Вы находитесь на странице: 1из 8

Pengaruh Pola Pemakaian Obat Anti Inflamasi Nonsteroid (OAINS) terhadap

Timbulnya Gejala Gastropati pada Pasien Osteoartritis Lutut di RSMH


Palembang
Wulan Meilani1, Hermansyah2, Mariatul Fadilah3
1. Program Studi Pendidikan Dokter Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
2. Divisi Reumatologi Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
3. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
Jl. dr. Muh. Ali Komplek RSMH Palembang, Madang Sekip, Palembang, 30126, Indonesia

E-mail: wulan95@gmail.com

Abstrak
Obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) merupakan golongan obat yang paling banyak digunakan dan efektif untuk
mengobati keluhan nyeri dan inflamasi pada osteoartritis. Namun, penggunaannya sering menimbulkan efek samping,
khususnya toksisitas pada gastrointestinal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pola pemakaian
OAINS terhadap timbulnya gejala gastropati. Pola pemakaian OAINS yang dianalisis pada penelitian ini adalah jenis
OAINS, lama pemakaian OAINS dan penggunaan gastroprotektif. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional.
Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien osteoartritis lutut yang berkunjung ke Poliklinik Rematologi RSUP Dr.
Mohammad Hoesin pada bulan November 2015 dengan sampel yang digunakan adalah total sampling. Uji Chi-square
gejala gastropati pada penggunaan OAINS nonselektif dengan OAINS COX-2 selektif menunjukkan hasil yang
bermakna (p=0,001, OR=5,00). Uji Chi-square gejala gastropati antara penggunaan OAINS dengan lama pemakaian 3
bulan dan penggunaan OAINS dengan lama pemakaian > 3 bulan menunjukkan hasil yang tidak bermakna (p=0,897
kelompok OAINS nonselektif, p=0,803 kelompok OAINS COX-2 selektif). Uji Chi-square gejala gastropati pada
penggunaan OAINS tanpa gastroprotektif dengan penggunaan OAINS bersama gastroprotektif menunjukkan hasil
yang bermakna (p=0,047, OR=2,75). Penelitian ini membuktikan bahwa OAINS nonselektif dan penggunaan OAINS
tanpa gastroprotektif meningkatkan risiko gejala gastropati. Gastroprotektif melindungi dari gejala gastropati. Lama
pemakaian OAINS tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap timbulnya gejala gastropati.

Kata Kunci: Gastropati, OAINS, Osteoartritis

Abstract
The Influence of Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAIDs) Usage Pattern towards Gastropathy
Symptoms in Knee Osteoarthritis. Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) are the most widely used classes
of drugs and effective in treating pain and inflammation associated with osteoarthritis. However, the use often cause
side effects, particularly gastrointestinal toxicity. The purpose of this research is to know the effect of NSAIDs usage
pattern towards gastropathy symptoms. NSAIDs usage patterns that be analyzed are types of NSAIDs, Duration of
usage, and the use of gastroprotective. Design of this study was cross sectional. The population was all knee
osteoarthritis patients who visited the Rheumatology Polyclinic of Mohammad Hoesin General Hospital Palembang in
November 2015, the sample was taken with total sampling. Chi-square test for gastropathy symptoms on the use of
nonselective NSAIDs with the use of COX-2 selective NSAIDs showed a significant result (p=0,001, OR=5,00). Chi-
square test for gastropathy symptoms between the use of NSAIDs with duration of usage 3 months and the use of
NSAIDs with more than 3 months showed a non-significant result (p=0,897 for nonselective NSAIDs, p=0,803 for
COX-2 selective NSAIDs). Chi-square test for gastropathy symptoms on the use of NSAID without gastroprotective
agent and along with gastroprotective agent showed a significant result (p=0,047, OR=2,75). This research proves that
nonselective NSAIDs and use of NSAID without gastroprotective increase the risk for gastropathy symptoms and the
gastroprotective usage give protection from gastropathy symptoms. Duration of usage does not have significant
influence towards gastropathy symptoms.

