Вы находитесь на странице: 1из 5

KETERPAJANAN OLEH MEDIA MASSA

Temuan Utama:

Tidak ada perbedaan dalam keterpajanan oleh media massa antara


remaja wanita dan remaja pria.

Secara umum, lebih banyak remaja wanita dibandingkan dengan remaja


pria yang membaca pesan khusus di surat kabar/majalah dalam enam
bulan sebelum survei.

Pesan yang paling sering disampaikan melalui ketiga media massa adalah
mengenai obat-obatan dan minuman keras, sedangkan yang paling jarang
disampaikan adalah mengenai penundaan usia perkawinan.

Pesan yang paling sering dilihat di televisi adalah mengenai HIV/AIDS (53
persen remaja wanita dan 57 persen remaja pria).

berdasarkan Pasal 137 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan, pemerintah berkewajiban menjamin agar remaja dapat
memperoleh edukasi, pesan, dan layanan mengenai kesehatan remaja
agar mampu hidup sehat dan bertanggung jawab Depkes, 2009). Ini
berarti bahwa pemerintah harus bertanggung jawab untuk mengontrol
kualitas dan kuantitas pesan yang berkaitan dengan kesehatan, termasuk
pesan spesifik mengenai anjuran penundaan usia perkawinan, infeksi
menular seksual (IMS) pada umumnya, HIV/AIDS pada khususnya,
penggunaan kondom dalam mencegah kehamilan, bahaya narkoba dan
minuman keras, serta keluarga berencana (KB). Peran media sangat
penting dalam menyosialisasikan pesan tersebut. Menyadari pentingnya
media massa, KRR sebagai komponen SDKI 2012 mengumpulkan pesan
mengenai keterpajanan remaja pria dan remaja wanita berumur 15-24
tahun yang belum kawin oleh berbagai jenis media massa. Secara khusus,
para responden ditanya berapa sering mereka membaca koran atau
majalah, mendengarkan radio, atau menonton televisi dalam seminggu.
Pesan ini berguna dalam menentukan saluran media yang digunakan
dalam menyosialisasikan program yang sesuai untuk mereka. Selain itu,
pertanyaan itu sangat penting untuk diketahui kemungkinan keterpaparan
responden oleh masing-masing media massa.

3.1 KETERPAJANAN OLEH MEDIA MASSA

Tabel 3.1 menunjukkan bahwa televisi merupakan media yang


paling populer di kalangan remaja. Delapan puluh delapan persen wanita
dan 85 persen pria dilaporkan menonton televisi, sekurangkurangnya
sekali seminggu. Media cetak merupakan media massa yang kurang
populer (20 persen wanita dan 19 persen pria). Delapan persen wanita
dan 9 persen pria terpajan oleh surat kabar, televisi, dan radio secara
teratur, sedangkan 8 persen wanita dan 11 persen pria tidak terpajan oleh
salah satu satu dari tiga media tersebut. Secara keseluruhan, tidak ada
perbedaan keterpajanan oleh media massa antara remaja wanita dan pria.
Kecenderungan serupa terdapat pada SKRRI 2007, bahwa televisi juga
merupakan media yang paling populer di kalangan remaja (79 persen
wanita dan 77 persen pria). Media cetak juga kurang populer di kalangan
remaja (24 persen wanita dan 23 persen pria). Data SKRRI 2007 juga
menunjukkan tidak ada perbedaan keterpajanan oleh media massa antara
remaja wanita dan remaja pria.

14 Keterpajanan oleh Media Massa


Tabel 3.1 Keterpajanan terhadap media massa
Persentase wanita dan pria belum kawin umur 15-24 tahun yang biasa membaca surat kabar,
mendengarkan radio, dan menonton
televisi paling sedikit sekali seminggu, menurut karakteristik latar belakang, Indonesia 2012
Karakteristik latar belakang
Membaca
surat kabar/
majalah
Mendengarkan
radio Menonton TV Ketiga media
massa
Tidak terpajan
media massa Jumlah
WANITA BELUM KAWIN
Umur
15-19 18,3 28,0 87,7 7,4 8,3 6.018
20-24 24,2 28,8 88,4 9,7 7,5 2.401
Tempat tinggal
Perkotaan 23,4 30,6 89,0 9,7 6,3 5.121
Perdesaan 14,5 24,4 86,2 5,4 10,9 3.298
Pendidikan
Tidak tamat SD 2,1 16,2 73,2 1,9 25,9 211
Tamat SD 10,3 29,8 84,3 4,6 10,2 421
Tidak tamat SMTA 17,4 26,9 88,7 6,7 7,6 4.171
Tamat SMTA+ 25,0 30,2 88,3 10,4 7,4 3.615
Jumlah 19,9 28,2 87,9 8,1 8,1 8.419
PRIA BELUM KAWIN
Umur
15-19 17,1 29,5 85,8 8,1 10,8 6.835
20-24 22,5 29,3 83,6 9,3 12,3 4.145
Tempat tinggal
Perkotaan 23,6 29,4 87,6 9,7 8,5 6.154
Perdesaan 13,4 29,3 81,6 7,1 15,1 4.826
Pendidikan
Tidak tamat SD 5,2 25,4 69,8 2,3 24,2 507
Tamat SD 9,2 31,2 79,8 4,5 16,6 1.036
Tidak tamat SMTA 16,0 29,7 85,6 7,8 11,0 5.560
Tamat SMTA+ 28,0 29,1 87,4 11,4 8,9 3.877
Jumlah 19,1 29,4 85,0 8,5 11,4 10.980

