Вы находитесь на странице: 1из 15

ASKEP BRONHITIS DAN ASKEP ASMA

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN ASMA BRONCHIALE

PENGKAJIAN
I. BIODATA.
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.L
Umur : 18 th.
Jenis kelamin :Perempuan
Pendidikan : Pelajar
Agama : Islam.
Bangsa : Indonesia.
Status perkawinan : Belum kawin.
Alamat : Jl, A. Yani. Landasan Ulin.
Tgl masuk RS / Pusk : 15 10 2001.
Tgl pengkajian : 16 10 2001.
Nomor register : 16 18 60
Dignosa medis : Astma Bronchiale

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB.


Nama : Tn, Asari Saleh.
Umur : 37 th.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Swasta.
Agama : Islam
Alamat : Ds. Palingkau Baru. Kapuas. Kal Teng.

II. RIWAYAT PENYAKIT.


A. Keluhan utama.
Sesak nafas, disertai batuk yang berdahak.

B. Riwayat penyakit sekarang.


Sesak nafas dirasakan pasien mulai tanggal 15-10-2001 pagi hari sehabis hujan yang lebat.
Oleh teman 1 kamar pasien ia diberi obat Asmasoho 1 tab dan sesak mulai berkurang.
Kemudian psien mandi, tiba-tiba sesaknya makin parah. Oleh teman-temannya pasien dibawa
ke RSU Banjarbaru untuk berobat. Sedangkan batuk sudah dirasakan hari kamis tanggal 11-
10-2001, namun tidak mengganggu aktivitas pasien sehari- hari.

C. Riwayat penyakit terdahulu.


Sebelumnya pasien sudah pernah mengidap penyakit astma sejak usia 8 tahun. Sering
kambuh bila cuaca dingin dan akan sembuh setelah minum obat Aminophilin tab tab s/d 1
tab. Belum pernah dirawat di RS dengan keluhan Astma atau keluhan penyakit lain.
III. PEMERIKSAAN FISIK.
A. Keadaan umum.
Kesadaran : komposmentis.
Vital sign TD : 100 / 70 mmhg Temp : 36 C
Nadi : 100 x / mt Resp : 32 x / mt.
B. Kulit.
Elastisitas kulit baik, turgor cepat kembali. Kebersihan kulit terawat baik.
Kelembaban kulit cukup, tampak adanya cyanosis perifer.
Hemangioma (-). Lesi (-). Kelainan kulit (-).

C. Kepala.
Bentuk kepala simetris, distribusi rambut merata.
Kulit kepala bersih, tidak tampak adanya kotoran / ketombe.
Warna rambut hitam pekat.

D. Penglihatan.
Bentuk mata simetris. Sekresi air mata (+).
Gerakan bola mata simetris, refleks terhadap cahaya (+).
Konjungtiva pucat, sklera tampak kemerahan.

E. Penciuman & Hidung.


Bentuk hidung simetris.
Pernafasan cuping hidung (+), terpasang selang O2 2 liter/mt.
Epistaksis (-), kotoran hidung (+).
Penciuman berfungsi baik, dapat membedakan aroma dan bau-bauan.

F. Pendengaran & Telinga.


Bentuk telinga simetris, cuping tellinga teraba dingin.
Tidak terdapat adanya sekret.
Pendengaran berfungsi baik, bereaksi bila dipanggil.

G. Mulut.
Mukosa bibir kering, lidah tampak kotor.
Gusi berwarna merah muda, tidak terdapat gejala anemis.
Tampak gejala cyanosis pada daerah bibir.

H. Leher.
Pulsasi vena jugularis (+) teraba kuat.
Tekanan vena jugularis (-).
Tidak ada pembatasan gerak leher.

I. Dada / Pernafasan / Sirkulasi.


Bentuk simetris, retraksi dinding dada (+).
Fremitus vokal (+) dextra dan sinistra
Bj 1 dan Bj 2 tunggal, terdengar adanya whezing dan ronchi basah.
Tampak penggunaan otot bantu pernafasan ( otot sternokleidomastoideus ).

J. Abdomen.
Bentuk simetris, kembung (-).
Tdk teraba pembesaran hati & limfe.
Terdengar bunyi timpani (+), kembung (-).
Terdengar suara bising usus.

