Вы находитесь на странице: 1из 15

Etika Penggunaan Komputer

Undang-undang
Ada banyak bentuk sistem hukum yang berlaku di dunia dan memiliki bentuk
yang berbeda dalam menghadirkan fakta, aturan dan hak tertuduh. Undang-
undang yang berhubungan dengan penggunaan komputer secara etis adalah hak
milik intelektual serta perilaku kriminal.
Konsep hukum properti intelektual telah didasarkan pada pengenalan hak-hak
dasar properti intelektual dan kebijakan yang mendorong penciptaan karya
dengan mengakui hak tertentu pembuatnya. Dalam wilayah teknologi informasi,
konsep ini penting sekali terutama bagi perlindungan program komputer dan
topografi semi konduktor.
Intelektual properti meliputi:

1. Hak Paten

Memberikan pemilik paten hak hukum yang dilaksanakan untuk mengeluarkan


orang lain dari praktek penemuan yang memiliki paten untuk periode waktu
tertentu. Hukum paten melindungi penemuan dan proses (kegunaan paten). Hak
paten diberikan untuk melindungi hak penemu suatu alat fisik.
Paten merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang
paling sulit didapatkan karena hanya akan diberikan pada penemuan-penemuan
inovatif dan sangat berguna. Hukum paten memberikan perlindungan selama 20
tahun.

2. Copyright

Melindungi pekerjaan orisinil kepengarangan, melindungi hak penulis untuk


mengontrol reproduksi, adaptasi, distribusi publik, kinerja karya orisinil ini dapat
diaplikasikan ke software dan database. Hal yang harus dipertimbangkan dari
sudut hukum ketika menentukan apakah perkecualian pada perlindungan hak
cipta diizinkan :
- Tujuan dan sifat penggunaan, mencakup apakah penggunaan itu untuk
komersial atau untuk tujuan pendidikan nonprofit
Sifat karya berhak-cipta
Jumlah dan substansi bagian yang digunakan dalam hubungannya dengan karya
berhak-cipta sebagai suatu keseluruhan
Efek penggunaan terhadap pasar potensial atau nilai dari karya berhak-cipta.