Secara umum, responden yang lebih tua, mereka yang tinggal di


daerah perkotaan, dan remaja dengan pendidikan menengah ke atas lebih
besar kemungkinannya untuk terpajan oleh media massa. Kecenderungan
serupa juga terlihat pada SKRRI 2007. Namun, fakta menarik terlihat
ketika membandingkan hasil SKRRI 2007 dengan KRR sebagai komponen
dari SDKI 2012. Persentase wanita dan pria yang belum pernah kawin
yang membaca surat kabar atau majalah dan mendengarkan radio lebih
rendah pada tahun 2012, sedangkan persentase responden yang
menonton televisi lebih tinggi pada tahun 2012. Kecenderungan ini
terdapat di semua kelompok umur, daerah tempat tinggal
(perkotaanperdesaan), dan tingkat pendidikan responden. Tabel Lampiran
A.3.1.1 dan A.3.1.2 menunjukkan variasi dalam keterpajanan oleh media
massa per provinsi.

3.2 INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI MEDIA CETAK

Seseorang yang membaca media cetak ditanya apakah mereka telah


membaca pesan tertentu pada media cetak dalam enam bulan terakhir,
secara teratur atau kurang dari sekali seminggu. Pesan spesifik yang
ditanya adalah mengenai anjuran penundaan usia perkawinan, IMS secara
umum, HIV/AIDS secara khusus, penggunaan kondom untuk mencegah
kehamilan, bahaya narkoba dan minuman keras, serta KB. Hasinyal
disajikan pada Tabel 3.2. Kecuali pesan mengenai IMS dan minuman keras,
wanita lebih banyak yang membaca pesan tetentu tersebut di surat kabar
atau majalah dalam enam bulan sebelum survei dibandingkan dengan
pria. Di antara pesan-pesan tertentu yang ditanyakan kepada responden,
topik yang paling sering dibaca adalah mengenai narkoba (66 pesan
wanita dan 63 pesan pria), minuman keras (49 pesan wanita dan 56
pesan pria), dan HIV/AIDS (47 pesan wanita dan 45 pesan pria).

Persentase wanita dan pria yang membaca


Keterpajanan oleh Media Massa 15
16 Keterpajanan oleh Media Massa
Tabel 3.3 Terpajan informasi acara tertentu dari radio
Diantara wanita dan pria belum kawin umur 15-24 tahun yang mendengarkan radio, persentase yang
mendengarkan jenis acara tertentu
dalam enam bulan terakhir sebelum survei, menurut karakteristik latar belakang, Indonesia 2012
Karakteristik latar
belakang
Penundaan
usia kawin HIV/AIDS IMS
Iklan
Kondom Narkoba
Minuman
keras KB Jumlah
WANITA BELUM KAWIN
Umur
15-19 10,3 30,5 9,6 15,4 44,5 31,9 15,2 4.239
20-24 14,1 38,5 13,4 26,7 47,8 33,6 21,1 1.752
Tempat tinggal
Perkotaan 12,2 36,3 12,3 21,4 47,8 33,6 17,6 3.834
Perdesaan 10,1 26,7 7,8 13,9 41,4 30,2 15,8 2.157
Pendidikan
Tidak tamat SD 4,1 9,2 3,1 7,2 29,8 16,4 4,1 97
Tamat SD 4,6 11 ,0 2,7 10,7 29,7 22,8 7,6 263
Tidak tamat
SMTA 9,7 29,6 9,1 14,0 43,7 31,5 14,1 2.886
Tamat SMTA+ 14,2 39,1 13,4 24,9 49,4 34,8 21,3 2.745
Jumlah 11 ,4 32,8 10,7 18,7 45,5 32,4 16,9 5.990
PRIA BELUM KAWIN
Umur
15-19 6,9 28,8 13,7 15,0 46,3 39,7 13,2 4.718
20-24 9,6 35,5 20,0 25,2 52,3 43,3 18,7 2.761
Tempat tinggal
Perkotaan 8,6 35,5 18,0 22,5 52,2 43,6 17,5 4.278
Perdesaan 6,9 25,6 13,3 13,7 43,5 37,6 12,2 3.201
Pendidikan
Tidak tamat SD 2,3 17,7 8,5 13,8 33,1 31,2 10,8 260
Tamat SD 9,4 24,7 14,5 15,7 39,7 38,2 10,6 667
Tidak tamat
SMTA 6,5 28,7 13,9 15,6 48,2 40,5 14,1 3.786
Tamat SMTA+ 10,0 37,6 19,9 24,2 52,5 43,4 18,4 2.766
Jumlah 7,9 31,3 16,0 18,7 48,5 41,0 15,2 7.479

