Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menggunakan pestisida.
1991 :18).
lingkungan hidup.
dari petani sayur, buah, padi, jagung dan lain sebagainya. Salah
dengan sabun.
Tabel 1.1
Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Petani Saat Melakukan
Penyemprotan
mereka.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan petani pada
penggunaan pestisida.
3. Sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak terkait untuk
Metro Kibang.
BAB II
TINAJUAN PUSTAKA
A. Definisi Pestisida
kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang
dipergunakan untuk:
hasil pertanian;
2. Mengendalikan rerumputan;
3. Mengatur atau merangsang pertumbuhan yang
tidak diinginkan
4. Mengendalikan atau mencegah hama-hama luar
Control Act, dalam buku Sudarmo, 1992, pestisida adalah semua zat atau
renik, yang dianggap hama, kecuali virus, bacteria atau jasad renik yang
terdapat pada manusia dan binatang lainnya. Atau semua zat atau campuran zat
pengering tanaman.
tanaman.
B. Jenis Pestisida
thuringiensis,
diafentiuron,karbofu
ran, metidation,
profenofos,
sipermetrin,
siromazin, dsb
Akarisida Hama: Tungau Akrinitrin,dikofol,
deksatiazok, dsb
Molluskisida Hama : Siput Metaldehida
Rodentisida Hama : Tikus Brodifakum,
kumaklor,
klorofasinon,
kumatetralil dsb
Fungisida Penyakit : Jamur Difenokonazol,
maneb, mankozeb,
metalaksil,thiram,
ziram dsb
Bakterisida Penyakit : bakteri Oksitetrasiklin,
streptomisin,
tetrasiklin dsb
Nematisida Penyakit : nematoda Etrofos, natrium
metham, oksamil
Herbisida Gulma (tumbuhan 2, 4-D, atrazin,
butaklor, diuron,
glifosat, piperofos,
sianazin,
sinosulfuron, dsb.
Kimianya
struktur kimianya :
Tabel 2.2
Kelompok Contoh
A. Nonsistemik :
1. Senyawa organik
Senyawa belerang, senyawa
tembaga
2. Senyawa
organometalik
3. Ditiokarbamat Fentin hidroksida
polioksin B,validamisin
3. Karboksanilid
4. Fenilamida
Edinfenfos,kitazimin, pirazafos
Karbiksin, pirakarbolid
Bitertanol, difenokonazol,
dinikonazol, heksakonazol
Imazilil, prokloraaz
Pirefenoks
Fenarimol, piperazin
Fenpropimorf, tridemorf.
Bupirimat, dimetemorf
Tabel 2.3
Nikotin, piretrum,
3. Insektisida botanis
retenon, ryania, sabadilla
4. Hidrokarbom berklor
a. DDT dan analog BHC, DDT,dikofol,
klorobenzilat, metoksiklor
endosulfan
Asefat, forat,dimetoat,
b. Heterosiklik dikrotovas
Asinfosmetil,fention,
c. Derivat fenil
klorpirifos, metidatin
Aldikarb, metomil
8. Mikroorganisme
Alletrin, tetrametrindan
resmetrin,
Sipermetrin, deltamterin,
(bakteria), beauveria
bassania (jamur),
steinerma sp.
(nematoda)
Diafentiuron, ieufenorun
Imidakloprit, siromazin,
pimetrozin
Tabel 2.4
diklorprop
klorbromuron, kloroksuron,
linuron
Kelompok sulfanilurea
Klorosulfuron, metsulfuron,
azinprotrin, desmetrin,
molinat
Kelompok dinitroanilin
Kelompok organofosfat
Orizalin, trifluralin
paraquat
Imazapyr, imazaquin
Glifosat, glufosinat
yaitu :
a. Racun Lambung (Racun Perut, Stomach Poison)
b. Racun Kontak
diafentiuron.
maksimum).
