Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
INTERFERENSI
Disusun Oleh mahasiswa
Pend.Fisika B-2014
Tujuan Pembelajaran Umum
Oky Dua Oktaningtyas14030184055
Haifa Azninda14030184069
M.Musyaffa yazid14030184074
Setelah mempelajariDwiki
makalah ini diharapkan peserta
Indraswari14030184075
didik dapat memahami konsep-konsep yang
Riska Herdiana14030184080
berhubungan dengan interferensi.
Fitria Reza Amalia14030184084
Derra Larasati14030184086
Kurnia Retno Safitri14030184087
Adisty Halimatus S.14030184089
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atas berkat rahmat dan kebaikan-Nya sehingga penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul Ikatan
Kristal. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Pendahuluan Fisika Zat Padat.
Dalam makalah ini dibahas materi-materi tentang ikatan-
ikatan yang terdapat pada struktur kristal. Penulis banyak
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terutama kepada Dosen Pengasuh Mata Kuliah
Pendahuluan Fisika Zat Padat, Drs. Hainur Rasjid Achmadi, M.Si.
yang telah memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis
dalam menyelesaikan makalah ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada kedua
orangtua, teman-teman dan kepada semua pihak yang telah
banyak membantu baik moral maupun materil dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari akan kekurangan yang terdapat makalah
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak sangat penulis harapkan dan semoga makalah ini
dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat.
Surabaya,22 November
2016
TIM PENULIS
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................... 2
Daftar Isi...................................................................3
I. Pendahuluan .4
II. Ikatan-Ikatan Kristal
.6
1. Ikatan Kristal Gas Mulia
(a).............................................................Inter
aksi Van Der Walls-London......................6
(b).............................................................Osila
tor Harmonik..........................................7
(c)..............................................................Gaya
Repulsif..................................................9
2. Ikatan Ionik...................................................13
3. Ikatan Kovalen..............................................18
4. Ikatan Logam................................................19
5. Ikatan Hidrogen............................................19
III. Penutup
Kesimpulan
21
IV. Daftar Pustaka......................................................22
Pendahuluan
Kristal atau hablur adalah suatu padatan yang atom,
molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan
polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum, zat
cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada
kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua
atom-atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi atau struktur
kristal yang sama, tetapi, secara umum, kebanyakan kristal
terbentuk secara simultan sehingga menghasilkan padatan
polikristalin. Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui sehari-
hari merupakan polikristal.
Kristal bismut.
Meski proses pendinginan sering menghasilkan bahan kristalin,
dalam keadaan tertentu cairannya bisa membeku dalam bentuk
non-kristalin. Dalam banyak kasus, ini terjadi karena pendinginan
yang terlalu cepat sehingga atom-atomnya tidak dapat mencapai
lokasi kisinya. Suatu bahan non-kristalin biasa disebut bahan amorf
atau seperti gelas. Walaupun terkadang bahan seperti ini juga
disebut sebagai padatan amorf, meskipun ada perbedaan jelas
antara padatan dan gelas. Proses pembentukan gelas tidak
melepaskan kalor lebur jenis (Bahasa Inggris: latent heat of fusion).
Karena alasan ini banyak ilmuwan yang menganggap bahan gelas
sebagai cairan, bukan padatan. Topik ini kontroversial, silakan lihat
gelas untuk pembahasan lebih lanjut.
Kristal insulin.
Struktur kristal terjadi pada semua kelas material, dengan
semua jenis ikatan kimia. Hampir semua ikatan logam ada pada
keadaan polikristalin; logam amorf atau kristal tunggal harus
diproduksi secara sintetis, dengan kesulitan besar. Kristal ikatan ion
dapat terbentuk saat pemadatan garam, baik dari lelehan cairan
maupun kondensasi larutan. Kristal ikatan kovalen juga sangat
umum. Contohnya adalah intan, silika dan grafit. Material polimer
umumnya akan membentuk bagian-bagian kristalin, namun panjang
molekul-molekulnya biasanya mencegah pengkristalan menyeluruh.
Gaya Van der Waals lemah juga dapat berperan dalam struktur
kristal. Contohnya, jenis ikatan inilah yang menyatukan lapisan-
lapisan berpola heksagonal pada grafit.
r2
Keterangan:
F : Gaya tarik menarik atau tolak menolak
Q1 dan Q2 : Muatan partikel 1 dan 2
r : Jarak antara partikel 1 dan 2
k : Konstanta dielektrik
Program studi Pend.Fisika UNESA 17
Bila Q1 dan Q2 bermuatan sama, maka keduanya akan tolak-
menolak, sebaliknya bila Q1 dan Q2 bermuatan berlawanan akan
terjadi tarik menarik.
