Вы находитесь на странице: 1из 6

BAB III

ANALISIS DAN REKOMENDASI USULAN PERBAIKAN

3.1 Analisis STP (Segmentasi, Target, dan Positioning)


1. Segmentasi

Selama pengamatan yang dilakukan usaha mie ayam ini dapat

dikelompokkan produknya berdasarkan segmentasi demografis pada

variabel usia, yaitu anak-anak dan dewasa. Dengan begitu usaha mie

ayam Arya Buana ini dapat dinikmati oleh usia anak-anak hingga dewasa.

Untuk anak-anak mie ayam yang biasa tanpa campuran perasa pedas

(sambal). Sedangkan untuk dewasa sesuai selera ada yang menyukai rasa

pedas dan manis. Selama penelitian kebanyakan pelanggan dewasa

seperti: pekerja pabrik yang lebih menyukai makan mie ayam dengan rasa

yang sangat pedas. Pekerja pabrik baik laki-laki maupun perempuan sama-

sama menyukai makanan yang serba pedas.

2. Target
Berdasarkan analisis segmentasi diatas diketahui bahwa

pengelompokkan segmentasi variabel usia. Selama penelitian

berlangsung bahwa yang memakan mie ayam kebanyakan pekerja pabrik.


Oleh karena itu pekerja pabrik yang pulang sekitar pukul 17.00, sering

membeli mie Ayam Arya Buana. Selain itu juga banyak pembeli yang

berasal dari kampung Karees.


3. Positioning
Setelah tahapan segmentasi dan targeting, berikutnya adalah

tahapan positioning sebagai upaya menanamkan positioning statement

sekaligus meluaskan pangsa pasar. Berdasarkan hasil dari wawancara


pelanggan menginginkan selain produk murah tapi memiliki produk yang

bervariasi seperti rasa. Serta kualitas dan fasilitas yang memadai. Usaha

Mie Ayam Arya Buana ini berlokasi di pinggiran jalan yang menyewa

tempat yang asalnya dari tempat pencucian mobil. Sehingga untuk

penjualannya harus menunggu steam mobil tutup. Mie Ayam Arya Buana

ini mulai buka pada pukul 16.00-22.00. Supaya usaha mie ayam ini dapat

dikenal dengan masyarakat luas pemilik sendiri sering memberikan

statement bahwa mie ayam ini dari awal pembuatan di produksi sendiri

dengan mesin pembuatan yang tak begitu murah harganya. Karakter mie

yang halus membuat pelanggan menjadi lebih sering membeli. Oleh

karena itu selain murah harga jualnya juga memberikan kesan berkualitas

produk yang ditawarkan.

3.2 Analisis SWOT


Setiap kegiatan untuk memulai usaha, maka hal yang harus dilakukan

terlebih dahulu adalah mengukur kemapuan kami terhadap lingkungan atau

pesaing, yaitu melalui analisis SWOT. Maka dari itu setelah dilakukannya

wawancara oleh pihak owner dan pelanggan berikut adalah langkah-langkah

membuat rencana pemasaran dimulai dari stretegi SWOT :


1. Strength (Kekuatan)
a. Rasanya enak
Rasa yang enak dan mie yang lembut sehingga cocok untuk pembeli
dari usia anak-anak sampai tua pun dapat memakan mie ayam Arya
Buana.
b. Mie nya dibuat sendiri oleh owner tanpa campur tangan orang lain
dan bahan yang digunakan tanpa zat pengawet dengan memakai
mesin sendiri untuk pembuatan mie.
c. Menyediakan makanan ringan sistik dan sistik ini dibuat sendiri.
Sistik yaitu makanan ringan yang cocok buat cemilan mie ayam ini
dibuat dengan bahan sederhana dan tanpa zat pengawet. Untuk
rasanya sendiri enak dan gurih cocok untuk di santap pada saat
makan mie ayam.
d. Dapat disukai oleh semua kalangan.
Dapat disukai semua kalangan karena mie ayam ini untuk
memakannya sesuai penikmat mie.
e. Harga terjangkau.
Harganya terjangkau memungkinkan semua kalangan dapat membeli
Mie Ayam Arya Buana.
f. Bahan bakunya mudah didapat
Bahan baku yang mudah didapat seperti pasar tradisional (pasar
johar).
g. Cara pembuatannya mudah.
Cara pembuatan nya pun mudah, pembuatan nya dengan
menggunkan mesin pembuat mie. Dalam pembuatan mie ini proses
dikerjakan sendiri oleh pemilik mie dan istrinya.

