Вы находитесь на странице: 1из 20

BAB III

ELABORASI TEMA
3.1 Latar Belakang Tema
Awal perkembangan tema teknologi dimulai pada tahun 5000 SM, masa itu
bangsa Mesopotamia telah menemukan konsep roda yang dapat membantu
kehidupan mereka sehari-hari.
Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat akibat tuntutan zaman yang
semakin maju. Keberadaan teknologi disekitar kita merupakan suatu hal yang
sudah tidak asing lagi. Teknologi saat ini banyak dimanfaatkan untuk kegiatan
sehari-hari seperti belajar, berinteraksi, transaksi dan lain-lain. Perkembangan
teknologi pada saat ini juga memberikan manfaat dan dampak positif bagi
masyarakat, seperti hanya dalam melakukan aktivitas, pekerjaan yang sebelumnya
menuntut tenaga dan waktu yang lebih, kini sudah digantikan oleh perangkat-
perangkat mesin dan elektronik yang sangat canggih.
Teknologi dalam hal kaitannya dengan bangunan saat ini sangat dibutuhkan
guna memberikan kenyamanan, keamanan bagi pengguna. Teknologi juga mampu
memudahkan pengoprasian bangunan dan menyesesuaikan kondisi bangunan
dengan lingkungan.
Maka tema yang dipilih dalam Petancangan Planetarium ialah Hitech
Architecture.

3.2 Hitech Architecture


3.2.1 Pemilihan Hitech Architecture
Adapun yang menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan tema
perancanga yaitu Hitech Architecture sebagai konsep dalam merencanakan
Planetarium di Aceh Besar adalah sebagai berikut :
Harus berhubungan dengan fungsi bagunan, yaitu memberikan bentukan
yang menarik dan unik dari tipologi bangunan tersebut agar tidak menoton.
Dapat menerapkan konsep dan tema perancangan ke dalam bentukan
bangunan.
Untuk mendapatkanbentukan yang unik dan menarik harus mermelukan
konsep yang jelas mengenai bentuk yang akan ditampilkan.
Berdasrkan pertimbangan-pertimbangan di atas maka pengelohan bentuk
dan massa dapat ditempuh melalui penerapan arsitektur dengan hitech
architecture dengan alasan.
Agar mendapatkan gagasan atau ide-ide yang jelas mengenai bentukan
massa yang akan ditampilkan.
Agar melahirkan bentuk-bentuk yang kreatif sehingga bangunan akan
terlihat berbeda dan dapat menjadi daya tarik dan memikat para pemaka dan
pengamat. Hitech architecture dapat menampilkan teknologi-teknologi baru
yang akan diterapkan dalam konsep bangunan ini.

3.2.2 Pengertian Hitech Architecture


Hitech architecture Juga dikenal sebagai Modernisme Akhir atau
Ekspresionisme Struktural, adalah sebuah gaya arsitektur yang muncul pada 1970-
an, Arsitektur High Tech menggabungkan elemen-elemen dari industri bertekologi
tinggi dan system teknologi ke dalam desain bangunan. Arsitektur High Tech
muncul sebagai modernisme yang mengalami perubahan dari ide-ide sebelumnya
yang dibantu oleh kemajuan teknologi bahkan lebih dalam mencapai teknologi.
Arsitektur High Tech ini berfungsi sebagai jembatan antara modernisme dan post-
modernisme, namun masih ada daerah abu-abu ke mana berakhir kategori satu
dan yang lain dimulai. Pada 1980-an, Arsitektur High Tech menjadi lebih sulit
untuk membedakan dari arsitektur post-modern. Banyak tema dan ide-ide yang
diserap ke dalam bahasa pasca-modern dalam aliran arsitektur.
Seperti Brutalism, bangunan ekspresionis struktural mengungkapkan
struktur mereka di luar maupun di dalam, tetapi dengan penekanan visual yang
ditempatkan pada baja internal dan struktur rangka beton sebagai lawan dari
dinding eksterior beton. Dalam bangunan seperti Pusat Pompidou, gagasan
struktur mengungkapkan dibawa ke ekstrim, dengan komponen struktural yang
tampaknya melayani peran struktural sedikit atau tidak ada. Dalam kasus ini,
penggunaan baja "struktural" adalah masalah gaya atau estetika.
Tokoh utama gaya ini adalah arsitek Inggris, Sir Norman Foster, Sir
Richard Rogers, Sir Michael Hopkins, Italia arsitek Renzo Piano dan Spanyol
arsitek Santiago Calatrava, yang dikenal karena organik nya, kerangka-seperti
desain. Pada mulanya bangunan High Tech disebut oleh sejarawan Reyner
Banham sebagai "gudang dilayani" karena eksposur tambahan layanan mereka
mekanik di samping struktur. Sebagian besar contoh-contoh awal terkena baja
struktural yang digunakan sebagai bahan pilihan mereka. Sebagai bagian
struktural berongga hanya menjadi tersedia secara luas pada awal tahun 1970, kita
melihat banyak eksperimen dengan bahan ini.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan Arsitektur Hi-Tech merupakan
usaha pemanfaatan teknologi secara maksimal yang menjawab masalah

27
karakteristik suatu bangunan yang berpengaruh besar terhadap ketahanan
bangunan itu sendiri maupun berdampak pada lingkungan sekitarnya.

