Pengolahan bahan pangan merupakan suatu proses yang sangat rentan dicemari oleh mikroorganisme. Pencemaran ini dapat berasal dari udara, peralatan yang digunakan selama pengolahan, ruangan, maupun dari pekerja yang menangani proses pengolahan sehingga kondisi sanitasi dalam pengolahan juga ditentukan oleh kondisi kebersihan pekerja. Salah satu sumber kontaminasi makanan yang potensial adalah dari pekerja karena kandungan mikroorganisme patogen dari manusia dapat menimbulkan penyakit yang ditularkan melalui makanan. Kondisi sanitasi pekerja dalam pengolahan bahan pangan sangat perlu diperhatikan guna untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada makanan.Sumber kontaminasi yang berasal dari pekerja dapat melalui tangan, kaki, rambut, mulut, kulit maupun pakaian kotor yang dipakai pekerja selama proses pengolahan bahan pangan. Jenis mikroorganisme yang biasanya mengontaminasi rambut adalah kapang. Bakteri jenis koliform biasanya banyak terdapat pada tangan pekerja. Sedangkan bakteri pembentuk spora dan Staphylococcus banyak dijumpai pada kulit pekerja (Puspitasari, 2010). Mengetahui jumlah mikroorganisme yang terdapat pada tangan pekerja dapat dilakukan dengan cara menumbuhkan sampel yang mengandung mikroorganisme dengan menggunakan media pada beberapa cawan agar yaitu, Potato Dextro Agar (PDA) untuk pertumbuhan kapang dan khamir, dan Nutrient Agar (NA) untuk pertumbuhan bakteri.Jenis mikroorganisme yang biasanya dapat tumbuh dan diamati pada cawan agar adalah bakteri, kapang, khamir, Staphylococcus, dan jenis bakteri koliform. Uji sanitasi tangan pekerja yang akan dilakukan saat ini adalah uji kebersihan jari tangan pekerja sebelah kanan. Uji kebersihan tangan akan dilakukan terhadap tangan yang tidak dicuci, dicuci dengan air biasa, dicuci dengan sabun biasa, dan disemprot dengan alkohol (Damayanti Evy, 2011).
1.2 Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui jumlah dan jenis mikrobia pada uji pengaruh sanitasi terhadap tingkat kebersihan tangan pekerja.