Вы находитесь на странице: 1из 5

HNP

HNP atau Herniated Nucleus Pulposus adalah suatu penyakit dimana bantalan lunak
antar ruas-ruas tulang belakang mengalami tekanan sehingga terjadi penyempitan dan
terjepitnya urat-urat syaraf yang melewati tulang belakang. Penonjolan inti dari diskus yang
menjadi bantalan tulang belakang menekan saraf sebagai akibatnya timbul rasa sakit,
kesemutan dan kelemahan pada anggota gerak yang sesaraf bisa seperti punggung, pinggang,
lengan, dan kaki. HNP terjadi pada seluruh ruas tulang belakang mulai dari tulang leher
sampai tulang ekor. Antar ruas tulang akan dihubungkan dengan sebuah bantalan yang
disebut diskus intervertebralis.

Diskus intervertebralis menghubungkan korpus vertebra satu sama lain, dari servikal
sampai lumbal atau sacral. Diskus ini berfungsi sebagai penyangga beban dan peredam kejut
(shock absorber). Intervertebralis terdiri dari dua bagian utama yaitu:
1. Anulus fibrosus, ini terbagi menjadi tiga lapis
a.Lapisan terluar terdiri dari lamella fibro kolagen yang berjalan menyilang konsentris
mengelilingi nucleus pulposus sehingga bentuknya seperti gulungan per (coiled
spring).
b. Lapisan dalam terdiri dari jaringan fibro kartilagenus.
c.Daerah transisi meliputi daerah lumbal 1 ligamentum longitudinal posterior semakin
mengecil sehingga pada ruang intervertebre L5-S1 hanya setengah dari lebar semula
sehingga mengakibatkan mudah terjadinya kelainan didaerah ini.
2. Nukleus Pulposus, adalah suatu gel yang viskus terdiri dari
a.Proteoglycan
Mengandung kadar air yang tinggi dan mempunyai sifat sangat higroskopis.
Nucleus pulposus berfungsi sebagai bantalan dan berperan untuk menahan
tekanan atau beban. Kemampuan menahan air dari nucleus pulposus berkurang
secara progresif dengan bertambahnya usia. Mulai usia 20 tahun terjadi perubahan
degenerasi yang ditandai dengan penurunan vaskularisasi kedalam diskus dan
disertai berkurangnya kadar air dalam nucleus sehingga diskus mengkerut dan
menjadi kurang elastic.
HNP lumbalis paling sering mengenai diskus intervertebralis L5-S1 dan L4-L5
karena,
1. Daerah lumbal, khususnya daerah L5-S1 mempunyai tugas yang berat, yaitu
menyangga berat badan. Dari berat badan kita 75% disangga oleh sendi L5-S1.

2. Mobilitas daerah lumabal terutama untuk gerak fleksi dan ekstensi sangat tinggi.
Hampir 57% aktivitas fleksi dan ekstensi tubuh dilakukan pada sendi L5-S1.

3. Daerah lumbal terutama L5-S1 merupakan daerah rawan karena ligamentum


longitudinal posterior hanya setengah yang menutupi permukaan posterior diskus.
Arah herniasi yang paling sering adalah postero lateral.

Ada beberapa faktor yang berpotensi menyebabkan HNP antara lain

1. Faktor yang tidak dapat dirubah

a. Usia, semakin bertambahnya usia risiko terkena HNP semakin tinggi.

b. Jenis kelamin, pada laki-laki lebih banyak beresiko terkena HNP dari pada
wanita.

c. Riawayat cedera punggung atau HNP sebelumnya seperti pernah jatuh


dengan posisi duduk atau bergerak dangan tiba-tiba dan bertenaga atau
traumatik dengan menggunakan beban dalam jumlah besar ke tulang
belakang, juga berisiko besar terhadap kemungkinan terjadinya HNP.

