Вы находитесь на странице: 1из 14

YAYASAN PEMBINA PENDIDIKAN INDONESIA (YPPI) WIDYAGAMA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


WIDYAGAMA HUSADA
Terakreditasi B BAN-PT
Program Studi : *D-3 Kebidanan *S-1 KesehatanLingkungan *S-1 Keperawatan
*Profesi Ners

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan : Penyuluhan tentang DHF (Dengue Hemorragic Fever)

Terapis : Mahasiswa Profesi Ners STIKes WGH Malang

Sasaran : Keluarga Klien

I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan DHF (Demam Berdarah) 30 menit pada keluarga
diharapkan mampu mengetahui tentang penyakit DHF (Demam Berdarah).
II. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit keluarga dapat :
a. Menyebutkan kembali pengertian penyakit DHF (Demam Berdarah).
c. Menyebutkan kembali penyebab penyakit DHF (Demam Berdarah)
d. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit DHF (Demam Berdarah)
e. Menyebutkan cara pencegahan penyakit DHF (Demam Berdarah)
III. Latar Belakang
Dengue Hemorrhagic fever (DHF) atau Demam berdarah dengue adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui
gigitan nyamuk aedes aegypti (Nursalam, 2005). Penyakit ini dapat menyerang
semua orang dan dapat mengakibatkan kematian, terutama pada anak. Penyakit
ini juga sering menimbulkan kejadian luar biasa atau wabah. Anak-anak dengan
DHF umumnya menunjukkan peningkatan suhu tiba-tiba yang disertai dengan
kemerahan wajah dan gejala konstitusional non-spesifik yang menyerupai DF,
seperti anoreksia, muntah, sakit kepala, dan nyeri otot atau tulang dan sendi
(WHO, 1999).
Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes
aegypti dan kemudian akan bereaksi dengan antibodi dan terbentuklah kompleks
virus antibody, dalam sirkulasi akan mengaktivasi sistem komplement. Akibat
aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, dua peptida yang berdaya untuk

Kampus B Stikes Widyagama Husada Malang


Jl.Taman Borobudur Indah 3A,Malang-Jawa Timur
YAYASAN PEMBINA PENDIDIKAN INDONESIA (YPPI) WIDYAGAMA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
WIDYAGAMA HUSADA
Terakreditasi B BAN-PT
Program Studi : *D-3 Kebidanan *S-1 KesehatanLingkungan *S-1 Keperawatan
*Profesi Ners

melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat sebagai faktor meningginya


permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma melalui
endotel dinding itu.
Wabah demam dengue di Eropa meletus pertama kali pada tahun 1784,
sedangkan di Amerika Selatan wabah itu muncul diantara tahun 1830 1870. Di
Afrika wabah demam dengue hebat terjadi pada tahun 1871 1873 dan di
Amerika Serikat pada tahun 1922 terjadi wabah demam dengue dengan 2 juta
penderita. Dalam kurun waktu 4 tahun yaitu pada tahun 2007-2010, kasus DBD
di Indonesia meningkat tiap tahunnya. Terdapat dua puncak epidemik di tahun
2007 terdapat 158.115 kasus dan 2009 terdapat sekitar 158.912 kasus. Pada
tahun 2008 terdapat 137.469 kasus (Insiden Rate = 59,02 per 100.000
penduduk) dan tahun 2010 mencapai sekitar 140.000 kasus.
Provinsi Jawa Tengah dapat dikatakan sebagai provinsi yang endemis
untuk penyakit DBD. Berdasarkan data dari profil kesehatan Provinsi Jawa
Tengah pada tahun 2007 terdapat sebanyak 20.565 kasus, tahun 2008 sebanyak
19.307 kasus, tahun 2009 kasus turun menjadi 18.728 kasus dan pada tahun
2010 sekitar 17.000 kasus DBD.
IV. Kriteria Klien
Kriteria klien yang diikutsertakan antara lain :
1. Keluarga Klien
2. Klien yang sehat secara fisik serta dapat mengikuti kegiatan sampai
selesai.
V. Proses Seleksi
1. Identifikasi klien yang masuk dalam kriteria
2. Membuat kontrak dengan klien
a. Menjelaskan tujuan kegiatan
b. Menjelaskan perjanjian mengikuti peraturan dalam terapi
c. Menjelaskan waktu dan tempat kegiatan