Jika pengarang karya cetak ingin membuat penjelasan bahwa mereka


mempunyai hak cipta, maka mereka harus mencantumkan peringatan.
Peringatan hak cipta memasukkan lambing atau kata Hak Cipta, tahun, dan
nama pemilik hak cipta. Hak cipta dimaksudkan untuk melindungi karya cipta
selama umur hidup seniman atau pengarang.
Karya cipta yang berada dalam domain publik tidak berhak-cipta dan dapat
disalin dan disebarkan dengan bebas. Semua karya cipta yang dibuat oleh
pemerintah pusat berada dalam domain publik. Karya cipta dapat berada dalam
domain publik jika hak ciptanya telah berakhir/kadaluarsa. Hak cipta berakhir
setelah 95 tahun.
Sedangkan freeware adalah jenis perangkat lunak yang dimiliki oleh seorang
pemilik perangkat lunak berhak-cipta tidak menarik biaya penggunaan.
Maksudnya freeware dapat dicopy dan dibagi-bagikan, tetapi tidak boleh direvisi
atau dijual ke pihak ketiga.
3. Trade Secret (Rahasia Perdagangan)
Mengamankan dan memelihara kerahasiaan teknis pemilik atau informasi yang
berkaitan dengan bisnis yang cukup terlindungi dari penyingkapan oleh pemilik.
Akibat wajar terhadap definisi ini adalah bahwa pemiliknya telah
menginvestasikan sumber daya untuk mengembangkan informasi ini, hal ini
berharga bagi bisnis pemiliknya, yang berharga bagi pesaing, dan tidak nyata.
4. Trademark
Menyusun kata, nama, simbol, warna, suara, produk, bentuk, device, atau
kombinasi ini yang akan digunakan untuk mengidentifikasi produk dan untuk
membedakannya dari yang dibuat atau dijual yang lain. Jika
seseorangmengklaim bahwa nama atau symbol adalah sebuah merek dagang,
mereka mencantumkan singkatan TM. Jika merek dagang secara resmi dikenali
dan diregistrasi oleh U.S. Patent and Trademark Office maka nama atau symbol
tersebut mempunyai symbol . Mencoba menarik keuntungan dari merek
dagang orang lain disebut cybersquatting praktik ini dinyatakan tidak sah oleh
Anticybersquatting Consumer pada tahun 1999.
Komputer dapat dilibatkan dalam berbagai jenis perilaku tidak sah, seperti
penipuan dan pencurian yang telah ada selama beberapa waktu, tetapi kekuatan
komputer, koneksi internetnya, dan anonimitas pengguna telah memberikan
piranti baru bagi para penjahat. Kemampuan kompter dan anonimitas pengguna
dapat mendorong orang-orang untuk melanggar hukum demi melakukan
tindakan illegal. Komunikasi pada internet dapat muncul anonim. Dimana para
pengguna dapat memilih untuk menggunakan nama palsu ketika mereka
berinteraksi di internet. Anonimitas seperti ini dapat mendorong kepada perilaku
kriminal seperti cyberstalking atau cybersmearing. Cyberstalking meliputi
penggunaan internet, e-mail, dan chat rooms untuk menggangu seseorang.
Cybersmearing adalah penyebaran informasi yang salah yang digunakan untuk
merusak reputasi seseorang atau perusahaan.
Komputer juga sangat baik untuk membuat salinan digital berkualitas tinggi dan
berbagi salinan tersebut secara elektronis. Praktik seperti ini mempermudah
pelanggaran terhadap undang-undang hak cipta dan perjanjian lisensi. Prospek
mendapatkan music gratis, video, dan perangkat lunak tanpa membayar loyalty
kepada pengarang dan artis merupakan hal menarik bagi banyak orang. Perilaku
seperti ini disebut pembajakan perangkat lunak. Perilaku kriminal yang
melibatkan penggunaan komputer dapat mudah dilakukan dan sulit untuk
penegak hukum untuk mendeteksi hal tersebut. Perilaku tersebut tetap illegal
dan tidak etis.
Undang-undang pertama mengenai kejahatan komputer yang komprehensif
adalah penggelapan komputer dan tindakan penyalahgunaan tahun1986.
Undang-undang tersebut merepresentasikan penulisan undang-undang tahun
1984 yang lengkap yang memecahkan permasalahan kejahatan komputer.
Undang-undang kejahatan pidana untuk enam tipe aktivitas komputer :
Akses yang tidak terotorisasi terhadap sebuah komputer untuk memperoleh
informasi nasional yang rahasia dengan maksud untuk merugikan US atau
menguntungkan bangsa asing
Akses yang tidak terotorisasi dari sebuah komputer untuk memperoleh informasi
keuangan atau kredit yang dilindungi
Akses tidak terotorisasi terhadap komputer yang digunakan pemerintah federal
Akses tidak terotorisasi antar negara bagian atau asing dari sebuah sistem
komputer dengan maksud menipu
Akses sistem komputer yang tidak terotorisasi antara negara bagian atau asing
yang menciptakan kerusakan hingga $1000
Jual-beli dengan curang menggunakan password komputer yang mempengaruhi
perdagangan antara negara bagian.
Sejalan dengan perkembangan teknologi, kejahatan dalam dunia teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) juga berkembang sangat cepat. Kita tidak akan
mungkin dapat menuntaskan semua potensi kejahatan TIK tersebut sekaligus.
Namun ada langkah-langkah reaktif maupun preventif yang dapat dilaksanakan
guna mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya melalui penegakan
hukum dunia maya (cyberlaw). Oleh karena itu pemerintah memberikan
perhatian serius terhadap masalah keamanan informasi. Department Kominfo
telah membentuk ID SIRTI (Indonesian Security Incident Response Team on
Information Infrastructure), POLRI juga membentuk Cyber Task Force Center.
RUU ITE yang telah lama ditunggu-tunggu kehadirannya, disetujui pemerintah
dan DPR dalam rapat paripurna di gedung DPR/MPR, Selasa (25/3). Dari
pemerintah, rapat dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika, Moh Nuh, dan
Menteri Hukum dan HAM, Andi Matalatta.
Pasal 27
Denda Rp 1 miliar dan enam tahun penjara bagi orang yang membuat,
mendistribusikan, mentransmisikan, materi yang melanggar kesusilaan, judi,
menghina dan mencemari nama baik, memeras dan mengancam.
Pasal 28
Denda Rp 1 miliar dan enam tahun penjara bagi orang yang menyebarkan berita
bohong dan menyesatkan, sehingga merugikan konsumen transaksi elektronik
dan menimbulkan kebencian dan permusuhan antarkelompok.
Pasal 30
Denda Rp 800 juta dan penjara 10 tahun bagi orang yang menyadap informasi
elektronik atau dokumen elektronik di komputer atau sistem elektronik
mengubah maupun tidak dokumen itu.
Pasal 32
Denda Rp 2-5 miliar dan penjara 8-10 tahun bagi orang yang mengubah,
merusak, memindahkan, dan menyembunyikan informasi atau dokumen
elektronik.
Pasal 34
Denda Rp 10 miliar dan penjara 10 tahun bagi orang yang memproduksi,
menjual, mengimpor, mendistribusikan, atau memiliki perangkat keras dan lunak
sebagaimana di Pasal 27-34
Kode Etik
Kode etik merupakan salah satu kontrol bagi penyalahgunaan komputer, tetapi
bergantung sepenuhnya hanya dari kode etik bukan merupakan tindakan yang
bijaksana, karena kode etik ternyata hanya berpengaruh bagi mereka dengan
rasa tanggung-jawab yang tinggi. Agar dapat menerapkan dengan efektif,
dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan karena sanksi informal lebih
