Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KAJIAN PUSTAKA
19
20
Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, akan tetapi
yang membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaannya di
lapangan. Computer Numerically Controlled Training Unit (CNC TU)
dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan pengoperasian CNC
(Computer Numerically Controlled) yang dilengkapi dengan EPS (External
Programing Sistem). Mesin Computer Numerically Controlled training unit
hanya mampu dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan ringan dengan bahan
yang relatif lunak. Sedangkan mesin Computer Numerically Controlled
Production Unit (CNC PU) dipergunakan untuk produksi massal. Mesin ini
dilengkapi dengan assesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis yang
menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan tatal, dan sebagainya.
Gerakan mesin bubut Computer Numerically Controlled (CNC)
dikontrol oleh komputer, sehingga semua gerakan yang berjalan sesuai
dengan program yang diberikan, keuntungan dari sistem ini adalah
memungkinkan mesin untuk diperintah mengulang gerakan yang sama secara
terus menerus dengan tingkat ketelitian yang sama pula.
b
24
3) Step Motor
Motor penggerak eretan pada tiap-tiap eretan. Mempunyai penggerak
sumbu x dan sumbu z, jenis dan ukuran masing-masing step motor
adalah sama. Identifikasi dari step motor adalah :
a) Jumlah putaran 72 langkah
b) Momen putar 0,5 Nm
c) Kecepatan gerak :
1. Gerak cepat max. sumbu x 15000 mm/menit
2. Gerak cepat max. sumbu z 20000 mm/menit
3. Gerak pengoperasian manual 0-400 mm/menit
4. Gerak pengoperasian CNC terprogram 2400 mm/menit
Revolver ini digunakan oleh step motor sehingga dapat berputar secara
manual atau terprogram. Identifikasi dari turret adalah :
a) Jumlah tool post : 12 buah
b) Shank height for square tool : 25 mm VDI 40
c) Shank diameter for boring bar : 40 mm VDI 40
d) Turret indexing time (one tool) : 0.25 sek
e) Turret indexing time (180 deg) : 0.79 sek
f) Rotary tool spindel speed range:Axis unit : 3000 rpm
g) Rotary tool spindel speed range:Rad unit : 3000 rpm
h) Rotary tool motor type : 3
i) Rotary tool motor power : 5.5 Kw (7.3 HP)
5) Cekam (chuck)
Digunakan untuuk menjepit atau mencekam benda kerja pada waktu
proses penyayatan berlangsung. Chuck dihubungkan langsung pada
spindle utama dengan penggerak melalui sabuk, menggunakan
transmisi sabuk karena unttuk faktor safety, maksudnya pada saat
terjadi kerusakan pada mesin, sabuk (belt) akan dapat slip.
6) Collet
Merupakan special tool untuk mencekam benda kerja yang bentuknya
disesuaikan dengan model benda kerja
Gambar 3.9
Coolet
(Sumber :
Dokumen Pribadi, 2015 )
7) Tailstock
Tailstock adalah alat bantu mesin yang digunakan untuk mengerjakan
tugas proses kerja secara manual, misalnya untuk mengebor.
Disamping itu juga digunakan untuk menopang benda kerja yang
panjang pada waktu proses pembubutan yang berfungsi mencegah
terwujudnya lendutan (defleksi) dan agar benda kerja tetap centre.
Gambar 3.10
Tailstock
(Sumber : Dokumen pribadi, 2015)
8) Meja mesin
Berfungsi sebagai papan luncur gerakan dari eretan mesin, untuk itu
kebersihan harus selalu dijaga, karena kerusakan dari permukaan meja
mesin akan sangat mempengaruhi hasil benda kerja.
27
b. Bagian Pengontrol
Bagian pengontrol merupakan bagian control mesin Computer
Numerically Controlled (CNC) yang berisikan tombol-tombol dan saklar
yang dilengkapi dengan monitor. Bagian control merupakan unsur layanan
yang terhubung langsung dengan operator.
Saklar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan putar alat potong pada
sumbu utama. Saklar ini berfungsi pada layanan CNC atau manual.
Kecepatan putaran sumbu utama berkisar antara 50-3000 rpm, sesuai
tabel putaran pada mesin.
5) Penunjuk jumlah putaran sumbu utama
Untuk menunjukkan jumlah putaran yang digunakan.
