Вы находитесь на странице: 1из 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu penelitian yang sering dilakukan oleh seorang peneliti di bidang

pendidikan adalah penelitian eksperimen. Dalam penelitian eksperimen, variabel-

variabel yang ada termasuk variabel bebas atau independent variabel dan variabel

terikat atau dependent variabel, sudah ditentukan secara tegas oleh para peneliti

sejak awal penelitian. (Purwanto, 2003)

Variabel bebas biasanya merupakan variabel yang dimanipulasi secara

sistematis. Di bidang pendidikan, yang diidentifikasi sebagai variabel bebas

diantaranya termasuk: metode mengajar, macam-macam penguatan

(reinforcement), frekuensi penguatan, sarana prasarana pendidikan, lingkungan

belajar, materi belajar, jumlah kelompok belajar, dan sebagainya. Sedangkan

variabel terikat yang sering juga disebut sebagai criterion variabel merupakan

variabel yang diukur sebagai akibat adanya manipulasi pada variabel

bebas. Variabel terikat ini disebut dependent variabel karena memang fungsi

mereka tergantung dari variabel bebas. Yang sering dikelompokkan sebagai

variabel terikat di bidang pendidikan, misalnya hasil belajar siswa, kesiapan belajar

siswa, kemandirian siswa, dan sebagainya. (Purwanto, 2003)

1.2 Rumusan Masalah

1
1. Disain penelitian yang digunakan oleh peneliti?
2. Bagaimana metode statified random sampling?
3. Bagaimana menentukan besar sample pada statified random sampling?
4. Apakah kelebihan dan kekurangan pengambilan sample?
5. Bentuk intervensi seperti apa yang dilakukan peneliti?
6. Apa saja ancaman validitas yang akan ditemui peneliti?
7. Bagaimana pengendalian validiti eksternal terhadap peneliti?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mahasiwa mengetahui disain penelitian.
2. Mahasiwa mengetahui metode statified random sampling.
3. Mahasiwa mengetahui menentukan besar sample pada statified random sampling.
4. Mahasiwa mengetahui kelebihan dan kekurangan pengambilan sample.
5. Mahasiwa mengetahui bentuk intervensi.
6. Mahasiwa mengetahui ancaman validitas.
7. Mahasiwa mengetahui pengendalian validiti eksternal.

BAB II

ISI

2.1 Skenario Kasus

Seorang peneliti dari FKG Universitas baiturrahmah akan melakukan penelitian

tentang pengaruh poster edukasi makanan kariogenik terhadap pengetahuan kesehatan

gigi dan mulut masyarakat didesa aie pacah. Populasi penelitian adalah ibu-ibu rumah

tangga yang berjumlah 2500 pengambilan sempel menggunakan stafied random

sampling dengan variabel tingkat pendidikan dimana besar sampel yang didapatkan

adalah 350. Penelitian tersebut dilakukan selama satu tahun dimana setiap bulan
2
dilakukan pengukuran dan pada bulan ke 6 baru dilakukan intervensi. Peneliti

mempertimbangkan ancaman validitas seperti history,maturation,dan testing.


2.2 Terminologi

1. Intervensi adalah setap tindakan terhadap subjek penelitian yang dengan

tinfakan tersebut menimbulkan efek,dan efek ini lah yang dipelejari.

2. Testing adalah proses kemantapan kepercayaan akan kinerja program atau

sistem sebagai mana yang diharapkan.

3. History adalah kejadian yang sedang terjadi dilingkungan pada waktu yang

sedang dibuatkan sedang diuji atau dilakukan pengukuran.

4. Seleksi : proses seleksi yang tidak baik

5. History: berkaitan dengan adanya peristiwa yang dimiliki masing-masing individu

sehingga dapat mempengaruhi tingkah laku.

6. Maturation: berkaitan dengan perubahan fisik atau mental individu seperti perubahan

menjadi lebih termotivasi, tidak termotivasi atau bosan dan sebagainya.