VI. Uraian struktur kegiatan

Kampus B Stikes Widyagama Husada Malang


Jl.Taman Borobudur Indah 3A,Malang-Jawa Timur
YAYASAN PEMBINA PENDIDIKAN INDONESIA (YPPI) WIDYAGAMA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
WIDYAGAMA HUSADA
Terakreditasi B BAN-PT
Program Studi : *D-3 Kebidanan *S-1 KesehatanLingkungan *S-1 Keperawatan
*Profesi Ners

1. Hari / tanggal : kamis, 8 November 2016


2. Tempat kegiatan : Ruang Rawat Inap
3. Waktu kegiatan : 09.00 10.00 Wib
4. Anggota kelompok
Keluarga Klien
5. Metode terapi aktifitas kelompok
Metode yang digunakan adalah Ceramah, Diskusi, dan Demonstrasi.
VII. Mekanisme Kegiatan

No Tahap Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Media Metode Waktu


Penyuluhan
1. Pembukaan - Salam pembuka - Menjawab salam - Ceramah 5
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan menit
- Melakukan kontrak - Mendengarkan

2. Pelaksanaan Penyampaian materi - Mendengarkan Lembar Ceramah 15


- Pengertian DHF balik Diskusi menit
- Penyebab DHF dan
- Tanda dan gejala Leaflet
DHF
- Komplikasi DHF
- Memberi kesempatan
klien untuk bertanya
- Perawatan DHF
- Demonstrasi -Redemontrasi
kompres hangat
3. Evaluasi - Memberikan - Menjawab Lembar Diskusi 10
pertanyaan yang pertanyaan balik menit
terkait dengan materi
yang telah diberikan :
a. Sebutkan pengertian
DHF
b. Sebutkan penyebab
DHF
c. Sebutkan tanda dan
gejala DHF
d. Sebutkan komplikasi
DHF

Kampus B Stikes Widyagama Husada Malang


Jl.Taman Borobudur Indah 3A,Malang-Jawa Timur
YAYASAN PEMBINA PENDIDIKAN INDONESIA (YPPI) WIDYAGAMA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
WIDYAGAMA HUSADA
Terakreditasi B BAN-PT
Program Studi : *D-3 Kebidanan *S-1 KesehatanLingkungan *S-1 Keperawatan
*Profesi Ners

e. Jelaskan perawatan
DHF
- Menarik kesimpulan - Mendengarkan
dan memberikan
pendapat

VIII. Pengorganisasian kelompok


1. Leader : Zayyat Rahman
2. Co-leader : Norbertus Mella Mesa
3. Observer : Isnaini Ariza, Gabriel Terryus C.
Tugas Leader :
1. Mampu memotivasi anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan
dengan aktif.
2. Mengarahkan kelompok mencapai tujuan
3. Memberi umpan balik
4. Memfasilitasi setiap anggota kelompok untuk mengekspresikan bakat
seninya.
Tugas Co-leader :
Membantu leader melaksanakan kegiatan
Tugas Observer :
1. Mengobservasi jalannya terapi
2. Mencatat semua kejadian yang terjadi selama penyuluhan
3. Mengevaluasi jalannya terapi
IX. Media
1. Kursi
2. Lefleat
3. Flipchart/Lembar Balik
X. Alokasi Waktu
1. Pembukaan 5 menit
- Perkenalan terapis

Kampus B Stikes Widyagama Husada Malang


Jl.Taman Borobudur Indah 3A,Malang-Jawa Timur
YAYASAN PEMBINA PENDIDIKAN INDONESIA (YPPI) WIDYAGAMA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
WIDYAGAMA HUSADA
Terakreditasi B BAN-PT
Program Studi : *D-3 Kebidanan *S-1 KesehatanLingkungan *S-1 Keperawatan
*Profesi Ners

- Perkenalan Anggota
2. Kegiatan 15 menit
3. Penutup 10 menit
XI. Antisipasi masalah
1. Jika ada anggota dari ruang lain yang datang bisa diikut sertakan dengan
syarat tidak mengganggu jalannya penyuluhan.
2. Jika anggota meninggalkan kegiatan harus seizin terapis.
3. Anggota yang tidak dapat meneruskan mengikuti kegiatan dengan alasan
yang dapat diterima diperbolehkan meninggalkan tempat.
XII. Proses Evaluasi
1. Evaluasi struktur
- Terapis dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana
- Anggota menepati kontrak waktu yang telah disepakati
2. Evaluasi proses
- Anggota berpartisipasi aktif selama mengikuti kegiatan
- Anggota kooperatif
3. Evaluasi hasil
Anggota mampu :
a. Membina hubungan yang baik dengan terapis dan anggota yang lain.
b. Mampu menjelaskan apa yang diinstruksikan sebelumnya
c. Mengungkapkan pendapat/tanggapan terhadap acara yang diikuti

