Вы находитесь на странице: 1из 8

Subscribe to News

Subscribe to Comments

Menu Utama
Teori Kesehatan
Akbid Akper
Info Penyakit
Bisnis Online

Dikarenakan banyaknya permintaan contoh Karya Tulis Ilmiah yang kami berikan, untuk
itu kami kami menyediakan contoh Karya Tulis Ilmiah lengkap (100 JUDUL Lebih) dari
awal sampai dengan lampiran berupa softcopy Ms Words yang dapat anda jadikan referensi
dan contoh dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan melakukan tranfer sebesar Rp.
100.000,- sebagai biaya pengiriman ke BRI Cabang Metro

INFO : TERHITUNG MULAI TANGGAL 01 MEI 2010 HARGA KAMI NAIKKAN


MENJADI Rp. 100.000,- DAN BAGI 10 PEMESAN PERTAMA UNTUK SETIAP
HARINYA MENDAPATKAN BONUS (FREE) 100 + CONTOH ASUHAN
KEBIDANAN (KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, BBL, KESPRO dan KB)

No. Rekening : 0130-01-034220-50-2


Atas Nama : PARLIN
Setelah transfer, kemudian lakukan konfirmasi dengan mengirimkan pesan "Kirim KTI ke
(tulis alamat email anda)" dengan menyertakan Judul KTI yang anda inginkan ke:

NO HP : 0813 7909 2727 atau


E-mail : bascom_metro@yahoo.com

Kami akan segera mengirimkan KTI yang anda maksud setelah kami memeriksa bukti
transfer anda ...
DAFTAR JUDUL KTI YANG TERSEDIA PADA KAMI >>>

Konsep Kebutuhan Dasar Manusia


Diposkan oleh Bascom 23 Juni, 2009
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow
dalam Teori Hierarki.

Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan
fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter dan Patricia, 1997).

Ciri Kebutuhan Dasar Manusia


Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang pada dasarnya memiliki
kebutuhan yang sama, akan tetapi karena budaya, maka kebutuhan tersebutpun ikut berbeda. Dalam
memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada. Lalu jika gagal memenuhi
kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih keras dan bergera untuk berusaha mendapatkannya.
Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan dasar manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor berikut :
1. Penyakit. Adanya penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan pemenuhan
kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikologis, karena beberapa fungsi organ tubuh memerlukan
pemenuhan besar dari biasanya.
2. Hubungan Keluarga. Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatan pemenuhan kebutuhan dasar
karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga, dan lain-lain.
3. Konsep Diri. Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri
yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang. Konsep diri yang sehat
menghasilkan perasaan positif terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan mudah
berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat, sehingga mudah
memenuhi kebutuhan.
4. Tahap Perkembangan. Sejalan dengan meningkatnya usia manusia mengalami perkembangan. Setiap
tahap perkembangan tersebut memiliki kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis,
sosial maupun spiritual, mengingat berbagai fungsi organ tubuh mengalami proses kematangan dengan
aktivitas yang berbeda untuk setiap tahap perkembangan.

Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow


Abraham Maslow membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam lima tingkat berikut:
1. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar, antara lain pemenuhan oksigen dan
pertukaran gas, kebutuhan cairan (minuman), nutrisi (makanan), eliminasi, istirahat dan tidur, aktivitas,
keseimbangan suhu tubuh, dan seksual.
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi perlindungan fisik dan perlindungan
psikologis.
a. Perlindungan fisik meliputi perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup seperti penyakit,
kecelakaan, bahaya dari lingkungan dan sebagainya.
b. Perlindungan psikologis, yaitu perlindungan atas ancaman dari pengalaman yang baru dan asing.
Misalnya, kekhawatiran yang dialami seseorang ketika masuk sekolah pertama kali, karena merasa
terancam oleh keharusan untuk berinteraksi dengan orang lain dan sebagainya
3. Kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, antara lain memberi dan
menerima kasih sayang, kehangatan, persahabatan, mendapat tempat dalam keluarga, kelompok sosial,
dan sebagainya.
4. Kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain. Kebutuhan ini terkait, dengan
keinginan untuk mendapatkan kekuatan, meraih prestasi, rasa percaya diri dan kemerdekaan diri. Selain
itu, orang juga memerlukan pengakuan dari orang lain.
5. Kebutuhan aktualiasasi diri merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow, berupa
kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain/lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.