6) Saklar pengatur asutan
Saklar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan gerakan asutan dari
eretan mesin. Saklar ini hanya dipergunakan pada pengoperasian mesin
secara manual. Kecepatan asutan untuk mesin CNC PU-2A berkisar
antara 5-400 mm/menit.
7) Lampu kontrol layanan manual
Sebagai indikator control untuk manual.
8) Tombol pelayanan manual
Untuk menggerakkan pahat searah sumbu x dan sumbu z
9) Tombol gerakan cepat
Tombol yang digunakan untuk menggerakkan pahat secara cepat pada
pelayanan manual.
10) Sajian menunjukkan jalannya
Layar yang menunjukkan nilai untuk pengkodean.
11) Tombol pelayanan CNC atau manual
Tombol yang digunakan untuk mengubah pelayanan yang digunakan
dari manual ke CNC atau sebaliknya.
12) Amperemeter
Digunakan sebagai penunjuk besarnya arus aktual yang dipakai dari
motor utama. Fungsi utamanya adalah mencegah beban berlebih pada
motor utama.
13) Tombol emergency
Tombol ini digunakan untuk memutus aliaran arus listrik yang masuk
ke control mesin. Hal ini dilakukan apabila terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan akibat kesalahan yang telah dibuat.
14) Tombol hapus
Tombol yang digunakan untuk menghapus masukan kode yang salah.
15) Tombol pemindah sajian
Tombol yang digunakan untuk memindahkan tempat sajian kode.
16) Tombol memori
Tombol yang digunakan untuk menyimpan masukan pada memori
mesin.
29
4. Spesifikasi Mesin
Spesifikasi mesin bubut Computer Numerically Controlled (CNC)
Zhenhuan CK6130 adalah sebagai berikut :
NO. PARAMETER KETERANGAN
1. Max . ayunan diam atas tempat 300 mm
tidur
2. Max . ayunan diam over-mobil 150 mm
riage
3. x - sumbu max kecepatan makan 6000 mm/min servo
4. z - sumbu max kecepatan makan 9000 mm/min servo
5. x - sumbu max stroke 250 mm
6. z - sumbu max stroke 400 mm
7. Spindle diam dari melalui lubang 39 mm / 48 mm ( opsi )
8. Menarik pipa diam dari melalui 32 mm / 40 mm ( opsi )
lubang
9. Kerucut spindle lubang batin 39 / 42 ( opsi )
10. Perjalanan spindle rentang 200 ~ 3000r / min
kecepatan
11. Cara menjepit 160 tiga rahang chuck / collet
(opsi )
12. Kerucut tailstock lengan MT3
13. Spindle daya motor 3kw
14. Keseluruhan dimensi ( l w h) 1540 x 1010 x 1570 mm
15. Berat ( sekitar ) 1200 kg
Tabel 3.1 Spesifikasi Mesin Bubut Zhenhuan CK6130
C. Pengertian Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan fungsi yang penting dalam suatu pabrik, sebagai
suatu usaha menggunakan fasilitas atau peralatan prosuksi agar kontinuitas
produksi dapat terjamin dan menciptakan suatu keadaan operasi produksi yang
memuaskan sesuai dengan rencana. Menurut Soemarno (2009) pemeliharaan
mesin merupakan hal yang sering dipermasalahkan antara bagian pemeliharaan
dan bagian produksi karena bagian pemeliharaan dianggap yang memboroskan
biaya, sedang bagian produksi merasa yang merusakkan tetapi juga yang membuat
30
uang. Pemeliharaan adalah suatu kobinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan
untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai, suatu kondisi
yang bisa diterima. Menurut Margono (2006) pemeliharaan merupakan suatu
penggabungan setiap tindakan atau kegiatan yang dilaksanakan untuk
mempertahankan, atau memulihkan suatu alat, mesin, bangunan pada kondisi
yang dapat diterima. Selain itu menurut Boy Isma Putra (2010) perawatan adalah
kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas, mesin dan peralatan pabrik,
mengadakan perbaikan, penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar
terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Menurut Sofyan Assauri (2004) pemeliharaan adalah kegiatan untuk
memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan
atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu
keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Sedangkan menurut Manahan P. Tampubolon (2004), pemeliharaan merupakan
semua aktivitas termasuk menjaga peralatan dan mesin selalu dapat melaksanakan
pesanan pekerjaan. Dari pengertian diatas, maka pemeliharaan adalah tindakan
merawat mesin atau peralatan pabrik dengan tujuan memperpanjang umur masa
pakai dan mengurangi kerusakan mesin.