XIII. Setting tempat

Kampus B Stikes Widyagama Husada Malang


Jl.Taman Borobudur Indah 3A,Malang-Jawa Timur
YAYASAN PEMBINA PENDIDIKAN INDONESIA (YPPI) WIDYAGAMA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
WIDYAGAMA HUSADA
Terakreditasi B BAN-PT
Program Studi : *D-3 Kebidanan *S-1 KesehatanLingkungan *S-1 Keperawatan
*Profesi Ners

Ld Cl

A A A A A
A
O O
A A A A A

Keterangan :

Ld = Leader

Cl = Co-leader

O = Observer

A = Anggota

XIV. Penutup
Kegiatan terapi aktifitas kelompok ini diharapkan mampu mencapai
tujuan. Hasil kegiatan penyuluhan diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan keluarga klien tentang DHF, sehingga keluarga klien dapat
mencegah terjadinya tanda dan gejala adanya DHF.

LAMPIRAN MATERI

Kampus B Stikes Widyagama Husada Malang


Jl.Taman Borobudur Indah 3A,Malang-Jawa Timur
YAYASAN PEMBINA PENDIDIKAN INDONESIA (YPPI) WIDYAGAMA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
WIDYAGAMA HUSADA
Terakreditasi B BAN-PT
Program Studi : *D-3 Kebidanan *S-1 KesehatanLingkungan *S-1 Keperawatan
*Profesi Ners

DHF

(DENGUE HEMORRAGIC FEVER)

A. KONSEP DASAR PENYAKIT


1 Defenisi
Penyakit demam berdarah dengue atau yang disingkat sebagai DBD
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa
oleh nyamuk aedes aegypti betina lewat air liur gigitan saat menghisap
darah manusia. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai
oleh hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan
di rongga tubuh
Demam berdarah Dengue adalah Infeksi akut yang disebabkan oleh
arbovirus (arthropadborn Virus) dan di tularkan melalui gigitan nyamuk
Aides (Aides albipices dan Aedes Aegypti).
Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk
kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegepty
2 Etiologi

Penyebab penyakit dengue hemoragic fever (DHF) atau demam


berdarah adalah virus dengue. Virus ini tergolong dalam family/suku/grup

Kampus B Stikes Widyagama Husada Malang


Jl.Taman Borobudur Indah 3A,Malang-Jawa Timur
YAYASAN PEMBINA PENDIDIKAN INDONESIA (YPPI) WIDYAGAMA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
WIDYAGAMA HUSADA
Terakreditasi B BAN-PT
Program Studi : *D-3 Kebidanan *S-1 KesehatanLingkungan *S-1 Keperawatan
*Profesi Ners

flaviviridae yang dikenal ada 4 serotipe, dengue 1, dengue 2, dengue 3,


dengue 4, yang ditularkan melalui vector nyamuk aedes aegypti. Infeksi
dengan salah satu serotype akan menimbulkan antibody seumur hidup
terhadap serotype bersangkutan. Tetapi tidak ada perlindungan terhadap
serotype lain
3 Manifestasi Klinis
Kasus DHF ditandai oleh manifestasi klinik, yaitu: demam tinggi dan
mendadak yang dapat mencapai 400C atau lebih dan terkadang disertai
dengan kejang, demam, sakit kepala,anoreksia, mual muntah, epigastrik,
discomfort, nyeri perut kanan atas atau seluruh bagian perut dan
pendarahan, terutama pendarahan kulit, walaupun hanya berupa uji
tourniquet positif. Selain itu, pendarahan kulit dapat terwujud memar atau
juga berupa pendarahan spontan mulai dari petekie pada ektremitas,
tubuh, dan muka, sampai epistaksis dan pendarahan gusi. Sementara
pendarahan gastrointestinal masih lebih jarang terjadi dan biasanya
hanya terjadi pada kasus dengan syok yang berkepanjangan atau setelah
syok yang tidak dapat teratasi. Pendarahan lain seperti pendarahan sub
konjungtiva terkadang juga ditemukan. Pada masa konvalisen seringkali
ditemukan eritema pada telapak kaki dan hepatomegali. Hepatomegali
biasanya dapat diraba pada permukaan penyakit dan pembesaran hati ini
tidak sejajar dengan beratnya penyakit. Nyeri tekan seringkali ditemukan
tanpa ikters maupun kegagalan pendarahan.
4 Anatomi Fisiologi
Anatomi dan fisiologi yang berhubungan dengan penyakit DHF
adalah system sirkulasi. System sirkulasi adalah sarana untuk
menyalurkan makanan dan oksigen dari traktus distivus dari paru-paru ke
sela-sela tubuh. Selain itu, system sirkulasi merupakan sarana untuk
membuang sisa-sisa metabolisme dari sel- sel ginjal, paru-paru dan kulit
yang merupakan tempat ekskresi pembuluh darah, dan darah.
a. Jantung.
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot
jantung merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk

Kampus B Stikes Widyagama Husada Malang


Jl.Taman Borobudur Indah 3A,Malang-Jawa Timur
YAYASAN PEMBINA PENDIDIKAN INDONESIA (YPPI) WIDYAGAMA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
WIDYAGAMA HUSADA
Terakreditasi B BAN-PT
Program Studi : *D-3 Kebidanan *S-1 KesehatanLingkungan *S-1 Keperawatan
*Profesi Ners

dan susunannya sama dengan otot serat lintang, tetapi cara


bekerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita.
Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya
tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis kordis. Disebelah
bawah agak runcing yang disebut apeks cordis. Letak jantung
didalam rongga dada sebelah depan, sebelah kiri bawah dari
pertengahan rongga dada, diatas diagfragma dan pangkalnya
terdapat dibelakang kiri antara kosa V dan VI dua jari dibawah papilla
mamae. Pada tempat ini teraba adanya denyut jantung yang disebut
iktus kordis. Ukurannya lebih kurang sebesar genggaman tangan
kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram.
b. Pembuluh Darah
Pembuluh darah ada 3 yaitu :
1) Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung
yang membawa darah keseluru bagian dan alat tubuh. Pembuluh
darah arteri yang paling besar yang keluar dari ventrikel sinistra
disebut aorta. Arteri ini mempunyai dinding yang kuat dan tebal
tetapi sifatnya elastic dan terdiri dari 3 lapisan.
Arteri yang paling besar didalam tubuh yaitu aorta dan arteri
pulmonalis, garis tengahnya kira-kira 1-3 cm. arteri ini mempunyai
cabang-cabang keseluruhan tubuh yang disebut arteriola yang
akhirnya akan menjadi pembuluh darah rambut (kapiler). Arteri
mendapat darah dari darah yang mengalir didalamnya tetapi
hanya untuk tunika intima. Sedangkan untuk lapisan lainnya
mendapat darah dari pembuluh darah yang disebut vasa vasorum.
2) Vena
Vena (pembuluh darah balik) merupakan pembuluh darah
yang membawa darah dari bagian/alat-alat tubuh masuk ke dalam
jantung. Tentang bentuk susunan dan juga pernafasan pembuluh
darah yang menguasai vena sama dengan pada arteri. Katup-
katup pada vena kebanyakan terdiri dari dua kelompok yang
gunanya untuk mencegah darah agar tidak kembali lagi. Vena-
vena yang ukurannya besar diantaranya vena kava dan vena

Kampus B Stikes Widyagama Husada Malang


Jl.Taman Borobudur Indah 3A,Malang-Jawa Timur
YAYASAN PEMBINA PENDIDIKAN INDONESIA (YPPI) WIDYAGAMA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
WIDYAGAMA HUSADA
Terakreditasi B BAN-PT
Program Studi : *D-3 Kebidanan *S-1 KesehatanLingkungan *S-1 Keperawatan
*Profesi Ners