Ikatan kovalen terbentuk karena hampir semua unsur
memiliki ruang kosong dan orbit luar berenergi rendah. Makin
rendah energi suatu orbit, makin tinggi stabilitas elektron yang
ada di dalamnya. Semua unsur non-logam memiliki paling tidak
4 dari 8 elektron yang mungkin berada pada orbit luar, kecuali:
H, He, dan B.
Perbedaan unsur non-logam dengan logam adalah tidak
memiliki kelebihan ruang kosong yang berenergi rendah untuk
penyebaran elektron yang akan disharing. Elektron yang dapat
disharing dalam unsur non-logam tidak mengalami delocalised
seperti pada ikatan metalik (ikatan logam). Jadi elektron ini
tinggal terlokalisir dalam kedekatan antar dua inti (ikatan
kovalen).
Dalam bahasan lainnya, ikatan kovalen diartikan sebagai
ikatan antara dua atom dengan pemakaian bersama sepasang
elektron atau lebih. Ikatan kovalen terjadi karena kecenderungan
atom-atom untuk mencapai konfigurasi elektron ataom gas mulia
(bilangan oktet).
Contoh: pembentukan H2 dari 2 atom H. Pada molekul H2 ada 3
gaya yang bekerja yaitu:
a). Gaya tolak-menolak antara 2 inti
b). Gaya tolak-menolak antara 2 elektron
c). Gaya tarik-menarik antara inti dari satu atom dengan
elektron dari atom yang lainnya. Besarnya gaya c ini lebih besar
dari jumlah gaya a dan b
Keterangan : Gaya c > a dan b
1+ 1+
H H
Ikatan kovalen pada H2, 2 elektron disharing oleh 2 atom dan
orbit dari 2 elektron itu juga disharing oleh 2 atom.
Ikatan kovalen merupakan gaya tarik-menarik yang terjadi
ketika setiap atom memasok 1 elektron yang tidak berpasangan
untuk dipasangkan dengan yang lain, dan ada satu ruang kosong
untuk menerima elektron dari atom yang lain, sehingga 2
elektron ditarik oleh kedua inti atom tersebut.
Valensi suatu atom adalah jumlah ikatan kovalen yang dapat
terbentuk. Contoh: valensi H = 1, He = 0, F = 1, O = 2, Li =1.
Program studi Pend.Fisika UNESA 18
4. IKATAN LOGAM
Dalam interaksi antar atom logam, ikatan kimia dibentuk oleh
gaya tarik menarik-menarik elektron oleh inti (nucleus) yang
berbeda. Asalnya elektron milik satu atom yang ditarik oleh inti
atom tetangganya yang bermuatan +, dan elektron ini disharing
dengan gaya tarik yang sama oleh inti lain yang mengitarinya.
Akibat jumlah elektron valensi yang rendah dan terdapat jumlah
ruang kosong yang besar, maka e- memiliki banyak tempat untuk
berpindah. Keadaan demikian menyebabkan e- dapat berpindah
secara bebas antar kation-kation tersebut. Elektron ini disebut
delocalized electron dan ikatannya juga disebut delocalized
bonding.
Elektron bebas dalam orbit ini bertindak sebagai perekat atau
lem. Kation yang tinggal berdekatan satu sama lain saling tarik
menarik dengan elektron sebagai semennya.
Pada umumnya unsur dalam sistem periodik adalah logam,
atom logam dapat berikatan sambung menyambung kesegala
arah sehingga dapat menjadi molekul yang besar, akibatnya
ikatanya kuat dan menjadikan logam berbentuk padat
5. IKATAN HIDROGEN
Karena hidrogen hanya mempunyai satu elektron, maka
hidrogen akan membentuk sebuah ikatan kovalen hanya dengan
satu atom lainnya. Hal itu telah diketahui, sekalipun kondisi dari
atom hidrogen yang belum pasti diikat dengan gaya yang cukup
kuat oleh dua atom, dan itu merupakan pembentukan dari ikatan
hidrogen diantara atom-atom tersebut, dengan energi ikat 0,1 eV.
Hal tersebut dipastikan bahwa ikatan hidrogen memiliki karakter
ion yang besar, keadaan dibentuk hanya antara atom-atom yang
paling elektronegatif, terutama F, O, dan N.
Daftar pustaka