Вы находитесь на странице: 1из 20

TUGAS MAKALAH

KEPERAWATAN KELUARGA

MODEL KEPERAWATAN OREM

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 5 (LIMA )

NAMA-NAMA KELOMPOK :

1. SUPERMAN GIAWA (NIM 1400001142)


2. ROSMAWATI NDRURU (NIM140000
3. SUSANTI NGONGO (140000
4. SARCE ANI ARUNG (140000
5. RIKO SUMBALA (140000

AKADEMI KEPERAWATAN RS. EFARINA

PURWAKARTA

T.A 2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita penjatkan ke Hadirat Tuhan Ynag Maha Esa kerena berkat

limppah Rahmat dan Karunia-nya sehingga Kami dalam menyusun makalah

mengenai Model Kepewaratan Orem ini Terselesaikan.

Semoga dengan makalah ini kami Para Mahasiswa/i dapat memenuhi kebutuhan

sebagai bahan ajar, meski begitu, kami sadar bahwa makalah ini masih banyak

kekurangan serta mesih membutuhkan perbaikan dan penyempurrnaan.

Tak terlupakan kami mengucapkan terima kasih atas terselesaikannya penyusunan

makalah ini.

Akhir kata semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat kepada

kita semua. Amin.

Purwakarta 17 Februari 2017

Penulis

Kelompok 5

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................

BAB I PENDAHULAN................................................................................

RUMUSAN MASALAH..................................................................

A. Latar belakang....................................................................
B. Tujuan umum
C. Tujuan khusus

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................

1. Biografi Dorothea Elizabeth Orem


2. Model Konsep Keperawatan Orem
3. Teori Keperawatan Orem
4. Tujuan Keperawatan Model Orem
5. Aplikasi Model Keperawatan Orem

BAB III PENUTUP............................................................................................

A. Kesimpulan..................................................................................................
B. Saran ............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi

oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu

berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon
manusia. Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus

dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain dengan menggunakan model-model

keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek

keperawatan sesuai dengan kebutuhan.

Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik,

memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variabel-variabel utama yang

mempengaruhi situasi klien.

Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care yang

diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep

keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan judul

Nursing Conceps of Practice Self Care. Model ini pada awalnya berfokus pada

individu kemudian edisi kedua tahun 1980 dikembangkan pada multipersons units

(keluarga, kelompok dan komunitas) dan pada edisi ketiga sebagai lanjutan dari tiga

hubungan konstruksi teori yang meliputi : teori self care, teori self care deficit dan teori

nursing system.
Sekian banyak konsep-konsep dan teori-teori dari keperawatan itu mempunyai

ilmu tersendiri untuk para perawat. Maka didalam makalah ini kami akan membahas

model keperawatn yang lebih spesifik lagi dari Dorothea Elizabeth Orem.

B. Rumusan masalah
1. Siapa Dorothea Elizabeth Orem.?
2. Bagaimana konsep model keperawatan dorothea Elizabeth Orem.?
3. Apa saja model Konsep Keperawatan Orem.?
4. Apa saja teori Keperawatan Orem.?
5. Bagaimana Teori system keperawatan orem.?
6. Apa tujuan dari keperawatan model Orem.?
7. Bagaimana Aplikasi dari model keperawatan Orem.?
C. Tujuan
- Mengenal siapa Dorothea Orem
- Mengenal konsep konsep keperawatan dorothea orem
- Mengetahui model konsep Keperawatan dari dorothe orem
- Mengetahui teori-teori keperawatan dari dorothea orem.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Biografi Dorothea Elizabeth Orem
Dorothea Elizabeth Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan terkemuka

diAmerika. Dorothea Orem lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914. Beliau

wafat pada tanggal 22 Juli 2007 di Skidaway. Selama hidupnya, beliau pernah

mengikuti pendidikan Diploma (1903), kemudian meanjutkan pendidikannya di

Providence School of Nursing di Washington DC dan mendapatkan gelar B.S.NE,

kemudian melanjutkan pendidikannya lagi di Catholic University of America di

Washington DC dan mendapatkan gelar M.S.NE. Ia memperoleh gelar sarjana

keperawatan pada tahun 1939 dan Master Keperawatan pada tahun 1945.
Dorothea Orem adalah anggota subkomite kurikulum di Universitas Katolik.

