Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.R
Umur : 70 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Salaman, Magelang
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Status Menikah : Menikah
Tanggal masuk poli : 29 April 2014
Nomor RM : 10- 37 - 57
B. ANAMNESIS
Keluhan Utama
Pandangan kedua mata Gelap
yang lalu disusul dengan mata kiri terasa mulai kabur sejak 2
1
kacamata baca, namun selum pandangannya mulai gelap 1 tahun
mata terasa gatal (+), iritasi pada mata (-), mata merah (-). Nyeri
C. PEMERIKSAAN FISIK
Status Umum
Kesadaran : Compos mentis
Aktivitas : Normoaktif
Kooperatif : Kooperatif
Status gizi : Baik
Vital Sign
2
TD : 160/100 mmHg
Nadi : 86 x/menit
RR : 21 x/menit
Suhu : 36,30C
No. Pemeriksaan Oculus Dexter Oculus Sinister
1. Visus 1/~ 1/300
NC NC
Add S + 3.00
2. Bulbus Okuli Baik ke segala arah, Baik ke segala arah
3. Palpebra
3
Sikatrik (-) (-)
Pannus (-) (-)
6. COA
Diameter 3 mm 3 mm
Reflek pupil (+) (+)
Bentuk Bulat Bulat
9. Lensa
4
Gambar
Kekeruhan Merata
Kekeruhan Merata
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
1. Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu : 97 mm/dL
2. Darah Rutin
E. DIAGNOSA BANDING
Oculus Dexter dan Sinister I
1. Katarak Senilis Matur
Dipertahankan karena adanya gejala mata berair (+), mata terasa gatal
(+), mata merah (-), nyeri pada mata (-), melihat pelangi (-), dan
didapatkan penurunan tajam pengelihatan, pada pemeriksaan
didapatkan kekeruhan lensa yang merata (+), COA cukup.
2. Katarak insipien
Disingkirkan karena pada katarak insipien dari hasil pemeriksaan
kekeruhan lensa ringan sedangkan pada pasien pemeriksaan fisik
didapatkan kekeruhan lensa yang merata (+)
3. Katarak Senilis Immatur
5
Disingkirkan karena pada katarak immatur pemeriksa oftalmologi
didapatkan kekeruhan sebagian lensa, COA dangkal sedangakan pada
pasien pemeriksaan didapatkan kekeruhan lensa yang merata (+) COA
cukup.
4. Katarak Senilis Hipermatur
Disingkirkan karena pada pemeriksan didapatkan COA yang dalam
dan kekeruhan lensa yang massif sedangkan pada pasien didapatkan
COA yang cukup dan kekeruhan lensa yang merata dan belum belum
begitu masif.
5. Katarak akibat trauma
Disingkirkan karena dari hasil anamnesis tidak ditemukan riwayat
adanya trauma pada mata
1. Presbiopi
Dipertahankan karena sebelumnya pasien sudah pernah memakai
F. DIAGNOSA
ODS Katarak Senilis Matur + ODS Presbiopia
G. TERAPI
Operatif
EKEK (Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsular) + Penanaman IOL
(Intra Okular Lensa)
Post-operatif diberikan:
Inmatrol ED BT NO.1
1-0-0
6
Vit B6 200 mg tab no. X
1-0-0
1-0-0
1-0-1
H. PROGNOSA
Prognosis Oculus Dexter Oculus Sinister
Quo ad visam Dubia ad Bonam Dubia ad Bonam
Quo ad sanam Bonam Bonam
Quo ad functionam Dubia ad Bonam Dubia ad Bonam
Quo ad vitam Bonam Bonam
Quo ad kosmetikam Bonam Dubia ad Bonam
I. KOMPLIKASI
Komplikasi pada katarak adalah dapat menimbulkan Glaukoma
dan Uveitis.
J. EDUKASI
a. Menjelaskan bahwa visusnya berkurang disebabkan karena adanya
7
e. Lindungi mata dari debu ataupun benda asing dengan cara tutup
dengan kasa.
f. SpD
K. RUJUKAN
Dalam kasus ini dilakukan Rujukan ke Disiplin Ilmu Kedokteran
Lainnya yaitu bagian penyakit Dalam untuk pengobatan Hipertensi yang
ada pada pasien
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOMI LENSA
8
Pada manusia, lensa mata bikonveks, tidak mengandung pembuluh darah,
tembus pandang, dengan diameter 9 mm, dan tebal sekitar 5 mm.