7. Validitas: suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur

memang benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti

8. Variabel: gejala atau objek penelitian yang bervariasi

9. Stafied Random sampling adalah cara mengambil sample dengan

memperhatikan strata (tingkatan) didalam populasi. Dalam stratified data

sebelumnya dikelompokkan kedalam tingkat-tingkatan tertentu, seperti

3
tingkatan tinggi,rendah,sedang/baik, jenjang pendidikan kemudian sample

diambil dari tiap tingkatan tersebut.


10. Sampel adalah sewaktu yang digunakan untuk menunjukkan sifat suatu

kelompok besar

2.3 Identifikasi Masalah

1) Disain penelitian yang digunakan oleh peneliti?


2) Bagaimana metode statified random sampling?
3) Bagaimana menentukan besar sample pada statified random sampling?
4) Apakah kelebihan dan kekurangan pengambilan sample?
5) Bentuk intervensi seperti apa yang dilakukan peneliti?
6) Kenapa peneliti melakukan pengukuran setiap bulan dan bulan keenam

melakukan intervensi?
7) Apa saja ancaman validitas yang akan ditemui peneliti?

2.4 Analisis Masalah

2.4.1 Desain penelitian yang digunakan

Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan desain penelitian

experimental semu dengan metode single group interupted times series.

Macam-macam desain penelitian experimental: (Sugiarto, 2001)


1. Pre-Experimental
Penelitian pre-experimental adalah penelitian pendahuluan

untuk satu intervensi sebelum penelitian intervensi yang sesungguhnya

diberikan.
a. One shot case study
A X ----------------0
b. One Group Pretest posttest design
A 01-----------x------02
c. Static group comparison
AX----------------0
4 B------------0
d. Alternative treatment post test only with non equivalent group

design
AX1------------0
BX2--------------0
2. Experimental Semu (kuasi)
Penelitian intervensi yang diberikan kepada subyek penelitian

akan tetapi tidak memungkinkan dilakukan randomisasi disebabkan

masalah keterbatasan subyek penelitian, etika, atau masalah lain.


a. Non Equivalen pretest posttets
A 0----x-----------0
B o----x-----------0
b. Single group interupted time series
A 0--0--0-x-0--0--0-0
c. Control group interupted time series
A 0000---0x0000
B 0000000000-0

3. Experimental Murni
Penelitian intervensi yang dilakukan dengan randomisasi (alokasi

subyek uji klinis berdasarkan asas peluang) dan melibatkan kelompok

kontrol.
a. Pretest-posttest control group design
A R---0x---0
B R---0-------0
b. Post test only control group design
A R---x-----0
B R---------0

Keterangan :

A dan B : group sample

O : pengukuran

X : perlakuan

R : randomize
5

2.4.2 Metode Statified random sampling


a. Pengertian Populasi

Populasi: kumpulan dari semua kemungkinan, orang-orang, benda-

benda dan ukuran lain yang menjadi objek perhatian atau kumpulan

seluruh objek yang menjadi perhatian. (Setiawan, 2010)

Pada kenyataannya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu

populasi terbatas (finite) dan populasi tidak terbatas (infinite).

Populasi terbatas adalah populasi yang unsurnya terbatas berukuran N.

Contoh: jumlah semua bank ada 138 bank, populasi perusahaan

reksadana sebanyak 59. Populasi tidak terbatas adalah suatu populasi

yang mengalami proses secara terus menerus sehingga ukuran N

menjadi tidak terbatas perubahan nilainya. Contoh: jumlah pelanggan

Jamu Kuku Bima, komunitas pasar modal. (Setiawan, 2010)

b. Pengertian Sampel

Merupakan bagian dari populasi Dengan menggunakan sampel, maka

dapat diperoleh suatu ukuran yang dinamakan statistik. Analisis data dari

sampel nantinya digunakan untuk menggeneralisasi seluruh populasi. Jika

sampel yang diambil cukup representatif, inferensia (pengambilan keputusan)

dan simpulan yang dibuat dari sampel dapat digunakan untuk menggambarkan

populasi secara keseluruhan. Metode statistika tentang bagaimana cara

mengambil sampel yang tepat dinamakan teknik sampling. (Setiawan, 2010)


