Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. Pengertian
Hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu
negata unuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut
2. Tujuan
1. Memacu pertumbuhan eko-nomi setiap negara.
2. Menciptakan saling penger-tian antar bangsa dalam membina dan
menegakkan perdamaian dunia.
3. Menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya.
3. Prinsip
1) Asas Teritorial= Kewenangan suatu negara atas daerah atau wilayahnya.
Artinya negara berhak melakukan aturan atau hukum atas semua orang
ataupun barang yang ada di wilayahnya.
Dampak positif
Hubungan internasional membuka kesempatan bagi semua dunia untuk
membuka forum kerjasama dalam aspek ekonomi maupun stabilitas
keamanan.
Hubungan internasional memberikan motivasi pada negara-negara
berkembang untuk tetap maju dan bersaing dengan negara maju.
Hubungan internasional mengurangi tensi atau konflik intra negara
sehingga mencegah terjadinya perang.
Dampak negatif
Hubungan internasional menuntut setiap negara untuk memperbolehkan
intervensi negara lain dan mengurangi kedaulatannya demi kerjasama.
Hubungan internasional menuntut negara untuk memberikan sedikit dari
informasi rahasia.
PERJANJIAN INTERNASIONAL
1. Pengertian
Perjanjian Internasional adalah sebuah perjanjian yang dibuat di
bawah hukum internasional oleh beberapa pihak yang
berupa negara atau organisasi internasional. Disebut perjanjian internasional
jika perjanjian diadakan oleh subjek hukum internasional yang menjadi
anggota masyarakat internasional.
G. Schwarzenberger
Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antara subjek-subjek
hukum internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat
dalam hukum internasional
2. Manfaat
1. Bidang ideology
1. Dapat mengetahui dan belajar mengenai nilai-nilai kenegaraan yang
dianut oleh negara lain
2. Membentengi diri pada nilai negatif dari negara lain yang bisa merusak
ideology negara.
2. Bidang politik
1. Dapat mengetahui sistem politik dan perkembangan politik yang terjadi
pada negara lain sehingga Indonesia bisa mengambil kebijakan yang
menguntungkan dari negara lain.
2. Sebagai salah satu cara untuk mempererat hubungan diplomatic dengan
negara lain.
3. Bidang ekonomi
1. Sebagai salah satu cara yang bisa membuat para investor asing
menanamkan modalnya di Indonesia.
2. Dapat melakukan perdagangan internasional dimana Indonesia dapat
mengekspor barangnya dan Indonesia bisa menikmati barang yang
diproduksi oleh negara lain.
3. Istilah istilah
Trakat (Treaty),
Yakni perjanjian paling formal yang merupakan persetujuan dari dua Negara
atau lebih. Perjanjian ini khusus mencakup bidang politik dan bidang
ekonomi.
Konvensi (Convention)
Merupakan pesetujuan formal yang bersifat multilateral, dan tidak berurusan
dengan kebijaksanaan tingkat tinggi (high policy). Persetujuan ini harus
dilegalisasi oleh wakil-wakil yang berkuasa penuh (plaenipotentiones).
Persetujuan (Agreement),
Adalah perjanjian yang bersifat teknis atau administratif.
Perikatan (Arrangement)
Istilah yang digunakan untuk transaksi-transaksi yang bersifat sementara.
4. Klasifikasi
Berdasarkan Isinya
Politik : mengenai politik. Contoh: Pakta pertahanan dan
perdamaian seperti NATO, ANZUS, dan SEATO.
Ekonomi : mengenai ekonomi. Contoh: Bantuan perekonomian dan
perdagangan
Hukum : mengenai hukum. Contoh: Status kewarganegaraan
Kesehatan: mengenai kesehatan. Contoh: Karantina dan penanggulangan
pada wabah penyakit.
Berdasarkan Subjeknya
Perjanjian antar banyak Negara yang merupakan sumber subjek
hukum internasional.
