Вы находитесь на странице: 1из 15

Survey dan Disain Jembatan

BAB III
ANALISIS ABUTMEN JEMBATAN BETON
3.1 IDENTIFIKASI PROGRAM

Program/software ini menggunakan satuan kN-meter dalam melakukan analisa abutmen


jembatan yang seluruhnya terbuat dari beton. Bentuk umum dari abutmen beton tersebut
tersebut asumsikan tersusun atas elemen-elemen berbentuk segi empat dan segi tiga.
Secara umum ada 3 kemungkian bentuk abutmen jembatan beton yang didasarkan kepada
tinggi dari abutmen tersebut.
a. Tipe Dinding
b. Tipe Balok Kepala/Beam Cap
c. Peralihan Tipe Dinding dan Beam Cap

Tipe dinding
Tipe Peralihan Tipe Balok Kepala

Gambar 3.1 Bentuk Abutmen Jembatan Beton

Program/software ini dibuat khusus untuk tanah timbunan berupa tanah non-kohesif.
Tekanan tanah ke dinding dihitung dengan menggunakan pendekatan dari Coulomb.
Analisa abutmen jembatan beton dengan menggunakan program/software ini
memungkinkan untuk memperhitungkan gaya-gaya tambahan akibat gempa.

Program/software ini tidak menyediakan fasilitas untuk memperhitungkan gaya angkat


atau up-lift dari air. Sehingga untuk kasus dimana terdapat gaya up-lift, program/software
ini tidak bisa digunakan.

Untuk tanah timbunan non-kohesif, tekanan air tanah yang menuju dinding tidak ikut
diperhitungkan dalam program/software ini. Diasumsikan bahwa sistem drainase yang baik
akan dibangun/disediakan untuk menjamin tidak ada tekanan hidrostatis tambahan ke
dinding.

Keluaran dari program/software ini adalah gaya gaya yang berkerja pada dasar abutmen
yang akan digunakan untuk melakukan analisa pondasi. Juga dapat diketahui gaya dalam
pada beberapa potongan kritis yang berguna untuk menghitung penulangan dari abutment
beton tersebut. Program/software ini juga telah dilengkapi dengan kombinasi pembebanan
sehingga out-put gaya dalam dari program/software ini tersedia untuk setiap kombinasi
pembebanan.

Perlu ditegaskan bahwa program ini dibuat untuk tujuan pendidikan dan pelatihan SRRP
(Sumatera Region Road Project) IBRD Loan No. 4307-IND. Tanggung jawab terhadap
pengunaan hasil keluaran program ini 100 % ada di pengguna. Pengguna wajib melakukan
Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 1
Survey dan Disain Jembatan

pengecekan terhadap kesahihan hasil keluaran program ini. Karena program ini tidak
mencakup semua aspek disain, sebaiknya penggunaannya dibatasi untuk proses pra-disain.

3.2 TEORI DASAR

Sama dengan Teori Dasar Perencanaan Dinding Penahan Tanah (Bab 1.2)

3.3 KOMBINASI BEBAN

Berdasarkan Kombinasi Beban untuk Perencanaan Tegangan Kerja sesuai dengan Tabel
2.2.1 Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan, kombinasi yang digunakan dalam
program/software ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Kombinasi Beban Untuk Perencanaan Tegangan Kerja

Aksi Kom bina si


1 2 3 4 5 6 7
Aksi Tetap X X X X X X X
Beban Lalu Lintas X X X X O O O
Pengaruh Temperatur O X O X O O O
Arus/Hanyutan/Hidro/Daya Apung X X X X X O O
Beban Angin O O X X O O O
Pengaruh Gempa O O O O X O O
Beban Tumbukan O O O O O O X
Beban Pelaksanaan O O O O O X O
Tegangan berlebihan yang
0 25% 25% 40% 50% 30% 50%
diperbolehkan

3.4 INPUT DATA

a. Tinggi Total Abutmen dan Panjang Abutmen (meter)


Panjang abutmen di tentukan berdasarkan lebar dari jembatan. Tinggi total abutmen
akan menentukan bentuk dan tipe dari abutmen itu sendiri. Jika ketinggiannya cukup
besar, maka abutmen yang digunakan adalah tipe dinding, sedangkan jika
ketinggiannya tidak besar akan digunakan tipe beam-cap. Pemilihan tipe ini akan
dilakukan oleh program/software secara otomatis. Panjang abutmen ditentukan
berdasarkan lebar dari jembatan.

