Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1
BAB II
Siklus Hormonal
Pada masa pubertas anak tumbuh dengan cepat dan mendapatkan bentuk tubuh
yang khas bagi jenisnya. Wanita masuk dalam masa reproduktif kurang lebih 30
tahun, masa reproduktif 30 tahun klimakterium senium (kemunduran organ tubuh
dalam kemampuan fisik).
Siklus Ovarium
Didalam ovarium terdapat banyak sel-sel telur muda dikelilingi oleh sel-sel
gepeng disebut polikel primordial.
1. Estrogen
Timbulnya tanda kelamin sekunder (tumbuhnya buah dada, rambut
kemaluan, dll).
Menambah kontraksi uterus.
Mengatur haid.
Untuk pengobatan menopause.
Untuk memulai persalinan (kalau anak mati dalam kandungan).
Estrogen terpenting: estron, estriol, estradiol.
Dijual dengan nama: dimen formon, porgynon, folikel hormon, dll
(diberikan IM) dalam bentuk tablet: Lynoral dan Still Baestrol.
2. Progesteron
2
Dibentuk oleh corpus luteum, setelah terjadi ovulasi, plasenta merupakan
sumber pembuatan progesterone.
Dalam urine disebut pregindol, yang tertinggi terjadi pada hari ke 20 dan ke
21 setelah haid.
Pengaruhnya pada alat-alat reproduksi seperti uterus dan mamae.
Di jual dengan nama: progesteron, prolutan, dsb.
3. Testoteron
Lebih banyak didapati pada pria.
Siklus Haid
Ovulasi
Ovarium melepaskan satu sel telur setiap bulannya (ovulasi) yang biasanya
terjadi 1216 hari sebelum haid berikutnya. Menjelang proses ovulasi, suplay darah
ke ovarium meningkat dan ligamen berkontraksi untuk mendorong ovarium lebih
dekat dengan tubuh falopi sel telur pun lebih mudah untuk menemukan jalan ke
tubah falopi lalu bergerak menuju ke rahim. Sementara itu, untuk menyambut sel
telur yang telah dilepaskan, lapisan rahim mulai menebal dan dindingnya melunak.
Jika tidak terjadi pembuahan, darah dan jaringan yang membuat dinding rahim
menebal tidak terpakai sehingga meluruh dan keluar melalui vagina. Siklus ini
normalnya terjadi setiap bulan dan berhenti setelah ovarium tidak lagi melepaskan
sel telur, masa ini disebut juga masa menopause.
3
Jika anda ingin mengandung, peluang terjadinya kehamilan cukup besar jika
hubungan seksual dilakukan pada sekitar masa ovulasi umumnya 25 hari. Untuk
mendeteksi terjadinya ovulasi, beberapa wanita menggunakan suhu basal tubuh dan
lendir. Suhu tubuh biasanya meningkat setelah ovulasi dan terus meningkat hingga
beberapa hari sesudahnya. Lendir kental yang dihasilkan serviks biasanya muncul
sesaat sebelum ovulasi. lendir subur ini membantu sel sperma bergerak menuju sel
telur. Setelah dibuahi sel telur akan menempel pada dinding rahim.
Pada dasarnya siklus haid wanita tidak sama, tetapi umunya berlangsung antara
2535 hari (rata-rata 28 hari). Hari pertama perdarahan dihitung sebagai permulaan
siklus haid. Lalu siklus haid anda adalah jumlah hari sebelum haid berikutnya terjadi
(hari pertama perdarahan). Jangka waktu menstruasi antara 310 hari.
4
darah. Hormone estrogen bekerjasama dengan hormone FSH membantu sel telur
yang dominan tersebut tumbuh dan kemudian memberi signal kepada rahim agar
mempersiapkan diri untuk menerima sel telur tersebut. Hormone estrogen tersebut
juga menghasilkan lendir yang lebih banyak di vagina untuk membantu
kelangsungan hidup sperma setelah berhubungan intim.
Ketika sel telur telah matang, sebuah hormon dilepaskan dari dalam otak yang
disebut dengan Luteinizing Hormone (LH). Hormone ini dilepas dalam jumlah
banyak dan memicu terjadinya pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam
ovarium menuju tuba falopi. Jika pada saat ini, sperma yang sehat masuk kedalam
tuba falopi tersebut, maka sel telur tersebut memiliki kesempatan yang besar untuk
dibuahi.
