Вы находитесь на странице: 1из 11

ANALISIS DAMPAK KESEHATAN LINGKUNGAN

MAKALAH

OLEH

Tri Rinaldi Oktavian

Nim : 1213201108

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI

2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Winslow mengartikan Kesehatan Masyarakat sebagai ilmu dan seni mencegah
penyakit, memperpanjang umur dan meningkatkan kesehatan dan efisiensi melalui
upaya pengorganisasian dan pendayagunaan masyarakat. Kesehatan masyarakat
merupakan salah satu indikator kualitas hidup manusia yang sangat dipengaruhi
kondisi lingkungan yang ada disuatu wilayah. Kemajuan suatu bangsa tidak hanya
diukur dari sudut kekuatan militer, pertumbuhan ekonomi yang baik, atau perkotaan
dengan bangunan yang mewah tetapi akan diukur dari kesejahteraan masyarakat
dalam wujud kualitas manusia.
Dengan demikian, masalah kualitas lingkungan hidup tidak dapat dipisahkan dalam
proses pembangunan suatu bangsa.
Saat ini kebanyakan di negara berkembang telah terjadi perubahan besar pada
kualitas lingkungan hidup. Masalah ini dapat diatasi dengan meningkatkan
kemampuan ekonomi, disertai dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia
atau dengan kata lain masalah lingkungan di negara sedang berkembang hanya dapat
diatasi dengan pembangunan. Yang menjadi masalah adalah bentuk pembangunan
yang bagaimana yang tidak mengakibatkan rusaknya lingkungan. Untuk mengatasi
masalah ini maka pembangunan yang dicanangkan haruslah pembangunan dengan
konsep bijaksana yang dengan tujuan meningkatkan kualitas lingkungan. Konsep
pembangunan yang bijaksana tersebut harus berkelanjutan yang di Indonesia dikenal
dengan konsep Pembangunan Berwawasan Lingkungan (PBL)
Kegiatan pembangunan pada dasarnya bertujuan meningkatkan taraf
kesejahtaraan masyarakat (sehat, cerdas, aktif). Kegiatan pembangunan selain
berdampak positif bagi masyakat juga berdampak negatif. Dampak tersebut ada yang
bersifat langsung maupun tidak langsung.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan pembangunan dan lingkungan hidup ?
2. Bagaimana analisis dampak pembangunan terhadap lingkungan hidup dan
hubungannya dengan kesehatan masyarakat ?
3. Apa sajakah dampak pembangunan terhadap kesehatan masyarakat ?
4. Apa sajakah kerusakan lingkungan hidup yang berpengaruh terhadap kesehatan
masyarakat ?
5. Bagaimana upaya-upaya perbaikan lingkungan hidup agar dapat meningkatkan
derajat kesehatan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pembangunan dan lingkungan hidup
2. Untuk mengetahui perlunya analisis dampak pembangunan terhadap lingkungan dan
hubungannya dengan kesehatan khususnya kesehatan pada masyarakat secara umum
3. Untuk mengetahui dampak dari pada pembangunan terhadap kesehatan masyarakat
4. Untuk mngetahui kerusakan lingkungan hidup apa sajakah yang ditimbulkan dari
dampak negatif pembangunan terhadap kesehatan masyarakat
5. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam menanggulangi
permasalahan lingkungan hidup guna meningkatkan derajat kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembangunan dan Lingkungan Hidup


Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik (benda hidup) misalnya
manusia, hewan, dan tumbuhan dan lingkungan abiotik (benda mati).
Pembangunan tidak dapat dihentikan, sebab pembangunan berbanding lurus
dengan bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan masyarakat. Dilain
sisi, kegiatan pembangunan mempunyai potensi yang besar untuk menimbulkan
dampak lingkungan. Adalah suatu aturan kesepakatan yang sudah diterima, bahwa
pihak yang menimbulkan dampak bertanggungjawab terhadap semua kerugian dan
kerusakan yang.ditimbulkannya (the polluter must pay for the damage he has done).
Pemahaman tentang Dampak Lingkungan menjadi sangat penting pada setiap
kegiatan pembangunan untuk terciptanya lingkungan yang selaras, harmonis dan
sehat.
Oleh karena itu, dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk yang ikut
menambah jumlah pembangunan, kita hanya dapat melakukan pembangunan yang
ramah terhadap lingkungan, dan saling menguntungkan antara kehidupan manusia
dan kehidupan makhluk hidup lainnya serta lingkungan sekitar kita tinggal agar
terjaga selalu keseimbangan lingkungan .
Jika keseimbangan lingkungan hidup terjaga, maka akan berpengaruh dan
membawa dampak yang positif terhadap peningkatan derajat kesehatan dan
kenyamanan masyarakatitu sendiri .