K. Sistem reproduksi.
Alat genetalia berfungsi baik.
Tidak ada keluhan dalam proses eliminasi.

L. Ekstremitas atas & bawah.


Akral dingin. Bentuk tangan simetris D & S, jumlah jari lengkap. Ada pembatasan gerak
tangan kanan karena terpasang infus D 5 % 20 tts/mt.
Bentuk kaki simetris, tidak terdapat gejala oedema, tidak terdapat adanya pembatasan gerak
ekstremitas bawah.

IV. KEBUTUHAN FISIK, PSIKOLOGIS, SOSIAL & SPIRITUAL.


A. Aktivitas & Istirahat.
Dirumah ; aktifitas sehari-hari sebagai siswa pesantren Al-Falah Putera kelas 2 Tsanawiyah,
belajar dari pagi s/d sore hari
Istirahat / tidur siang jarang dilakukan. Tidur malam antara 5 7 jam permalam.
Di RS ; sejak masuk RS hingga pagi hari pasien tidak dapat tidur pada siang sore hari &
malam hari pasien hanya tidur sebentar 4 jam saja.

B. Personal hygiene.
Di rumah : Mandi 2 x sehari pagi & sore, gosok gigi 2 x sehari. Ganti baju 2 x sehari.
Sanitasi asir bersih dari PDAM.
Di RS : Sejak masuk s/d sekarang pasien belum ada mandi, cuma gosok gigi 1 x & ganti
baju setelah diseka pada pagi hari.

C. Nutrisi.
Di Rumah : Pola makan 3 x sehari dengan lauk dan pauk yang bervariasi. Suka minum air
putih 5 7 gelas perhari. Pasien tidak suka minum kopi dan the.
Di RS : Pola makan 3 x sehari dengan diet bubur biasa, namun hanya mampu menghabiskan
- porsi saja.Nutrisi perenteral inf. D 5% - 20 tts/mt.

D. Eliminasi.
Sebelum sakit ; Pola BAB 1 x sehari, biasnya pada pagi hari. Pola BAK 4 6 x sehari.
Di RS : Elliminasi alvi ( BAB ) belum ada. Eliminasi BAK sering 5 x.

E. Sexualitas.
Pasien belum menikah.

F. Psikososial.
Selama di RS pasien ditemani oleh teman-temannya di asrama.
Pasien tampak cemas dan gelisah terhadap penyakitnya.

G. Spiritual.
Meskipun pasien tampak cemas & gelisah, pasien selalu berzikir dan menyebut nama Allah
SWT.

V. PROSEDUR DIAGNOSTIK DAN PENGOBATAN.


A. Laboratorium.

NO HARI & TANGGAL JENIS PEMERIKSAAN KATEGORI NORMAL HASIL


PEMERIKSAAN
1 16-10-01 Darah rutin :
HB
Leokosit.
LED.
Diff Count
14 16 gr %
4000 10,000 /mm3
0 20 mm / jam.
Bas 0-1 %
Eos 1-4 %
Staf 2-6 %
Seg 50-70 %
Lym 25-40 %
Mon 2-8 %
11 gr %
7,600 / mm3
22 mm / jam
0%
6%
0%
59 %
33 %
2%

10. Rontgen
Hasil :-..

B. EKG.
Hasil :-.

C. Pemeriksaan lain ( EEG, USG, CT Scan, dll ).

D. Pengobatan :

Infus D 5 % 20 tts / mt.


Lapimox tab 3 x 500 mg.
Tismalin tab 3 x 1 tab.
Comtusy syr 3 x 1 cth.
ANALISA DATA

DATA SUBYEKTIF & OBYEKTIF


ETIOLOGI
MASALAH
Data subyektif
Pasien mengatakan sesak saat bernafas.

Data obyektif.
Cianosis perifer & pada daerah bibir.
Whezing (+)
Ronchi basah (+).
Pasien tidak mampu membuang sekret (akumulasi sekret)
Terpasang selang O2 2 tl/mt.

Data subyektif.
Pasien mengatakan rasa kekhawatirannya terhadap penyakitnya.

Data obyektif.
Raut muka tegang.
Pasien tampak gelisah

Data subyektif.
Pasien mengatakan rasa mual dan tidak ada nafsu makan.

Data obyektif.
Pasien tidak mampu menghabiskan 1 porsi dari diet yang disediakan, hanya - porsi
saja.
Adanya sputum kental. Peningkatan produksi sputum.
Ketidaktahuan pasien tentang penyakitnya

Adanya akumulasi sekret. Gangguan ventilasi.