pulmonalis. Vena ini juga mempunyai cabang tang lebih kecil yang
disebut venolus yang selanjutnya menjadi kapiler.
3) Kapiler
Kapiler (pembuluh darah rambut) merupakan pembuluh darah
yang sangat halus. Diameternya kira-kira 0,008 mm. Dindingnya
terdiri dari suatu lapisan endotel. Bagian tubuh yang tidak terdapat
kapiler yaitu; rambut, kuku, dan tulang rawan. Pembuluh darah
rambut/kapiler pada umumnya meliputi sel-sel jaringan. Oleh
karen itu dindingnya sangat tipis maka plasma dan zat makanan
mudah merembes ke cairan jaringan antar sel.
c. Darah
Darah adalah jaringan cair dan terdiri dari dua bagian: bagian cair
disebut plasma dan bagian padat disebut sel darah. Warna merah
pada darah keadaannya tidak tetap bergantung pada banyaknya
oksigen dan karbon dioksida didalamnya. Darah yang banyak
mengandung karbon dioksida warnanya merah tua. Adanya oksigen
dalam darah diambil dengan jalan bernafas dan zat ini sangat
berguna pada peristiwa pembakaran/metabolisme didalam tubuh.
Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah seanyak
kira-kira 1/3 dari berat badan atau kira-kira 4 sampai 5 liter. Keadaan
jumlah tersebut pada tiap-tiap orang tidak sama, bergantung pada
umur, pekerjaan, keadaan jantung atau pembuluh darah.
Fungsi darah:
1)Sebagai alat pengangkut
2)Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun
dalam tubuh dengan perantaraan leukosit dan antibody/zat-zat
antiracun.
3)Mengatur panas keselurh tubuh.
Adapun proses pembentukan sel dara terdapat tiga tempat yaitu:
sumsung tulang, hepar, dan limpa
5 Patofisiologi
Virus akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes
aegypty. Pertama-tama yang terjadi adalah viremia yang mengakibatkan
penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal
diseluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah pada kulit (petekie),

Kampus B Stikes Widyagama Husada Malang


Jl.Taman Borobudur Indah 3A,Malang-Jawa Timur
YAYASAN PEMBINA PENDIDIKAN INDONESIA (YPPI) WIDYAGAMA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
WIDYAGAMA HUSADA
Terakreditasi B BAN-PT
Program Studi : *D-3 Kebidanan *S-1 KesehatanLingkungan *S-1 Keperawatan
*Profesi Ners

hyperemia tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi seperti


pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati (Hepatomegali) dan
pembesaran limpa (Splenomegali).
Kemudian virus akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah
kompleks virus-antibody. Dalam sirkulasi akan mengaktivasi system
komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, dua
peptida yang berdaya untuk melepaskan histamine dan merupakan
mediator kuat sebagai factor meningkatnya permeabilitas dinding kapiler
pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya perembesan plasma ke
ruang ekstra seluler.
Perembesan plasma ke ruang ekstra seluler mengakibatkan
berkurangnya volume plasma, terjadi hipotensi, hemokonsentrasi, dan
hipoproteinemia serta efusi dan renjatan (syok). Hemokonsentrasi
(peningkatan hematokrit > 20 %) menunjukkan atau menggambarkan
adanya kebocoran (perembesan) plasma sehingga nilai hematokrit
menjadi penting untuk patokan pemberian cairan intravena. Terjadinya
trobositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor
koagulasi (protombin dan fibrinogen) merupakan faktor penyebab
terjadinya perdarahan hebat , terutama perdarahan saluran
gastrointestinal pada DHF.
Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstra vaskuler dibuktikan
dengan ditemukannya cairan yang tertimbun dalam rongga serosa yaitu
rongga peritoneum, pleura, dan pericard yang pada otopsi ternyata
melebihi cairan yang diberikan melalui infus. Setelah pemberian cairan
intravena, peningkatan jumlah trombosit menunjukkan kebocoran plasma
telah teratasi, sehingga pemberian cairan intravena harus dikurangi
kecepatan dan jumlahnya untuk mencegah terjadinya edema paru dan
gagal jantung, sebaliknya jika tidak mendapatkan cairan yang cukup,
penderita akan mengalami kekurangan cairan yang dapat mengakibatkan
kondisi yang buruk bahkan bisa mengalami renjatan. Jika renjatan atau
hipovolemik berlangsung lama akan timbul anoksia jaringan, metabolik
asidosis dan kematian apabila tidak segera diatasi dengan baik.