kuat dari sanksi legal.
Secara tidak langsung, kode etik dapat berfungsi sebagaimana layaknya hukum,
karena mendefinisikan tindakan-tindakan yang terlarang sehingga
membangkitkan kesadaran kepada lingkungannya akan hal tersebut, serta
sanksi yang menyertainya.
Keberadaan kode etik khusus IT tidak berpengaruh terhadap penilaian seorang
personil IT akan penyalahgunaan komputer. Personil IT dengan denial of
responsibility (RD) rendah cenderung memandang kejahatan komputer sebagai
sesuatu yang salah daripada mereka dengan RD tinggi. Personil IT dengan RD
tinggi akan cenderung setuju untuk melakukan kejahatan komputer. Kode etik
akan meningkatkan ethicality penilaian penyalahgunaan komputer lebih baik
pada orang dengan RD tinggi dibandingkan mereka dengan RD rendah. Kode etik
akan meningkatkan ethicality niatan penyalahgunaan komputer lebih baik pada
orang dengan RD tinggi dibandingkan mereka dengan RD rendah.
Etika Pribadi
Adalah penting untuk mengetahui hukum dan kode etik yang berlaku pada
sebuah kelompok khusus, seperti perusahaan, sekolah atau hukum negara.
Bagaimanapun, kelompok eksternal tidak selalu menentukan standar perilaku.
Saat anda menghadapi berbagai keputusan, anda akan menemukan bahwa
beberapa pilihan mudah untuk dibuat, sedangkan yang lain suli, misalnya
dilemma moral atas apa yang dilakukan jika anda menemukan seorang teman
melakukan sesuatu yang tidak sah. Untuk menghadapi dilema moral. Anda harus
mengembangkan etika pribadi. Adalah lebih mudah jika anda memilih prinsip
etika, yang merupakan ketentuan dasar yang dapat diterapkan untuk situasi-
situasi khusus.
Berikut ini prinsip yang membantu anda menentukan apakah suatu tindakan etis
atau tidak etis :
Jika semua orang bertindak dengan cara yang sama, masyarakat secara
keseluruhan akan diuntungkan. Prinsip ini bermanfaat ketika memutuskan hal-
hal yang berhubungkan dengan pembajakan perangkat lunak. Jika semua orang
menggunakan musik, video, atau perangkat lunak tanpa membayar royalti,
karya kreatif yang baru akan jauh sedikit.
Jangan memperlakukan orang sebagai alat untuk mencapai tujuan. Prinsip ini
bermanfaat untuk memilih perilaku anda di ruang chatting atau jenis interaksi
lainnya. Tindakan kejam atau menganiaya orang lain untuk membuat diri anda
merasa lebih penting merupakan tindakan yang tidak etis menurut prinsip ini.
Pengamat yang tidak berat sebelah. Akan menilai bahwa anda telah bersikap adil
kepada semua pihak yang terkait. Penerapan prinsip ini akan membantu anda
mempertimbangkan sebuah keputusan dari beberapa sudut pandang dan
mempertimbangkan efeknya pada semua pihak.
Jika anda profesional komputer, anda dapat bertanya kepada diri sendiri untuk
pertanyaan-pertanyaan ini:
Apakah anda menyediakan tingkatan keterampilan dan pengetahuan tinggi yang
diharapkan dari seseorang di dalam profesi anda?
Apakah anda menghormati privasi pelanggan? Apakah pelanggan akan marah
jika mengetahui anda mengatakan sesuatu tentang mereka atau perusahaan
mereka?
Apakah anda mengambil langkah-langkah yang msuk akal untuk melindungi
rahasia pelanggan dan integrasi dari sistem komputer pelanggan?
Etika Menggunakan Komputer
Etika komputer adalah sebuah frase yang sering digunakan namun sulit untuk
didefinisikan. Untuk menanamkan kebiasaan komputer yang sesuai, etika harus
dijadikan kebijakan organisasi etis. Sejumlah organisasi mengalamatkan isu
mengenai etika komputer dan telah menghasilkan guideline etika komputer,
kode etik. Berbeda dengan ilmu komputer,yang hanya eksis pada abad ini, ilmu
dan disiplin lainnya telah memiliki waktu yang lebih panjang untuk
mengembangkan standard dan prinsip etis yang menginformasikan
perkembangan baru.
Persoalan etis khusus komputer muncul dari karakteristik unik komputer dan
peran yang mereka mainkan. Komputer sekarang adalah media penyimpanan
modern, aset yang dapat dinegoisasikan ,sebagai tambahan bentuk baru aset
dalam diri mereka sendiri. Komputer juga melayani sebagai instrument
kegiatan ,sehingga tingkatan dimana provider layanan komputer dan user harus
bertanggung jawab bagi integritas output komputer menjadi sebuah persoalan.
Lebih jauh lagi kemajuan teknologi seperti Artificial intelligence, mengancam
untuk menggantikan manusia dalam kinerja beberapa tugas, mengambil
proporsi menakut-nakuti. Kebutuhan terhadap profesionalisme dalam wilayah
penyedia layanan (service provider) dalam industri komputer ,sebagaimana
bagian sistem personal yang mendukung dan memelihara komputer teknologi,
benar-benar diakui.
Kode etik adalah konsekuensi alamiah realisasi komitmen Mewarisi keamanan
penggunaan teknologi komputer baik sektor publik dan swasta. Ada kebutuhan
paralel bagi profesionalisme pada bagian pengguna sistem komputer, dalam
terminologi tanggung jawab mereka untuk beroperasi secara legal dengan
respek penuh dalam urutan yang benar. User harus dibuat sadar terhadap resiko
operasi ketika sistem sedang digunakan atau diinstal ;mereka memiliki tanggung
jawab untuk mengidentifikasi dan mengejar penyelewengan dalam hal
keamanan. Ini akan memberikan sikap etis dalam komunitas pengguna.
Pendidikan dapat memainkan peran yang sangat penting dalam pengembangan
standar etika dalam hal layanan komputer dan komunitas user. Pembukaan
komputer terjadi pada masa awal dibanyak negara paling sering di level sekolah
dasar. Ini menghadirkan kesempatan yang bernilai untuk mengenalkan standar
etika yang dapat. Silahkan menggandakan bahan ajar ini, selama tetap
mencantumkan nota hak cipta ini. Diperluas sebagai mana anak-anak maju
melalui sekolah dan memasuki tekanan kerja. Universitas dan lembaga belajar
yang lebih tinggi harus memasukkan etika komputer ke dalam kurikulum sejak
persoalan etika muncul dan memiliki konsekuensi diseluruh area lingkungan
komputer. Pada tahun 1992, pengakuan bahwa dengan peningkatan masyarakat
kebergantungan terhadap standar teknologi komputer menjamin ketersediaan
dan Operasi yang dimaksudkan sistem yang dibutuhkan, OECD menggunakan
garis pedoman bagi keamanan sistem informasi. Seiring peningkatan
ketergantungan hasil terhadap peningkatan sifat mudah kena serang, standar
untuk melindungi keamanan sistem informasi sama pentingnya. Prinsip-prinsip
yang OECD promosikan memiliki aplikasi yang lebih luas bahwa keamanan
sistem informasi; benar-benar relevan terhadap teknologi komputer secara
umum. Yang paling penting diantara prinsip-prinsip ini adalah penyataan bahwa
etika yang mengakui kebenaran dan legitimasi kepentingan yang lain dalam
menggunakan dan pengembangan teknologi baru promosi etika komputer positif
membutuhkan inisiatif dari semua sektor sosial pada level lokal, nasional dan
internasional. Keuntungan pokok, bagaimanapun, akan dirasakan komunitas
global.

