Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
b. Jangka pendek pada pembahasan mengenai dampak kebijakan moneter dalam jangka
pendek muncul adanya kekompleksitasan. Secara umum, jika harga dan upah sangat
fleksibel, maka pasar barang dan pasar tenaga kerja akan sempurna, setiap agen ekonomi
akan memiliki informasi penuh tentang kondisi perekonomian dan kebijakan yang akan
diterapkan oleh otoritas moneter. Pada kondisi ini, baik dalam jangka panjang maupun
dalam jangka pendek kebijakan moneter hanya akan mempengaruhi harga tapi
perekonomian riil tidak terimbas (money just a veil) (vinals dan valles, 1999:14) aliran
pemikiran ekonomi yang mempercayai bahwa harga dan upah sangat fleksibel pada
jangka pendek adalah berdasarkan adanya missperception dari masyarakat. Pada saat
masyarakat membuat ekspektasi berdasarkan seluruh informasi yang tersedia, maka
kebijakan moneter akan mempunyai efek riil hanya jika kebijakan moneter tidak
diantisipasi. Kebijakan moneter yang tidak diantisipasi akan
menimbulkan missperception tentang perubahan harga sebagai perubahan pada harga
relatif. Pada jangka pendek tidaklah mencukupi untuk melakukan penyesuaian, namun
ketika masyarakat mulai belajar dan memperbaiki ekspektasinya sepanjang waktu, maka
harga akan menyesuaikan secara sempurna dan output akan berada pada keseimbangan
ketika jangka menengah. Pada sisi lain, jika kebijakan moneter diantisipasi secara
sempurna oleh masyarakat, maka agen akan menggunakan informasi yang dimiliki dalam
perhitungan dan dalam membuat keputusan ekonomi. Sehingga kebijakan moneter akan
secara penuh dan cepat menggerakkan harga tanpa memiliki dampak jangka pendek
terhadap output. Implikasi kebijakan dari kondisi di atas adalah: (1) hanya kebijakan
moneter yang tidak sistematik yang mempunyai efek jangka pendek terhadap output, (2)
kebijakan yang sistematik atau diantisipasi oleh masyarakat hanya akan mempengaruhi
harga dan tidak mempengaruhi output. Sehingga kebijakan moneter yang bersifat
rules tidak akan mempunyai efek jangka pendek terhadap perkembangan output (vinals
dan valles, 1999:14-15).
Realitas yang ada di dunia nyata adalah seringkali terjadi imperfect information sehingga
harga dan upah tidak fleksibel penuh nominal rigidities). Pada kondisi terjadi kekakuan harga
dan upah dan diikuti kebijakan moneter yang sistematik maupun tidak sistematik, maka
kebijakan moneter memiliki efek temporer terhadap output. Sehingga, pilihan kebijakan dari
otoritas moneter untuk jangka pendek dapat berupa target harga (inflasi) maupun output (vinals
dan valles, 1999:16)