2. Faktor yang dapat dirubah

a. Pekerjaan dan aktivitas seperti duduk yang terlalu lama, mengangkat atau
menarik barang-barang yang berat, sering membungkuk atau berakan
memutar pada punggung, latihan fisik yang berat, paparan pada vibrasi
yang konstan seperti supir.

b. Olahraga yang tidak teratur, seperti mulai latihan setelah lama tidak
berlatih, dan latihan yang berat dalam jangka waktu yang lama.

c. Merokok, nikotin dan racun-racun lain dapat mengganggu kemampuan


diskus untuk menyerap nutrien yang diperlukan tubuh dalam darah.
d. Berat badan yang berlebihan, terutama beban ekstra di daerah perut dapat
menyebabkan strain pada bagian punggung bawah.
e. Batuk yang lama dan berulang kali

Selain ada beberapa faktor HNP juga terdapat manifestasi klinis. Manifestasi klinis
HNP tergantung dari radiks saraf yang lesi. Gejala klinis yang paling sering disebabkan oleh
HNP dikenal dengan iskhialgia diskogenik atau siatika, yaitu nyeri sepanjang perjalanan
nervus ischiadikus. Level segmen tulang belakang yang terkena akan mempengaruhi daerah
nyeri sesuai distribusi dermatom. Nyeri digambarkan sebagai nyeri yang tajam, berpangkal
pada bagian bawah pinggang dan menjalar ke lipatan bokong tepat di pertengahan garis. Dari
titik yang sakit ke lipatan lutut terasa ngilu, dan dari lipatan lutut ke maleolus eksterna terasa
parestesia atau hipestesia. Pada sakit yang lebih parah, dapat terjadi defisit motorik dan
melemahnya refleks. Jika radiks yang terkena penonjolan diskus adalah L5-S1, maka ujung
nyeri iskhialgik adalah hipestesia atau parestesia yang melingkari maleolus eksternus dan
menuju ke jari kaki ke-4 dan ke-5. Diskus yang mengalami herniasi dapat menekan ujung
saraf di kauda equine yang menyebabkan sindrom kauda equina dimana terjadi saddle
anasthesia sehingga menyebabkan nyeri kaki bilateral, hilangnya sensasi perianal (anus),
paralisis kandung kemih, dan kelemahan sfingter ani. Sakit pinggang yang diderita pun akan
semakin parah jika duduk, membungkuk, mengangkat beban, batuk, meregangkan badan, dan
bergerak. Istirahat dan penggunaan analgetik akan menghilangkan sakit yang diderita.