Keywords: Gastropathy, NSAIDs, Osteoarthritis


1. Pendahuluan Berdasarkan penelitian Kim di Seoul,
pemberian gastroprotektif dapat mencegah
Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi efek merugikan dari OAINS.7 Diantara semua
degeneratif yang paling sering terjadi dan faktor risiko, penggunaan OAINS jangka
memiliki jutaan penderita di dunia. Penyakit panjang merupakan risiko paling umum, yaitu
yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sebanyak 79% dari seluruh populasi penelitian
sendi ini bersifat kronik-progresif dengan usia Lee pada tahun 2010.8 Celecoxib (OAINS
menjadi salah satu faktor risikonya.1 COX-2 selektif) sama efektifnya dengan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di OAINS nonselektif untuk menghilangkan
RSHS Bandung tahun 2010, dari 2760 kasus gejala rematik serta secara signifikan lebih
reumatik, 73% diantaranya adalah penderita aman dan toleran untuk gastrointestinal, sesuai
OA.2 Prevalensi OA dipastikan akan terus dengan studi VIGOR pada tahun 2000 bahwa
meningkat dan sering ditemukan seiring OAINS COX-2 selektif menurunkan kejadian
dengan meningkatnya usia harapan hidup. ulkus hingga 54%.9
Keluhan nyeri merupakan alasan utama Penting untuk mengetahui pola
pasien mencari pengobatan. Obat anti pemakaian yang beresiko menimbulkan efek
inflamasi nonsteroid (OAINS) menjadi obat samping sekaligus pembuktian obat
yang paling efektif dan digunakan secara luas gastroprotektif sebagai terapi pencegahan.
di seluruh dunia untuk penanganan nyeri. Maka dari itu, penelitian ini akan membahas
Lebih dari 70 juta OAINS di resepkan di pengaruh pola pemakaian OAINS (jenis
Amerika Serikat tiap tahunnya dan jika OAINS, Lama pemakaian OAINS, dan
ditambahkan dengan OAINS yang dibeli penggunaan gastroprotektif) terhadap
secara bebas, 30 miliar OAINS di konsumsi timbulnya gejala gastropati pada pasien OA
pertahunnya.3 lutut. Peneliti memilih RSUP Dr. Mohammad
Pada prakteknya, kesuksesan OAINS Hoesin yang diketahui terdapat banyak pasien
sebagai terapi simtomatik pada pasien OA, OA yang datang setiap harinya.
selalu diikuti oleh efek samping karena
penggunaannya sering sebagai terapi jangka 2. Metode Penelitian
panjang. Efek samping pada gastrointestinal
(GI) merupakan yang paling sering terjadi. 4 Penelitian ini merupakan penelitian
Penggunaan OAINS menyebabkan 105.000 observasional analitik dengan desain cross
pasien masuk rumah sakit dan 16.500 sectional. Sampel diambil menggunakan
kematian pertahunnya pada pasien rematik di teknik total sampling pada pasien osteoartritis
Amerika Serikat. Pada pemerikaan endoskopi, lutut yang berkunjung ke Poliklinik
ditemukan ulkus pada 15-30% pasien yang Rematologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin
menggunakan OAINS secara teratur, dan pada bulan November 2015. Pasien yang
gejala dispepsia terjadi hingga 60% dari memenuhi kriteria inklusi, yaitu menggunakan
pengguna OAINS.5 OAINS dan bersedia di wawancara
Seiring dengan peningkatan penggunaan dimasukkan sebagai unit sampel.
OAINS pada pasien OA disertai dengan Variabel dari penelitian ini adalah pola
komplikasi yang dapat mematikan, diperlukan pemakaian OAINS, yang terdiri dari jenis
strategi yang tepat agar penggunaannya OAINS, lama pemakaian OAINS, dan
menjadi efektif sehingga mencegah timbulnya penggunaan gastroprotektif, yang kemudian
gejala gastropati, Tindakan pencegahan yang akan dianalisis hubungannya dengan kejadian
direkomendasikan seperti, penghentian gejala gastropati. Data kemudian diolah dan
OAINS, terapi tambahan dengan obat dianalisis menggunakan Statistical Product
gastroprotektif atau pemilihan OAINS COX-2 and Service Solution (SPSS) versi 22.
selektif.6
Selanjutnya, data dilakukan uji statistic Perempuan 70 80,5
melalui analisis univariat dan bivariat. Total 87 100