Jaringan ini berasal dari ectoderm permukaan yang berbentuk lensa di dalam mata
dan bersifat being. Lensa di dalam bola mata terletak di belakang iris yang terdiri
dari zat tembus cahaya berbentuk seperti cakram yang dapat menebal dan menipis
pada saat terjadinya akomodasi.
Lensa terdiri dari :
Kapsul lensa
Suatu membrane yang membungkus seluruh lensa, transparan dan halus
Fungsi ;
Bentuk lensa pada akomodasi
Membrane semipermeable
Korteks lensa
Serat lensa yang terbentuk selanjutnya dan terletak di lapisan luar.
Nucleus lensa
Serat lensa yang terbentuk paling awal dan letaknya di sentral
9
B. FISIOLOGI LENSA
10
Definisi.
Setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi
dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama (Ilyas, S. 2007).
trauma, penyakit mata, proses usia atau degenerasi lensa, kelainan sistemik
11
- Jaringan embrio manusia dapat membelah 50 kali kemudian akan
mati
keruasakan sel.
Pada dasarnya, semua sinar yang masuk ke mata harus terlebih dahulu
penglihatan. Pada katarak terjadi kekeruhan pada lensa, sehingga sinar yang
masuk tidak terfokuskan pada retina, maka bayangan benda yang dilihat
Klasifikasi Katarak
a. Berdasarkan Usia
b. Bedasarkan Letak
1. Katarak Nuklear
12
Katarak yang lokasinya terletak pada bagian tengah lensa atau nukleus.
Nukleus cenderung menjadi gelap dan keras (sklerosis), berubah dari
jernih menjadi kuning sampai coklat. Biasanya mulai timbul sekitar usia
60-70 tahun dan progresiviasnya lambat. Bentuk ini merupakan bentuk
yang paling banyak terjadi. Pandangan jauh lebih dipengaruhin daripada
pandangan dekat, bahkan pandangan baca dapat menjadi lebih baik, sulit
menyetir pada malam hari. Penderita juga mengalami kesulitan
membedakan warna, terutama warna biru dan ungu (Daniel V. et al,
2000).
2. Katrak Kortikal
Katarak menyerang lapisan yang mengelilingi nukleus atau korteks,
biasanya mulai timbul sekitar usia 40-60 tahun dan progresivitasnya
lambat. Terdapat wedge-shape opacities/cortical spokes atau gambaran
seperti ruji. Banyak pada penderita DM, dengan keluhan yang paling
seringa yaitu penglihatan jauh dan dekat terganggu, disertai penglihatan
merasa silau (Daniel V. et al, 2000).
13
Gambar 3. Katarak Subscapsular dan Katarak Lanjut
1. Katarak Insipien
Pada stadium ini kekeruhan lensa tidak teratur, tampak seperti bercak-
bercak yang membentuk gerigi dengan dasar di perifer dan daerah jernih
Kekeruhan ini pada awalnya hanya nampak jika pupil dilebarkan. Pada
refraksi yang tidak sama pada semua bagian lensa. Bentuk ini kadang
2. Katarak Imatur
Pada katarak imatur, terjadi kekeruhan yang lebih tebal, tetapi belum
14
meningkatnya tekanan osmotik
shadow test, maka akan terlihat bayangan iris pada lensa, sehingga hasil
3. Katarak Intumesen
lensa menjadi bengkak dan besar yang akan mendorong iris sehingga bilik
4. Katarak Matur
degenerasi yang berjalan terus maka akan terjadi pengeluaran air bersama
15
hasil disintegrasi melalui kapsul,
iris pada lensa yang keruh, sehingga bayangan iris negatif (Ilyas, S. 2007).
5. Katarak Hipermatur
mengalami degenarsi akan mencair dan keluar melalui kapsul lensa. Lensa
menjadi mengecil dan berwarna kuning. Bila proses katarak berjalan lanjut
disertai kapsul yang tebal., maka korteks yang berdegenerasi dan cair tidak
16
Cairan lensa Normal Bertambah Normal
Gejala Klinis
Seorang penderita katarak mungkin tidak menyadari telah mengalami
tumbuh sangat lambat dan tidak mempengaruhi daya penglihatan sejak awal.
Diagnosis Banding
. 1. Katarak Diabetik
17
Merupakan katarak yang terjadi akibat adanya penyakit diabetes melitus.
Katarak bilateral dapat terjadi karena gangguan sistemik, seperti salah satnnya
pada penyakit diabetes melitus. Katarak pada diabetes meluts dapat terjadi
lensa akan terlihat kekeruhan berupa garis akibat kapsul lensa berkerut.