D. Tujuan Pemeliharaan
Menurut Yatin Ngadiyono (2010), tujuan pemeliharaan dapat didefinisikan
dengan jelas sebagai berikut :
1. Memperpanjang usia kegunaan aset yaitu setiap bagian dari suatu tempat
kerja, bangunan, dan isinya.
2. Menjamin ketersediaan optimum perlatan yang dipasang atau produksi (atau
jasa) dan mendapatkan laba investasi (return of investment) maksimum yang
mungkin.
3. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam
kegiatan darurat setiap waktu, misalnya unit pemadam kebakaran dan
penyelamat, dan sebagainya.
Menurut Asyari Daryus (2008) dalam bukunya manajemen pemeliharaan
mesin tujuan pemeliharaan yang utama dapat didefenisikan sebagai berikut:
31
E. Jenis Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan dibagi ke dalam dua bentuk, yaitu pemeliharaan
terencana (planned maintenance) dan pemeliharaan tak terencana (unplanned
maintenance).
1. Pemeliharaan Terencana
a. Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance)
Apri Heri dalam karya tulisnya (2008) mengatakan bahwa preventive
maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan dilakukan untuk
mencegah timbulnya kerusakan kerusakan yang tidak terduga dan
menentukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas produksi
32
2) Inspection
Inspeksi dilakukan untuk megetahui apakah semua bagian pekerjaan
dapat diselesaikan sebagai mestinya. Tindakan itu dapat dilakukan
secara visual atau menggunakan alat ukur. Kegiatan inspeksi disusun
34
G. Prosedur Pemeliharaan
Sebelum melakukan pemeliharaan terhadap peralatan atau fasilitas yang
digunakan dalam proses produksi, sebaiknya disusun terlebih dahulu rencana
kegiatan apa saja yang akan dilakukan saat melakukan pemeliharaan. Prosedur
yang harus dilalui dalam melakukan kegiatan pemeliharaan, antara lain :
1. Menentukan apa yang akan dipelihara
Hal ini meliputi pembuatan daftar sarana, penyusunan bahan bahan yang
menyangkut pembiayaan, karena merupakan aset fisik yang memerlukan
pemeliharaan dan merupakan satu satunya alasan yang baik dipertanggung
jawabkan dalam meminta pengeluaran biaya.
baik maka mesin mesin yang digunakan akan mengalami kerusakan dan
berdampak negatif bagi perusahaan.
Menurut Sofyan Assauri (2004) agar proses produksi berjalan dengan
lancar, maka kegiatan pemeliharaan yang harus dijaga dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menambah jumlah peralatan dan perbaikan para pekerja bagian pemeliharaan,
dengan demikian akan di dapat waktu rata-rata kerusakan dari mesin yang
lebih kecil
2. Menggunakan pemeliharaan pencegahan, karena dengan cara ini dapat
mengganti parts yang sudah dalam keadaan kritis sebelum rusak
3. Diadakannya suatu cadangan di dalam suatu system produksi pada tingkat
kritis, sehingga mempunyai suatu tempat parallel apabila terjadi kerusakan
mendadak. Dengan adanya suku cadangan ini, tentu akan berarti adanya
kelebihan kapasitas terutama untuk tingkat kritis tersebut, sehingga jika ada
mesin yang mengalami kerusakan, perusahaan dapat berjalan terus tanpa
menimbulkan adanya kerugian karena mesin-mesin menganggur
4. Usaha-usaha untuk menjadikan para pekerja di bidang pemeliharaan ini
sebagai suatu komponen dari mesin-mesin yang ada, dan untuk menjadikan
mesin tersebut sebagai suatu komponen dari suatu sistem produksi secara
keseluruhan
5. Mengadakan percobaan untuk menghubungkan tingkat-tingkat sistem
produksi lebih cermat dengan cara mengadakan suatu persediaan cadangan
diantara berbagai tingkat produksi yang ada, sehingga terdapat keadaan
dimana masing-masing tingkat tersebut tidak akan sangat tergantung dari
tingkat sebelumnya.