3. Hasil Tingkat n (orang) Persentase (%)


Pendidikan
Penelitian ini dilakukan di Poliklinik SD 23 26,4
Rematologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang selama satu bulan pada bulan SMP 13 14,9
November 2015. Selama periode tersebut, SMA 25 28,7
terkumpul 87 responden yang memenuhi
kriteria inklusi. Sarjana 26 29,9

Total 87 100
Karakteristik Umum Responden
Dari tabel 1. distribusi responden pada
dapat dilihat berdasarkan usia, jenis kelamin, Kejadian Gejala Gastropati
dan tingkat pendidikan.
Usia responden dibagi menjadi dua Berdasarkan gambar 1. dari 87 responden, 24
kategori yaitu < 60 tahun dan 60 tahun orang (27,6%) mengalami gejala gastropati,
(lanjut usia). Sebagian besar responden dan selebihnya sebanyak 63 orang (72,4%)
termasuk dalam kelompok lansia atau 60 tahun tidak mengalami gejala gastropati.
ke atas, yaitu sebanyak 53 orang (60,9%),
sedangkan usia di bawah 60 tahun terdapat 34
orang (39,1%).
Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin,
sebagian besar responden berjenis kelamin
perempuan yaitu sebanyak 70 orang (80,5%).
Sedangkan laki-laki sebanyak 17 orang (19,5%).
Kemudian jika dilihat dari tingkat
pendidikan, responden terbanyak merupakan
lulusan sarjana yaitu sebanyak 26 orang
(29,9%). Lulusan SMA sebanyak 25 orang
(28,7%) dan lulusan SD sebanyak 23 orang
(26,4%). Sisanya adalah lulusan SMP
sebanyak 13 orang (14,9%).
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
Karakteristik Umum

Usia n (orang) Persentase (%)


Gambar 1. Distribusi Responden berdasarkan
< 60 tahun 34 39,1 Kejadian Gejala Gastropati

60 tahun 53 60,1 Jenis Keluhan Gastropati


Total 87 100 Berdasarkan gambar 2. dari 24 orang
responden memberikan keluhan, nyeri ulu hati
Jenis Kelamin n (orang) Persentase (%)
merupakan keluhan terbanyak yang dialami
Laki-laki 17 19,5 oleh 15 orang (62,5%). Keluhan mual dialami
oleh 8 orang (33,3%) dan 1 orang (4,2%)
mengeluhkan perut terasa kembung. Ketiga ini merupakan kelompok dengan responden
keluhan ini merupakan gejala gastropati. terbanyak.
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Lama
Pemakaian
Lama Pemakaian n (orang) Persentase
(%)
OAINS nonselektif
3 bulan 23 26,44
3 bulan 11 12,64
OAINS COX-2 selektif
3 bulan 22 25,29
3 bulan 31 35,63
Total 87 100

Penggunaan Gastroprotektif
Berdasarkan tabel 4 dapat disimpulkan
sebagian besar responden menggunakan
gastroprotektif, yaitu sebanyak 64 orang
Gambar 2. Distribusi Responden berdasarkan Jenis (73,6%), sedangkan yang tidak menggunakan
Keluhan Gastropati
gastroprotektif sebanyak 23 orang (26,4%).
Jenis OAINS Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan
Berdasarkan tabel 2. OAINS dibagi menjadi 2 Penggunaan Gastroprotektif
golongan, yaitu OAINS nonselektif dan
OAINS COX-2 selektif. Responden terbanyak Penggunaan n (orang) Persentase (%)
terdapat pada golongan OAINS COX-2 Gastroprotektif
selektif yaitu 53 orang (60,9%), sedangkan Ya 64 73,6
golongan OAINS nonselektif digunakan oleh Tidak 23 26,4
34 orang (51,7%). Total 87 100%

