Вы находитесь на странице: 1из 4

Oleh Irene Anindyaputri. Data medis direview oleh Thu Truong, PharmD.

Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)

Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)

Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)

Klik untuk berbagi via Google+(Membuka di jendela yang baru)

Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)

Klik untuk berbagi di Line new(Membuka di jendela yang baru)

Usia 20-an biasanya merupakan saat-saat di mana orang muda menikmati gaya hidup yang
bebas. Menjaga makanan yang Anda konsumsi, pola tidur, dan olahraga jadi tampak kurang
penting karena kesibukan dan tekanan yang dihadapi. Padahal, Anda yang berusia 20 tahun
ke atas lebih rentan terserang berbagai penyakit sebagai dampak dari meningkatnya kadar
kolesterol secara alami. Maka, penting bagi Anda untuk memahami apa itu kolesterol dan
serba-serbinya sejak dini.

Apa itu kolesterol?


Kolesterol merupakan senyawa dengan sifat mirip lemak yang hidup secara alami dalam
hampir setiap bagian tubuh Anda seperti otak, saraf, otot, usus, hati, dan jantung. Kolesterol
datang dari dua sumber, diproduksi oleh hati atau lewat makanan yang Anda konsumsi.

Apa bedanya kolesterol baik dan kolesterol jahat?


Ada dua jenis kolesterol dalam tubuh. Kolesterol yang dibutuhkan oleh tubuh dikenal dengan
istilah kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL). Tugas HDL dalam tubuh adalah
menghalau dan mencegah penimbunan kolesterol jahat dalam arteri. Sementara itu, kolesterol
jahat atau low density lipoprotein (LDL) berjumlah 60 hingga 70 persen dari total kadar
kolesterol dalam tubuh. LDL bisa menumpuk pada arteri dan menyebabkan berbagai penyakit
jantung.

Berapa tingkat kolesterol yang normal dalam tubuh?


Angka kolesterol normal yang disarankan para dokter secara umum adalah di bawah 200.
Jika Anda melakukan tes kadar kolesterol, pastikan Anda mendapat rincian hasil HDL dan
LDL juga. Kadar HDL yang baik adalah 60, tapi semakin tinggi angkanya justru semakin
baik bagi Anda. Sementara itu kadar LDL yang aman adalah di bawah 100. Sebaiknya Anda
berkonsultasi langsung dengan dokter untuk mengetahui kadar kolesterol yang normal bagi
tubuh Anda. Menurut The American Heart Association, Anda perlu mengecek kadar
kolesterol paling tidak setiap lima tahun sekali. Anda juga bisa melakukan pemeriksaan
mandiri di rumah dengan bantuan alat-alat kesehatan.

Bahaya tingkat kolesterol yang terlalu tinggi


Kadar kolesterol LDL yang terlalu tinggi berbahaya bagi kesehatan. LDL akan menumpuk
pada arteri sehingga membentuk plak yang akan menghalangi sirkulasi darah dalam tubuh.
Jika yang terhalang adalah arteri yang memompa darah ke otak, Anda berisiko terserang
stroke. Kalau yang terhalang adalah arteri yang memasok darah ke jantung, Anda berisiko
kena serangan jantung.

Gejala dan tanda-tanda kolesterol tinggi


Kadar kolesterol tinggi umumnya tidak menunjukkan gejala atau tanda-tanda sebelumnya.
Kolesterol tinggi hanya bisa dideteksi dengan menjalani tes darah yang bisa mengukur kadar
kolesterol dalam tubuh Anda. Pusing atau sakit kepala yang banyak dikeluhkan orang dengan
kadar kolesterol tinggi merupakan gejala stroke, bukan gejala kolesterol tinggi itu sendiri.

Apa saja pemicu kolesterol tinggi?


Ada berbagai macam hal yang bisa memicu kadar kolesterol yang tinggi. Namun, untungnya
berbagai hal ini bisa Anda cegah dan kendalikan demi menjaga kadar kolesterol yang normal.

1. Pola makan

Mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung banyak kolesterol, lemak trans, dan
lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol Anda. Maka, sebisa mungkin imbangi
dengan mengonsumsi sayur dan buah-buahan, gandum dan kacang-kacangan, dan makanan
yang direbus atau dipanggang, bukan digoreng.

2. Berat badan

Kelebihan berat badan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung yang diakibatkan oleh
kadar kolesterol tinggi. Sementara itu, menjaga berat badan yang ideal bisa membantu
menstabilkan kadar kolesterol baik dan jahat dalam tubuh.

3. Aktivitas fisik

Kurang berolahraga dan beraktivitas fisik berisiko meningkatkan kadar kolesterol Anda.
Usahakan untuk berolahraga secara rutin setiap hari selama paling sedikit 30 menit.

4. Usia dan jenis kelamin

Pada usia 20-an, kadar kolesterol dalam tubuh akan mulai meningkat secara alami. Seiring
bertambahnya usia, kadar kolesterol akan semakin mudah naik. Biasanya kadar kolesterol
pada pria lebih cepat meningkat di usia muda, tapi setelah menopause wanita akan jadi
semakin rentan pula.

5. Keturunan

Bila dalam keluarga Anda ada sejarah kadar kolesterol yang tinggi, kemungkinan Anda akan
mewarisinya. Ini karena kadar kolesterol dalam tubuh bisa diturunkan secara genetik.

6. Merokok

Asap dan zat-zat berbahaya yang terkandung dalam rokok bisa menurunkan kadar kolesterol
baik dalam tubuh. Selain itu, merokok dan menjadi perokok pasif juga bisa meningkatkan
risiko pemblokiran arteri yang bisa mengakibatkan berbagai masalah jantung seperti tekanan
darah tinggi dan diabetes.

Obat-obatan apa yang bisa membantu menurunkan kadar


kolesterol?
Jika dokter telah memberikan diagnosis kadar kolesterol Anda terlalu tinggi, biasanya Anda
akan diberi resep obat-obatan yang bisa membantu menjaga kadar kolesterol agar tetap stabil
dan normal. Obat tersebut antara lain statin, asam fibrat, resin pengikat asam empedu, dan
penghambat absorpsi kolesterol. Namun, perlu diingat bahwa obat-obatan yang diresepkan
bukanlah pengganti gaya hidup sehat. Anda tetap harus menjalani pola makan yang sehat dan
seimbang, olahraga rutin, dan perubahan gaya hidup agar kadar kolesterol tidak melonjak.

Вам также может понравиться