b. Dimensi (panjang tumpuan dan tinggi) dari Balok Girder Struktur Atas (m).
Panjang
Dimensi dari struktur atastumpuan
ini akan digunakan untuk menentukan bentuk dan ukuran
minimum
bagian atas dari abutmen. Tinggi balok girder akan menentukan tingginya tembok
kepala. Panjang tumpuan akan digunakan untuk menentukan lebar dari dudukan
tersebut. Semakin panjang bentang jembatan, maka
balok girder panjang
Tinggi baloktumpuan akan semakin
besar, sehingga bagian atas dari abutmen juga akan semakin
girder lebar.
Tebal dudukan girder
Abutmen girder
Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 2
Survey dan Disain Jembatan

Gambar 3.2 Tumpuan Balok Struktur Atas ke Abutmen

c. Tebal Dudukan Balok Girder (m)


Tebal dudukan balok girder hanya digunakan jika digunakan abutmen beton tipe
dinding.

d. Beban Merata di Atas Tanah/Surcharge Load (kN/m2)


Berdasarkan Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan 2.2.6, beban merata diatas tanah
yang diklasifikasikan sebagai beban lalu lintas yang diekivalensikan dengan tanah
urugan setinggi 0.6 meter

e. Data Tanah Timbunan


Data Tanah timbunan yang diperlukan adalah berat jenis (kN/m3), sudut geser dalam
(derajat) , dan kohesi c (kN/m2). Berdasarkan Peraturan Perencanaan Tehnik
Jembatan, tanah timbunan hendaknya bukanlah tanah clay, sehingga nilai c = 0. Nilai
tanah timbunan yang umum digunakan adalah 18 kN/m3. Sedangkan sudut geser
dalam minimum dari tanah timbunan adalah 30 . Program/software ini hanya akan
berjalan jika nilai cohesi tanah timbunan = 0 (tanah non-kohesif).

f. Lebar dan Tebal Pile Cap.


Lebar pile cap didasarkan atas tipe serta lay-out dari pondasi yang akan digunakan,
sehingga nilai awal dari lebar pile cap ditentukan berdasarkan perkiraan lay-out
pondasi jembatan tersebut. Tebal pile cap biasanya diambil 0.75 s/d 1.5 meter. Nilai
yang tepat dari tebal pile cap didasarkan atas analisis/penulangan lentur, geser, dan
geser pons pada pile cap

Tebal pile cap

Lebar
Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer pile cap III - 3

Lebar pile cap


Survey dan Disain Jembatan

Gambar 3.3 Lebar dan Tebal Pile Cap

g. Tebal Dinding Abutmen


Tebal dinding abutmen hanya digunakan untuk abutmen tipe dinding. Harga yang biasa
digunakan adalah 1/10 dari tinggi abutmen

tebal dinding abutmen

Lebar pile cap

Gambar 3.4 Tebal Dinding Abutmen

h. Koefisien Gempa
Untuk analisis yang memperhitungkan pengaruh gempa diperlukan C h1 (koefisien
gempa untuk inersia struktur), Ch2 (koefisien gempa untuk tekanan tanah dinamis) dan
Faktor Keutamaan (I). Nilai Ch1 dapat ditentukan berdasarkan Gambar 1.8, Nilai
koefisien Ch2 ditentukan dengan menggunakan Tabel 1.4, sedangkan Faktor Keutamaan
I ditentukan berdasarkan Tabel 1.2

i. Gaya Vertikal dan Horisontal dari Struktur Atas (kN)

Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 4


Survey dan Disain Jembatan

Tanda positif menunjukkan arah gaya tersebut ke atas atau kekanan. Karena
program/software ini menggunakan kombinasi pembebanan berdasarkan Kombinasi
Beban untuk Perencanaan Tegangan Kerja sesuai dengan Tabel 2.2.1 Peraturan
Perencanaan Teknik Jembatan, maka beban vertikal dan horisontal dari struktur atas di
uraikan sesuai dengan tipe beban yang bekerja. Tipe beban/aksi tersebut adalah
a. Aksi tetap
b. Beban Lalu lintas
c. Pengaruh temperatur
d. Arus/Hanyutan/Hidrolika/Daya Apung
e. Beban Angin
f. Pengaruh gempa
g. Beban Tumbukan
h. Beban Pelaksanaan

k. Lokasi Gaya Vertikal dan Horisontal Struktur Atas (m)