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Hubungan Jenis OAINS dengan Timbulnya
OAINS Gejala Gastropati
Tabel 5 menunjukkan bahwa dari semua
Jenis OAINS n (orang) Persentase (%) responden yang mengalami gejala gastropati,
OAINS nonselektif 34 39,1
OAINS COX-2 53 60,9 sebanyak 16 orang (66,7%) menggunakan
OAINS nonselektif dan hanya 8 orang (33,3%)
selektif
yang menggunakan OAINS COX-2 selektif.
Total 87 100
Sedangkan dari semua responden yang tidak
mengalami gejala gastropati, hanya 18 orang
Lama Pemakaian OAINS
(28,6%) menggunakan OAINS nonselektif dan
Berdasarkan tabel 3, responden yang
selebihnya menggunakan OAINS COX-2
menggunakan OAINS nonselektif sebagian
selektif, yaitu sebanyak 45 orang (71,4%).
besar lama pemakaiannya 3 bulan, yaitu
Dari hasil analisis yang dilakukan dengan uji
sebanyak 23 orang (26,44%) sedangkan
chi-square, diperoleh nilai p sebesar 0,001 (p <
dengan lama pemakaian > 3 bulan hanya 11
0,05) yang artinya secara statistik terdapat
orang (12,64%). Responden yang
hubungan yang bermakna antara jenis OAINS
menggunakan OAINS COX-2 selektif dengan
dengan timbulnya gejala gastropati dengan
lama pemakaian 3 bulan sebanyak 22 orang
nilai OR (odds ratio) sebesar 5,000.
(25,29%), sedangkan dengan lama pemakaian
> 3 bulan ada sebanyak 31 orang (35,63%) dan Tabel 5 Perbandingan Risiko Gejala Gastropati pada
Jenis OAINS
n % n %
OAINS nonselektif
Jenis Gastropati Gastropati OR p
3 bulan 11 68,8 12 66,7
OAINS (+) (-) 1,10 0,897
3 bulan 5 31,3 6 33,3
Total 16 100 18 100
N % n %
OAINS COX-2 selektif
3 bulan 3 37,5 19 42,2
OAINS 16 66,7 18 28,6 0,821 0,803
3 bulan 5 62,5 26 57,8
nonselektif Total 8 100 45 100
5,000 0,001
OAINS 8 33,3 45 71,4
COX-2 Hubungan Penggunaan Gastroprotektif
selektif dengan Timbulnya Gejala Gastropati
Tabel 7 menunjukkan dari semua responden
Total 24 100 63 100 yang mengalami gejala gastropati, sebanyak
14 orang (58,3%) menggunakan gatroprotektif
Hubungan Lama Pemakaian OAINS dan 10 orang tidak menggunakan (41,7%) .
dengan Timbulnya Gejala Gastropati Sedangkan dari semua responden yang tidak
Tabel 6 menunjukkan bahwa pada mengalami gejala gastropati, sebanyak 50
kelompok OAINS nonselektif, dari 16 orang (79,4%) menggunakan gastroprotektif
responden yang mengalami gejala gastropati, dan 13 orang tidak menggunakan (20,6%).
sebagian besar baru menggunakan dalam tiga Jika dilihat berdasarkan penggunaan
bulan pertama, sebanyak 11 orang (68,8%). gastroprotektif, responden yang tidak
Sedangkan pada kelompok OAINS COX-2 mengalami gejala gastropati lebih banyak pada
selektif, dari 8 responden yang mengalami pasien yang menggunakan gastroprotektif.
gejala gastropati, sebagian besar memiliki
lama pemakaian lebih dari 3 bulan, yaitu 5 Tabel 7. Perbandingan Risiko Gejala Gastropati
pada Penggunaan Gastroprotektif
orang (62,5%).
Pada OAINS nonselektif, gastropati lebih Penggunaan Gastropat Gastropati OR p
banyak muncul pada bulan-bulan pertama, Gastroprotekt i (+) (-)
sedangkan pada OAINS COX-2 selektif, n % n %
jumlah gastropati bertambah seiring dengan if
Tidak 10 41,7 13 20,6
meningkatnya lama pemakaian. Ya 14 58,3 50 79,4
2,75 0,047
Dari uji chi-square, pada kedua kelompok Total 24 100 63 100
didapatkan hasil sebagai berikut: kelompok
OAINS nonselektif diperoleh nilai p=0,897 (p Dari hasil analisis yang dilakukan dengan uji
> 0,05) dan kelompok OAINS COX-2 selektif chi-square, diperoleh nilai p sebesar 0,047 (p <