6
c. Metode Penarikan Sampel

d. Probability Sampling

Merupakan suatu sampling yang pemilihan objek atau elemen dari

populasi yang akan dimasukkan di dalam sampel didasarkan atas nilai

probability. Penggunaannya sangat penting apabila kita akan membuat analisis

statistik yang mendalam, misalnya ingin membuat interval estimate maupun

testing hypothesis atas hasil penelitian tersebut. (Setiawan, 2010)

Stratified Random Sampling

7
Stratified Random Sampling dilakukan dengan membagi anggota

populasi dalam beberapa sub kelompok yang disebut strata, lalu suatu sampel
dipilih dari masing-masing stratum. Penarikan sampel ini digunakan untuk

populasi yang memiliki anggota atau unsur yang tidak homogen. (Setiawan,

2010)

Metode pengambilan sampel acak terstratifikasi (stratified random

sampling) adalah metode pemilihan sampel denga cara membagi populasi ke

dalam kelompok-kelompok yang homogen yang disebut strata, dan kemudian

sampel diambil secara acak dari tiap strata tersebut. Apabila anggotaanggota

populasi tidak homogen, tetapi bisa dikelompokkan dalam kelompok-kelompok

yang relatif homogen, maka proses pengambilan sampel dengan metode acak

sederhana akan menimbulkan bias, karena keheterogenan yang ada pada anggota

populasi akan berpengaruh terhadap informasi yang diperoleh dari variabel yang

diobservasi. Pada kondisi tersebut perlu dilakukan pembagian anggota-anggota

populasi ke dalam kelompok-kelompok yang relatif homogen tersebut. Agar

standar deviasi yang diperoleh tetap kecil, maka satuan sampel yang relatif

homogen dalam karakteristik yang diteliti dijadikan satu kelompok yang

dinamakan strata. Dengan demikian variasi yang ada antar strata

mengggambarkan variasidalam tiap strata. Selanjutnya dari tiap strata ini

diambil sampel secara acak. (Setiawan, 2010)

Penarikan sampel berstrata adalah suatu metode dimana populasi, yang

berukuran N, dibagi-bagi menjadi subpopulasisubpopulasi yang masing-masing

terdiri atas N1, N2, N3, N4, NL elemen. Diantara dua subpopulasi tidak boleh
8
ada yang saling tumpang tindih, sehingga N1 + N2 + N3 + N4 + + NL = N.
Selanjutnya setiap anak populasi disebut sebagai strata (stratum). (Setiawan,

2010)

Dalam pembentukan strata harus diusahakan agar elemen-elemen yang

hampir sama dimasukkan ke dalam satu strata sehingga varians di dalam

masing-masing strata menjadi lebih homogen. Di samping itu, akan lebih baik

lagi jika perbedaaan rata-rata karakteristik antar strata dibuat sebesar mungkin

perbedaannya. Secara skematis pembentukan strata sebagai berikut. Yang perlu

diperhatikan dalam penerapan rancangan penarikan sampel berstrata adalah

variabel apa yang digunakan sebagai dasar pembentukan strata, alokasi sampel

pada masing-masing strata, dan ukuran sampel yang diperlukan untuk menduga

suatu statistik dengan presisi yang dikehendaki. (Setiawan, 2010)

Pelapisan/sratifikasi adalah sebuah teknik biasa. Ada beberapa alasan

prinsip untuk penggunaannya, prinsip yang dimaksud antara lain : (Setiawan,

2010)

1. Jika data diketahui ketelitian yang diinginkan untuk subkelompok tertentu

dari populasi, ada baiknya memperlakukan setiap subkelompok sebagai

suatu populasi yang tertentu.

