Вы находитесь на странице: 1из 2

#MahaKaryaAyahIbu

Berdoa, Harapan dan Karyaku untuk Ayah Ibu

Jangan berdoa bahwa hari esok akan mudah dan untung namun berdoalah agar kamu diberi kekuatan yang
melebihi persoalanmu sehingga kebahagiaan dan keberuntungan akan menghampirimu.

Sudah 20 tahun lamanya sejak kata-kata itu diberikan kepada saya oleh mama, masih terngiang
ditelingaku kata-kata yang selalu menginspirasi saya hingga saat ini. Sebelumnya perkenalkan
nama saya Ruslan, saya seorang warga Indonesia yang lahir di kota UjungPandang yang
sekarang lebih dikenal dengan sebutan kota Makassar. Saya lahir dari keluarga kecil yang
sederhana dimana ada papa namun papa telah meninggalkan kami setahun tepat setelah saya
hadir didunia ini, kemudian ada mama yang luar biasa merawat dengan penuh belas kasih dan
kebijaksanaanya serta saya memiliki dua saudara perempuan yang mengasihi saya. Cerita ini
saya mulai dari pelajaran hidup yang saya dapatkan dari mama saat masih SMP.
Saya masih ingat bener, ketika itu saya masih SMP masa dimana pemerintahan orde baru, ruslan
kecil merupakan anak keturunan chinese yang harus bersekolah di sekolah negeri dikarenakan
biaya sekolah yang mahal untuk sekolah swasta, bisa dibayangkan tentunya ketika jaman itu
masih terdapat diskriminasi terhadap warga keturunan chinese akibat dari banyak kebijakan dari
pemerintahan yang berkuasa saat itu. Demikian pula saat itu seorang ruslan masuk ke sekolah
negeri dengan begitu banyak dilema, disatu sisi ruslan kecil tidak ingin menyusahkan mama
yang masih membiayai sekolah swasta untuk kedua kakak perempuannya dan disisi lain ada
ketakutan dikarenakan akan bertemu dengan banyak orang asing yang akan memberi
ejekan,cercaan akibat perbedaan ras. Hingga pada suatu hari ruslan kecil harus berkelahi
mempertahankan harga dirinya yang mengakibatkan hukuman fisik dari guru dan kepala sekolah
serta adanya pemanggilan orangtua ke sekolah. Saat itu saya merasa sedih, kecewa, marah dan
sakit hati dengan orang-orang disekitar saya. Saya merasa tidak bersalah namun dipersalahkan
atas tindakan saya. Ketika itu saya menceritakan kepada mama bagaimana awal mulanya
kejadian hingga mengakibatkan saya bertengkar, saya tidak mau mereka memanggil saya dengan
sebutan ACTA (Anak Cina Tanpa Papa) hingga pada akhirnya saya harus memukul dan
berkelahi sepulang sekolah dengan mereka. Sambil menangis, saya bertanya kepada mama,
apakah tindakan saya salah ? dan kenapa saya yang harus berkorban demi kakak perempuan saya
dan harus sekolah di sekolah negeri ? Kenapa mama tidak menikah lagi dengan laki-laki mapan
sehingga kebutuhan kita semuanya dapat tercukupi dengan baik bahkan berkelimpahan ?. Mama
tidak menjawab pertanyaan saya menunggu isak tangis saya reda, saat isak tangis saya sudah
reda dan keadaan mulai hening hingga akhirnya mama berkata : "Ade (Sebutan mama kepada
saya), Ade itu Laki-laki dan seorang laki-laki tidak boleh mengeluh dan menyalahkan keadaan.
Setiap keluarga pastinya berbeda dengan keluarga yang lain, tidak ada yang sama satu sama lain,
Ade jangan berdoa bahwa hari esok akan mudah dan untung namun berdoalah agar kamu diberi
kekuatan yang melebihi persoalanmu sehingga kebahagiaan dan keberuntungan akan
menghampirimu.
Jawaban mama sangatlah berharga buat saya hingga saat ini dan dimasa yang akan datang,
sebuah keluarga kokoh tak tertandingi tidak dilihat dari berapa banyaknya atau seberapa
lengkap anggota keluarga ataupun tidak dilihat dari betapa banyaknya kekayaan yang dimiliki
keluarga itu namun hal yang terpenting dari itu semua adalah keluarga merupakan Mahakarya
Tuhan yang dianugrahkan kepada kita agar kita dapat saling mengasihi, bersyukur, dan
memberikan teladan kepada orang lain dan sekitar kita.
Saat ini ruslan sudah bekerja dan menjadi seorang Guru di Sekolah Menengah Atas, banyak
pelajaran hidup yang sudah kupelajari dari mama, meskipun papa tidak pernah mengajariku
satukalipun namun saya yakin bahwa semua yang mama ajarkan adalah bagian dari yang papa
akan ajarkan andai dia masih ada bersama-sama dengan kami. Dengan profesiku sebagai guru
merupakan mahakarya yang ingin kupersembahkan kepada ayah ibu dengan berusaha mendidik
dengan hati, berusaha memimpin dan mendorong anak-anak dengan contoh saya sendiri
sehingga mereka hidup baik dalam tingkah laku, kesederhanaan, dan sopan santun. Semoga
bahkan suatu saat nanti ruslan akan bisa dapat mendirikan sekolah yang dapat menginsipirasi
banyak orang bahwa sekolah adalah rumah kedua bagi anak-anak, sehingga pentingnya diberikan
kasih sayang yang tulus tanpa membeda-bedakan ras,suku,agama ataupun tingkat sosial.

Вам также может понравиться