5 Kebutuhan Dasar Manusia


5 Kebutuhan Dasar Manusia

Kebutuhan Dasar Menusia menurut Susunan Tubuh Manusia


Tubuh kita, berdasarkan susunan wujud fisiknya, dapat dibagi menjadi 5 bagian. Bila kita urutkan dari
bawah ke atas maka urutannya adalah ke-5 bagian tersebut adalah: kaki, alat kelamin, perut, dada dan
kepala.
Dilihat dari segi kedokteran atau pun secara biologis, mungkin pembagian tersebut di atas kurang tepat
sesuai dengan masing-masing fungsi biologisnya, tetapi penulis mengajukan pemikiran baru tentang 5
kebutuhan dasar manusia berdasarkan pembagian struktur tubuh menjadi 5 bagian tersebut, yang
penulis artikan sebagai kebutuhan keamanan, seks, ekonomi, rohani dan inovasi, sehingga menjadi
lebih mudah dipahami.
Bukan hanya dari sisi kita sebagai manusia saja, dari sisi hubungan antarpersonal dalam masyarakat
sosial, organisasi profit non-profit, bahkan hingga institusi negara pun, dalam pemenuhan ke-5 KDM
ini, masing-masing fungsi sebagai pribadi, organisasi, perusahaan bahkan negara dalam memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasarnya, dapat dipahami dengan lebih mudah.
Masing-masing kebutuhan yang disebutkan sebelumnya, sebagaimana dalam teori psikologi
humanistiknya Maslow, 5 kebutuhan dasar tersebut pun harus dipenuhi secara linear, seperti anak-anak
tangga dalam susunan piramid, yang harus dinaiki step-by-step.
Tetapi ada perbedaan mendasar dalam teori Maslow dengan paradigma baru yang penulis sampaikan,
yaitu bahwa 5 KDM dalam paradigma baru ini, semua berpusat pada kebutuhan nomor 3, yaitu
kebutuhan ekonomi. Kebutuhan ekonomi ini harus dipenuhi terlebih dahulu (walau tidak harus
sepenuhnya), sebelum kebutuhan-kebutuhan lainnya, karena kebutuhan ekonomi adalah seperti bensin
dalam mobil. Tanpa bensin, mobil tidak akan dapat bergerak. Demikian pula, manusia tanpa makanan
dan minuman, tak mungkin bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan lainnya.
1. Kebutuhan Keamanan (Safety Needs), yaitu kebutuhan akan perlindungan keselamatan terhadap
bahaya atau kekerasan, setelah kebutuhan ekonomi, relatif (tidak harus sepenuhnya) terpenuhi.
2. Kebutuhan Seks (Sex Needs), yaitu kebutuhan pelampiasan dorongan seksual, bagi mereka yang
sudah matang fungsi biologisnya. Kesalahan mendasar & fatal Sigmund Freud (1856-1939) adalah
menfokuskan pembahasan psikologinya bahwa semua KDM manusia bersala dari kebutuhan seks ini.
Tak dapat kita salahkan pandangan Freud tersebut, bila kita dapat memahami keadaan sosial
masyarakat di jamannya, yang sangat tabu membicarakan masalah seks. Pandangan Freud adalah
pemberontakannya kepada masyarakat di jamannya.
3. Kebutuhan Ekonomi (Economical Needs) timbul sejak seorang manusia lahir hingga meninggalnya.