Transfer gaya-gaya dari struktur atas ke abutmen jembatan dilakukan melalui
perletakan atau bearing. Parameter ini digunakan untuk menunjukkan titik tangkap
gaya-gaya dari struktur atas pada abutmen jembatan tipe gravitasi. Posisi arah x
ditentukan dari ujung balok girder, sedangkan posisi gaya-gaya dalam arah y
ditentukan dari permukaan balok girder.
Xv

V15 Yh
H16

bearin
g
Abutmen

Gambar 3.5 Lokasi Gaya Vertikal dan Horisontal Struktur Atas

3.5 CARA PEMAKAIAN PROGRAM

a. Langkah Pertama adalah mengaktifkan program/software dengan meng-klik file


program yaitu CABT.EXE. Pada layar monitor akan muncul Form Input Data.

b. Pada Form Input Data masukkan parameter-parameter Input Data. Jika analisis
tidak memperhitungkan kondisi gempa, maka nilai Koefisien Gempa dan Faktor
Keutamaan dibuat sama dengan 0. Jika ingin menganalisis data yang sudah pernah
disimpan, gunakan tombol BUKA FILE

c. Pada Form Input Data, jika ingin menyimpan data kasus yang sedang dianalisis,
klik tombol SIMPAN FILE dan tuliskan nama file yang akan digunakan.

Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 5


Survey dan Disain Jembatan

d. Pada Form Input Data untuk melakukan analisis perhitungan gaya-gaya klik
tombol HITUNG. Sehingga akan berada pada Lembar Analisis dan Output.

e. Pada Lembar Analisis dan Output ini ditampilkan gaya-gaya yang bekerja pada
dasar abutmen jembatan untuk setiap kombinasi pembebanan yang akan digunakan
untuk melakukan perencanaan pondasi.

f. Pada Lembar Analisis dan Output juga ditampilkan gaya-gaya dalam pada
beberapa potongan kritis untuk setiap kombinasi pembebanan yang akan berguna untuk
menentukan kebutuhan penulangan.

g. Pada Lembar Analisis dan Output, jika ingin memodifikasi data input dapat
menggunakan tombol KEMBALI untuk menuju ke Form Input Data, sedangkan jika
ingin melihat Gambar dan Dimensi keseluruhan dari abutmen jembatan gunakan
tombol GAMBAR.

h. Pada Lembar Analisis dan Output, jika ingin menyimpan file laporan
perhitungan gunakan tombol LAPORAN dan masukkan nama file yang akan
digunakan untuk menyimpan data laporan yang berbentuk file dengan extension TXT.

3.6 INTERPRETASI HASIL KELUARAN.

3.6.1 NOTASI GAYA GAYA YANG DIGUNAKAN


Xv
surcharge load = q GW

V15 H
V27 dan H28
16 GD Yh
akibat gempa H17

V27 dan H28


V13 dan H14 V1
akibat surcharge
V dan H
13 14 H
V11 dan H12 H24

V11 dan H12 V8


Y+
akibat tek. tanah 0.25 m
1.00 m
O X+
B
TW

Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 6


Survey dan Disain Jembatan

Xv
GW
el. 2
H18 V11
el. 3 V2 GD Yh
H12
H19
V3 H17
V1 el. 1
el. 9 el. 10 H26
H25 0.25 m
V9 V10
el. 8
TW

el. 8

el. 6 el. 5 el. 7


H22 H21 0.25 m
H23
V5 V7 1.00 m
el. 4 V6 H20
O
V4
B

Gambar 3.6 Notasi Gaya-Gaya

Tabel 2.2 Notasi Gaya-Gaya

No Notasi Keterangan Tipe Tipe Tipe


gaya dinding peralihan beam cap
1 V1 Berat sendiri elemen 1
2 V2 Berat sendiri elemen 2
3 V3 Berat sendiri elemen 3
4 V4 Berat sendiri elemen 4
5 V5 Berat sendiri elemen 5
6 V6 Berat sendiri elemen 6
7 V7 Berat sendiri elemen 7
8 V8 Berat sendiri elemen 8
9 V9 Berat sendiri elemen 9
10 V10 Berat sendiri elemen 10

Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 7


Survey dan Disain Jembatan

11 V11 Komponen ver. dari tek. tanah aktif


12 H12 Komponen hor. dari tek. tanah aktif
Komponen vertikal dari tekanan akibat
13 V13
beban surcharge
Komponen horizontal dari tekanan
14 H14
akibat beban surcharge
15 H15 Gaya vertikal dari struktur atas
16 H16 Gaya horisontal dari struktur atas
17 H17 Gaya inersia gempa elemen 1
18 H18 Gaya inersia gempa elemen 2
19 H19 Gaya inersia gempa elemen 3
20 H20 Gaya inersia gempa elemen 4
21 H21 Gaya inersia gempa elemen 5
22 H22 Gaya inersia gempa elemen 6
23 H23 Gaya insrsia gempa elemen 7
24 H24 Gaya inersia gempa elemen 8
25 H25 Gaya inersia gempa elemen 9
26 H26 Gaya inersia gempa elemen 10
Komponen vertikal dari tambahan
27 V27
tekanan tanah gempa
Komponen horisontal dari tambahan
28 H28
tekanan tanah gempa

Tanda positif untuk gaya menunjukkan arah gaya tersebut ke atas atau ke kanan. Tanda
menunjukkan bahwa elemen tersebut aktif/digunakan dalam analisis, sedangkan tanda
menunjukkan elemen tersebut tidak digunakan/tidak aktif dalam analisis.

3.6.2 OPTIMASI DARI PENGGUNAAN PROGRAM.

Setelah didapat hasil analisa gaya-gaya pada dasar dan pada potongan kritis, maka dapat di
tentukan kebutuhan pondasi dan juga tulangan abutmen tersebut.

Jika dari hasil analisa pondasi, lebar pile cap tidak mencukupi, maka untuk hasil yang lebih
akurat sebaiknya analisa dilakukan sekali lagi menggunakan kebutuhan lebar pile cap yang
baru. Hal yang sama untuk dimensi abutmen lainnya jika ternyata dari hasil penulangan
tidak mencukupi.

Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 8


Survey dan Disain Jembatan

3.7 CONTOH KASUS

Suatu abutmen jembatan beton setinggi 5 meter dengan lebar 9.7 meter direncanakan untuk
dibangun dengan data-data perencanaan sebagai berikut
a. Tanah urugan non-kohesif = 1.8 t/m3 = 18 kN/m3, dan = 35
b. Tanah dasar = 1.7 t/m3 = 17 kN/m3, dan = 35 , c = 5 t/m2 = 50 kPa
c. Beban merata pada permukaan tanah = beban lalu lintas = 0.6*1.8 = 0.48 t/m2 = 4.8 kPa
d. Perencanaan abutmen beton tersebut terletak di wilayah gempa/zona 6 dengan Koefisien
Gempa Ch untuk bangunan penahan = 0.06, Ch untuk tekanan tanah = 0.06, dan Faktor
Keutamaan I = 1.0
e. Beban dari struktur atas adalah sebagai berikut (+ = keatas/ke kanan , - = kebawah/ke
kiri)

Aksi Vertikal (kN) Horisontal (kN)


Aksi Tetap -597.0 00.0
Beban Lalu Lintas -895.0 0.0
Pengaruh Temperatur 0.0 42.0
Arus/Hanyutan/Hidro/Daya Apung 0.0 0.0
Beban Angin 0.0 0.0
Pengaruh Gempa 0.0 35.0
Beban Tumbukan 0.0 0.0
Beban Pelaksanaan 0.0 0.0

Beban lalu lintas arah horizontal mempunyai arah ke luar dari pangkal, sehingga
diambil = 0
f. Data Tumpuan Struktur Atas
Panjang tumpuan minimum 1.1 meter, tinggi balok girder 1.6 meter, posisi gaya dari
struktur atas Xv = 0.3 meter, Yh = 1.5 m. Tebal dudukan balok girder = 1.0 meter.

1.1 meter
0.3 m

V11 1.5 m
balok girder 1.6 meter H12

1.0 meter bearin


g

Abutmen Abutmen

g. Pondasi direncanankan menggunakan tiang pancang dengan lebar pile cap = 3.5
meter dan tebal 1.0 meter.

Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 9


Survey dan Disain Jembatan

3.7.1 DIMENSI COBA Xv


surcharge load = q GW
V15
H16 GD Yh
V27 dan H28
akibat gempa H17

V27 dan H28


V13 dan H14 V1
akibat surcharge
V dan H
13 14 H=5m
V11 dan H12 H24

V11 dan H12 V8


Y+
akibat tek. tanah 0.25 m
1.00 m
O X+
Xv 3.5 m
GW
el. 2 0.5 m
H18 V11
el. 3 V2 GD Yh
H12
H19

1.0 m V3 H17
V1 el. 1
el. 10 TW
el. 9 H26
H25 0.25 m
V9 V10
el. 8 el. 8

el. 6 el. 5 el. 7


H22 H21 0.25 m
H23
V5 V7 1.00 m
el. 4 V6 H20
O
V4
3.5 m

Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 10


Survey dan Disain Jembatan

3.7.2 KOMBINASI BEBAN

Aksi Kom bina si


1 2 3 4 5 6 7
Aksi Tetap X X X X X X X
Beban Lalu Lintas X X X X O O O
Pengaruh Temperatur O X O X O O O
Arus/Hanyutan/Hidro/Daya Apung X X X X X O O
Beban Angin O O X X O O O
Pengaruh Gempa O O O O X O O
Beban Tumbukan O O O O O O X
Beban Pelaksanaan O O O O O X O
Tegangan berlebihan yang
0 25% 25% 40% 50% 30% 50%
diperbolehkan

Besarnya gaya luar vertikal (V15) dan Horisontal (H16) yang bekerja pada abutmen sesuai
dengan Kombinasi Pembebanan tersebut diatas adalah sebagai berikut

Vertikal (kN) Horisontal (kN)


Kombinasi 1 -1492.0 0.0
Kombinasi 2 -1492.0 42.0
Kombinasi 3 -1492.0 0.0
Kombinasi 4 -1492.0 42.0
Kombinasi 5 -597.0 35.0
Kombinasi 6 -597.0 0.0
Kombinasi 7 -1492.0 0.0

3.7.3 DIMENSI, BERAT DAN GAYA GEMPA DARI ELEMEN DINDING

Nomor elemen Lebar (m) Tinggi (meter) Berat=W (kN) Gaya Gempa (kN)
1 1.500 1.000 -363.75 21.83
2 0.200 1.600 -77.60 4.66
3 0.200 1.000 -48.50 2.91
4 3.500 1.000 -848.75 50.93
5 0.500 0.250 -30.31 1.82
6 1.500 0.250 -45.47 2.73
7 1.500 0.250 -45.47 2.73
8 0.500 1.150 -139.44 8.37
9 0.700 0.250 -21.22 1.27
10 0.300 0.250 -9.09 0.55

Gaya Gempa = W*Ch*I, gaya gempa hanya bekerja pada kombinasi beban yang
memperhitungkan pengaruh gempa atau kombinasi beban 5.

Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 11


Survey dan Disain Jembatan

3.7.4 TEKANAN TANAH AKTIF COULOMB

Kemiringan dinding penahan = 0


Sudut gesek dinding-tanah = 0 ( pada saat terjadi gempa )
Sudut gesek dinding-tanah = = 35 ( pada saat tidak terjadi gempa )

1.7.4.1 Koefisien Tekanan Tanah Aktif

cos 2 ( )
Ka 2
sin( ) sin( )
cos cos( ) 1
2

cos( ) cos( )

Ka = 0.250 (pada saat tidak terjadi gempa)


Ka = 0.271 (pada saat terjadi gempa)

3.7.4.2 Koefisien Tekanan Tanah Aktif Gempa

cos 2 ( )
K aG 2
sin( ) sin( )
cos cos( ) 1
2

cos( ) cos( )

Kh = coefisien gempa untuk tanah = Ch*I


tan 1 K h tan 1 (0.06 * 1) 3.433 o

KaG = 0.304

Sudut kemiringan tekanan tanah terhadap bidang horizontal


pada saat tidak terjadi gempa = + = 35
pada saat terjadi gempa = + = 0

3.7.4.3 Tekanan Tanah Akibat Beban Merata Surcharge

Beban merata merupakan beban lalu lintas yang bekerja pada permukaan tanah. Pada
kombinasi beban dimana tidak memperhitungkan beban lalu lintas, besarnya tekanan tanah
akibat beban merata = 0. Resultante tekanan tanah akibat beban merata bekerja pada
elevasi H dari dasar dengan kemiringan 35