Sel telur yang telah dibuahi memerlukan beberapa hari untuk berjalan menuju
tuba falopi, mencapai rahim dan pada akhirnya menanamkan diri didalam rahim.
Kemudian, sel telur tersebut akan membelah diri dan memproduksi hormon Human
Chorionic Gonadotrophin (HCG) yang dapat dideteksi dengan GEATEL. Jika sel
telur yang telah dilepaskan tersebut tidak dibuahi, maka endometrium akan meluruh
dan terjadilah proses menstruasi berikutnya.
Siklus Ovarium
Pada ovarium terdapat banyak sel-sel telur muda dikelilingi oleh sel-sel gepeng
disebut folikel primordial. FSH folikel primordial FP masak atau tumbuh dan pecah
hanya satu. Pematangan folikel primordial sel-sel ovum berlipat ganda liquar.
Folliculli (rongga berisi cairan) ovum terdesak ke pinggir, terdapat di tengah
tumpukan yang menonjol ke rongga folikel (ovum di tengah tumpukan sel itu) =
Cumuls Oophorus antara sel telur dan sel sekitarnya ada zona pellucida sel-sel
5
granulose lain yang membatasi ruangan folikel = membran granulose tumbuh folikel
jaringan ovarium sekitar folikel terdesak keluar membentuk dua lapisan (theca
interna, banyak mengandung pembuluh darah) dan (theca externa, terdiri dari
jaringan ikat yang padat) folikel masak folikel de graff.
Berikut ini adalah tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat masa
menstruasi:
Adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang terkait dengan siklus
menstruasi wanita. Sekitar 80 hingga 95 persen perempuan pada usia melahirkan
mengalami gejala-gejala pramenstruasi yang dapat menggagu beberapa aspek dalam
kehidupannya. Gejala tersebut dapat diperkirakan dan biasanya terjadi secara regular
pada dua minggu periode sebelum menstruasi. Hal ini dapat hilang begitu
dimulainya pendarahan, namun dapat pula berlanjut setelahnya. Pada sekitar 14%
perempuan antara usia 20 hingga 35 tahun, sindrom pramenstruasi dapat sangat hebat
6
pengaruhnya sehingga mengharuskan mereka beristirahat dari sekolah atau
kantornya. Gangguan kesehatan berupa pusing, depresi, perasaan sensitif berlebihan
sekitar 2 minggu sebelum haid biasanya dianggap hal yang lumrah bagi wanita usia
produktif. Sekitar 40% wanita berusia 14 sampai 50 tahun, menurut suatu penelitian,
mengalami sindrom pramenstruasi atau yang lebih dikenal dengan PMS (pre-
menstruation syndrome).
Sindrom ini biasanya lebih mudah terjadi pada wanita yang lebih peka terhadap
perubahan hormonal dalam siklus haid. Akan tetapi ada beberapa faktor yang
meningkatkan risiko terjadinya PMS yaitu:
7
linoleat. Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga dapat memperberat
gejala PMS.
Kegiatan fisik (kurang berolahraga dan aktifitas fisik menyebabkan semakin
beratnya PMS).
Tipe dan gejala PMS bermacam-macam, menurut gejalanya yakni PMS tipe A,
H, C, dan D. 80% gangguan PMS termasuk tipe A. Penderita tipe H sekitar 60%,
PMS C 40%, dan PMS D 20%. Kadang-kadang seorang wanita mengalami gejala
gabungan, misalnya tipe A dan D secara bersamaan.
PMS tipe A (anxiety) ditandai dengan gejala seperti rasa cemas, sensitif,
saraf tegang, perasaan labil. Bahkan beberapa wanita mengalami depresi
ringan sampai sedang saat sebelum mendapat haid. Gejala ini timbul akibat
ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron: hormon estrogen
terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon progesteron. Pemberian hormon
progesteron kadang dilakukan untuk mengurangi gejala, tetapi beberapa
peneliti mengatakan, pada penderita PMS bisa jadi kekurangan vitamin B6
dan magnesium. Penderita PMS A sebaiknya banyak mengkonsumsi
makanan berserat dan mengurangi atau membatasi minum kopi.