Bila dehidrasi lama akan terjadi kekeruhan lensa, kekeruhan akan hilang
serentak pada kedua mata dalam 48 jam, bentuk dapat snow flake atau
2. Katarak Komplikata
Merupakan katarak akibat penyakit mata lain seperti radang dan porses
18
daerah bawah kapsul atau pada lapis korteks, kekeruhan dapat difus, pungtata,
3. Katarak Traumatik
Katarak jenis ini paling sering disebabkan oleh cedera benda asing di lensa
atau trauma tumpul terhadap bola mata. Sebagian besar katarak traumatik
Lensa menjadi putih segera setelah masuknya benda asing, karena lubang
secara mendadak. Mata menjadi merah, lensa opak dan mungkin disertai
keluar dari mata, mata menjadi sangat lunak. Penyulit adalah infeksi, uveitis,
Penatalaksanaan
19
b. Indikasi Medis : kondisi katarak harus dioperasi diantaranya katarak
yaitu :
memutus zonula Zinn yang telah mengalami degenerasi. Pada saat ini
20
presdiposisi untuk terjadinya prolaps badan kaca, sebelumnya mata
mengalami ablasi retina, mata dengan sitoid makular edema, pasca bedah
katarak seperti prolaps badan kaca. Penyulit yang dapat timbul pada
c. Fakoemulsifikasi
sayatan 3 mm pada sisi kornea. Pada teknik ini diperlukan irisan yang
Sebuah lensa intra ocular (IOL) yang dapat dilipat dimasukkan melalui
sekitar 2,8 mm, sedangkan untuk lensa tidak lipat insisi sekitar 6 mm.
Karena insisi yang kecil untuk foldable lens, maka tidak diperlukan
tidak terdapat hal-hal salah satu di atas, luksasi atau subluksasi lensa.
21
bedahnya cepat, waktu operasi yang relatif lebih cepat, mudah dilakukan
terjadinya katarak sekunder sama seperti pada teknik EKEK, alat yang
mahal, pupil harus terus dipertahankan lebar, endotel loss yang besar
(Ilyas, S. 2007).
PRESBIOPIA
2.2.1 Definisi
meningkatnya umur. Kelainan ini terjadi pada mata normal berupa gangguan
presbiopia.
22
Diterangkan bahwa: terjadi kekakuan lensa seiring dengan bertambahnya
2.2.2 Etiologi
sklerosis lensa
2.2.3 Patofisiologi
berkurang.
o Akibat gangguan akomodasi ini maka pada pasien berusia lebih dari 40 tahun,
akan memberikan keluhan setelah membaca yaitu berupa mata lelah, berair
o Karena daya akomodasi berkurang maka titik dekat mata makin menjauh dan
pada awalnya akan kesulitan pada waktu membaca dekat huruf dengan
cetakan kecil.
23
o Dalam upayanya untuk membaca lebih jelas maka penderita cenderung
mencapai titik dekatnya dengan demikian obyek dapat dibaca lebih jelas.
o Presbiopia timbul pada umur 45 tahun untuk ras Kaukasia dan 35 tahun untuk
ras lainnya.
2.2.5 Pemeriksaan
a. Alat
- Kartu Snellen
- Bingkai percobaan
a. Teknik
- Penderita yang akan diperiksa penglihatan sentral untuk jauh dan diberikan
astigmatismat)
terbaca huruf terkecil pada kartu baca dekat dan kekuatan lensa ini
ditentukan
b. Nilai
24
Ukuran lensa yang memberikan ketajaman penglihatan sempurna
Hubungan lensa adisi dan umur biasanya: 40 sampai 45 tahun 1.0 dioptri
2.2.6 Penatalaksanaan
Diberikan penambahan lensa sferis positif sesuai pedoman umur yaitu umur
40 tahun (umur rata rata) diberikan tambahan sferis + 1.00 dan setiap 5
Lensa sferis (+) yang ditambahkan dapat diberikan dalam berbagai cara:
segmen bawah
4.
kacamata progressive mengoreksi penglihatan dekat, sedang, dan jauh,
bertingkat.
DAFTAR PUSTAKA
25
1. Shock JP, Richard AH, MD. Lensa. Dalam : Whitcher John P, Paul
157.
3. Ilyas S. Penglihatan Turun Perlahan Tanpa Mata Merah. Dalam: Ilmu
2007.
http://www.nei.nih.gov/health/cataract/cataract_facts.asp
http://medicastore.com/penyakit/65/Katarak.html
http://users.telenet.be/mvanlint/anatomie/html/Fysiologie.htm
http://majiidsumardi.blogspot.com/2011/03/anatomi-dan-fisiologi-
lensa.html
26