2. Weakness (Kelemahan)
a. Mie nya tidak tahan lama dikarena bahan nya tidak menggunakan

bahan pengawet. Untuk di luar sana pedagang mie ayam hampir

semua memakai mie yang instan yang mie nya dapat dipakai beberapa

hari dengan kata lain mie yang dibeli langsung jadi.


b. Tempatnya luas namun fasilitasnya kurang dikarenakan tempatnya

sendiri menyewa dari Steam motor yang buka PUKUL 09.00-15.00,

kemudian mie ayam ini buka setiap hari pukul 15.30-22.00.


c. Banyak saingan yaitu: sebelumnya ada 2 pedagang mie kemudian

muncul pesaing baru yang berada dekat dengan mie Ayam Arya Buana

dan pedagang keliling yang berdagang ke perumahan.

3. Oportunity (peluang)
a. Penjualan Mie Ayam Arya buana memiliki peluang yang cukup

besar karena selain memiliki cita rasa yang enak.


b. Memiliki lokasi strategis, lokasinya di pinggir jalan dekat perumahan

seperti: perumahan buana asri, perumahan cluster, perumahan

parahyangan, perumahan palumbon residence, dan jalan arah mau

kekota sehingga banyak pembeli seperti pekerja pabrik dan kampung

Karees.

4. Treath (Ancaman)
a. Banyak memiliki pesaing selain dari pedagang mie sendiri juga ada

pesaing yang lain seperti: bakso mie, soto ,seblak dan ketoprak,

cappuccino coffe, dan fried chicken.


b. Bila hujan turun maka orang malas keluar rumah sehingga pembeli

tidak begitu banyak (jarang).


c. Harga bahan baku yang tidak stabil.
Bahan baku yang tidak stabil ini membuat pemilik usaha ini kadang

mendapat laba yang tak menentu.

3.3 Rekomendasi/Usulan Perbaikan


Setelah dilakukan pengamatan secra langsung melalui strategi pemasaran

SWOT maka dengan begitu kami peneliti memberikan usulan perbaikan

kepada pemilik agar usaha mie ayam ini dapat bersaing dengan pedangan mie

ayam lainnya. Usulan perbaikan adalah sebagai berikut:


1. Mengenai pengembangan produk.
Pengembangan ini yang dimaksud adalah supaya menambah varian rasa

dan warna kepada produk mie sendiri. Warna dan rasa itu akan

memberikan efek yang positif kepada pelanggan. Contohnya untuk

rasanya sendiri ada berbagai macam mulai dari rasa pedas dan original.

Untuk warna yang dimaksud disini bukan pewarna tetapi untuk

memberikan inovasi sendiri kepada pemilik untuk membuat mie berwarna

dengan bahan yang alami. Contoh nya untuk warna hijau bisa didapat dari
bahan baku cabe hijau, rasa dan warna kuning bisa dibuat dari bahan

wortel. Rasa dan warna merah bisa dibuat dengan bahan baku berasal dari

cabe merah, rasa dan warna ungu bisa dibuat dengan bahan baku berasal

dari ubi rambat yang berwarna ungu.


2. Price
Menaikkan margin keuntungan bisa dengan menambahkan cemilan yang

tadinya hanya sistik bisa ditambah dengan cemilan ringan seperti keripik

kacang bawang, kerupuk yang mana masyarakat lebih sering menikmati

makanan dengan kerupuk.


3. Place
Dalam pengamatan yang dilakukan diketahui :
a. Ada 1 gerobak yang tidak terpakai. Oleh karena itu kami peneliti

menyarankan kepada pemilik agar membuka cabang agar dengan

adanya cabang baru dapat meingkatkan profit yang didapat oleh

pemilik tersebut. Pembukaan cabang dilakukan dengan mencari orang

yang bersedia untuk usaha bersama. Semua modal akan ditanggung

oleh pemilik selebihnya untuk harga sesuai yang standar dan untuk

penjualan sesuai denngan penjual (anak buah).


b. Penambahan fasilitas
Penambahan fasilitas yang dimaksud adalah faktor pendukung yaitu

seperti peralatan pendukung usaha agar pelangga nyama. Tempat yang

berasal dari steam mobil memberikan keuntunngan besar seperti

lahan/tempat luas sebelumnya hanya ada 3 meja dan kursi. Kami

penyarankan agar tempat dimodifikasi agar penambahan meja makan

sebanyak karena masih ada tempat yang kosong. Sehingga dengan

adanya penambahan fasilitas ini pelanggan nyaman. Pencahayaan


yang kurang terang agar ditambah lampu yang agar tampak lebih baik

dan nyaman bagi pelanggan.

4. Promotion
Untuk promotion itu sendiri kami peneliti menyarankan agar memberikan

kupon point. Kupon point ini berarti jika konsumen telah membeli

membeli 10 bungkus maka ada penghargaan khusus. Membeli 10

bungkus akan mendapat 1 porsi mie ayam gratis. Jadi setiap konsumen

yang membeli mie ayam diberikan kupon mie.

Вам также может понравиться