Kampus B Stikes Widyagama Husada Malang


Jl.Taman Borobudur Indah 3A,Malang-Jawa Timur
YAYASAN PEMBINA PENDIDIKAN INDONESIA (YPPI) WIDYAGAMA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
WIDYAGAMA HUSADA
Terakreditasi B BAN-PT
Program Studi : *D-3 Kebidanan *S-1 KesehatanLingkungan *S-1 Keperawatan
*Profesi Ners

Gangguan hemostasis pada DHF menyangkut 3 faktor yaitu : perubahan


vaskuler, trombositopenia dan gangguan koagulasi.
Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh, pasien akan mengalami
keluhan dan gejala karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual,
nyeri otot, pegal seluruh badan, hiperemi ditenggorokan, timbulnya ruam
dan kelainan yang mungkin muncul pada system retikuloendotelial seperti
pembesaran kelenjar-kelenjar getah bening, hati dan limpa. Ruam pada
DHF disebabkan karena kongesti pembuluh darah dibawah kulit.
Fenomena patofisiologi utama yang menentukan berat penyakit DHF
ialah meningginya permeabilitas dinding kapiler karena pelepasan zat
anafilaktosin, histamin dan serotonin serta aktivasi system kalikreain yang
berakibat ekstravasasi cairan intravaskuler. Hal ini berakibat
berkurangnya volume plasma, terjadinya hipotensi, hemokonsentrasi,
hipoproteinemia, efusi dan renjatan.
Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstravaskuler ibuktikan
dengan ditemukannya cairan dalam rongga serosa, yaitu dalam rongga
peritoneum, pleura dan perikard. Renjatan hipovolemik yang terjadi
sebagai akibat kehilangan plasma, bila tidak segera teratasi akan terjadi
anoxia jaringan, asidosis metabolic dan kematian. Sebab lain kematian
pada DHF adalah perdarahan hebat. Perdarahan umumnya dihubungkan
dengan trombositopenia, gangguan fungsi trombosit dan kelainan fungsi
trombosit.
Fungsi agregasi trombosit menurun mungkin disebabkan proses
imunologis terbukti dengan terdapatnya kompleks imun dalam peredaran
darah. Kelainan system koagulasi disebabkan diantaranya oleh
kerusakan hati yang fungsinya memang tebukti terganggu oleh aktifasi
system koagulasi. Masalah terjadi tidaknya DIC pada DHF/ DSS,
terutama pada pasien dengan perdarahan hebat.
Klasifikasi DHF menurut WHO, 1986 mengklasifikasikan DHF
menurut derajat penyakitnya menjadi 4 golongan, yaitu :
Derajat I
Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. Panas 2-7
hari, Uji tourniquet positif, trombositipenia, dan hemokonsentrasi.
Derajat II

Kampus B Stikes Widyagama Husada Malang


Jl.Taman Borobudur Indah 3A,Malang-Jawa Timur
YAYASAN PEMBINA PENDIDIKAN INDONESIA (YPPI) WIDYAGAMA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
WIDYAGAMA HUSADA
Terakreditasi B BAN-PT
Program Studi : *D-3 Kebidanan *S-1 KesehatanLingkungan *S-1 Keperawatan
*Profesi Ners

Sama dengan derajat I, ditambah dengan gejala-gejala perdarahan


spontan seperti petekie, ekimosis, hematemesis, melena, perdarahan
gusi.
Derajat III
Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan
cepat (>120x/mnt ) tekanan nadi sempit ( 120 mmHg ), tekanan darah
menurun, (120/80 120/100 120/110 90/70 80/70 80/0 0/0 )
Derajat IV
Nadi tidak teaba, tekanan darah tidak teatur (denyut jantung 140x/mnt)
anggota gerak teraba dingin, berkeringat dan kulit tampak biru.

6 Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium :
1) Trombosit menurun
2) Hematokrit meningkat 20% atau lebih
3) Leukosit menurun pada hari kedua dan ketiga
4) Kadar albumin menurun dan bersifat sementara
5) Hipoproteinemia( Protein darah rendah )
6) Hiponatremia( NA rendah )
b. Pemeriksaan Radiologi
Pada foto trorax( pada DHF grade III/ IV dan sebagian besar grade II)
di dapatkan efusi pleura
7 Penatalaksanaan
a. Tirah baring
b. Pemberian makanan lunak
c.Minum banyak (2-2,5 liter/24 jam)
d. Pemberian cairan melalui infuse
e. Pemberian obat-obtan; antibiotic, antipiretik
f. Antikonulsi jika terjadi kejang
g. Monitor TTV
h. Monitor adanya tanda-tanda renjatan
i. Monitor tanda-tanda pendarahan lanjut
j. Periksa HB, HT, dan trombosit setiap hari