Cemas.

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

INTERVENSI KEPERAWATAN

N HARI & DIAGNOSA PERENCANAA TUJUA TINDAKA RASIONALISA


O TANGGA KEPERAWATA N N N SI
L N IMPLEMENTA
SI

1 Selasa Bersihan jalan


16-10-01 nafas tak epektif
berhubungan
dengan
peningkatan
produksi sekret,
ditandai dengan :
Adanya cianosis
perifer.
Whezing (+).
Ronchi (+).

Cemas
berhubungan
dengan
ketiadktahuan
pasien tentang
penyakitnya.
Ditandai
dengan :
Raut muka
tampak tegang
dan gelisah.

2 Selasa
16-10-01

3 Selasa Nutrisi kurang


16-10-01 dari kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan
akumulasi sekret,
ditandai dengan :
Px hanya
mampu
menghabiskan
- porsi dari
diet yang
disediakan.
Pasien mengeluh
mual dan tidak
ada nafsu
makan.
.
.

Jangka pendek
Pasien mampu menunjukan perilaku untuk memperbaiki jalan nafas dengan batuk yang
epektif & mampu mengeluarkan sekret.

Jangka panjang
Mempertahankan jalan nafas dengan bunyi nafas yang bersih.
Jangka panjang ;
Menunjukan perbaiakn ventilasi dan oksigenisasi jaringan yang adekuat & gejala distres
pernafasan sehingga pasien dapat tenang kembali.

Jangka pendek:
Pasien dapat mengerti tentang penyakitnya dan berpartisipasi dalam pengobatan.

Pasien mampu menunjukan perubahan untuk mempertahankan BB

1. Auskultasi bunyi nafas, catat adanya whezing dan ronchi.

2. Pantau frekuensi pernafasan, catat rasio inspirasi / ekspirasi.

3. Berikan posisi setengah duduk umtuk memberikan rasa nyaman pasien.

4. Tingkatkan masukan cairan / air hangat sampai 3000 ml.

5. Ajarkan tehnik batuk yang efektif


1. Observasi frekuensi, kedalaman pernafasan apakah menggunakan otot aksesori &
pernafasan mulut.
2. Observasi secara rutin kulit dan warna membran mukosa.
3. Observasi tingkat kesadaran / status mental dan gejala perubahan kesadaran.
4. Berikan penjelasan mengenai prosedur pengobatan.
5. Pertahankan ventilasi mekanik yang baik ( O2 tambahan sesuai dengan indikasi & toleransi
pasien )

1. Observasi kebiasaan makan pasien dan asupan makan saat ini.


2. Berikan perawatan oral sesering mungkin.
3. Hindari makanan penghasil gas, minuman berkarbonat, makanan yang sangat panas dan
sangat dingin.

1. Derajat spasme ronchus dapat terjadi dengan obstruksi jalan nafas & dapat
dimanifestasikan adanya bunyi nafas tambahan
2. Pernafasan dapat melambat dan frekuensi ekspirasi memanjang dibandingkan ispirasi.
3. Peninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi pernafasan.
4. Hidrasi membantu menurunkan kekentalan sekret, cairan hangat dapat menurunkan spasme
bronchus.
5. Dapat mengeluarkan sputum yang kental.

1. Sebagai evaluasi derajat distres pernafasan dan atau kronisnya proses penyakit.
2. Sianosis sentral memngindikasikan beratnya hipoksemia
3. Gelisah & ancietas adalah manifestasi umum pada hipoksemia, GDA memburuk disertai
samnolen menunjukan disfungsi serebral yang berhubungan dengan hipoksemia.
4. Pasien dapat memahami prosedur therapi yang diberikan.
5. Dapat mencegah memburuknya hipoksia.

1. Kegagalan pernafasan membuat status hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan


kalori.
2. Rasa tidak enak, bau, dan penampilan berpengaruh terhadap nafsu makan dan dapat
membuat rasa mual, muntah dan kesulitan bernafas.
3. Dapat meningkatkan distensi abdomen yang mengganggu pernafasan & diafragma dan
meningkatkan dispnea, suhu ekstrim dapat mencetuskan / meningkatkan spasme bronchus.