Ia mengakui kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan konseptualisasi

keperawatan. Ia pertama kali mempubilkasikan ide-idenya dalam Keperawatan :

Konsep praktik, pada tahun 1971, yang kedua pada tahun 1980 dan yang terakhir

di tahun 1995.
Tahun paling awal dalam keperawatan Dorothea Orem dihabiskan dalam

praktek di Providence Hospital, Washington, DC (, 1934-1936 1942) dan St John's

Hospital, Lowell, Massachusetts (1936-1937).


Setelah menerima gelar tinggi, Orem berfokus terutama pada pengajaran,

penelitian, dan administrasi. Dia menjabat sebagai direktur Rumah Sakit Providence

Sekolah Keperawatan di Detroit, Michigan 1945-1948, di mana ia juga mengajar

ilmu biologi dan keperawatan (1939-1941).


Di Universitas Katolik Amerika, Orem menjabat sebagai Asisten Profesor (1959-

1964), Associate Professor (1964-1970), dan Dekan Fakultas Keperawatan (1965-

1966).
Sebagai seorang konsultan kurikulum, Orem bekerja dengan sekolah,

departemen dan divisi keperawatan di universitas-universitas dan perguruan tinggi

termasuk The University of Alberta, George Brown College Seni Terapan dan

Teknologi, Universitas Southern Mississippi, Georgetown University, Menjelma

Word College, El Paso Komunitas College, Medical College of Virginia, dan

Washington Lembaga Teknis.


Dia juga menjabat sebagai konsultan kurikulum untuk Dinas Pendidikan, Amerika

Serikat Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan, Praktis Perawat

Bagian pada tahun 1958, 1959, dan 1960, ke Divisi Rumah Sakit dan Layanan

Kelembagaan, The Indiana Negara Dewan Kesehatan dari tahun 1949 sampai 1957,

dan Pusat Percobaan dan Pembangunan di Perawatan, The Johns Hopkins Hospital,,

1969-1971 dan Direktur Keperawatan, Klinik Wilmer, The

JohnsHopkinsHospital,1975-1976.
Pada tahun 1971 diterbitkan Orem Perawatan: Konsep Praktek, kerja di mana dia

menguraikan teori nya keperawatan, Defisit perawatan diri Teori Ilmu

Keperawatan. Keberhasilan kerja ini dan teori itu menyajikan didirikan Orem

sebagai seorang ahli teori terkemuka praktek keperawatan dan pendidikan.


Perawatan: Konsep Praktek sekarang dalam edisi keenam. Dia juga menjabat

sebagai ketua dari Konferensi Pembangunan Keperawatan Group, dan pada tahun

1973 diedit kerja kelompok dalam buku Konsep Formalisasi di Keperawatan. Dia

menulis surat-surat lainnya dan selama 1970-an dan 1980-an berbicara di berbagai

konferensi dan lokakarya di seluruh dunia.


Internasional Orem Society didirikan untuk mendorong penelitian dan

pengembangan lebih lanjut dari teori Orem tentang menyusui. Selama hidupnya,

Dorothea Orem menerima penghargaan untuk kontribusi ke bidang keperawatan,


termasuk gelar kehormatan dari Universitas Georgetown, Menjelma Word College,

Illinois Wesleyan University, dan University of Missouri-Columbia. Dia dilantik

menjadi American Academy of Nursing, dan menerima penghargaan dari Liga

Nasional untuk Perawatan dan Sigma Theta Tau Perawatan Honor Society.

Beberapa tahun gemilang dalam kehidupan Dorothea Orem :

a. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada

bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan

keperawatan.
b. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali.
c. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk

model teori keperawatan komunitas


d. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan

keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan

disiplin keperawatan.
e. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa.
f. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik

Amerika tentang teori keperawatan.


g. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang

perawatan diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept

ofoPratice tahun 1971).


h. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi

pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.


i. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori,

yaitu ; Theory self care, theory self care deficit, theory system

keperawatan.
2. Model Konsep Keperawatan Orem
Model Keperawatan menurut Orem dikenal dengan Model Self Care. Model

Self Care ini memberi pengertian bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang

dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi

kebutuhan dasar dengan tujuan memperthankan kehidupan, kesehatan,


kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit. Model keperawatan ini

berkembang sejak tahun 1959-2001.