Setelah dilaketahui faktor-faktor HNP dan manifestasi klinis barulah dilakukan


diagnosis. Diagnosis dilakukan berdasarkan amanesis, pemeriksaan klinis umum,
pemeriksaan neurologik dan pemeriksaan penunjang. Dengan adanya riwayat mengangkat
beban yang berat dan berulang kali, dapat menimbulkan low back pain. Gambaran klinisnya
berdasarkan lokasi terjadinya herniasi. Diagnosa pada hernia intervertebral, kebocoran
lumbal dapat ditemukan secepat mungkin. Pada kasus yang lain, pasien menunjukkan
perkembangan cepat dengan penanganan konservatif dan ketika tanda-tanda menghilang,
tesnya tidak dibutuhkan lagi. Myelografi merupakan penilaian yang baik dalam menentukan
suatu lokalisasi yang akurat seperti:
1. Anamnesis, disini perlu ditanyakan kapan mulai timbulnya, bagaimana mulai
timbulnya, lokasi nyeri, sifat nyeri, kualitas nyeri, apakah nyeri yang diderita diawali
kegiatan fisik, faktor yang memperberat atau memperingan, ada riwayat trauma
sebelumnya dan apakah ada keluarga penderita penyakit yang sama. Perlu juga
ditanyakan keluhan yang mengarah pada lesi saraf seperti adanya nyeri radikuler,
riwayat gangguan miksi, lemah tungkai dan adanya saddle anestesi.
2. Pemeriksaan klinik umum
Inspeksi ini dapat di mulai saat penderita jalan masuk ke ruang pemeriksaan. Cara
berjalan (tungkai sedikit di fleksikan dan kaki pada sisi sakit di jinjit), duduk (pada
sisi yang sehat) Palpasi, untuk mencari spasme otot, nyeri tekan, adanya skoliosis,
gibus dan deformitas yang lain.
3. Pemeriksaan neurologic terdiri dari pemeriksaan sensorik, pemeriksaan motorik dicari
apakah ada kelemahan, atrofi atau fasikulasi otot dan pemeriksaan tendon.
4. Pemeriksaan neurofisiologi, terdiri dari Elektromiografi (EMG) bisa mengetahui akar
saraf mana yang terkena dan sejauh mana gangguannya, masih dalam tahap iritasi
atau tahap kompresi, Somato Sensoric Evoked Potential (SSEP) berguna untuk
menilai pasien spinal stenosis atau mielopati, pemeriksaan radiologi yaitu foto polos
untuk menemukan berkurangnya tinggi diskus intervetebralis sehingga ruang antar
vertebralis tampak menyempit.
Sesudah dilakukan diagnosis akan ketahuan di sebelah mana pusat dari sakit yang dialami
dan dilakukan penanganan lebih lanjut seperti terapi farmakologis, fisioterapi, latihan, traksi,
dan korset pinggang. Terapi operatif dilakukan jika ditemukan indikasi, antara lain, terdapat
sindrom kauda equine, mengalami defisit neurologis progresif, mengalami defisit neurologis
yang nyata, dan rasa sakit yang menetap dan semakin parah empat sampai enam minggu
setelah terapi konservatif. Jenis pembedahan yang dilakukan pada pasien HNP adalah
Laminotomi atau pemotongan sebagian lamina di atas atau di bawah saraf yang tertekan,
Laminektomi atau pemotongan sebagian besar lamina atau vertebra, dan Disektomi atau
pemotongan sebagian atau keseluruhan diskus intervertebralis. Sementara, ada juga yang
disebut Minimally Invasive Operation. Dengan cara ini, insisi yang diperlukan tidak lebar,
memungkinkannya visualisasi lokasi patologi melalui mikroskop atau endoskop, trauma
pembedahan yang dialami pasien jauh lebih sedikit, dan pasien dapat pulih lebih cepat.
TUGAS BAHASA
INDONESIA I

Oleh:

INDUN CANDRA KIRANA


(22020115120027)

