Вы находитесь на странице: 1из 5

Menjaga Kesehatan saat Imlek

Perayaan tahun baru selalu identik dengan pesta, begitu juga tahun baru Imlek. Perayaan
Imlek biasanya dirayakan dengan makanan-makanan khas Tapi satu hal yang harus diingat,
meski berbagai sajian begitu menggoda, jangan terlalu bernafsu dan memakan semua dengan
jumlah yang banyak. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga Anda tetap sehat di kala Imlek.
Ada beberapa tips untuk menjaga diri Anda agar dapat mengontrol konsumsi sajian khas
imlek pada pesta perayaannya, yakni:
.Jangan lupa sarapan
Pilihan hidangan yang kaya protein seperti menambahkan telur dan susu dalam hidangan.
dapat membantu perut agar tak mudah lapar selama melihat parade Imlek berlangsung.
Hindari Dehidrasi
Perayaan Imlek menuntut sebagian orang untuk bersilaturahmi ke beberapa tempat dalam
kurun satu hari. Oleh karena itu, jangan lupa persediaan air mineral untuk menangkal
dehidrasi.
Kurangi Camilan
Kue keranjang dan jeruk juga menjadi ciri khas Hari Raya Imlek. Tidak hanya itu, saat Imlek
mereka juga menyajikan makanan di atas nampan berbentuk, segi 6, segi 8, atau bulat dengan
isi yang beragam, seperti buah kering, biji-bijian, kacang-kacangan, dan permen. Namun,
alangkah bijak jika kamu membatasi hanya dua atau tiga camilan saja. Selain itu, berikan
gigitan-gigitan kecil sehingga ngemil terasa lebih lama.
Kurangi makanan berlemak
Ciri yang paling mudah dijumpai dalam hidangan Cina khususnya selama Imlek berlangsung
banyak kandungan lemaknya. Mungkin cukup sulit untuk menghindarinya, tetapi mencoba
untuk tidak terlalu banyak memakannya adalah langkah menjaga kesehatan tubuh selama
Imlek yang cukup efektif. Anda bisa mengimbanginya dengan memakan salad spesial Imlek
seperti Yee Sang yang terbuat dari irisan ikan segar dan sayuran.
Gunakan piring kecil
Maksudnya jagalah konsumsi Anda dan keluarga agar porsinya tak sampai berlebihan.
Godaan makanan yang lezat memang sulit untuk dihindari kala Imlek tiba.. Gunakan piring
kecil untuk mengambilnya. Makanlah sesuai dengan porsi yang sesuai dengan tubuh.
Cara Memilih Obat:
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan obat:
1. Gejala atau keluhan rasa sakit.
2. Alergi atau reaksi yang tidak diinginkan yang pernah dialami terhadap obat tertentu.
3. Wanita dalam kondisi hamil atau merencanakan untuk hamil,m karena beberapa obat
dapat mempengaruhi janin sehingga dapat mengakibatkan cacat pada bayi.
4. Wanita yang sedang menyusui, sebab beberapa obat dapat masuk ke dalam air susu
ibu dan menimbulkan efek yang tidak diinginkan pda bayi.
5. Diet yang sedang dilakukan misalnya minum obat diet, diet rendah garam, diet rendah
gula, mengingat selain mengandung bahan berkhasiat, obat juga mengandung bahan
tambahan lain seperti pemanis.
6. Sedang minum obat lain, karena kemungkinan akan terjadi interaksi.
7. Sediaan obat harus tepat, misalnya kalau sulit menelan, hindari obat oral.
8. Efek samping yang tertera pada label obat.
9. Nama obat, khasiat, cara penggunaan dan dosis.

Hal yang perlu dilakukan saat menerima obat dari petugas kesehatan:
1. Memeriksa jenis dan jumlah obat
2. Memeriksa kemasan obat, obat harus tersegel dengan baik, tidak rusak dan tidak
berlubang.
3. Memeriksa tanggal kadaluarsa obat
4. Memeriksa kesesuaian etiket meliputi nama, tanggal, dan aturan pakai.