Model Keperawatan menurut Orem dikenal dengan Model Self Care.

Model Self Care ini memberi pengertian bahwa bentuk pelayanan keperawatan

dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam

memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan memperthankan kehidupan, kesehatan,

kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit. Model keperawatan ini

berkembang sejak tahun 1959-2001.

Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada

dalam keperawatan diantaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas

keampuan. Self Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan

keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam tindakan.

Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-

kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhan itu

sendiri, kecuali bila tidak mampu.

Keyakinan Orems tentang empat konsep utama keperawatan adalah :

Klien : : Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus

mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau

coping dan efeknya.


sehat : kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang

berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas struktural fungsi dan

perkembangan.

Lingkungan : Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan

self care dan perawat termasuk di dalamnya tetapi tidak spesifik.

Keperawatan : Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan

untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam

mempertahankan seft care yang mencakup integrias struktural, fungsi dan

perkembangan.

Berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orems mengembangkan

konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan asuhan

keperawatan.

Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan

mengenai pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam konsep kebutuhan

dasar yang terdiri dari:

1. Air (udara): pemelihraan dalam pengambian udara.


2. Water (air): pemeliaraan pengambilan air
3. Food (makanan): pemeliharaan dalam mengkonsumsi makanan
4. Elimination (eliminasi): pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi
5. Rest and Activity (Istirahat dan kegiatan): keseimbangan antara istirahat

dan aktivitas.
6. Solitude and Social Interaction ( kesendirian dan interaksi sosial):

pemeliharaan dalam keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial.


7. Hazard Prevention (pencegahan risiko): kebutuhan akan pencegahan risiko

pada kehidupan manusia dalam keadaan sehat .


8. Promotion of Normality

3. Teori Keperawatan Orem.

Pandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada

kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur


dalam kebutuhannya. Dalam konsep praktik keperwatan Orem mengembangkan tiga

bentuk teori Self Care, di antaranya:

1) Sel care
Teori sel care meliputi :

Self Care Agency: merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan

perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia, perkembangan,

sosiokultural, kesehatan dan lain-lain.

Theurapetic Self Care Demand: tuntutan atau permintaan dalam perawatan

diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu

tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat

dalam tindakan yang tepat.

Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang

ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal

dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya

mepertahankan fungsi tubuh.

Self Care Requisites terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

Universal self care requisite : Keperluan self care universal ada pada

setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusian dan proses kehidupan,

biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal self care requisite

yang dimaksudkan adalah :

Pemeliharaan kecukupan intake udara


Pemeliharaan kecukupan intake cairan
Pemeliharaan kecukupan intake makanan
Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
Pemeliharaan keseimbangan antara solitut dan interaksi sosial
Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan

kesejahteraan manusia.
Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses-proses

eleminasi dan exrement.


Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan

kedalam kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang,

keterbatasan seseorang dan keinginan seseorang untuk menjadi

normal.

Developmental self care requisite : terjadi berhubungan dengan

tingkat perkembangan individu dan lingkungan dimana tempat mereka

tinggal, yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat

siklus kehidupan.

Health Deviation self care requisite : timbul karena kesehatan

yang tidak sehat dan merupakan kebutuhan-kebutuhan yang menjadi nyata

karena sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam

perilaku self care.

2 . Sel care Defisit

Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di

mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan.

Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk

melakukan self carenya secara terus menerus.

Self care defisit dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau

kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan

kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara

kualitas maupun kuantitas. Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri serta membantu

dalam proses penyelesaian masalah, Orem memiliki metode untuk proses tersebut
diantaranya bertindak atau berbuat untuk orang lain, sebagai pembimbing orang lain,

memberi support, meningkatkan pengembangan lingkungan untuk pengembangan

pribadi serta mengajarkan atau mendidik pada orang lain.

Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan yang

tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya dan memiliki berbagai

keterbatasan- keterbatasan dalam mencapai taraf kesehatannya. Perawatan yang

diberikan didasarkan kepada tingkat ketergantungan; yaitu ketergantungan total atau

parsial. Defisit perawatan diri menjelaskan hubungan antara kemampuan seseorang

dalam bertindak/beraktivitas dengan tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri.