2.2 Analisis Dampak Pembangunan terhadap Lingkungan Kesehatan


Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia diperlukan tingkat kesehatan manusia yang optimal. Oleh sebab itu untuk
menjamin kualitas sumber daya manusia dalam segi kesehatan agar mampu
berkompetisi diperlukan suatu perencanaan program kesehatan dan perlindungan
hukum yang memadai.
Perlindungan terhadap lingkungan hidup dari rencana usaha kegiatan ditetapkan
melalui UU No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup. Hal ini
tercermin bahwa setiap rencana usaha/kegiatan yang mempunyai dampak penting
wajib dilengkapi dengan suatu AMDAL. Di dalam Undang-undang lingkungan hidup
dan pedoman pelaksanaannya secara jelas belum nampak ketentuan perundangan
terhadap analisis dampak pada kesehatan masyarakat/ kesehatan lingkungan.
Telah diketahui bahwa derajat kesehatan individu/masyarakat tergantung kepada
kondisi Host (individu), agent (penyebab penyakit), dan environment
(lingkungan). Faktor lingkungan merupakan unsur penentu terjadinya sakit/sehat
pada masyarakat. Dengan demikian apabila terjadi perubahan lingkungan menjadi
jelas disekitar manusia, maka akan terjadi pula perubahan pada kondisi kesehatan
masyarakat dan kesehatan lingkungan masyarakat tersebut. Dengan demikian maka
studi analisis mengenai dampak lingkungan yang idealnya melindungi masyarakat,
memasukkan pula metode analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL).
Perlunya ADKL pada perlindungan terhadap lingkungan hidup dari rencana
usaha/kegiatan dijelaskan pula oleh organisasi kesehatan dunia (WHO). Pertemuan
WHO pada tahun 1987 di Copenhagen yang bertema Health and Safety Component
of Environmental Inpact Assessment menyatakan bahwa perlunya model Analisis
Dampak Kesehatan Lingkungan (Environmental Health Inpact
Assessment/EHIA) untuk memadukan program analisis kesehatan dengan analisis
dampak lingkungan yang lebih menekankan komponen kesehatan.
Majelis Kesehatan Sedunia (World Health Assembly) pada tahun 1981
mencanangkan strategi sehat untuk semua di tahun 2000. Pada tahun 1986, strategi
tersebut diteruskan dengan Ottawa Charter yang merupakan hasil keputusan
dari :International Conference on Health Promotion.
Pandangan WHO tersebut dapat disebut sebagai konsep baru kesehatan
masyarakat. Konsep tersebut menyatakan bahwa :
Keadaan yang mendasar dan sumber untuk kesehtan adalah keadaan damai,
pemukiman, pangan, pendidikan, pendapatan, ekosistem yang seimbang, sumber
daya alam yang meningkat pemanfaatannya, keadilan sosial dan pemerataan aspek
kehidupan.
Apabila dicermati, konsep oleh WHO tersebut mengutamakan pada pencegahan
penyakit. Konsep pencegahan penyakit akan memberikan implikasi prediksi dan
analisis tentang dampak negatif kegiatan pembangunan terhadap kesehatan. Pada saat
itu, badan dunia tersebut menyatakan bahwa komponen kesehatan lingkungan sering
diabaikan dalam proses analisis dampak lingkungan. Dengan keadaan tersebut, WHO
menekankan tentang perlunya penelitian dampak kesehatan lingkungan pada proyek
pembangunan.
Pada tahun 1986, kelompok kerja WHO memantapkan empat prinsip dasar yang
berhubungan dengan analisis dampak lingkungan, yaitu :
1. Kesehatan masyarakat yang terkena dampak pembangunan merupakan salah satu
pertimbangan penting dan mendasar dalam menyusun perencanaan, kebijakan dan
pelaksanaan proyek pembangunan.
2. Dampak kesehatan masyarakat yang mungkin timbul sebagai akibat dari pelaksanaan
program pembangunan harus lebih mendapat perhatian.
3. Analisis dampak lingkungan harus dapat memberikan informasi yang tepat tentang
dampak kesehatan dari pembangunan sebuah proyek.
4. Informasi lengkap perihal dampak kesehatan tersebut harus disampaikan kepada
masyarakat.