3.4 INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI DARI TELEVISI

Responden yang menonton siaran televisi ditanya apakah mereka pernah


melihat pesan tertentu di televisi dalam enam bulan terakhir, apakah
teratur atau kurang dari sekali seminggu. Pesan spesifik yang ditanya
adalah tentang anjuran penundaan usia perkawinan, IMS secara umum,
HIV/AIDS secara khusus, penggunaan kondom untuk mencegah
kehamilan, bahaya narkoba dan minuman keras, serta KB. Hasilnya
disajikan pada Tabel 3.4.
Serupa dengan jenis media sebelumnya, topik yang paling sering ditonton
responden berhubungan dengan narkoba (76 persen wanita dan 80
persen pria) diikuti minuman keras (59 persen wanita dan 72 persen pria),
dan HIV/AIDS (53 persen wanita dan 57 persen pria). Kecuali pesan
tentang KB, wanita lebih banyak yang menonton pesan tertentu dibanding
dengan pria dalam enam bulan sebelum survei. Di antara pesan tertentu
yang ditanyakan, 26 persen wanita dan 19 persen pria menonton pesan
tentang penundaan usia perkawinan, sedangkan 40 persen wanita dan 37
persen pria menonton pesan mengenai KB.

Keterpajanan oleh Media Massa 17


Tabel 3.4 Terpajan informasi acara tertentu dari televisi
Diantara wanita dan pria belum kawin umur 15-24 tahun yang menonton televisi, persentase yang
menonton acara tertentu selama enam
bulan sebelum survei, menurut karakteristik latar belakang, Indonesia 2012
Karakteristik latar
belakang
Penundaan
usia kawin HIV/AIDS IMS
Iklan
Kondom Narkoba
Minuman
keras KB Jumlah
WANITA BELUM KAWIN
Umur
15-19 24,5 49,7 13,2 39,5 74,7 58,3 37,5 5.912
20-24 30,5 60,2 20,4 62,6 78,0 59,3 46,4 2.366
Tempat tinggal
Perkotaan 30,6 58,5 17,1 54,2 78,9 60,0 42,3 5.075
Perdesaan 19,2 43,6 12,4 33,2 70,7 56,4 36,4 3.203
Pendidikan
Tidak tamat SD 14,0 12,9 2,2 9,7 39,8 29,6 12,4 186
Tamat SD 10,9 19,6 4,2 21,9 55,9 43,2 23,4 403
Tidak tamat
SMTA 23,0 48,0 11,5 36,2 75,3 59,3 36,4 4.119
Tamat SMTA+ 32,2 64,1 21,5 62,2 80,1 60,9 47,5 3.571
Jumlah 26,2 52,7 15,2 46,1 75,7 58,6 40,0 8.278
PRIA BELUM KAWIN
Umur
15-19 18,0 53,4 24,3 47,3 78,0 71,4 33,2 6.659
20-24 19,8 63,1 32,7 67,0 82,3 73,9 42,2 4.021
Tempat tinggal
Perkotaan 21,0 64,8 31,5 64,9 83,6 74,5 42,1 6.070
Perdesaan 15,6 47,0 22,2 41,4 74,5 69,4 29,3 4.610
Pendidikan
Tidak tamat SD 14,5 23,1 12,6 30,4 56,2 49,2 17,0 454
Tamat SD 11,7 38,4 18,2 43,9 67,4 60,1 26,9 1.001
Tidak tamat
SMTA 16,2 53,5 23,2 46,8 78,6 72,7 31,6 5.410
Tamat SMTA+ 24,5 71,1 37,8 71,7 87,1 77,7 48,5 3.816
Jumlah 18,7 57,1 27,5 54,7 79,7 72,3 36,6 10.680

Secara umum untuk semua topik, responden wanita dan pria yang
lebih tua, mereka yang tinggal di daerah perkotaan, dan dengan
pendidikan menengah ke atas lebih besar kemungkinannya untuk
menonton pesan tertentu dari televisi. Namun, ada beberapa
pengecualian untuk pria dan wanita yang belum pernah kawin yang
mengakses pesan tentang penundaan umur perkawinan. Wanita dan pria
yang tidak tamat SD lebih banyak yang terpapar oleh informasi tersebut
melalui televisi dibanding dengan mereka yang sudah tamat SD.

Tabel Lampiran A.3.3.1, A.3.3.2, A.3.4.1 dan A.3.4.2 menunjukkan variasi


dalam keterpajanan
oleh radio dan televisi per provinsi.

Вам также может понравиться