5. Tahap pembuatan
Penting : Perundingan Penandatanganan Ratifikasi
Sederhana : Perundingan - Penandatanganan
6. Berakhirnya perjanjian
1. Punahnya salah satu pihak.
2. Habisnya masa perjanjian.
3. Salah satu pihak ingin mengakhiri dan disetujui oleh pihak kedua.
4. Adanya pihak yang dirugikan oleh pihak yang lain.
5. Telah tercapai tujuan dari perjanjian itu
6. Syarat tentang pengakhiran perjanjian sesuai dengan ketentuan perjanjian
itu sudah dipenuhi
A. Politik Luar Negeri Bebas Aktif pada Masa Orde Baru (1966-1998)
Sidang Umum MPR 1999 juga kembali mempertegas politik luar negeri
Indonesia. Dalam ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN, Bab IV
Arah Kebijakan, huruf C angka 2 tentang Hubungan Luar Negeri, dirumuskan
hal-hal sebagai berikut:
1) Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan
berorientasi pada kepentingan nasional, menitik beratkan pada solidaritas
antar negara berkembang, mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-
bangsa, menolak penjajahan dalam segala bentuk, serta meningkatkan
kemandirian bangsa dan kerjasama internasional bagi kesejahteraan rakyat.
Selain itu Republik Indonesia juga dipercaya dunia untuk duduk sebagai
anggota Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB yang bermarkas di Jenewa.
Jika tahun lalu untuk masa tugas. Partisipasi aktif Indonesia dalam upaya
mewujudkan perdamaian dunia telah ditunjukkan dengan keikutsertaan
dalam setiap Operasi Pemeliharaan Perdamaian (OPP) PBB melalui
pengiriman Konting kin meningkatnya jumlah OPP PBB, peran serta
Indonesia dalam OPP PBB selama beberapa tahun terakhir justru mengalami
penurunan. Dalam kaitan ini, dipandang perlu pembentukan suatu Pusat OPP
Nasional (National Peacekeeping Center) sebagai suatu mekanisme kerja
yang melakukan fungsi koordinatif inter-departemen secara teratur,
terencana, terpadu dan berkelanjutan dalam penyelenggaraan pelatihan
personel untuk mempersiapkan kontingen militer, polisi dan sipil dalam misi
perdamaian PBB. Dan pada November tahun 2006 Indonesia mengirim
Konga ke Lebanon. Sampai sekarang kita sudah mengirimkan pasukan Konga
XXIII B ke Lebanon
4. Pasal pasal
Sila kedua Pancasila, yakni kemanusiaan yang adil dan beradab juga
memiliki pandangan bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh
umat manusia.
Pembukaan UUD 1945 alinea pertama yang menyatakan Bahwa
sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai .
Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang menyatakan bahwa ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan .
Pasal-Pasal UUD 1945. Pasal 11 Ayat 1: Presiden dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian, dan
perjanjian dengan negara lain.
5. Tujuan
Menurut Drs. Moh. Hatta, tujuan politik luar negeri Indonesia, antara lain
sebagai berikut:
a. mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan
negara;
b. memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar negeri untuk
memperbesar kemakmuran rakyat;
c. meningkatkan perdamaian internasional;
d. meningkatkan persaudaraan dengan semua bangsa.
6. Wujud pelaksanaan
2. Kekebalan perwakilan
3. Tugas
Berdasarkan pada pasal 3 Konvensi Wina 1961, tugas seorang perwakilan
diplomatik meliputi :
1.Mewakili negara pengirim di negara penerima. (representasi)
2.Melindungi kepentingan negara pengirim dan kepentingan warga
negaranya di negara penerima dalam batas-batas yang diperkenankan oleh
hukum internasional. (proteksi) 3.Melakukan perundingan dengan
pemerintah negara penerima. (Negosiasi) 4.Memperoleh kepastian dengan
semua cara yang sah tentang keadaan dan perkembangan negara penerima
dan melaporkannya kepada negara pengirim. 5.Meningkatkan hubungan
persahabatan antara dua negara serta mengembangkan hubungan ekonomi,
kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
4. Tingkatan perwakilan diplomatic dan konsuler
tingkatan konsuler
a. Konsul Jenderal, membawahi beberapa konsul yang ditempatkan di ibu kota
negara.
b. Konsul dan Wakil Konsul, konsul yaitu mengepalai suatu kekonsulan yang
kadang-kadang diperbantukan kepada konsul jenderal. Kantornya bernama
Konsulat. Wakil konsul diperbantukan kepada konsul atau konsul jenderal
yang kadang diserahi pimpinan kantor konsuler. Kantornya bernama Vice
Konsulat.
c. Agen Konsul, dengan tugas untuk mengurus hal-hal yang bersifat terbatas
dan berhubungan dengan kekonsulan.
5. Perwakilan konsuler
ORGANISASI INTERNASIONAL
1. ASEAN
2. PBB
3. OPEC