2.3 Dampak Pembangunan Terhadap Kesehatan Masyarakat


Saat ini kebanyakan di negara berkembang telah terjadi perubahan besar pada
kualitas lingkungan hidup. Masalah ini dapat diatasi dengan meningkatkan
kemampuan ekonomi, disertai dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia
atau dengan kata lain masalah lingkungan di negara sedang berkembang hanya dapat
diatasi dengan pembangunan. Yang menjadi masalah adalah bentuk pembangunan
yang bagaimana yang tidak mengakibatkan rusaknya lingkungan. Untuk mengatasi
masalah ini makapembangunan yang dicanangkan haruslah pembangunan dengan
konsep bijaksana yang dengan tujuan meningkatkan kualitas lingkungan. Konsep
pembangunan yang bijaksana tersebut harus berkelanjutan yang di Indonesia dikenal
dengan konsepPembangunan Berwawasan Lingkungan (PBL)

Kegiatan pembangunan selain berdampak positif bagi masyakat juga


berdampak negatif.
a. Dampak Positif
1.Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran
2.Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat.
3.Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah.
4.Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
5.Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.
6.Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang industri.

b. Dampak Negatif
1. Limbah industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara
2. Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.
3. Akibat dari pencemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-
binatang, manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain.
4. Penurunan kualitas lingkungan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin pesat serta dorongan pertumbuhan ekonomi telah memacu kegiatan
yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan.

2.4 Dampak Lingkungan Hidup Terhadap Kesehatan Masyarakat

1. Mutasi Gen.
Mutasi adalah peristiwa perubahan sifat gen (susunan kimia gen) atau kromosom
sehingga menyebabkan perubahan sifat yang baka (diturunkan) tetapi bukan sebagai
akibat persilangan atau perkawinan. Hal ini dapat diakibatkan oleh adanya sifat yang
tidak tetap dan selalu dipengaruhi oleh berbagai macam faktor baik alamiah maupun
buatan. Agar suatu species tidak mengalami kepunahan diperlukan usaha untuk
menyesuaikan diri terhadap timbulnya suatu perubahan.
2. Dampak rumah kaca
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca
alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang
terjadi akibat aktivitas manusia.
Akibat yang dialami adalah meningkatnya suhu permukaan bumi yang akan
mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat
mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi
kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global
mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat
menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan
meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan
permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh
yang sangat besar.

3. Hujan asam
Istilah Hujan Asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis
tentang Polusi Industri di Inggris. Tetapi istilah hujan asam tidaklah tepat, yang benar
adalah deposisi asam. Terjadinya hujan asam harus diwaspadai karena dampak yang
ditimbulkan bersifat global dan dapat menggangu keseimbangan ekosistem. Hujan
asam memiliki dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun juga pada
lingkungan abiotik.

4. Pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai,
lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Manfaat terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah
adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan
air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Akibat
dari pencemaran air adalah terjadinya banjir, erosi, kekurangan sumber air, dapat
membuat sumber penyakit, tanah longsor, dapat merusak ekosistem sungai.

2.5 Upaya Pelesatarian Lingkungan Hidup


Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian
lingkungan hidup antara lain:
1. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan).
2. Pelestarian udara

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara
lain:
1. Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita.
2. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak
lapisan ozon.
3. Pelestarian hutan

Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan.


1. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2. Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4. Menerapkan sistem tebangtanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengelolaan hutan.

Upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal
sekitar pantai.
2. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut,
karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
5. Pelestarian flora dan fauna dengan cara antara lain sebagai berikut :
- Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa
- Melarang kegiatan perburuan liar
- Menggalakkan kegiatan penghijauan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa


ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin
negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai
manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup
di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha
yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni
bagi generasi anak cucu kita kelak.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi
rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan
menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai
pembangunan berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas
manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan
berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep
pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de
Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:

a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.


b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:
a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,
dan berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Masalah pembangunan di satu pihak menunjukkan dampak positif terhadap
lingkungan dan masyarakat seperti tersedianya jaringan jalan, telekomunikasi, listrik,
air, kesempatan kerja serta produknya sendiri memberi manfaat bagi masyarakat luas
dan juga meningkatkan pendapatan bagi daerah yang bersangkutan. Masyarakat
sekitar pabrik langsung atau tidak langsung dapat menikmati sebagian dari hasil
pembangunannya. Di pihak lain apabila pembangunan ini tidak diarahkan akan
menimbulkan berbagai masalah seperti konflik kepentingan, pencemaran lingkungan,
kerusakan, pengurasan sumberdaya alam, masyarakat konsumtif serta dampak sosial
lainnya yang pada dasarnya merugikan masyarakat.
Untuk mengatasi masalah pembangunan yang berdampak pada
kesehatan makapembangunan yang dicanangkan haruslah pembangunan dengan
konsep bijaksana yang dengan tujuan meningkatkan kualitas lingkungan, konsep
tersebut dikenal dengan nama Pembangunan berwawasan lingkunngan (PBL)

Вам также может понравиться