diperoleh nilai p=0,803 (p > 0,05). Kedua hal 0,05) yang artinya secara statistik terdapat
ini memiliki arti yang sama, yaitu secara hubungan yang bermakna antara penggunaan
statistik tidak terdapat hubungan yang gastroprotektif dengan timbulnya gejala
bermakna antara lama pemakaian OAINS gastropati dengan nilai OR (odds ratio)
dengan timbulnya gejala gastropati. sebesar 2,75. Dapat disimpulkan bahwa
dengan tidak menggunakan gastroprotektif
dapat meningkatkan kejadian gastropati.
4. Pembahasan
Tabel 6 Perbandingan Risiko Gejala Gastropati pada
Lama Pemakaian OAINS
Hubungan Jenis OAINS dengan Timbulnya
Gejala Gastropati
Lama Gastropati Gastropati OR p Pada penelitian ini jenis OAINS dibagi
Pemakaian (+) (-) menjadi dua, yaitu OAINS nonselektif dan
OAINS COX-2 selektif. Hasil penelitian adanya gangguan pada produksi prostaglandin
menunjukkan bahwa secara statistik jenis yang berfungsi sebagai proteksi mukosa gaster.
OAINS memiliki hubungan yang bermakna OAINS yang lebih selektif untuk menghambat
dengan timbulnya gejala gastropati, dengan COX-2 telah banyak dikembangkan, sehingga
nilai p = 0,001 dan OR = 5,00, yang berarti dapat menghambat respon peradangan dengan
bahwa pasien yang menggunakan OAINS efek samping saluran cerna yang minimal.12
nonselektif memiliki kecenderungan Hasil penelitian ini sejalan dengan
mengalami gejala gastropati sebesar 5 kali penelitian terdahulu yang juga
lebih besar dibandingkan dengan yang membandingkan toksisitas saluran cerna antara
menggunakan OAINS COX-2 selektif. OAINS nonselektif dengan OAINS COX-2
Dengan kata lain, penggunaan OAINS selektif yang menghasilkan OAINS
nonselektif dapat meningkatkan kejadian nonselektif lebih berisiko untuk menimbulkan
gastropati terkait OAINS dan OAINS COX-2 gejala gastropati. Namun ada hal yang harus
selektif dapat menurunkan kejadian tersebut. dipertimbangkan saat memilih untuk
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan memberikan OAINS COX-2 selektif, karena
hasil meta analisis yang dilakukan oleh penggunaannya meningkatkan risiko efek
Rostom dkk. bahwa OAINS COX-2 selektif samping terhadap kardiovaskular.13 Diperlukan
secara signifikan menurunkan risiko ulkus untuk menilai faktor risiko dan kondisi
gastroduodenal, dengan nilai RR (Relative kesehatan masing-masing individu saat
Risk) = 0,26, serta menurunkan risiko memberikan peresepan OAINS.
timbulnya gejala-gejala saluran cerna (RR=
0,78), seperti dispepsia, mual, dan nyeri Hubungan Lama Pemakaian OAINS
perut.10 Hal ini juga sejalan dengan penelitian dengan Timbulnya Gejala Gastropati
Masso Gonzalez dkk. yang menunjukkan Secara statistik , hasil penelitian menunjukkan
OAINS nonselektif mempunyai risiko lebih tidak adanya hubungan yang bermakna antara
tinggi untuk menimbulkan gastropati berupa lama pemakaian OAINS dengan timbulnya
perdarahan atau perforasi saluran cerna (RR= gejala gastropati, dengan nilai p= 0,897
4,50) dibandingkan dengan OAINS COX-2 (OAINS nonselektif) dan p=0,803 (OAINS
selektif (RR= 1,88).11 COX-2 selektif). Dengan kata lain, lama
Mekanisme kerja OAINS pertama kali pemakaian OAINS tidak berpengaruh terhadap
dijelaskan oleh Vane dan Piper pada tahun timbulnya gejala gastropati. Hasil penelitian
1971, yang mendemonstrasikan bahwa OAINS ini bertentangan dengan penelitian Lee dkk.
menginhibisi biosintesis prostaglandin dengan yang menyatakan penggunaan OAINS jangka
menghambat substrat asam arakidonat untuk panjang ( 3 bulan) merupakan faktor risiko