Sepuluh Perintah Etika Komputer


Pada tahun 1992, koalisi etika komputer yang tergabung dalam lembaga etika
komputer (CEI) memfokuskan pada kemajuan teknologi informasi, etik dan
perusahaan serta kebijakan publik. CEI mengalamatkannya pada kebijakan
organisasi, publik, indutrial, dan akademis. Lembaga ini memperhatikan perlunya
isu mengenai etika berkaitan degan kemajuan teknologi informasi dalam
masyarakat dan telah menciptakan sepuluh perintah etika komputer:
1. Tidak menggunakan komputer untuk merugikan orang lain
2. Tidak mengganggu pekerjaan komputer orang lain
3. Tidak memata-matai file komputer orang lain
4. Tidak menggunakan komputer untuk mencuri
5. Tidak menggunakan komputer untuk bersaksi palsu
6.Tidak menyalin atau menggunakan kepemilikian perangkat lunak dimana anda
belum
membayarnya
7. Tidak menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa otorisasi atau
kompensasi yang sesuai
8. Tidak mengambil untuk diri sendiri karya intelektual orang lain
9. Harus memikirkan tentang konsekuensi sosial program yang anda tulis bagi
sistem yang anda desain
10.Harus menggunakan komputer yang menjamin pertimbangan dan bagi
sesama
manusia.