Tanpa pemenuhan kebutuhan primer untuk fisik jasmani ini, seorang manusia tak mungkin bisa
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya. Kebutuhan ini harus dipenuhi, sebelum kebutuhan-
kebutuhan lainnya. Kebutuhan makanan dan minuman adalah kebutuhan dasar, yang menjadi pusat
kebutuhan fisik manusia.
4. Kebutuhan Rohani (Spritual Needs), yaitu kebutuhan akan penghargaan untuk penghormatan diri,
status, perhatian hingga penerimaan orang lain, yang muncul bila ketiga kebutuhan sebelumnya telah
dapat terpenuhi. Juga kebutuhan akan afiliasi, persahabatan serta memberi dan menerima kasih
sayang/dihargai dengan/dari/oleh orang lain dalam kehidupan sosial masyarakat. Walaupun menurut
Maslow kebutuhan sosial & prestise ini jarang dapat dipuaskan, menurut penulis kebutuhan ke-4 inilah
pokok permasalahan kemanusiaan bermula, kepercayaan kepada kekuatan Dzat yang lebih segala-
galanya dari pada dirinya, tujuan hidup sebenarnya berada, dan obyek pendidikan yang seharusnya
dilakukan. Dalam sejarah para Nabi dan orang-orang besar, walaupun kebutuhan-kebutuhan lainnya
tidak/belum terpenuhi, tetapi kebutuhan rohaninya telah terpenuhi, sehingga mereka tetap dapat terus
bertahan hidup untuk mendidik masyarakat kaumnya, bahkan ditulis dengan tinta emas dalam sejarah
manusia. Jadi, selain kebutuhan jasmani manusia yang berpusat di perut, kebutuhan ruhani manusia
berpusat di hati, di rongga dada.
5. Kebutuhan Inovasi (Innovation Needs) merupakan kebutuhan terakhir apabila keempat kebutuhan
lainnya di atas telah terpenuhi, yang dapat mendorong perilaku seseorang untuk dapat mempertinggi
kemampuan kerja dengan mengoptimalkan fungsi akal untuk ber-inovasi, salah satu kelebihan yang
diberikan Pencipta khusus untuk manusia. Yang penulis maksud dengan kebutuhan inovasi adalah
kebutuhan optimalisasi fungsi akal untuk berpikir, meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan
baru untuk lebih memudahkan dirinya dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia.
Jadi R&D iptek yang penuh inovasi iptek, tak akan dapat berjalan optimal, bila ke-4 kebutuhan lainnya
sang manusia tak terpenuhi terlebih dahulu.
Dalam perjalanan sejarah, kebutuhan ke-3 dan ke-4 sering ter-reduksi (tersatukan) menjadi 1 tingkat
kebutuhan saja, kebutuhan ekonomi saja atau kebutuhan rohani saja, yang menjadikan kehidupan
manusia terpolarisasikan menjadi grup sekuler yang sepenuhnya mencari kebahagiaan palsu di dunia
saja, atau grup zuhud dengan menjadi ahli tasawuf, kependetaan, kebiarawatian yang anti-dunia, dan
hanya mengejar kebahagiaan di akherat saja. Yang terbaik adalah grup yang tidak menafikan salah
satunya, tetapi mereka yang dapat menyeimbangkan ke-2 kebutuhan tersebut, antara kebutuhan perut
(ekonomi, jasmani) dan kebutuhan hati (ruhani).

Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow


Abraham Maslow membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam lima tingkat
berikut:
1. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar, antara lain
pemenuhan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan (minuman), nutrisi
(makanan), eliminasi, istirahat dan tidur, aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, dan
seksual.
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi perlindungan fisik dan
perlindungan psikologis.
a. Perlindungan fisik meliputi perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau
hidup seperti penyakit, kecelakaan, bahaya dari lingkungan dan sebagainya.
b. Perlindungan psikologis, yaitu perlindungan atas ancaman dari pengalaman
yang baru dan asing. Misalnya, kekhawatiran yang dialami seseorang ketika
masuk sekolah pertama kali, karena merasa terancam oleh keharusan untuk
berinteraksi dengan orang lain dan sebagainya
3. Kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, antara lain
memberi dan menerima kasih sayang, kehangatan, persahabatan, mendapat
tempat dalam keluarga, kelompok sosial, dan sebagainya.
4. Kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain.
Kebutuhan ini terkait, dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan, meraih
prestasi, rasa percaya diri dan kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga
memerlukan pengakuan dari orang lain.
5. Kebutuhan aktualiasasi diri merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki
Maslow, berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain/lingkungan serta
mencapai potensi diri sepenuhnya.

Kebutuhan dasar manusia


Gardner Murpy menggambarkan kebutuhan itu atas empat kategori, yang terdiri dari:
1. Kebutuhan dasar yang berkaitan bagian-bagian penting tubuh misalnya kebutuhan untuk makan,
minum, udara, dan sejenisnya.
Kebutuhan akan kegiatan, meliputi kebutuhan untuk tetap bergerak
Kebutuhan sensorik yang meliputi kebutuhan untuk warna, suara, ritme, kebutuhan yang berorientasi
terhadap lingkungan dan sejenisnya.
2. Kebutuhan untuk menolak sesuatu yang tidak mengenakkan, seperti rasa sakit, ancaman,
ketakutan, dan sejenisnya.
Sedangkan Erich Fromm mengidentifikasi kebutuhan manusia itu berasal dari kondisi keadaannya,
yang meliputi:
1. Keterhubungan versus narcissisme
2. Transenden-creativitas versus penghancuran
3. Kekeluargaan versus non kekelargaan
4. Rasa identitas-individualitas versus konformitas kelompok
5. Kebutuhan pengabdian rasional versus irrasional
Selanjutnya beberapa macam kebutuhan dasar manusia menurut Knowles yang dapat dijadikan konsep
dasar untuk pengembangan program pembelajaran pendidikan non formal, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Kebutuhan fisik. Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang paling mudah dilihat. Dalam hubungan
dengan pendidikan, maka kebutuhan itu meliputi kebutuhan untuk melihat, mendengar,
beristirahat. Jika tulisan terlalu kecil, suara terlalu pelan, jika kursi terlalu keras cenderung
orang tidak terlalu merasa senang, sehingga tidak dapat mengkonsentrasikan dirinya kepada
proses pembelajaran. Kebutuhan fisik merupakan sumber motivasi pada sebagian tindakan
manusia.
Kebutuhan bertumbuh. Menurut para ahli psikologi dan psikiatri kebutuhan untuk pertumbuhan dan
berkembang merupakan kebutuhan yang paling dasar dan universal. Hal ini terlihat pada anak-anak
adanya dorongan untuk belajar berbicara, merangkak, berjalan dan tumbuh dengan berbagai cara. Para
remaja dan pemuda merasakan adanya kebutuhan untuk melepaskan diri dari pengawasan orang tua.
Gejala ini tidak hanya terbatas pada masyarakat bebas seperti di negara-negara maju, tetapi di dalam
masyarakat primitive sekalipun gejala ini dapat ditemukan. Tidak dapat disangkal bahwa pada anak-
anak terdapat dorongan yang kuat untuk tumbuh dan berkembang.
Kebutuhan akan keselamatan; kebutuhan akan keselamatan mencakup keselamatan fisik dan psikologik
seperti perlindungan atas ancaman harga diri. Kebutuhan ini mendorong manusia untuk bersikap hati-
hati dan waspada dalam suatu situasi asing. Kebutuhan ini menyebabkan kita biasanya lebih merasa
aman bekerja secara sistematik di dalam lingkungan yang teratur. Setiap orang ingin mengetahhui
dimana dan bagaimana mendapatkan sesuatu, apa yang akan terjadi selanjutnya, kemana ia akan pergi.
Ia lebih cenderung bekerja menurut cara lama dari pada cara baru sekalipun mungkin lebih baik hanya
karena ia merasa lebih aman bekerja dengan cara yang lama itu. Karena itu kebutuhan akan
keselamatan perlu diketahui di dalam belajar sehingga dapat memanfaatkannya untuk kepentingan