Sehingga bila tuntutan lebih besar dari kemampuan, maka ia akan mengalami

penurunan/defisit perawatandiri.

3. Teori Sistem Keperawatan


Teori Sistem Keperawatan merupakan teori yang menguraikan secara jelas

bagaimana kebutuhan perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien

sendiri. Dalam pandangan sistem ini, Orem memberikan identifikasi dalam sistem

pelayanan keperawatan diantaranya:

Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System ). Merupakan

suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada

pasien dikarenakan ketidamampuan pasien dalam memenuhi tindakan

perawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan,

pngontrolan, dan ambulansi serta adanya manipulasi gerakan. Contoh:

pemberian bantuan pada pasien koma.


Sistem Bantuan Sebagian (Partially Compensatory System). Merupakan siste

dalam pemberian perawatan diri sendiri secara sebagian saja dan ditujukan

kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal. Contoh: perawatan


pada pasien post operasi abdomen di mana pasien tidak memiliki

kemampuan untuk melakukan perawatan luka.


Sistem Supportif dan Edukatif. Merupakan sistem bantuan yang diberikan

pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan

pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan

agara pasien mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan

pembelajaran. Contoh: pemberian sistem ini dapat dilakukan pada pasien

yang memelukan informasi pada pengaturan kelahiran.

4. Tujuan Keperawatan Model Orem.


Tujuan keperawatan pada model Orems secara umum adalah :

1. Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat

memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.


2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk

memenuhi tuntutan self care.


3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk

memberikan asuhan depenent (dependent care) jika self care tidak

memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun dihilangkan.


4. Jika ketiganya diatas tidak ada yang tercapai, perawat secara langsung

dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.

Tujuan kepewatan pada model Orems yang diterapkan kedalam

praktek keperawatan keluarga /komunitas adalah :

1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri

secara therapeutik.
2. Menolong klien bergerak kearah tindakan-tindakan asuhan mandiri
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya

yang mengalami gangguan secara kompeten.


Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada Model Orems yang

diterapkan pada praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :

a. Aspek Interpersonal
1. Hubungan didalam keluarga
2. Hubungan keluarga dengan masyarakat di sekitarnya
3. Melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi

perubahan yang terjadi.


4. Mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang dilakukan

dirumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.

5. Pengetahuan dan Ketrampilan untuk Praktek

Perawat menolong klien untuk menemukan kebutuhan self care dengan

menggunakan tiga kategori dalam system keperawatan dan melalui lima metode

bantuan.

1. Kategoi Bantuan :

a. Wholly Compensatory : Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien

yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan tidak berespon

terhadap rangsangan.
b. Partially Compensatory : Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang

mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.


c. Supportive Education : Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang

memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.

2. Metode Bantuan

Perawat membantu klien dengan menggunakan sistem dan melalui lima metode

bantuan yang meliputi :

a. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien


b. Mengajarkan klien

c. mengarahkan klien

d. Mensupport klien

e. Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.

Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek

keperawatan di diskripsikan sebagai berikut :

a. Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat klien dengan individu, keluarga

atau kelompok sampai klien dapat diizinkan pulang dari perawatan.

b. Menetapkan jika dan bagaimana klien dapat dibantu melalui perawatan.

c. Merespon keperluan klien, keinginannya dan kebutuhannya untuk kontak dengan

perawat dan asisten.

d. Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keperawatan dan kehidupan sehari-hari

klien, pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau diterima, atau pelayanan sosial dan

penyuluhan yang dibutuhkan atau yang diterima.

5. Aplikasi Model Keperawatan Orem

Aplikasi Model Keperawatan Orem, dapat dilihat dari contoh kasus berikut:

Kasus:

Tn. J (50 th), didiagnosis DM tipe 2. Dia memiliki riwayat hipertensi dan dia

seorang perokok berat (30 batang per hari). Perawatan yang dapat diberikan epada Tn. J

berdasarkan model keperawatan Orem adalah:

1. Air (educative/supportif). Perawat harus mampu memberikan informasi

tentang hubungan hipertensi dengan merokok.