A. Pengertian Etika Dan Moral Dalam TIK


Etika(ethic) bermakna sekumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak, tata cara(adat, sopan santun) nilai mengenai benar dan salah tentang
hak dan kewajiban yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.
Sedangkan TIK dalam konteks yang lebih luas, merangkumi semua aspek yang
berhubungan dengan mesin(komputer dan telekomunikasi) dan teknik yang
digunakan untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi, menghantar dan
menampilkan suatu bentuk informasi. Komputer yang mengendalikan semua
bentuk ide dan informasi, memainkan peranan yang penting dalam
pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan dan penyebaran informasi yang
berasaskan mikroelektronik. Teknologi informasi bermakna menggabungkan
bidang teknologi seperti pengkomputeran, telekomunikasi dan elektronik dan
bidang informasi seperti data, fakta, dan proses. Sedangkan moral memiliki
pengertian aspek kejiwaan yang sangat erat berhubungan dengan sikap dan
perilaku seseorang.
Etika menuntun seseorang untuk memahami dasar-dasar ajaran moral.
Sedangkan, moral lebih mengacu pada baik buruknya tingkah laku manusia yang
dapat menuntunnya pada cara ia hidup mengenai apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan. Fungsi etika dan moral tersebut perlu diterapkan, terutama
terhadap perangkat lunak atau software komputer.
B. Etika Dalam Pemanfaatan Perangkat Komputer
Bagi seorang pengguna (user) komputer tidak lebih daripada sebuah blackbox
(kotak hitam) yang menjalankan fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan
kebutuhan. Seperti halnya manusia yang terdiri dari jiwa dan raga, komputer
dapat bekerja karena adanya perpaduan antara perangkat keras dan perangkat
lunak (hardware dan software) yang terintegrasi. Sesuai dengan karakteristiknya,
perangkat keras diproduksi oleh pabrik-pabrik manufaktur yang besar, dimana
memiliki mekanisme pengecekan kualitas produk yang harus disepakati dan
ditaati. Namun hal yang serupa tidak berlaku bagi perangkat lunak yang dapat
diproduksi oleh siapa saja. Mulai dari programmer amatir sampai dengan yang
profesional. Lepas daripada siapa yang bertugas untuk merencanakan dan
mengembangkan suatu aplikasi atau perangkat lunak tertentu, beberapa prinsip
dasar etika harus dipenuhi agar tidak merugikan perusahaan dimana perangkat
lunak tersebut diimplementasikan. etika ini sendiri merupakan pelengkap dari
tiga prinsip yang harus ditegakkan dalam implementasi dunia komputer agar
tidak mengganggu tatanan sosial dan kemasyarakatan, yaitu: etika, moral, dan
hukum.
Bukanlah suatu hal yang berlebihan jika dikatakan bahwa komputer merupakan
alat sosial karena kenyataannya bahwa teknologi tersebut dipergunakan secara
intensif pada berbagai komunitas masyarakat seperti institusi, organisasi,
perusahaan, dan lain sebagainya. Seperti halnya pada alat-alat sosial yang lain,
pemanfaatan teknologi komputer dapat secara langsung maupun tidak langsung
berpengaruh terhadap tatanan kehidupan masyarakat yang menggunakannya.
Selain dibutuhkan moral yang didefinisikan sebagai suatu prinsip perilaku benar
dan salah (Beauchamp et.al., 1983) - dan hukum, etika memegang peranan yang
sangat penting. Kata etika atau ethics dalam bahasa Inggris, berasal dari
bahasa Yunani e thos, yang berarti karakter. etika selanjutnya didefinisikan
sebagai suatu set kepercayaan, standar, atau pemikiran yang dimiliki oleh suatu
individu, kelompok, atau masyarakat (Nagajaran, 1990).Berbeda dengan moral,
etika dapat sangat berbeda antara satu masyarakat ke masyarakat lain.
Karakteristik etika yang lebih spesifik dalam dunia komputer diperkenalkan oleh
seorang profesor dari Darmouth pada tahun 1985. James H. Moor mendefinisikan
etika komputer sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi
kompter, serta formulasi dan justrifikasi kebijakan dalam menggunakan teknologi
tersebut secara etis (Slater, 1991 and Lacayo, 1991).
Khusus untuk pembuatan perangkat lunak yang didasari pada teknik-teknik
pemrograman terstruktur dan logika, James Moor memperkenalkan tiga alasan
utama mengapa etika diperlukan: Logical Malleability (Kelenturan Logika),
Transformation Factor (Faktor Transformasi), dan Invisibility Factor (Faktor Tak
Kasat Mata):
1. Kelenturan Logika
Yang dimaksud dengan kelenturan logika di sini adalah bahwa perangkat aplikasi
dalam komputer akan melakukan hal-hal yang diinginkan oleh pembuatnya,
dalam hal ini adalah programmer. Programmer sendiri menggunakan analisanya
dalam menangkap kebutuhan pengguna (users) sebagai landasan dalam
perancangan dan konstruksi aplikasi yang dibuatnya. Contoh yang paling klasik
adalah seorang customer service yang memberikan alasan kepada pelanggan
bahwa keluhan mereka tidak beralasan karena berdasarkan data pada komputer,
tidak terdapat hal-hal yang aneh. Dengan kata lain, customer service dalam
konteks ini berasumsi atau menganggap bahwa yang dilakukan komputer
selalu benar. Dilihat dari sisi pengguna, customer service ini dapat dibenarkan
karena yang bersangkutan telah mengikuti prosedur yang ditetapkan. Sementara
dari sisi manajemen yang membuat prosedur, hal yang sama juga dibenarkan
karena aplikasi yang ada telah diujicobakan sebelum diimplementasikan dalam
aktivitas operasional sehari-hari.Programmer yang tidak memiliki etika yang baik
tidak akan begitu peduli dengan segala kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi di perusahaan yang secara prinsip merupakan resiko yang tidak dapat
dipandang kecil.
2. Faktor Transformasi
Kehadiran komputer dalam dunia bisnis tidak hanya telah berhasil meningkatkan
kinerja perusahaan yang menggunakannya, namun telah secara langsung
mengubah cara-cara orang melakukan kegiatan atau aktivitas bisnis sehari-hari
(transformasi). Dapat dilihat bagaimana electronic mail telah dapat
menggantikan komunikasi tradisional surat-menyurat, internet menggantikan
pusat informasi, Electronic Data Interchange (EDI) menggantikan transaksi
manual, sistem basis data (database system) menggantikan lemari penyimpan
arsip, dan lain sebagainya. Transformasi besar-besaran juga terjadi pada level
manajemen puncak dimana peran komputer semakin lama semakin besar dalam
proses pengambilan keputusan. Produk-produk Management Information System,
Decision Support System, dan Executive Information System ditawarkan oleh
berbagai perusahaan software di dunia untuk membantu para manajer dan
direktur dalam industri tertentu dalam aktivitasnya sehari-hari. Konsep mengenai
etika berkembang dalam fenomena transformasi ini karena telah bergesernya
paradigma dan mekanisme dalam melakukan transaksi bisnis sehari-hari, baik
antara komponen-komponen internal perusahaan maupun dengan faktor
eksternal lainnya. Isu-isu yang berkembang sehubungan dengan hal ini adalah
sebagai berikut:
Sebuah perusahaan memaksa perusahaan supplier-nya untuk menggunakan
perangkat lunak tertentu agar dapat dengan mudah diintegrasikan :
1. Sekumpulan investor baru mau menanamkan investasinya jika perusahaan
yang bersangkutan telah memiliki sumber daya manusia yang akrab dengan
teknologi komputer (computer literate).
2. Konsorsium konsultan dan vendor perangkat lunak bersedia membantu
perusahaan untuk menerapkan teknologi informasi dengan syarat harus
mempergunakan aplikasi tertentu.
3. Asosiasi pada suatu industri tertentu dibentuk yang beranggotakan
perusahaan-perusahaan pada industri tersebut yang menggunakan perangkat
lunak sejenis.
4. Pemerintah memaksa perusahaan-perusahaan untuk membeli dan
menggunakan perangkat lunak produksi perusahaan tertentu tanpa
memperhatikan keanekaragaman kebutuhan masing-masing perusahaan.
Hal-hal tersebut di atas memperlihatkan, bahwa tanpa adanya etika dalam dunia
komputer - khususnya dalam dunia perangkat lunak - pihak-pihak tertentu dapat
dengan mudah memanfaatkan trend dan fenomena transformasi ini. Perusahaan
berskala kecil dan menengah biasanya yang kerap menjadi korban dari institusi
atau konsorsium yang lebih besar.
3. Faktor Tak Kasat Mata
Sebagai sebuah kotak hitam yang dibuat oleh praktisi teknologi informasi, di
mata pengguna atau user, komputer akan bekerja sesuai dengan aplikasi yang
diinstalasi. Ada tiga operasi dasar internal yang dilakukan oleh para programmer
dalam membangun kotak hitam tersebut:
1. Nilai-Nilai pemrograman yang tak terlihat - yang merupakan parameter-
parameter yang dipergunakan oleh programmer untuk membangun aplikasinya.
2. Perhitungan yang tak terlihat - yang merupakan kumpulan dari formula-
formula yang dipergunakan dalam proses pengolahan data menjadi informasi,
yang selanjutnya akan dipergunakan oleh manajemen untuk mengambil
keputusan.
3. Penyalahgunaan yang tak terlihat - yang merupakan kemungkinan
dikembangkannya sebuah program atau algoritma yang melanggar hukum
seperti penggelapan pajak, pembocoran rahasia internal (mata-mata),
manipulasi perhitungan, dan lain sebagainya.