belajar. Di satu pihak ia dapat menjadi pendorong yang kuat atau dilain pihak ia dapat menjadi
penghambat dalam belajar.
Kebutuhan akan pengalaman baru; sementara manusia mencari keselamatan, mereka juga menciptakan
ketegangan dalam bentuk petualangan yang mengasyikkan dan penuh risiko. Orang cenderung menjadi
bosan dengan yang rutin, terlalu monoton. Orang membutuhkan pengalaman-pengalaman baru,
mencari teman baru, dan ide baru. Kebutuhan ini sangat penting untuk mendorong proses pembelajaran
yang berhasil.
Kebutuhan untuk dikasihi; semua orang ingin disukai, meskipun cara yang ditempuh untuk
mencapainya kadang-kadang menunjukkan dorongan yang bertentangan. Ini sesungguhnya adalah
kebutuhan social, kebutuhan sesorang untuk berbuat sesuatu untuk menyenangkan orang lain sekalipun
dengan harus dengan pengorbanan diri sendiri, yang menyebabkan ia mencari orang lain untuk bertukar
minat pengalaman, kesenangan dan kesusahan. Jika ia merasa tidak disukai yaitu kebutuhannya tidak
terpuaskan, mungkin ia mereaksi salah satu dari dua ujung yang ekstrim apakah dengan menarik diri
atau secara agresif menunjukan permusuhan atau mungkin juga ia mengambil jalan tengah dengan
bertingkah pura-pura setuju.
2. Kebutuhan untuk dikenal; setiap manusia merasa perlu untuk dihargai, dipuji dan dihormati
oleh orang lain. Keinginan ini mendorong orang untuk berusaha memperoleh kedudukan di
dalam kelompok social lembaga dan masyarakatnya. Kebutuhan ini menyebabkan mereka
mencari status dan perhatian. Orang yang tidak berhasil memenuhi kebutuhan ini mungkin
menderita simtom penarikan diri atau sekali menampilkan diri, mencoba menarik perhatian
orang lain. Kadang-kadang sulit bagi seseorang untuk menerima kebutuhan pribadi yang
mendalam ini sebagai sesuatu yang normal atau alamiah, karena simtom-simtom perilakunya
yang begitu menyakitkan bahkan sampai merusak. Tetapi setiap orang yang ingin menolong
orang lain belajar harus menerima kebutuhan-kebutuhan personalitas yang terdapat secara
alamiah di dalam diri setiap orang sebagai sumber kekuatan motivasi yang luar biasa untuk
belajar.
Tenaga Pendidikan non formal seharusnya memahami dan mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan
dasar manusia dalam penyusunan dan penyelenggaraan program pembelajaran pendidikan noon formal.
Petugas pendidikan non formal yang memiliki pengetahuan mengenai kebutuhan-kebutuhan dasar
manusia itu akan berusaha menyiapkan kenyamanan fisik untuk keperluan proses pembelajaran. Ia
akan memberikan pengalaman belajar yang menjamin pertumbuhan warga belajar. Ia akan
mentransferkan program-program pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan ketentaraman
social, ekonomi, psikologi dan akan meyiapkan suatu lingkungan yang dapat menjamin ketenangan
dalam belajar.
Para tenaga PLS yang memahami mengenai kebutuhan dasar, akan memperhitungkannya dalam
berbagai hal. Ia akan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan memberikan setiap
peserta pengalaman belajar yang akan menjamin perasaan untuk berkembang bagi stiap orang. Ia akan
menawarkan program belajar yang akan meningkatkan keamanan psikologis dan spiritual serta
memberikan rasa aman selama belajar. Ia akan menciptakan lingkungan yang akan menumbuhkan
minat baru serta gagasan baru, sehingga program belajarnya tidak bersifat rutin. Ia akan memberikan
kesempatan timbulnya hubungan yang hangat antara peserta atau warga belajar dengan tenaga PLS atau
antara peserta dengan peserta. Ia menyadari bahwa setiap peserta memerlukan pengakuan atau
perhatian.
Bagi seorang tenaga PLS yang sederhana, ia akan membantu peserta menyadari akan kebutuhnnya
serta memperluas pengalamannya dan meningkatkan kemampuan mereka, sehingga dapat memuaskan
kebutuhannya melalui perilaku yang efektif. ia akan menyadari bahwa salah satu tujuan pendidikan
adalah membentu peserta agar mereka memperoleh pemahaman yang lebih objektif terhadap sebab-
sebab perilakunya dan menjadi lebih terampil dalam mendiagnosa kebutuhannya untuk pengembangan
lebih lanjut agar dapat memberikan kepuasan yang lebih baik terhadap kebutuhan fisik dan
psikologisnya.
Aspek lain yang perlu dipahami mengenai kebutuhan dasar manusia adalah dalam hubungannya
dengan waktu. Artinya kebutuhan dasar mereka akan berubah baik intensitasnya maupun kualiitasnya
sejalan dengan pertambahan umur mereka. Misalnya kebutuhan untuk memperoleh pengakuan atau
kebutuhan akan berprestasi akan menurun sejalan dengan bertambanhnya umum dan penurunan itu
terutama disebabkan adanya rasa puas atau kebutuhan tersebut telah diganti oleh kebutuhan lainnya.

Вам также может понравиться