Kampus B Stikes Widyagama Husada Malang


Jl.Taman Borobudur Indah 3A,Malang-Jawa Timur
YAYASAN PEMBINA PENDIDIKAN INDONESIA (YPPI) WIDYAGAMA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
WIDYAGAMA HUSADA
Terakreditasi B BAN-PT
Program Studi : *D-3 Kebidanan *S-1 KesehatanLingkungan *S-1 Keperawatan
*Profesi Ners

Daftar Pustaka
Marsjoer A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi II Jilid I. Jakarta :
Media Aesculopius
Pusponegoro.H.D., dkk, 2004. Standar Pelayanan Medis Kesehatan anak.
Edisi I. Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Ralph & Rosenberg, 2003. Nursing Diagnoses: Definition & Classification
2005-2006, Philadelphia USA

Kampus B Stikes Widyagama Husada Malang


Jl.Taman Borobudur Indah 3A,Malang-Jawa Timur

Вам также может понравиться

  • Lembar Pengesaha1
    Lembar Pengesaha1
    Документ1 страница
    Lembar Pengesaha1
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Nama Responden
    Nama Responden
    Документ2 страницы
    Nama Responden
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • 01DEPAN
    01DEPAN
    Документ1 страница
    01DEPAN
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Kumpulan Ilmu Kesehatan
    Kumpulan Ilmu Kesehatan
    Документ10 страниц
    Kumpulan Ilmu Kesehatan
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Lembar Pengesaha1
    Lembar Pengesaha1
    Документ1 страница
    Lembar Pengesaha1
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Berita Acara Perbaikan Ujian Proposal Dan Tugas Akhir
    Berita Acara Perbaikan Ujian Proposal Dan Tugas Akhir
    Документ1 страница
    Berita Acara Perbaikan Ujian Proposal Dan Tugas Akhir
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Kon Flik
    Kon Flik
    Документ16 страниц
    Kon Flik
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Print FN
    Print FN
    Документ13 страниц
    Print FN
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Konflik Dapat Digambarkan Sebagai
    Konflik Dapat Digambarkan Sebagai
    Документ6 страниц
    Konflik Dapat Digambarkan Sebagai
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • BAB 1 Proposal
    BAB 1 Proposal
    Документ7 страниц
    BAB 1 Proposal
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Lembar Pengesahan & Persetujuan
    Lembar Pengesahan & Persetujuan
    Документ2 страницы
    Lembar Pengesahan & Persetujuan
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Konflik Dapat Digambarkan Sebagai
    Konflik Dapat Digambarkan Sebagai
    Документ6 страниц
    Konflik Dapat Digambarkan Sebagai
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Got It
    Got It
    Документ28 страниц
    Got It
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Lembar Pengesahan & Persetujuan
    Lembar Pengesahan & Persetujuan
    Документ2 страницы
    Lembar Pengesahan & Persetujuan
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Bab V
    Bab V
    Документ1 страница
    Bab V
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Ditya
    Ditya
    Документ22 страницы
    Ditya
    Sri Indah Komalasari
    Оценок пока нет
  • Peng Kaji An
    Peng Kaji An
    Документ2 страницы
    Peng Kaji An
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Bab 4
    Bab 4
    Документ18 страниц
    Bab 4
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Klien: Dengan Pneumothorax
    Asuhan Keperawatan Klien: Dengan Pneumothorax
    Документ10 страниц
    Asuhan Keperawatan Klien: Dengan Pneumothorax
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Kon Flik
    Kon Flik
    Документ16 страниц
    Kon Flik
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Uzanx WSD
    Uzanx WSD
    Документ19 страниц
    Uzanx WSD
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Pnemothoraks Jadi
    Laporan Pendahuluan Pnemothoraks Jadi
    Документ21 страница
    Laporan Pendahuluan Pnemothoraks Jadi
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Bab 1-2
    Bab 1-2
    Документ34 страницы
    Bab 1-2
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Got It
    Got It
    Документ28 страниц
    Got It
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Lukas Dairo
    Lukas Dairo
    Документ19 страниц
    Lukas Dairo
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Sap Hipertensi
    Sap Hipertensi
    Документ16 страниц
    Sap Hipertensi
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ4 страницы
    Bab Iii
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • 1 Proposal
    1 Proposal
    Документ29 страниц
    1 Proposal
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет
  • Tugas Merokok
    Tugas Merokok
    Документ1 страница
    Tugas Merokok
    Lucken Sumba
    Оценок пока нет