Faktor tak kasat mata merupakan kesempatan yang paling banyak


dipergunakan oleh para penjahat elektronik karena seperti halnya hubungan
antara pasien dan dokter, seringkali perusahaan menyerahkan seutuhnya
pengembangan aplikasi kepada para programmer yang ditunjuk.
C. Isu-Isu Penggunaan TIK
Teknologi Informasi mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia.
Karena TI ibarat pisau bermata dua, legal dan ilegal, baik dan buruk, maka mau
tak mau berhubungan dengan etika.Merupakan hal yang penting untuk
mengetahui bahwa hal yang tidak etis belum tentu ilegal. Jadi, dalam
kebanyakan situasi, seseorang atau organisasi yang dihadapkan pada keputusan
etika tidak mempertimbangkan apakah melanggar hukum atau tidak. Banyaknya
aplikasi dan peningkatan penggunaan TI telah menimbulkan berbagai isu etika,
yang dapat dikategorikan dalam empat jenis:
1. Isu privasi: rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan
memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja
(kamera tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi
mengenai berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain untuk
tujuan komersial. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan
sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada
pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
2. Isu akurasi: autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan
serta diproses.
3. Isu properti: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta
intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak.
Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan
merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual
lainnya seperti musik dan film.
4. Isu aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk
mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan
informasi.
Salah satu alasan sulitnya menegakkan etika di dunia TI adalah karena relatif
barunya bidang ini. Tak seperti dunia kedokteran yang usianya sudah ratusan
abad, bidang TI adalah profesi baru. Walaupun ada juga yang melanggar, dalam
dunia kedokteran, etika profesi sangat dijunjung tinggi. Ini jauh berbeda dengan
dunia TI, di mana orang sangat mudah melanggar etika. Orang masih meraba-
raba batasan antara inovasi, kreatifitas, dan pelanggaran etika.
C. Hak Cipta Perangkat Lunak
Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak hasil ciptaannya atau memberikan izin
untuk itu dengan tidak mengurangi perbatasan-perbatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Program komputer merupakan sekumpulan
instruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema, ataupun bentuk
lain, yang apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan
komputer dalam melakukan fungsi-fungsi khusus untuk mencapai hasil khusus.
Di Indonesia sekitar 90% penggunaan perangkat lunak didominasi oleh produk
dari Microsoft Corp yaitu Windows sebagai sistem operasi dan software
aplikasinya. Dengan berlakunya undang-undang Hak Kekayaan Intelektual maka
penggunaan software dari microsoft baik itu OS maupun aplikasinya harus
dengan software yang asli dengan cara membeli nomor lisensi agar tidak terjerat
UU Hak Cipta. Selain Microsoft ada beberapa software yang bersifat open source,
yaitu software yang dapat dimiliki dengan harga murah dan masyarakat
diperkenankan untuk mengkopinya selama digunakan dalam proses belajar atau
pendidikan serta dapat dimodifikasi selama tidak menghilangkan identitas
penciptanya. Yang termasuk software open source adalah Linux dan Open Office
yang dapat didownload melalui internet. Dengan software open source ini
diharapkan sebagai alternatif para pengguna komputer untuk menghindari dari
jeratan hukum UU Hak Cipta.
E. Penghargaan Terhadap Kreativitas Orang Lain
Sebagaimana telah diuraikan di atas, tujuan hak cipta adalah untuk melindungi
kreasi penulis, seniman, pengarang, pembuat film, dan perangkat lunak. Kreasi
adalah hasil dari ide atau gagasan seseorang, yang mempunyai nilai, baik dalam
bentuk konkret maupun abstrak.
Kita perlu menghargai hasil karya kreatif orang lain. Menghargai karya orang lain
menunjukkan bahwa etika dan moral seseorang itu baik, terutama dalam
menghargai karya dalam perangkat lunak teknologi informasi. Perlindungan
terhadap karya yang sesuai dengan UU Hak Cipta, memilki arti bahwa
pemerintah dan masyarakat telah menunjukkan itikad baik, yaitu menghargai
kreasi seseorang yang telah membuat software.
Tindakan penggunaan teknologi informasi yang bertentangan dengan moral dan
undang-undang yang berlaku dan banyak dibicarakan saat ini, antara lain:
1. Hacking/cracking
Tindakan pembobolan data rahasia suatu institusi, membeli barang lewat
internet dengan menggunakan nomor kartu kredit orang lain tanpa izin (carding)
merupakan contoh-contoh dari tindakan hacking. Orang yang melakukan hacking
disebut hacker. Begitu pula dengan membuka kode program tertentu atau
membuat suatu proses agar beberapa tahap yang harus dilakukan menjadi
terlewatkan (contoh: cracking serial number) apabila dilakukan tanpa izin juga
merupakan tindakan yang menyalahi hukum.

