Вы находитесь на странице: 1из 2

MOBILISASI & IMMOBILISASI.

Mobilisasi
Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu untuk bergerak secara bebas,
mudah dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna
mempertahankan kesehatannya (Aziz AA, 2006)
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat. Mobilisasi diperlukan untuk
meninngkatkan kesehatan, memperlambat proses penyakit khususnya penyakit
degeneratif dan untuk aktualisasi. Mobilisasi menyebabkan perbaikan sirkulasi, membuat
napas dalam dan menstimulasi kembali fungsi gastrointestinal normal, dorong untuk
menggerakkan kaki dan tungkai bawah sesegera mungkin, biasanya dalam waktu 12
jam (Mubarak, 2008).
Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan keegiatan dengan bebas
(Ida, 2009)
Mobilitas adalah pergerakan yang memberikan kebebasan dan kemandirian bagi
seseorang (Ansari, 2011).
Mobilitas atau Mobilisasi adalah kemampuan individu untuk bergerak secara bebas,
mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna
mempertahankan kesehatannya.

Imobilisasi
Imobilisasi adalah suatu kondisi yang relatif, dimana individu tidak saja kehilangan
kemampuan geraknya secara total, tetapi juga mengalami penurunan aktifitas dari
kebiasaan normalnya (Mubarak, 2008).
Imobilisasi adalah suatu keadaan dimana penderita harus istirahat di tempat tidur,tidak
bergerak secara aktif akibat berbagai penyakit atau gangguan pada alat/organ tubuh yang
bersifat fisik atau mental. Dapat juga diartikan sebagai suatu keadaan tidak bergerak /
tirah baring yang terus menerus selama 5 hari atau lebih akibat perubahan fungsi
fisiologis (Bimoariotejo, 2009).
Imobilitas didefinisikan secara luas sebagai tingkat aktivitas yang kurang darimobilitas
optimal (Ansari, 2011).

Jenis Mobilitas :
1) Mobilitas penuh, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan
bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran sehari-hari.
Mobilitas penuh ini merupakan fungsi saraf motorik volunteer dan sensorik untuk dapat
mengontrol seluruh area tubuh seseorang.
2) Mobilitas sebagian, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan batasan
jelas dan tidak mam.pu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf
motorik dan sesnsorik pada area tubuhnya. Hal ini dapat dijumpai pada kasus cedera atau
patah tulang dengan pemasangan traksi. Pada pasien paraplegi dapat mengalami
mobilitas sebagian pada ekstremitas bawah karena kehilangan kontrol motorik dan
sensorik. Mobilitas sebagian ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a) Mobilitas sebagian temporer, merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan
batasan yang sifatnya sementara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh trauma
reversibel pada system musculoskeletal, contohnya adalah adanya dislokasi sendi dan
tulang.
b) Mobilitas permanen, merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan
yang sifatnya menetap. Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya system saraf yang
reversibel, contohnya terjadinya hemiplegia karena stroke, paraplegi karena cedera
tulang belakang, poliomilitis karena terganggunya system saraf motorik dan sensorik.

Rentang Gerak Dalam Mobilisasi


Dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak yaitu :
a) Rentang gerak pasif
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian
dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan
menggerakkan kaki pasien.
b) Rentang gerak aktif
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan
otot-ototnya secara aktif misalnya berbaring pasien menggerakkan kakinya.
c) Rentang gerak fungsional
Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan aktifitas yang
diperlukan

Jenis Imobilitas
a) Imobilisasi fisik,
merupakan pembatasan untuk bergerak secara fisik dengan tujuan mencegah terjadinya
gangguan komplikasi pergerakan.
b) Imobilisasi intelektual,
merupakan keadaan ketika seseorang mengalami keterbatasan daya pikir.
c) Imobilitas emosional,
merupakan keadaan ketika seseorang mengalami pembatasan secara emosional karena
adanya perubahan secara tiba-tiba dalam menyesuaikan diri.
d) Imobilitas sosial,
merupakan keadaan individu yang mengalami hambatan dalam melakukan interaksi
sosial karena keadaan penyakitnya, sehingga dapat mempengaruhi perannya dalam
kehidupan sosial.

Вам также может понравиться