1. Mengobservasi bunyi nafas, mencatat adanya whezing dan ronchi setiap 4 jam sekali.
2. Mengobservasi frekuensi nafas, saat inspirasi dan ekspirasi
3. Meninggikan bagian kepala dari tempat tidur pasien menjadi setengah duduk.
4. Anjurkan pasien untuk sering minum air hangat kalau bisa sampai 3000 ml / hr.
5. Menganjurkan pasien untuk batuk yang efektif,

1. Mengobservasi penggunaan otot sterno kleido mastoideus yang digunakan sebagai otot
pernafasan tambahan Px.
2. Mengobservasi kelainan warna kulit, cianosis perifer (+).
3. Menjelaskan kepada px tentang patofis penyakitnya, memberikan kesempatan pada Px
untuk bertanya tentang penyakitnya.
4. Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur pengobatan yang diberikan.
5. Menciptakan lingkungan yang tenang, membatasi jumlah pengunjung & mengobservasi
pemasangan O2

1. Menanyakan kepada Px makanan yang ia sukai dan mengobservasi jumlah pemasukan


makanan setiap habis makan.
2. Menganjurkan kepada keluarga untuk memberikan perawatan mulut (gosokj gigi) sebelum
& sehabis makan.
3. Menganjurkan kepada pasien untuk tidak mengkonsumsi makanan dan minuman dalam
kemasan dan makanan yang bersifat pedas dan asam.

CATATAN PERKEMBANGAN.

NO HARI / NO PERKEMBANGAN
TANGGAL DXN
1. Rabu. No 1 S : Pasien mengatakan rasa sesak berkurang,
17-10-01 batuk (+), sekresi sputum berkurang.
jam 12.30 O : Cyanosis perifer (-).
Wheezing (-). Ronchi (+).
A : Sebagian masalah dapat teratasi.
P : Masih relevan.
I : Teruskan semua rencana point 1-5.

2. Rabu. No 2 S : Pasien mengatakan rasa sesak berkurang.


17-10-01 O : Px tidak menggunakan O2 tambahan lagi.
jam 12.30 Cyanosis (-).
Whezing (-)
Ronchi (+).
A : Masalah teratasi.
P : Pertahankan kondisi umum pasien.

3. Kamis. No 3 S : Pasien mengatakan rasa mual (-).


18-10-01 O : Pasien mampu menghabiskan 1 porsi penuh
diet yang disediakan.
Pasien mampu mengeluarkan sekret yang ada di
bronkus.
A : Masalah dapat teratasi.
P ; jam 12.00.
Pasien diperbolehkan pulang.
Asuhan Keperawatan Pada ny. M Dengan Gangguan Sistem Pernafasan (Bronkhitis)
Di Ruang cempaka Rsu Majalaya
A. Pengkajian
1) Biodata
a. Biodata klien
Nama :Ny M
Umur :42 tahun
Jenis kelamin :perempuan
Alamat :kp. Majalaya
Suku bangsa :sunda
Agama :islam
Pendidikan :SMP
Pekerjaan :ibu rumah tangga
Tgl masuk :06/10/2011
Tgl pengkajian :07/10/2011
No.cm :0414239
b. Biodata penanggung jawab
Nama :Tn K
Umur :43 tahun
Jenis kelamin :laki laki
Alamat :kp. Majalaya
Suku bangsa :sunda
Agama :islam
Pendidikan :SMP
Pekerjaan :wiraswasta
Hubungan dgn klien :suami

2) riwayat kesehatan
a. keluhan utama
klien mengeluh batuk batuk yang disertai dahak.
b. riwayat kesehatan sekarang
pada saat dilakukan pengkajian, klien mengatakan sejak 2minggu yang lalu klien sering batuk
batuk yang disertai adanya dahak. Sebelumnya klien selalu mandi di malam hari dengan
menggunakan air dingin, selain itu klien sering menghirup udara yang tidak bersih karena
letak rumah klien samping pabrik batu bata. Menurut penuturan klien, batuk yang dirasakan
klien termasuk berat dan klien merasakan batuknya semakin parah setiap malam hari.
c. riwayat kesehatan dahulu
menurut penuturan klien, sebelumnya klien tidak pernah mengalami penyakit bronkhitis dan
sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit yang memerlukan perawatan khusus seperti
TBC, ashma, dll. Kalaupun klien batuk batuk, itu hanya batuk biasa saja yang bisa
disembuhkan dengan mengkonsumsi obat yang dijual diwarung saja.
d. Riwayat kesehatan keluarga
menurut penuturan klien didalam keluarganya tidak ada yang pernah mengalami penyakit
yang sama dengan klien.