berikatan ke sisi aktif enzim siklooksigenase yang paling umum pada gatropati terkait
(COX).4 Dengan diketahuinya dua bentuk OAINS ini.8 Begitupula dengan studi yang
isoform enzim COX, yaitu COX-1 yang secara dilakukan Deeks dkk. yang menyatakan
konstitutif dihasilkan pada tubuh dan COX-2 penggunaan yang OAINS yang lama
yang dihasilkan saat keadaan inflamasi, maka cenderung menimbulkan ulkus saluran cerna. 9
hal ini menjelaskan bahwa enzim COX-2 yang Serta penelitian Waranugraha dkk. yang
berperan terhadap timbulnya nyeri, inflamasi, memberikan hasil adanya pengaruh antara
dan demam, sehingga dengan lama penggunaan dengan gejala klinis
penghambatannya akan memberikan efek gastropati.14
terapeutik yang diinginkan dari OAINS. Jika OAINS digunakan dalam waktu yang
Namun penghambatan COX-1 yang juga lama, maka akan terjadi penghambatan yang
terjadi akan menimbulkan efek samping, salah lama pula pada enzim COX. Cedera akan terus
satunya yang paling sering adalah toksisitas menerus terjadi tanpa adanya waktu untuk
pada mukosa gaster. Hal ini disebabkan karena perbaikan, sehingga selain menimbulkan
ulkus, penggunaan yang berkepanjangan dapat telah terjadi. Pada penelitian ini agen
menghambat penyembuhan cedera tersebut.15 gastroprotektif yang banyak digunakan adalah
Secara statistik lama pemakaian OAINS tidak lansoprazol, yang merupakan golongan Proton
menunjukkan hubungan yang signifikan Pump Inhibitor (PPI), diikuti berturut-turut
dengan timbulnya gejala gastropati. Hal ini oleh famotidin, omeprazol, ranitidin, dan
mungkin disebabkan karena ada faktor-faktor antasida. PPI bekerja dengan berikatan secara
lain yang lebih berisiko terhadap timbulnya irreversibel dengan pompa proton (H+- K+-
gejala gastropati. Namun, jika dilihat secara ATPase) sehingga menghambat sekresi asam
deskriptif yang didapatkan dari hasil penelitian lambung.13 PPI secara signifikan menurunkan
ini, bisa didapatkan kesimpulan sebagai gejala dispepsia dan kejadian ulkus gaster dan
berikut: pada penggunaan OAINS nonselektif, ulkus duodenum pada pasien yang
gejala gastropati kebanyakan muncul pada menggunakan OAINS nonselektif maupun
penggunaan tiga bulan pertama, namun pada inhibitor COX-2 selektif.16
penggunaan OAINS COX-2 selektif, gejala
gastropati muncul pada pemakaian yang lama 5. Kesimpulan
atau lebih dari 3 bulan.
Penelitian ini membuktikan bahwa OAINS
Hubungan Penggunaan Gastroprotektif nonselektif dan penggunaan OAINS tanpa
dengan Timbulnya Gejala Gastropati gastroprotektif meningkatkan risiko terjadinya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala gastropati. Gastroprotektif terbukti
secara statistik penggunaan gastroprotektif melindungi dari gejala gastropati. Lama
memiliki hubungan yang bermakna dengan pemakaian OAINS tidak memberikan
timbulnya gejala gastropati (p = 0,047). Nilai pengaruh yang signifikan terhadap timbulnya
OR didapatkan 2,75 yang berarti bahwa pasien gejala gastropati.
yang tidak menggunakan gastroprotektif
memiliki kecenderungan mengalami gejala Daftar Acuan
gastropati sebesar 2,75 kali lebih besar
dibandingkan dengan yang menggunakan. 1. Tanna S. Osteoarthritis: Opportunities to
Dengan kata lain, dengan tidak menggunakan Address Pharmaceutical Gaps. Priority
gastroprotektif, dapat meningkatkan risiko Medicines for Europe and the World "A
untuk timbulnya gejala gastropati. Bisa dilihat Public Health Approach to Innovation"
dari hasil penelitian ini bahwa dari semua yang 2004 0kt 7:4.