15A1

S-1 ILMU KEPERAWATAN

2015-2016

Вам также может понравиться

  • SOP Teknik Relaksasi Otot Progresif
    SOP Teknik Relaksasi Otot Progresif
    Документ8 страниц
    SOP Teknik Relaksasi Otot Progresif
    rerenrahmawati
    89% (9)
  • IKP PEDOMAN
    IKP PEDOMAN
    Документ56 страниц
    IKP PEDOMAN
    Risma Astri
    100% (3)
  • Komitmen Muslim
    Komitmen Muslim
    Документ5 страниц
    Komitmen Muslim
    kirana
    Оценок пока нет
  • Budaya
    Budaya
    Документ2 страницы
    Budaya
    kirana
    Оценок пока нет
  • DOKUMEN
    DOKUMEN
    Документ2 страницы
    DOKUMEN
    kirana
    Оценок пока нет
  • 3205 9602 2 PB
    3205 9602 2 PB
    Документ12 страниц
    3205 9602 2 PB
    kirana
    Оценок пока нет
  • File - 2019-12-06T215450.637 PDF
    File - 2019-12-06T215450.637 PDF
    Документ101 страница
    File - 2019-12-06T215450.637 PDF
    kirana
    Оценок пока нет
  • Apa Syaraf
    Apa Syaraf
    Документ8 страниц
    Apa Syaraf
    kirana
    Оценок пока нет
  • 12.naskah Publikasi PDF
    12.naskah Publikasi PDF
    Документ17 страниц
    12.naskah Publikasi PDF
    kirana
    Оценок пока нет
  • L. Lampiran
    L. Lampiran
    Документ12 страниц
    L. Lampiran
    rosyad nurdien
    Оценок пока нет
  • 1525 2990 1 SM
    1525 2990 1 SM
    Документ17 страниц
    1525 2990 1 SM
    Ardysyah Ariestya
    Оценок пока нет
  • L. Lampiran
    L. Lampiran
    Документ12 страниц
    L. Lampiran
    rosyad nurdien
    Оценок пока нет
  • 136 239 1 SM
    136 239 1 SM
    Документ4 страницы
    136 239 1 SM
    raka lutfians
    Оценок пока нет
  • Cara Mencegah Diabetes
    Cara Mencegah Diabetes
    Документ3 страницы
    Cara Mencegah Diabetes
    kirana
    Оценок пока нет
  • Keperawatan
    Keperawatan
    Документ9 страниц
    Keperawatan
    kirana
    Оценок пока нет
  • File PDF
    File PDF
    Документ144 страницы
    File PDF
    Alma A'yunindina
    Оценок пока нет
  • Mentah 2
    Mentah 2
    Документ14 страниц
    Mentah 2
    Isma Rizky Amalia
    Оценок пока нет
  • Telaah Jurnal
    Telaah Jurnal
    Документ15 страниц
    Telaah Jurnal
    kirana
    Оценок пока нет
  • Tinjauan Pustaka Epidemiologi Dan Etiologi CA Cerviks
    Tinjauan Pustaka Epidemiologi Dan Etiologi CA Cerviks
    Документ4 страницы
    Tinjauan Pustaka Epidemiologi Dan Etiologi CA Cerviks
    Laksamana Koetaradja
    Оценок пока нет
  • Pengkajian
    Pengkajian
    Документ19 страниц
    Pengkajian
    kirana
    Оценок пока нет
  • Hubungan Lama Rawat Dalam Inkubator Dengan Rata-Rata Kenaikan
    Hubungan Lama Rawat Dalam Inkubator Dengan Rata-Rata Kenaikan
    Документ20 страниц
    Hubungan Lama Rawat Dalam Inkubator Dengan Rata-Rata Kenaikan
    agus alim
    Оценок пока нет
  • Materi5 - Gawat Janin
    Materi5 - Gawat Janin
    Документ36 страниц
    Materi5 - Gawat Janin
    nugiex
    Оценок пока нет
  • Komter Rajal Dan Igd
    Komter Rajal Dan Igd
    Документ10 страниц
    Komter Rajal Dan Igd
    Dian Asmodiwaty
    Оценок пока нет
  • 5264 10184 1 SM
    5264 10184 1 SM
    Документ6 страниц
    5264 10184 1 SM
    SeptianHerza
    Оценок пока нет
  • 3205 9602 2 PB
    3205 9602 2 PB
    Документ12 страниц
    3205 9602 2 PB
    kirana
    Оценок пока нет
  • 2083 7781 1 PB
    2083 7781 1 PB
    Документ6 страниц
    2083 7781 1 PB
    kirana
    Оценок пока нет
  • Telaah Jurnal
    Telaah Jurnal
    Документ11 страниц
    Telaah Jurnal
    kirana
    Оценок пока нет
  • 2 PDF
    2 PDF
    Документ4 страницы
    2 PDF
    Detasa Hodijah
    Оценок пока нет
  • 1548-Article Text-2288-2-10-20180127
    1548-Article Text-2288-2-10-20180127
    Документ10 страниц
    1548-Article Text-2288-2-10-20180127
    Riyan nuryaman
    Оценок пока нет
  • Data Komunikasi Terapeutik
    Data Komunikasi Terapeutik
    Документ6 страниц
    Data Komunikasi Terapeutik
    nur najikhah
    Оценок пока нет