3) pemeriksaan fisik
A. keadaan umum
Kesadaran : compos mentis
Penampilan umum :klien tampak lemah
B. tanda tanda vital
td :130/70
p :84x/menit
r :28x/menit
s :35,9 c
C . Integumen
1. rambut dan kulit kepala
warna :hitam
tekstur :halus
penyebaran :merata
kebersihan :tidak tampak adanya kotoran
lubrikasi :tidak tampak adanya lubrikasi
2. kepala
bentuk :oval
kesimetrisan :simetris antara bahu kiri dan kanan
keadaan :tidak tampak adnya kotoran dan lessi
3. kulit
warna :sawo matang
tekstur :halus
turgor :baik, terbukti saat dicubit turgor dapat kembali dalam 2 detik
kelembaban :kering
4. kuku
warna :bening
:baik, terbukti saat ditekan sirkulasi dapat kembali dalam waktu 2 detik
:cembung
:halus
an :tidak tampak adanya lessi
ihan :tidak tampak adanya kotoran
5. mata
kesimetrisan :simetris antara mata kiri dan kanan
konjungtiva :merah muda
sklera :putih kemerahan
pupil :dapat berdilatasi dengan baik saat dirangsang dengan cahaya
penglihatan :baik, terbukti klien dapat membaca papan nama perawat dengan jarak 30 cm
han :tidak tampak adanya kotoran
kan :dapat digerakan ke segala arah dengan baik.
6. Telinga
Kesimetrisan :simetris antara telinga kiri dan kanan
Tekstur :halus
Warna :selaras dengan kulit wajah
Kebersihan :tidak tampak adanya kotoran
Fungsi pendengaran :baik, terbukti klien dapat menjawab pertanyaan perawat
7. Hidung
Kesimetrisan :simetris
Warna :selaras
Kebersihan :tidak tampak adanya kotoran
Keadaan :tidak adanya lesi
penciuman :baik, terbukti klien dapat membedakan bau parfum dengan bau minyak kayu putih
8. Mulut
- Bibir
Warna :merah muda
Tekstur :halus
Stomatitis :tidak tampak adanya stomatitis
Kelembaban :lembab
Kebersihan :tidak tampak adanya kotoran
- Gigi
Warna :putih
Jumlah :32 buah
Caries :tidak tampak adanya caries
Kebersihan :tidak tampak adanya kotoran
- Lidah
Warna :merah muda
Tekstur :halus
Kebersihan :tidak tampak adanya kotoran
Kelembaban :lembab
Fungsi motoris :dapat digerakan kesegala arah
Fungsi sensoris :dapat membedakan segala rasa
9. Leher
Pergerakan :dapat digerakan kesegala arah
Kesimetrisan :simetris
Kelenjar tyroid :tidak tampak pembesaran
Jvp :tidak tampak peninggian
Kgb :tidak tampak pembesaran
Kebersihan :tidak tampak adanya kotoran
10. Dada
Kesimetrisan :simetris
Respirasi :28x/menit
Bunyi jantung :reguler
Bunyi paru :ronchi
Kebersihan :tidak tampak adanya kotoran
11. Abdomen
Bising usus :12x/menit
Bentuk permukaan :datar
Tekstur :halus
Keluhan :tidak ada keluhan
12. Genetalia :tidak terkaji
13. Ekstremitas
- Atas :tangan kiri terpasang infus 20 tetes/ menit dan tangan kanan bebas digerakan
kesemua arah
- Bawah :kaki kiri dan kanan klien dapat digerakan kesegala arah tetapi masih
lemah
4) Pola Aktivitas Sehari hari
no Jenis aktivitas Sebelum sakit Setelah sakit
1 Pola nutrisi
a. Makan
Frekuensi 3x/hari 2x/hari
Jenis Nasi, lauk pauk, sayuran Bubur nasi
Porsi 1 porsi porsi
Cara Mandiri Dibantu
b. Minum
Frekuensi 7-8 gelas/hari 5-6 gelas
Jenis Air putih dan teh Air putih
Jumlah 1700-2000 cc 1500-1700 cc
cara mandiri Dibantu
2 Pola eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x/hari 1x/hari
Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
Konsistensi padat padat
Bau Khas feces Khas feces
Cara Mandiri Mandiri
b. BAK
Frekuensi 5-6 x/ menit 4-5x/menit
Warna Kuning Kuning
Bau Khas amoniak Khas amoniak
cara mandiri mandiri
3 Pola istirahat tidur
a. Tidur siang
Lama 2-3 jam/hari 2 jam/hari
Kualitas Nyenyak Kurang nyenyak
b. Tidur malam
Lama 7-8 jam/hari 5-6 jam/hari
kualitas nyenyak Kurang nyenyak
4 Personal hygiene
a. Mandi 2x/hari 1x/hari
b. Gosok gigi 2x/hari 1x/hari
c. Ganti pakaian 2x/hari 1x/hari
d. cara mandiri dibantu