PMS tipe H (hyperhydration) memiliki gejala edema (pembengkakan), perut
kembung, nyeri pada buah dada, pembengkakan tangan dan kaki,
peningkatan berat badan sebelum haid. Gejala tipe ini dapat juga dirasakan
bersamaan dengan tipe PMS lain. Pembengkakan itu terjadi akibat
berkumpulnya air pada jaringan di luar sel (ekstra sel) karena tingginya
asupan garam atau gula pada diet penderita. Pemberian obat diuretika untuk
mengurangi pretensi (penimbunan) air dan natrium pada tubuh hanya
mengurangi gejala yang ada. Untuk mencegah terjadinya gejala ini,
penderita dianjurkan mengurangi asupan garam dan gula pada diet makanan
serta membatasi minum sehari-hari.
Tipe C (craving) ditandai dengan rasa lapar ingin mengkonsumsi makanan
yang manis-manis (biasanya coklat) dan karbohidrat sederhana (biasanya
gula).
PMS tipe D (depresion) ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin menangis,
lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam mengucapkan kata-
kata, bahkan kadang-kadang muncul rasa ingin bunuh diri.
8
PMS tipe D murni disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon progesteron
dan etrogen, dimana hormon progesteron dalam siklus haid terlalu tinggi
dibandingkan dengan hormon estrogennya.
Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi dibedakan dalam empat masa (stadia):
1. Stadium menstruasi atau desquamasi yaitu endometrium dilepas dari dinding
rahim disertai perdarahan, hanya lapisan tipis (startum basale) yang tinggal. Ini
berlangsung 4 hari disebut HAID (keluar darah: potongan-potongan
endometrium dan lendir dari serviks).
2. Stadium post mesntrum atau stadium regenerasi yaitu luka karena
endometrium dilepas berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir
yang baru (berasal dari sel epitel kelenjar-kelnjar endometrium). Pada saat
kelenjar ini menebal, endometrium kurang lebih 0,5 mm. Stadium ini sudah
mulai waktu stadium menstruasi berlangsung kurang lebih 4 hari.
3. Stadium intermestruum tau stadium ploriferasi yaitu pada stadium ini
endometrium tumbuh menjadi tebal kurang lebih 3,5 mm, kelenjarnya tumbuh
lebih cepat dari jaringan lain hingga berkelok, berlangsung dari hari ke5
sampai hari ke14 dari hadiah hari pertama.
4. Stadium fregmenstruum atau stadium sekresi, pada stadium ini endometrium
tebalnya menetap, tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku
dan mengeluarkan getah, dalam endometrium sudah tertimbun glycogen dan
kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur.
Saat ini dapat dibedakan lapisan atas yang padat (stratuum compactum) yang
hanya ditembus saluran-saluran keluar dari kelenjar-kelenjar, lapisan mampung
(stratuum spongiosum) yang banyak lubangnya karena terdapat rongga dari kelenjar-
kelanjar dan lapisan bawah (stratuum basale). Stadium ini berlangsung hari ke-14
sampai ke-28. Jika tidak terjadi kehamilan maka endometrium dilepaskan kembali
dan terjadi pendarahan (berulang kembali siklus dari awal).
9
Stadium lanjut (endometrium lebih tebal karena stroma bertambah akibat
pemecahan sel).
3. Stadium sekresi terdiri atas:
Stadium dini (kehilangan cairan tebalnya kurang lebih 45 mm, lapisan
dibagi dalam:
a. Stratum basal (lapisan dalam).
b. Stratum Spongiosum (lapisan tengah, berbentuk anyaman seperti spons).
c. Stratum compactum (lapisan permukaan).
Stadium lanjut (tebalnya 56 mm. Peningkatan dari fase sebelumnya,
endometrium sangat vaskuler, kelenjar sangat banyak berkelok-kelok, kaya
dengan glycogen. Sangat ideal untuk nutrisi dan perkembangan ovum. Sel
stroma (sitoplasmanya bertambah) karena pengaruh progesteron-sel
decidua. Pembuluh darah tumbuh cepat lapisan berkelok-kelok lapisan
compact.
4. Stadium premenstruil
Stroma mengalami disintegrasi sehingga hilang cairan secret-collaps kelenjar
dan arteri terjadi vaskularisasi kemudian pecah. Masa dari haid pertama haid sampai
sampai hari pertama haid berikutnya. Kadang ada perdarahan yang sedikit antara dua
haid disebut perdarahan intermenstruil. Perubahan endometrium dipengaruhi oleh
kejadian dalam ovum.
10
DAFTAR PUSTAKA
Rismalinda, SST, dkk. 2010. Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Trans Info
Media.
11