Pq qK a H * Lebar = 58.2 kN

Komponen arah vertikal = V6 = -58.2*sin 35 = -33.34 kN ( ke bawah)


Komponen arah horisontal = H7 = 58.2*cos 35 = 47.62 kN ( ke kanan)

3.7.4.4 Tekanan Tanah Aktif Coulomb


Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 12
Survey dan Disain Jembatan

Resultante tekanan tanah aktif Coulomb bekerja pada elevasi 1/3 H dari dasar dengan
kemiringan = 35 (pada saat tidak terjadi gempa) dan 0 (pada saat terjadi gempa).

a. Pada saat tidak terjadi gempa


Pa = Ka H2* Lebar = 545.625 kN
Komponen arah vertikal = V4 = -545.625*sin 35 = -312.96 kN (ke bawah)
Komponen arah horisontal = H5 = 545.625*cos 35 = 446.95 kN (ke kanan)

b. Pada saat terjadi gempa


Pa = Ka H2* Lebar = 591.46 kN
Komponen arah vertikal = V4 = -591.46*sin 0 = 0 kN (ke bawah)
Komponen arah horisontal = H5 = 591.46*cos 0 = 591.4693 kN (ke kanan)

3.7.4.5 Tekanan Tanah Tambahan Akibat Gempa

Resultante tekanan tanah tambahan akibat gempa bekerja pada elevasi 2/3 H dari dasar
dengan kemiringan 0

Pa = (KaG-Ka)H2*Lebar = 71.75 kN
Komponen arah vertical = V4 = -71.75*sin 0 = 0 kN (ke bawah)
Komponen arah horisontal = H5 = 71.75*cos 0 = 71.75 kN (ke kanan)

3.7.5 GAYA-GAYA UNTUK KOMBINASI PEMBEBANAN 5

3.7.5.1 Gaya-Gaya di Dasar Pile-Cap

Gaya-gaya pada abutmen untuk Kombinasi Pembebanan 5 ditabelkan sebagai berikut

Notasi Gaya X thd O Y thd O Momen


Keterangan
gaya (kN) (m) (m) (kN-meter)
V1 Berat sendiri elemen 1 -363.75 -0.200 2.900 -72.75
V2 Berat sendiri elemen 2 -77.60 -0.650 4.200 -50.44
V3 Berat sendiri elemen 3 -48.50 -0.850 3.900 -41.22
V4 Berat sendiri elemen 4 -848.75 0.000 0.500 0.00
V5 Berat sendiri elemen 5 -30.31 0.000 1.125 0.00
V6 Berat sendiri elemen 6 -45.47 -0.750 1.083 -34.10
V7 Berat sendiri elemen 7 -45.47 0.750 1.083 34.10
V8 Berat sendiri elemen 8 -139.44 0.000 1.825 0.00
V9 Berat sendiri elemen 9 -21.22 -0.483 2.317 -10.26
V10 Berat sendiri elemen 10 -9.09 0.350 2.317 3.18
V11 Tekanan tanah aktif 0.00 0.000 0.000 0.00
H12 Tekanan tanah aktif 591.46 -0.250 1.667 985.77
V13 Tek. akibat surcharge 0.00 0.000 0.000 0.00
H14 Tek. akibat surcharge 0.00 0.000 0.000 0.00
H15 Gaya luar vertikal -597.00 -0.250 3.500 -149.25

Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 13


Survey dan Disain Jembatan

H16 Gaya luar horisontal 35.00 -0.250 3.500 122.50


H17 Gaya gempa elemen 1 21.83 -0.200 2.900 63.29
H18 Gaya gempa elemen 2 4.66 -0.650 4.200 19.56
H19 Gaya gempa elemen 3 2.91 -0.850 3.900 11.35
H20 Gaya gempa elemen 4 50.93 0.000 0.500 25.46
H21 Gaya gempa elemen 5 1.82 0.000 1.125 2.05
H22 Gaya gempa elemen 6 2.73 -.750 1.083 2.96
H23 Gaya gempa elemen 7 2.73 0.750 1.083 2.96
H24 Gaya gempa elemen 8 8.37 0.000 1.825 15.27
H25 Gaya gempa elemen 9 1.27 -.483 2.317 2.95
H26 Gaya gempa elemen 10 0.55 0.350 2.317 1.26
V27 Tekanan tanah gempa 0.00 0.000 0.000 0.00
H28 Tekanan tanah gempa 71.75 -0.950 3.333 239.17

