbangan
bervariasi antara basa yang satu dengan basa yang lain.
Selanjutnya bergeser ke kiri, ke basa yang lebih lemah. Dapat
diperoleh pengukuran posisi kesetimbangan melalui penulisan
tetapan kesetimbangan untuk reaksi. Harga tetapan yang lebih
rendah, kesetimbangan lebih bergeser ke arah kiri.
Amonia adalah basa lemah yang khas. Sudah sangat jelas amonia
tidak mengandung ion hidroksida, tetapi amonia bereaksi dengan
air untuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida. Akan
tetapi, reaksi berlangsung reversibel, dan pada setiap saat sekitar
99% amonia tetap ada sebagai molekul amonia. Hanya sekitar 1%
yang menghasilkan ion hidroksida.
12
Indikator buatan merupakan indikator yang sengaja diciptakan untuk
menentukan sifat asam basa dari suatu zat secara tepat. Contohnya adalah
lakmus, indikator universal, dan larutan indikator.
Kertas lakmus, nama lakmus berasal dari kata litmus yaitu suatu
tanaman yang dapat menghasilkan warna jika bereaksi dengan asam
atau basa. Kertas lakmus terdiri dari dua warna yaitu lakmus biru dan
lakmus merah. Lakmus biru akan berubah menjadi merah dalam
larutan asam dan tetap biru dalam larutan basa, sednagkan lakmus
merah akan tetap merah dalam larutan asam dan menjadi biru dalam
larutan basa.
Indikator universal, indikator ini hanya menentukan sifat asam atau
basa, tetapi juga dapat menentukan ilai pH dengan cara mencocokkan
warna kertas indikator secara manual dengan warna pada wadah atau
tabel
Larutan indikator, selain lakmus dan indikator universal, indikator
lainnya adalah larutan indikator yang dibuat untuk bekerja pada
rentang pH tertentu.
BAB III
PENUTUP
3.1; Kesimpulan
Asam adalah zat yang berasa asam dengan pH dibawah tujuh sedangkan
basa adalah zat yang bersifat kaustik dengan pH diatas. Pada umumnya basa
adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH dan asam
adalah senyawa yang menghasilkan ion H+. Nama senyawa basa sama dengan
nama kationnya yang diikuti kata hidroksida. Asam dan basa dapat
diidentifikasi dengan cara menggunakan kertas lakmus, indikator asam basa,
dan dengan indikator alami. Asam terdiri dari dua bagian yaitu asam kuat
dan asam lemah. Seperti hal-nya asam, basa juga terbagi dua macam yaitu
basa kuat dan basa lemah.
3.2; Saran
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
termasuk jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca.
Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya juga tidak merasa puas, karena
masih banyak ilmu-ilmu yang didapat dari berbagai sumber. Sebaiknya
mencari sumber lain untuk lebih memperdalam materi mengenai Larutan
Asam dan Basa.
13
DAFTAR PUSTAKA
Brady, E., James. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid II. BinarupaAksara:
Jakarta
Nurlita, Frieda., Suja, I Wayan. Buku Ajar Kimia Dasar II. Singaraja: Jurusan Pendidikan
Kimia, FMIPA, Undiksha.
Tatika, Kanindya. 2015. Super Trik Kimia Dahsyat SMA Kelas 10, 11, 12. Yogyakarta:
Forum Edukasi
14