2. Administrasi yang baik dapat memakai kegunaan pelapisan; sebagai

contoh, agen survei dapat menggunakan kantor-kantor cabang, yang

masing-masing dapat mengawasi survei sebagai bagian dari populasi.


9

3. Masalah penarikan sampel dapat berbeda dalam bagian populasi yang

berbeda. Dengan populasi manusia, orang-orang yang hidup dalam adat


kebiasaan (misalkan hotel, rumah sakit, dan penjara), seringkali

ditempatkan pada lapisan yang berbeda dengan orang-orang yang tinggal

di rumah-rumah biasa, karena pendekatan yang berbeda untuk penarikan

sampelnya sesuai untuk dua keadaan tersebut. Dalam penarikan sampel

perusahaan, kita dapat memperoleh sebuah daftar dari perusahaan-

perusahaan besar yang ditempatkan pada lapisan yang terpisah dengan

perusahaan-perusahaan kecil.

4. Pelapisan dapat menghasilkan suatu manfaat dalam ketelitian perkiraan

dari karakteristik seluruh populasi. Hal ini memungkinkan kita untuk

membagi sebuah populasi yang heterogen menjadi subpopulasi-

subpopulasi, dengan setiap subpopulasi menjadi homogen. Subpopulasi ini

dinamakan lapisan (strata). Jika tiap-tiap lapisan homogen, maka

pengukuran varians antarlapisan menjadi kecil, dan perkiraan yang teliti

dari setiap rata-rata lapisan dapat diperoleh dari sampel kecil dalam lapisan

tersebut. Perkiraan ini kemudian dapat dikombinasikan dengan perkiraan

yang teliti untuk seluruh populasi.

Yang perlu diperhatikan dalam pembentukan strata : (Setiawan, 2010)

a) Variabel dasar, variabel yang berkorelasi kuat dengan variabel yang akan

diteliti;

b) Alokasi sampel, agar simple to work with and easy to observe;


10

c) Ukuran sampel.
Syarat: (Setiawan, 2010)

1. Di dalam pembentukan strata harus diusahakan agar elemen-elemen yang

hampir sama dimasukkan ke dalam satu strata sehingga varians di masing-

masing strata menjadi lebih homogen;

2. Akan lebih baik jika perbedaan rata-rata karakteristik antar strata dibuat

sebesar mungkin perbedaannya sehingga varians antar strata menjadi lebih

heterogen.

2.4.3 Menentukan Besar Sample Pada Statified Random Sampling

Rumus untuk menentukan besar sampel adalah : (Prasetyo, 2005)

11
2.4.4 Kelebihan dan kekurangan pengambilan sample

a. Kelebihan : (Sugiarto, 2001)

1. Penduga varians biasanya dapat direduksi karena varians

observasi dalam tiap strata biasanya lebih kecil dari varians

populasi secara keseluruhan.

2. Biaya pengumpulan dan analisis data seringkali dapat diperkecil

dengan adanya pembagian populasi yang besar menjadi strata-

strata yang lebih kecil.

3. Estimasi yang terpisah dapat diperoleh untuk strata secara terpisah

tanpa harus melakukan penarikan sampel yang lain maupun

pengambilan sampel tambahan.

4. Nilai estimasi dengan presisi lebih tinggi, baik untuk setiap strata

maupun untuk populasi secara keseluruhan atau dengan kata lain

taksiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat.

5. Tiap strata bisa dianggap sebagai populasi tersendiri sehingga

presisi yang dikehendaki maupun penyajiannya bisa tersendiri.

6. Masalah penarikan sampel dapat berbeda dalam bagian populasi

yang berbeda.

12
7. Metode ini akan efisien dalam memberikan hasil yang lebih baik

dari acak sederhana jika variasi (standar deviasi) populasi dalam


kelompokkelompok lebih kecil dari standar deviasi keseluruhan

populasi.

8. Sampel yang terambil akan mampu memberikan informasi yang

lebih baik dan lebih banyak karena perbedaan antar kelompok

juga dapat dilakukan.