2. Pembajakan
Mengutip atau menduplikasi suatu produk, misalkan program komputer,
kemudian menggunakan dan menyebarkan tanpa izin atau lisensi dari pemegang
hak cipta merupakan pembajakan, dan masuk kategori kriminal. Contohnya:
ketika seseorang menduplikasi program Microsoft Office, kemudian diinstalasi
tanpa membeli lisensi yang sah. Walaupun harga lisensi program tersebut relatif
mahal untuk ukuran rata-rata pendapatan per kapita di Indonesia, namun
apabila tindakan tersebut dituntut oleh pemegang hak cipta, maka pelaku
pembajakan yang dalam posisi lemah akan dikenai sanksi dan konsekuensi
sesuai hukum yang berlaku.
2. Browsing situs-situs yang tidak sesuai dengan moral dan etika
Membuka situs dewasa bagi orang yang belum layak merupakan tindakan yang
tidak sesuai dengan norma dan etika. Teknologi internet yang dapat memberikan
informasi tanpa batas akan mengakibatkan tindakan yang beragam, mulai dari
tindakan-tindakan positif sampai negatif. Orang yang tahu akan manfaat internet
dan memanfaatkan secara positif akan mendapatkan hasil yang positif pula, dan
begitu juga sebaliknya.
Untuk menanggulangi perilaku di atas, maka dikeluarkanlah undang-undang.
Bagi yang melanggar akan mendapatkan konsekuensi sesuai dengan apa yang
telah dilakukannya dan tidak kalah pentingnya dukungan segenap masyarakat
baik itu keluarga, teman, serta lingkungan masyarakat lainnya untuk mendukung
dan menyadari akan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dengan benar.
Beberapa perbuatan yang dapat mencerminkan penghargaan kita terhadap hasil
karya orang lain:
1. Selalu menggunakan perangkat lunak yang asli, resmi, dan berlisensi
dari perusahaan yang mengeluarkan perangkat lunak tersebut.
2. Menghindari penggunaan perangkat lunak bajakan yang tidak bisa
dipertanggungjawabkan kualitas dan keasliaannya.
3. Tidak turut serta dalam tindakan membajak, menyalin, mengkopi,
maupun menggandakan perangkat lunak atau program computer tanpa seizin
dari perusahaan yang menerbitkan perangkat tersebut.
4. Menghindari penyalahgunaan perangkat lunak dalam bentuk apapun
yang bersifat negatif dan merugikan orang lain.
5. Tidak melakukan tindakan pengubahan, pengurangan, maupun
penambahan hasil ciptaan suatu perangkat lunak.
Pemerintah RI telah mengeluarkan peraturan baru yang berupa UU No. 19 Tahun.
2002 tentang hak cipta sebagaimana telah diubah dengan UU No. 7 Tahun. 1987
dan terakhir dengan UU No. 12 Tahun. 1997 yang disebut undang-undang hak
cipta dan sanksi pelanggaran undang-undang hak cipta pasal 72 ayat 2 dan 3.