menggunakan gastroprotektif, sebagian besar 2. IRA. Diagnosis dan Penatalaksanaan
responden tidak menunjukkan gejala Osteoartritis. Perhimpunan Rematologi
gastropati. Dapat disimpulkan bahwa dengan Indonesia. 2004: 9-20.
menggunakan gastroprotektif dapat 3. Wiegand TJ. Nonsteroidal Anti-
melindungi dari timbulnya gejala gastropati. inflammatory Agent Toxicity. (on line)
Hal ini sejalan dengan penelitian http://emedicine.medscape.com 2015.
Waranughraha dkk. yang menunjukkan 4. Conaghan PG. 2012. A Turbulent Decade
penggunaan obat sitoproteksi bersama OAINS for NSAIDs: Update on Current Concepts
dapat mengurangi gejala klinis gastropati. 14 of Classification, Epidemiology,
Begitupula dengan penelitian Kim dkk. bahwa Comparative Efficacy, and Toxicity.
penambahan terapi dengan agen Rheumatol Int.; 2012; 32; 14911502.
gastroprotektif diperlukan untuk menghindari 5. Laine, L. The Role of Proton Pump
efek samping pada gatrointestinal7 Inhibitors in NSAID-Associated
Penggunaan gastroprotektif selain Gastropathy and Upper Gastrointestinal
melindungi mukosa lambung dari iritasi, dapat Symptoms. Reviews in
pula mempercepat penyembuhan cedera yang
Gastroenterological Disorders; 2003; 3; 2 Inhibitors. Dove Press Journal: Drug,
1400-1407. Healthcare and Patient Safety; 2009.
6. Valle, JD. Peptic Ulcer Disease and 11. Masso Gonzalez, EL., Patrignani, P,
Related Disorders. In: Fauci, AS, dkk Tacconelli, S, Garca-Rodr- guez, LA.
(Editor). Harrisons Principle of Internal Variability of Risk of Upper
Medicine 17th Edition. New York: Gastrointestinal Bleeding among
McGraw Hill, 2008: 1855-1872. Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs.
7. Kim HC, Lee MC, Moon YW, Seo SS, Arthritis Rheum ; 2010; 62.
Lee KW, Lee JH, et.al. 2011. The Pattern 12. Mitchell, J.A., and Warner, T.D. Cyclo-
of Use of Oral NSAIDs with or without oxygenase-2: Pharmacology, Physiology,
Coprescription of Gastroprotective Agent Biochemistry and Relevance to NSAID
for Arthritic Knee by Korean Therapy. British Journal of
Practitioners. Knee Surg Relat Res; 2011; Pharmacology; 1999; 128.
23(24); 167-177. 13. Scheiman, JM, Fendrick, AM. Practical
8. Lee SH, Han CD, Yang IH, Ha, CW. Approaches to Minimizing
Prescription Pattern of NSAIDs and the Gastrointestinal and Cardiovascular
Prevalence of NSAID-induced Safety Concerns with COX-2 Inhibitors
Gastrointestinal Risk Factors of and NSAIDs. Arthritis Research &
Orthopaedic Patients in Clinical Practice Therapy.; 2005; 7(4).
in Korea. Korean Med Sci; 2011; 26; 14. Waranugraha, Y, Suryana, P, Pratomo, B.
1432-1449. Hubungan Pola Penggunaan OAINS
9. Deeks, JJ, Smith, LA, Bradley, MD. 2002. dengan Gejala Klinis Gastropati pada
Efficacy, Tolerability, and Upper Pasien Reumatik. Jurnal Kedokteran
Gastrointestinal Safety of Celecoxib for Brawijaya; 2010; 26(2).
Treatment of Osteoarthritis and 15. Hawkey, CJ. Nonsteroidal Anti-
Rheumatoid Arthritis: Systematic Review infammatory Drug Gastropathy.
of Randomised Controlled Trials. BMJ; Gastroenterology; 2000; 119.
2002; 325; 432-441. 16. Lanza FL, Chan, FKL, and Quigley,
10. Rostom, A, Muir, K, Dube, C, Lanas, A, EMM. Guidelines for Prevention of
Jolicoeur, E., Tugwell, P. Prevention of NSAID-Related Ulcer Complications.
NSAID-Related Upper Gastrointestinal The American Journal of
Toxicity: a Meta-Analysis of Traditional Gastroenterology; 2009; 104.
NSAIDs with Gastroprotection and COX-

Вам также может понравиться