2. Water (educative/supportif). Perawat harus mampu meykinkan adanya

hydration-risk yang cukup dari polydipsia yang memicu hyperglycaemia

(kadar gula yang tinggi dalam darah)


3. Food (partial compensatory). Perawat memberikan diet yan cocok untuk

hipertensi dan diabetes, serta mengontrol gula darah setelah makan.


4. Elimination (educative/supporif). Klien membutuhkan monitoring.
5. Activity and Rest (adecative/ suportif). Perawat menginformasikan pada

pasien tentang kegiatan yang cocok untuk pasien diabetes.


6. Solitude and Social Interaction (partial compensatory). Interaksi social

dengan perawat dapat memberikan perubahan interaksi dan tigkah sosial.


7. Hazard Prevention (partial compensatory). Perawat memberikan pendidikan

pada pasien tentang kelebihan dan kekurangan pengobatan yang akan diambil

oleh pasien.
8. Promote Normality (partial compensatory). Perawat diharapkan dapat

membantu pasien untuk mengembalikan pola hidup pasien, sehingga menjadi

normal kembali.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
a. Dorothea Elizabeth Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan

terkemuka diAmerika. Dorothea Orem lahir di Baltimore, Maryland pada

tahun 1914. Beliau wafat pada tanggal 22 Juli 2007 di Skidaway.


b. Keperawatan mandiri (self care) menurut Orems adalah Suatu pelaksanaan

kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk

memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan

kesejahteraannya sesuai keadaan, baik sehat maupun sakit.


c. empat konsep utama keperawatan adalah :
a.Klien
b.Sehat
c. Lingkungan
d. Keperawatan
d. Orem membagi dalam konsep kebutuhan dasar yang terdiri dari:
1. Air (udara): pemelihraan dalam pengambian udara.
2. Water (air): pemeliaraan pengambilan air
3. Food (makanan): pemeliharaan dalam mengkonsumsi makanan
4. Elimination (eliminasi): pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi
5. Rest and Activity (Istirahat dan kegiatan): keseimbangan antara

istirahat dan aktivitas.


6. Solitude and Social Interaction ( kesendirian dan interaksi sosial):

pemeliharaan dalam keseimbangan antara kesendirian dan interaksi

sosial.
7. Hazard Prevention (pencegahan risiko): kebutuhan akan pencegahan

risiko pada kehidupan manusia dalam keadaan sehat . Promotion of

Normality.

d. Pandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan

kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan

mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya.


e. Self Care Agency: merupakan suatu kemampuan individu dalam

melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia,

perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain.


f. Theurapetic Self Care Demand: tuntutan atau permintaan dalam

perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang

dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan

menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat.


g. Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan

yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang

bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia

serta dalam upaya mepertahankan fungsi tubuh.


h. Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara

umum di mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat

perawatan dibutuhkan.
i. Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan

diantaranya:
1. Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System ),
2. Sistem Bantuan Sebagian (Partially Compensatory System).
3. Sistem Supportif dan Edukatif.

j. Tujuan keperawatan pada model Orems secara umum adalah :


1. Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat

memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.


2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi

tuntutan self care.


3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan

asuhan depenent (dependent care) jika self care tidak memungkinkan, oleh

karenanya self care deficit apapun dihilangkan


4. Jika ketiganya diatas tidak ada yang tercapai, perawat secara langsung dapat

memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.

2. Saran
Dengan mengetahui model-model keperawatan yang ada diharapkan perawat

bisa mengetahui metode mana yang pantas dan harus kita terapkan dalam keadaan dan

situasi tertentu. Jangan sampai salah mengambil metode karena setiap situasi dan

kondisi itu selalu berubah.

DAFTAR PERPUSTAKAAN
Potter, patricia A, 2005 buku ajar fundamental keperawatan, edisi 4, jakarta ECG.

Marriner tomey, Ann, raile alligood, martha . 2002 nursing teorist and their work

.united state of america : mosby elsevier.

Goerge, B. Julia. 1995. Nursing theorist


Tehbase for professional nursing pratice. Fourth edition http: //www. Sentraedukasi.

Com/2011/07teori keperawatan orem pada. Html#.shanqxwcTI9Q

Вам также может понравиться