9. Secara administratif, pelaksanaannya lebih mudah dari acak

sederhana.

10. Untuk jumlah sampel yang sama, stratified random sampling lebih

efisien dibanding simple random sampling.

11. Selain meningkatkan efisiensi, stratified random sampling juga

digunakan untuk memastikan kategori-kategori yang proporsinya

kecil dalam populasi cukup terwakili.

b. Kelemahan : (Sugiarto, 2001)

1) Sering tidak ada informasi awal yang tepat sebagai dasar

pengelompokkan, akibatnya strata yang dibuat tidak sesuai

dengan tujuan. Pengenalan terhadap populasi yang akan diteliti

untuk menentukan ciri heterogenitas yang ada pada populasi.

2) Harus dibuat kerangka sampel terpisah dan berbeda untuk tiap

kelompok. Sehingga dibutuhkan daftar populasi setiap strata.


13

3) Jika daerah geografisnya luas, biaya transportasi tinggi.


2.4.5 Bentuk intervensi

Intervensi dapat diakukan pada beberapa tempat:

1. Klinik

2. Lapangan

3. Laboratorium

Pada penelitian ini peneliti melakukan intervensi berupa:

1. Penyuluhan
Penyuluhan yang dilakukan pada penelitian ini dapat berupa

pengenalan makanan kariogenik dan pola hidup sehat sehingga dapat

menjaga kebersihan rangga mulut.


2. Simulasi
Bentuk simulasi yang akan dilakukan peneliti adalah sikat gigi

massal dan mempraktekkan cara menyikat gigi yang benar.

2.4.6 Bentuk- Bentuk Ancaman Validitas Internal

Hambatan dalam veliditas internal : (Sugiarto, 2001)

a. History : Banyak kejadian di masa lampau yang dapat mempengaruhi

validitas penelitian eksperimental yang disebabkan oleh adanya

interaksi antar individu.

b. Maturation : Beberapa perubahan dapat terjadi pada dependent

14 variable yang berfungsi dalam kurun waktu dan bukannya kejadian


yang spesifik ataupun kondisi tertentu. Terutama berkaitan dnegan

jangka waktu pengamatan yang memakan waktu lama.

c. Testing : Proses pengujian juga dapat menimbulkan distorsi yang akan

mempengaruhi hasil eksperimen.

d. Instrumentation : Instrumen yang digunakan dalam penelitian

eksperimen kadang kala sudah tidak sesuai lagi dengan standar yang

berlaku.

e. Selection : Peneliti kadang masih menggunakan unsur subjektifitas

dalam memilih orang yang akan dijadikan objek eksperimen yang

baik.

f. Statistical Regression : Peneliti kadangkala dihadapkan pada kesulitan

apabila hasil yang diperoleh dalam penelitian menghasilkan skor yang

ekstrim.

g. Experiment mortality : Dalam penelitian eksperimen seringkali terjadi

perubahan komposisi kelompok yang diobservasi. Ada anggota

kelompok yang harus didrop out karena tidak sesuai dengan situasi

pengetesan saat tertentu.

2.4.7 Pengendalian Validitas Eksternal


15
1) Pengaruh perlakuan ganda, dikontrol dengan memberikan perlakuan yang

sama atau hanya dengan memberi satu perlakuan kepada masing-masing

kelompok subjek.

2) Pelaksana dan subjek yang mengetahui status mereka dalam eksperimen,

dikontrol dengan tidak memberitahukan keterlibatan pelaksana dan subjek

dalam eksperimen dan atau pelaksanaan eksperimen disesuaikan dengan

kondisi yang sebenarnya.

3) Pengaruh ciri khas pelaksana eksperimen dikendalikan dengan

menggunakan pelaksana yang sama atau yang memiliki kemampuan yang

setara sebagai pelaksana eksperimen, baik pada kelompok eksperimen,

ataupun pada kelompok kontrol.