F. Usaha Menghindari Ilegal Copy(Pembajakan)


Dalam kehidupan masyarakat, ada sesuatu hal yang dilakukan sesuai dengan
ketentuan dan ada pula yang dilakukan dengan suatu pelanggaran. Tindakan
tersebut dinamakan tindakan legal dan tindakan ilegal. Tindakan legal adalah
tindakan yang sesuai dengan ketentuan atau peraturan-peraturan formal dalam
suatu negara. Sedangkan tindakan ilegal yaitu tindakan yang dilakukan dengan
melanggar ketentuan atau peraturan-peraturan formal dalam suatu negara.
Software dan property Digital merupakan salah satu sasaran dari tindakan ilegal.
Kebiaasan seperti meng-copy secara ilegal sering dilakukan oleh para pengguna
software baik perorangan, perusahaan, maupun instansi tertentu. Pembajakan
software yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia ini harus mulai
disapu bersih karena akan menyebabkan hasil karya produk Teknologi Informasi
Indonesia tidak diakui dunia internasional. Demikian salah satu kesimpulan
National Open Source Workshop and Conference (Noswoc) di Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta 25-26 September 2000 (www.detik.com, Kamis (28/9/2000).
Untuk menghadapi masalah seperti ini, tergantung kita sebagai pengguna yang
harus cermat mengatur pengeluaran disesuaikan dengan kebutuhan. Tidak ada
salahnya membeli software yang membutuhkan biaya lisensi tinggi apabila
diperlukan. Namun dengan adanya kemajuan teknologi software yang tidak
terbatas di seluruh penjuru dunia memicu kita untuk mencari dan terus mencari
software dengan biaya murah tapi performance/kinerja yang tidak kalah dengan
software mahal. Bahkan sekarang ini banyak software yang free atau bebas
digunakan tanpa diharuskan membeli lisensi yang cukup mahal, mengingat
keadaan perekonomian kita yang belum begitu membaik.
Oleh karena itu, jika tidak mampu untuk membeli lisensi program yang komersil,
disarankan untuk memilih program yang bersifat open source atau free yang
memiliki lisensi murah atau bahkan gratis. Banyak produsen atau komunitas
pengembang software yang mengedarkan produknya secara gratis/free,
tergantung kejelian pengguna dalam memilih barang. Misalnya, program yang
setara dengan Microsoft Office yaitu Open Office.org. Open Office.org merupakan
program yang dijalankan pada platform Linux, dan Linux pun merupakan
Operating System yang bersifat open source juga.Kehadiran perangkat teknologi,
seperti CD Read write yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam
pengamanan data yang akan disimpan ke dalam CD, justru disalahgunakan
sebagai media yang telah memberi kesempatan dan kemudahan untuk
melakukan tindakan meng-copy secara legal. Tindakan ini harus dihindari karena
melanggar UU Hak Cipta.
G. Etika Dalam Menggunakan Perangkat Komputer
Dari waktu kewaktu penggunaan komputer dan internet terus meningkat saat ini
di perkirakan sudah 150 juta orang diseluruh dunia yang menggunakan fasilitas
internet dan diperkirakan pertumbuhan internet mencapai 10 % per bulan.
Tujuan dan perilakunya pun memang berbeda. Umumnya orang dewasa
menggunakan internet sebagai bagian dari pekerjaan dan untuk mendapatkan
informasi, sedangkan anak-anak mengakses internet untuk kebutuhan hiburan
seperti game, music, berkenalan dengan orang lain, mencari gambar, lyrics lagu,
menulis email, dan lain-lain.Dengan banyaknya pengguna internet ini maka
dapat dipastikan selalu ada sisi positif dan negatifnya. Cyberbullying ( pelecehan
atau perilaku mengganggu didunia cyber ) adalah salah satu dampak negatif
yang sering terjadi dan dari perilaku ini disurvey telah banyak mengganggu
mental anak-anak remaja. Maka dari itu kita harus belajar bagaimana untuk
mempunyai etika yang baik dalam berkomputer. Berikut ini sepuluh etika
berkomputer:
1. Jangan menggunakan komputer untuk merugikan orang lain
Dalam menggunakan komputer kita tidak boleh merugikan orang lain, misalnya
menggunakan komputer untuk membobol sebuah bank, menggunakan komputer
untuk membuat virus,menggunakan komputer untuk merusak sistem keamanan
seseorang.
2. Jangan melanggar atau mengganggu hak atau karya komputer orang lain
Bagi pengguna komputer,diharapkan jangan mengganggu dan menggunakan
komputer untuk mengganggu hak-hak orang lain,seperti melakukan pembajakan
terhadap karya orang lain,meginstal sebuah program yang tidak legal.
3. Jangan memata-matai file-file yang bukan haknya
Memata-matai,mengintai dan mengambil data milik orang lain yang bukan
haknya,sebaiknya hal tersebut tidak dilakukan oleh penggun komputer karna
sangat merugikan orang lain dan kegiatan ini biasa dilakukan oleh para Cracker
dan Hacker yang tidak bertanggung jawab.
4. Jangan menggunakan komputer untuk mencuri
Ini biasa digunakan oleh perampok-perampok dan pencuri yang biasa
menggunakan komputer untuk membobol sistem keamanan sebuah bank,dan
digunakan oleh para teroris untuk mencari dana dengan membobol identitas
pribadi targetnya.
5. Jangan menggunakan komputer untuk memberikan kesaksian palsu
Menggunakan komputer untuk menyebarkan berita-berita palsu dan
berkebalikan dengan fakta,serta mengumbar informasi tentang seseorang yang
semuanya berupa kebohongan,dan cenderung kepada pelanggaran hukum yaitu
merusak nama baik seseorang.
6. jangan menduplikasikan atau menggunakan software tanpa membayar
Ini yang biasa dilakukan masyarakat awam dengan cara menduplikasi software
atau data seseorang tanpa mencantumkan sumber yang diambil.
7. Jangan menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa sepengetahuan
yang bersangkutan
Apabila kita ingin menggunakan computer milik orang lain,kita diharapkan
meminta izin dari pemiliknya terlebih dahulu.
8. Jangan mencuri kekayaan intelektual orang lain
Ini seperti menduplikatkan sebuah software lalu memperbanyak dan kemudian
dikomersilkan.
9. Pertimbangkan konsekuensi dari program yang dibuat atau sistem komputer
yang dirancang
Dalam membuat sebuah program hendaknya kita menilai sisi positif dan
negatifnya, apabila program yang kita buat lebih banyak dampak buruknya lebih
baik kita menghentikan pembuatan program itu.
10. Selalu mempertimbangkan dan menaruh respon terhadap sesama pengguna
saat menggunakan komputer
Dalam menggunakan komputer kita harus mempertimbangkan sisi baik
buruknya,jangan sampai kita merugikan pihak lain. Apabila setiap pengguna
komputer maupun internet, menerapkan 10 etika dalam berkomputer dalam
menggunakan komputer ataupun internet, bisa dipastikan keamanan dan
kenyamanan bagi user maupun pengguna komputer atau internet bisa lebih
menyenangkan.

Вам также может понравиться