5) data psikologis, sosial dan spiritual


a. data psikologi
klien tampak murung dan cemas dengan keadaanya, klien mengatakan takut penyakitnya
tidak bisa sembuh.
b. Data sosial
Klien dapat berhubungan baik dengan tim kesehatan dan perawat, dan dapat diajak kerja
sama dalam hal pengobatan. Selain itu klien dapat berhubungan baik dengan keluarganya
terbukti dengan adanya anggota keluarga yang datang menjenguk.
c. Data spiritual
Klien beragama islam, klien selalu menjalankan ibadah shalat 5 waktu dan selalu berdoa
untuk kesembuhanya.

6) Data penunjang
a. Terapi
- Infus Rl :2o tts/menit
- Pemberian oksigen :2.6 l/menit
- Cefotaxime :2x1 ampul
- Amikasin :2x1 ampul
b. Data lab
No Jenis pemeriksaan hasil Normal
1 hemoglobin 20 gr/dl L=14-18 p=12-16
gr/dl
2 hematokrit 50 % L=40-50 p=34-45 %

B. Analisa data
no symptom etiologi problem
1 DS: klien mengeluh sering Adanya peningkatan sekresi Potensial terjadinya
batu batuk disertai dahak mukosa-> sekresi infeksi
DO: klien terlihat batuk terakumulasi di jalan nafas
batuk -> mukus adalah media yang
cocok untuk perkembangan
bakteri
2 DS: klien mengeluh sesak Batuk menetap dengan Bersihan jalan nafas
nafas sputum -> bunyi nafas tidak tidak efektif
DO: klien tampak cape, normal->kecepatan nafas
respirasi 28x/menit, tidak normal -> kecepatan
dalam bernafas -> sulit
bernafas

C. Diagnosa Keperawatan
1. Potensial terjadinya infeksi sehubungan dengan adanya peningkatan sekresi mukosa yang
terakumulasi di jalan nafas yang ditandai dengan:
DS: klien mengeluh sering batuk-batuk disertai dahak
DO: klien terlihat batuk-batuk
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif sehubungan dengan batuk menetap dengan sputum yang
ditandai dengan:
DS: klien mengeluh sesak nafas
DO: klien tampak cape, respirasi 28x/menit

PROSES KEPERAWATAN
Nama: Ny.M tanggal masuk: 07-10-
2011
Umur: 42 tahun ruang: cempaka
Jenis kelamin: perempuan diagnose medis:
Bronkhitis
no Diagnosa P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N
keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Potensial terjadinya Potensial terjadinya - lakukan therapy - dengan
infeksi sehubungan infeksi bisa teratasi sesuai dengan advis memberikan obat
dengan adanya dengan criteria: dokter diharapkan batuk
peningkatan sekresi - klien tidak - kaji skala batuk klien berkurang
mukosa yang mengeluh batuk klien - dengan mengkaji
terakumulasi di jalan disertai dahak skala batuk, maka
nafas yang ditandai dapat diketahui
dengan: tingkat skala
DS: klien mengeluh batuk klien
sering batuk-batuk
disertai dahak
DO: klien terlihat
batuk-batuk

2. Bersihan jalan nafas Bersihan jalan nafas - kaji respirasi klien -Dengan mengkaji
tidak efektif bisa teratasi dengan - berikan therapy respirasi klien,
sehubungan dengan criteria: sesuai dengan advis maka dapat
batuk menetap dengan - klien tidak dokter diketahui klien
sputum yang ditandai mengeluh sesak lagi membutuhkan
dengan: oksigen
DS: klien mengeluh
sesak nafas
DO: klien tampak cape,
respirasi 28x/menit

Вам также может понравиться