4) Test awal dikendalikan dengan cara memberikan test awal yang sama

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan atau jika

memungkinkan tidak memberikan test awal.

5) Pengaruh ujian akhir dikendalikan dengan menggunakan instrument, yang

benar-benar mewakili materi ajar dan ujian itu sendiri dilaksanakan

sesegera mungkin setelah memberikan perlakuan.

16
BAB III

PENUTUP

3. Kesimpulan

Dalam penelitian berdasarkan kasus di atas maka desain penelitiannya adalah

experimental semu dengan tipe single group interupted times series. Penarikan sampel

menggunakan metode statified random sampling, sehingga sampel yang dapat mewakili

populasi didapatkan sebanyak 350 sampel dari 2500 populasi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Sugiarto, dkk. 2001. Teknik Sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Setiawan,budi. 2010. Metode dan Distribusi Sampling. Bogor: IPB

Purwanto, J. Editor: Sri Budianti. 2003. Dasar-dasar Metode Penarikan

Sampel. Jakarta: STIS

Prasetyo, Achmad. 2005. Modul Metode Penarikan Sampel. Jakarta: STIS

18

Вам также может понравиться

  • Cover BM Fix IMPAKSI
    Cover BM Fix IMPAKSI
    Документ2 страницы
    Cover BM Fix IMPAKSI
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Cover BM Fix INFEKSI ODONTOGENIK
    Cover BM Fix INFEKSI ODONTOGENIK
    Документ2 страницы
    Cover BM Fix INFEKSI ODONTOGENIK
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Analisis Bivariat
    Analisis Bivariat
    Документ3 страницы
    Analisis Bivariat
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Vignatte
    Vignatte
    Документ1 страница
    Vignatte
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Odontologi Forensik
    Odontologi Forensik
    Документ4 страницы
    Odontologi Forensik
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Disko KLMPK 3
    Disko KLMPK 3
    Документ3 страницы
    Disko KLMPK 3
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi 1
    Daftar Isi 1
    Документ2 страницы
    Daftar Isi 1
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ3 страницы
    Daftar Isi
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Diskusi Kelompok 2 Metode Penelitian
    Diskusi Kelompok 2 Metode Penelitian
    Документ20 страниц
    Diskusi Kelompok 2 Metode Penelitian
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Skenario I GTL
    Skenario I GTL
    Документ4 страницы
    Skenario I GTL
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Skenario II GTL
    Skenario II GTL
    Документ3 страницы
    Skenario II GTL
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Cover Itkg
    Cover Itkg
    Документ1 страница
    Cover Itkg
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Bab II Sefalometri
    Bab II Sefalometri
    Документ13 страниц
    Bab II Sefalometri
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • KURET
    KURET
    Документ4 страницы
    KURET
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Diskusi Kelompok 2 Metode Penelitian
    Diskusi Kelompok 2 Metode Penelitian
    Документ18 страниц
    Diskusi Kelompok 2 Metode Penelitian
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Bab 233
    Bab 233
    Документ5 страниц
    Bab 233
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • KURET
    KURET
    Документ4 страницы
    KURET
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • BAB III Ikgm
    BAB III Ikgm
    Документ21 страница
    BAB III Ikgm
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Bab Iii Os
    Bab Iii Os
    Документ15 страниц
    Bab Iii Os
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • BAB III Ikgm
    BAB III Ikgm
    Документ21 страница
    BAB III Ikgm
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Bab 233
    Bab 233
    Документ5 страниц
    Bab 233
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ3 страницы
    Daftar Isi
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • BAB III Ikgm
    BAB III Ikgm
    Документ21 страница
    BAB III Ikgm
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • BAB II Nevus 5
    BAB II Nevus 5
    Документ19 страниц
    BAB II Nevus 5
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Vigantte
    Vigantte
    Документ3 страницы
    Vigantte
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • 3
    3
    Документ5 страниц
    3
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ3 страницы
    Daftar Isi
    fadilazahra
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ2 страницы
    Cover
    fadilazahra
    Оценок пока нет