Tips bila lupa minum obat:


1. Segera minum obat yang terlupa
2. Abaikan dosis yang terlupa, jika hampir mendekati minum berikutnya
3. Kembali ke jadwal selanjutnya sesuai aturan

Cara penggunaan obat tetes telinga :


1. Cuci tangan menggunakan sabun.
2. Bersihkan bagian luar telinga dengan cotton bud.
3. Kocok sediaan terlebih dahulu bila sediaan berupa suspensi.
4. Miringkan kepala atau berbaring dalam posisi miring dengan
5. telinga yang akan ditetesi obat, menghadap ke atas.
6. Tarik telinga keatas dan ke belakang (untuk orang dewasa)
7. atau tarik telinga ke bawah dan ke belakang (untuk anakanak).
8. Teteskan obat dan biarkan selama 5 menit.
9. Keringkan dengan kertas tisu setelah digunakan.
10. Tutup wadah dengan baik.
11. Jangan bilas ujung wadah dan alat penetes obat.
12. Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.
Cara penggunaan supositoria :
1. Cuci tangan menggunakan sabun
2. Buka bungkus aluminium foil dan basahi supositoria dengan sedikit air.
3. Pasien dibaringkan dalam posisi miring.
4. Dorong bagian ujung supositoria ke dalam anus dengan ujung jari.
5. Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.
6. Jika supositoria terlalu lembek, sehingga sulit untuk dimasukkan kedalam anus, maka
sebelum digunakan sediaan supositoria ditempatkan di dalam lemari pendingin
selama 30 menit kemudian tempatkan pada air mengalir sebelum membuka bungkus
kemasan aluminium foil.

Efek samping obat yang biasa terjadi :


1. Pada kulit, berupa rasa gatal, timbul bercak merah atau rasa panas.
2. Pada kepala, terasa pusing.
3. Pada saluran pencernaan, terasa mual, dan muntah, serta diare.
4. Pada saluran pernafasan, terjadi sesak nafas.
5. Pada jantung terasa dada berdetak kencang (berdebar-debar).
6. Urin berwarna merah sampai hitam.

Hal yang harus dilakukan apabila timbul efek samping obat :


1. Hentikan minum obat.
2. Mencari pertolongan ke sarana kesehatan, puskesmas/ rumah sakit/dokter terdekat.

Cara penyimpanan obat di rumah tangga sebagai berikut :


1. Jauhkan dari jangkauan anak anak.
2. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.
3. Simpan obat ditempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung atau ikuti
aturan yang tertera pada kemasan.
4. Jangan tinggalkan obat di dalam mobil dalam jangka waktu lama karena
5. suhu yang tidak stabil dalam mobil dapat merusak sediaan obat.
6. Jangan simpan obat yang telah kadaluarsa.

Cara penyimpanan obat khusus


1. Jangan menyimpan tablet atau kapsul ditempat panas dan atau lembab, simpanlah di
tempat yang kering dan bersuhu ruangan.
2. Obat dalam bentuk cair jangan disimpan dalam lemari pendingin (freezer) agar tidak
beku kecuali disebutkan pada etiket atau kemasan obat.
3. Sediaan obat untuk vagina dan anus (ovula dan suppositoria) disimpan di lemari es
karena dalam suhu kamar akan mencair.
4. Sediaan Aerosol / Spray jangan disimpan di tempat yang mempunyai suhu tinggi
5. karena dapat menyebabkan ledakan.

Kerusakan obat dapat disebabkan oleh :


1. Udara yang lembab.
2. Sinar Matahari.
3. Suhu.
4. Goncangan fisik.

Cara Mengetahui Obat Rusak


1. Tablet
Terjadi perubahan pada warna, bau dan rasa, timbul bintikbintik noda, lubang-lubang,
pecah, retak, terdapat benda asing, menjadi bubuk dan lembab.
2. Tablet Salut
Terjadi perubahan salutan seperti pecah, basah, lengket satu dengan lainnya dan terjadi
perubahan warna.
3. Kapsul
Cangkang kapsul menjadi lembek, terbuka sehingga isinya keluar, melekat satu sama lain,
dapat juga melekat dengan kemasan.
4. Puyer
Terjadi perubahan warna, timbul bau, timbul noda bintik-bintik, lembab sampai mencair.
5. Salep / Krim / Lotion / Cairan
Terjadi perubahan warna, bau, timbul endapan atau kekeruhan, mengental, timbul gas,
memisah menjadi 2 (dua) bagian, mengeras, sampai pada kemasan atau wadah menjadi rusak
rusak.

Cara pembuangan obat


Pembuangan obat dapat dilakukan apabila obat rusak akibat penyimpanan
yang lama atau kadaluwarsa. Obat yang rusak dibuang dengan cara :
1. Penimbunan di dalam tanah
Hancurkan obat dan timbun di dalam tanah.
2. Pembuangan ke saluran air
Untuk sediaan cair, encerkan sediaan dan buang kedalam saluran air.
Cara Pembuangan Kemasan Obat
1. Wadah berupa botol atau pot plastik
Terlebih dahulu lepaskan etiket obat, dan tutup botol, kemudian dibuang di tempat sampah,
hal ini untuk menghindari penyalah gunaan bekas wadah obat.
2. Boks / dus / Tube
Gunting dahulu baru dibuang.

Вам также может понравиться