6. Harus tersedia antinode untuk pestisida teraebut.
7. Sejauh mungkin harus aman bagi lingkungan fisik dan biota.
8. Relatif aman bagi pemakai (LD50 dermal dan LD50 oral relatif
tinggi).
9. Harga terjangkau bagi petani.
(Djojosumarto,2000):
Indonesia
1) Tepat Sasaran
unsur-unsur abiotisnya.
2) Tepat Jenis
rodentisida.
3) Tepat Waktu
ditentukan berdasrkan :
terik.
d) Lakukan pengulangan sesuai dengan
negatif.
5) Tepat Cara
E. Penggunaan Pestisida
1. Memilih Pestisida
dengan formulasi cair. Bila tidak ada alat sama sekali, maka pilih
dalam kemasan kecil agar habis sekali pakai. Hal ini dimaksudkan
Keempat, memilih pestisida yang terdaftar dan telah mendapat izin dari
dan label resmi. Hal ini dilakukan karena pestisida yang tidak berlabel
2. Menyimpan Pestisida
Sertakan pula label asli beserta keterangan yang jelas dan lengkap.
terkena sinar matahari langsung, dan tidak terkena hujan. Hal tersebut
detergen, serta pasir, serbuk gergaji, kapur, atau tanah untuk menyerap
3. Mencampur Pestisida
(Wudianto,2001)
tanaman.
c. Pencampuran dilakukan untuk menimbulkan sinergisme
herbisida.
berikut:
1) Sasarannya sama
4. Menyemprot Pestisida
alat pengukur lain dalam drum atau ember khusus. Tambahkan air
penyemprotan adalah:
penyemprotan.
11.00 WIB dan sore hari pada pukul 15.00 1800 WIB.
lapar.
pencemaran lingkungan.
jangkauan anak-anak.
risiko (bahay) dalam penggunaannya, baik risiko bagi manusia maupun bagi
yang terdapat dalam produk pertanian. Risiko bagi konsumen dapat berupa
umumnya dalam bentuk keracunan kronis, tidak segera terasa, dan dalam
(resistensi).
2) Resurjensi hama yakni fenomena meningkatnya serangan hama
G. Perilaku
kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati secara langsung
1. Respon
Meskipun stimulusnya sama tapi respon yang diberi satu orang bisa
perilaku, yaitu:
1. Pengetahuan (knowladge)
terlebih dahulu.
yang baru.
pengetahuan adalah :
1) Pendidikan
2) Informasi/Media Massa
4) Lingkungan
5) Pengalaman
6) Usia
2. Sikap (Attitude)
sikap tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih
a. Komponen sikap
pokok, yaitu:
suatu objek.
2) Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap objek.
3) Kecenderungan untuk bertindak.
yang telah dilakukan beberapa jam, hari, atau bulan yang lalu
responden (Notoatmodjo,2007).
I. Kerangka Teori
Faktor Predisposisi
Pengetahuan, Sikap,
Kepercayaan,
Keyakinan dan
Sebagainya
Faktor Pendukung
Perilaku
Ketersediaan fasilitas
atau sarana-sarana
kesehatan seperti
pukesmas, obat-obatan
Faktor Pendorong
J. Kerangka Konsep
Pemilihan Pestisida
Penyimpanan pestisida
Sikap Pencampuran Pestisida
Penyemprotan Pestisida
Pembuangan sisa Pestisida
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
2017.
B. Lokasi Penelitian
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
penelitian.
berikut :
d
n= 1+ N
N
0,1
= 1+1998
1998
1998
= 20,98
= 95,2
Keterangan
n : sampel
N : jumlah populasi
(0,1)
3.Responden
2. Data Sekunder
1. Pengolahan Data
a. Editing yaitu mengoreksi kembali data-data sehingga
pengolahannya.
c. Entry yaitu memasukkan data dalam program
di tentukan.
d. Tabulating yaitu data yang diperoleh dari
tabel.
2. Analisi Data
penggunaan pestisida.