Gaya yang bekerja pada titik O di dasar pile-cap adalah


a. Gaya vertikal = -2226.60 kN
b. Gaya horisontal = 795.99 kN
c. Momen terhadap titik O = 1173.79 kN-meter

3.7.5.2 Gaya Dalam Pada Potongan 1

Potongan 1 mempunyai dimensi potongan 0.4 m x 9.7 meter. Dengan cara yang sama
seperti diatas dapat ditentukan tekanan tanah yang terjadi sehingga dapat dihitung besarnya
gaya-gaya yang bekerja pada potongan 1. Gaya-gaya yang terjadi ditabelkan sebagai
berikut

Notasi Gaya Lengan gaya ke Momen


Keterangan
gaya (kN) tengah potongan (m) (kN-meter)
V2 Berat sendiri elemen 2 -77.60 .100 7.76
V3 Berat sendiri elemen 3 -48.50 -.100 -4.85
V11 Tekanan tanah aktif 0.00 -.200 0.00
H12 Tekanan tanah aktif 0.00 .800 0.00
V13 Tekanan akibat surcharge 0.00 -.200 0.00
H14 Tekanan akibat surcharge 60.57 .533 32.30
H18 Gaya gempa elemen 2 4.66 .800 3.72
H19 Gaya gempa elemen 3 2.91 .500 1.45
V27 Tekanan tanah gempa 0.00 -.200 0.00
H28 Tekanan tanah gempa 7.35 1.067 7.84

Gaya yang bekerja di titik pusat penampang pada potongan 1


a. Gaya aksial = -126.10 kN
b. Gaya geser = 75.48 kN
c. Momen = 48.23 kN-meter

Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 14


Survey dan Disain Jembatan

3.7.5.3 Gaya Dalam Pada Potongan 2

Potongan 2 mempunyai dimensi potongan 0.5 m x 9.7 meter. Dengan cara yang sama
seperti diatas dapat ditentukan tekanan tanah yang terjadi sehingga dapat dihitung besarnya
gaya-gaya yang bekerja pada potongan 2. Gaya-gaya yang terjadi ditabelkan sebagai
berikut.

Notasi Gaya Lengan gaya ke Momen


Keterangan
gaya (kN) tengah potongan (m) (kN-meter)
V1 Berat sendiri elemen 1 -363.75 -0.200 -72.75
V2 Berat sendiri elemen 2 -77.60 -0.650 -50.44
V3 Berat sendiri elemen 3 -48.50 -0.850 -41.22
V8 Berat sendiri elemen 8 -139.44 0.000 0.00
V9 Berat sendiri elemen 9 -21.22 -0.483 -10.26
V10 Berat sendiri elemen 10 -9.09 0.350 3.18
V11 Tekanan tanah aktif 0.00 -0.950 0.00
H12 Tekanan tanah aktif 0.00 1.875 0.00
V13 Tekanan akibat surcharge 0.00 -0.950 0.00
H14 Tekanan akibat surcharge 332.70 1.250 415.87
H15 Gaya luar vertikal -597.00 -0.250 -149.25
H16 Gaya luar horisontal 35.00 2.250 78.75
H17 Gaya gempa elemen 1 21.83 1.650 36.01
H18 Gaya gempa elemen 2 04.66 2.950 13.74
H19 Gaya gempa elemen 3 02.91 2.650 7.71
H24 Gaya gempa elemen 8 08.37 0.575 4.81
H25 Gaya gempa elemen 9 1.27 1.067 1.36
H26 Gaya gempa elemen 10 0.55 1.025 0.56
V27 Tekanan tanah gempa 0.00 -0.950 0.00
H28 Tekanan tanah gempa 40.36 2.500 100.90

Gaya yang bekerja di titik pusat penampang pada potongan 2


a. Gaya aksial = -1256.60 kN
b. Gaya geser = 447.63 kN
c. Momen = 338.97 kN-meter

Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 15

Вам также может понравиться