3.2.3 Teori Pendukung Tema


Awalnya arsitektur Hi-Tech dibuat karena alasan fungsional, tetapi untuk
kedepannya arsitektur ini bisa menjadi upaya untuk mengekspos dan bermain
dengan elemen-elemen bangunan baik elemen dalam maupun luar. Sehingga
bangunan bisa memiliki tampilan yang estetis dan baik. Banyak pendapat dari
tokoh arsitektur yang menjelaskan apa itu Hi-Tech, dan beberapa diantaranya
antara lain Charles Jencks dan Collin Davies.

Menurut Charles Jencks Hi-Tech merupakan pendekatan tema yang :


Penekanan utama pada proses.
Proses disini maksudnya ialah how things work, suatu proses logika
konstruksi pembuatan yang sebenarnya mengungkapkan apa, mengapa,
dan bagaimana.
Transparancy, Layering, and Movement.
Transparancy disini maksudnya semua terlihat tanpa ditutup-tutupi,
sehingga orang yang berada didalamnya akan merasa seperti berada di
dunia yang nonstop bekerja tanpa henti.
Layering disini maksudnya memperlihatkan keberadaan system struktur
dan utilitas bangunan, sehingga elemen struktur bangunannya
menunjukkan system berlapis dari bangunan itu sendiri. Bagaimana
ekspresi struktur, dinding kaca, menara service, detail sambungan
sehingga terlihat mencolok dan estetik.
Movement disini maksudnya adanya kesan pergerakan yang dinamis
antara satu ruang dengan ruang yang lain (seperti escalator, lift, tangga,
dan sebagainya).
Penggunaan material dan warna yang cerah .
Penggunaan struktur tarik ringan (bukan teori konvensional lagi).
Sedangkan menurut Collin Davies Hi-Tech merupakan pendekatan tema
yang :
Mengutamakan fungsi, fleksibilitas, dan kemudahan operasional antar
ruang.

28
Plug in fod : Suatu wadah atau fasilisator yang bisa dipasang, berupa
modul-modul yang diproduksi secara massal per unit di pabrik dengan
mutu dan presisi yang terkontrol.
Sistem bangunan berteknologi baru.
Penggunaan bahan-bahan yang berteknologi canggih.
Berdasarkan teknologi industry tetapi bukan hanya tradisi berarsitektur.
Menampilkan struktur bangunan dan bagian elektrikal utilitas
bangunannya.

3.2.4 Teori Hi-Tech Norman Foster


Norman Foster dilahirkan di Manchester pada tahun 1935. Ia
menyelesaikan pendidikannya di University of Manchester dan Yale pada tahun
1963. Tahun 1962 Norman Foster membentuk tim 4. Kerjasama ini hanya
bertahan selama empat tahun, karena melihat Foster mulai mengadakan percobaan
dengan bahan kesayangannya baja dan kaca, menghasilkan contoh awal hi-tech
arsitektur, seperti pabrik Kontrol Ketergantungan (Reliance Controls factory) di
Swindon pada tahun 1965.
Sesudah meninggal Richard Roger pada tahun 1967, Norman dan istrinya
Wendy mendirikan Foster Associates, dan mulai bekerjasama dengan penemu dan
filsuf Amerika, Buckminster Fuller.
Metode Norman Foster dalam merancang ialah:
1. Dasar Pemikiran
Rancangan merupakan ringkasan dari interpretasi dan preparasi klien,
membuat suatu akomodasi tentang yang diinginkan klien dan juga
tentang apa yang seharusnya diinginkan.
Bagaimana mereka turut berpartisipasi dalam menyelesaikan desain di
lingkungan dan pengembangan teknik serta menerapkan segala
kemungkinan di dalam desain.
Detail adalah bagian dari ringkasan pemikiran, untuk melihat efesiensi
secara fungsional dan juga kualitas estetika.
Bagian konstruksi aktual.
Bagian kecil, merupakan suatu pengerjaan bagian-bagian tertentu, yang
diserahkan kepada orang lain.

2. Langkah-langkah desain yang digunakan

29
Permasalahan, melihat bentuk permasalahan desain secara pragmatis
terhadap tapak, sistem stuktur yang digunakan, ciri khas (identity), dan
juga keinginan dan kemampuan klien.
Analisa site, melihat permasalahan, potensi, dan kemungkinan
pengembangan yang dapat dilakukan didalam desain.
Sketsa site, bentuk pengembangan desain yang diterapkan ke dalam
tapak, sesuai dengan analisa tapak.
Pencarian bentuk struktur, sebagai suatu bentuk elemen pembentuk
estetis bangunan.
Studi maket, sebagai suatu bentuk interpretasi yang berjalan sebelumny.
Evaluasi, berupa kemungkinan alternatif yang muncul dan dapat
diterapkan ketika proses desain.

3.2.5 Sifat-Sifat Hitech Architecture


Sifat-sifat teknologi sebagai ilmu penegtahuan mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut:
Objektif dan universal, tidak memihak pada suatu aliran tertentu
maupun budaya tertentu dan memiliki resiko yang berbeda dengan
yang terdahulu.
Rasional, landasan penemuannya adalah berpikir logis.
Tegas dan jelas, sesuai dengan syarat pembuktian secara empiris.
Tumbuh dan selalu berkembang, teknologi akan selalu mengalami
perkembangan dan tidak pernah berhenti disebabkan karena sikap
kritis dan perkembangan pola pikir manusia yang mendasari
perkembangan ini.
Terbuka dan jujur, mekanisme mengutamakan unsur-unsur
kebenaran yang terlibat diungkap secara jelas sehingga terbuka
terhadap kemungkinan penilaian, dukungan ataupun sanggahan.
Dinamis dan progresif, sifat yang senantiasa berkembang dan
bergerak selalu meneliti dan mecari serta menemukan hal yang
baru.

3.2.6 Implementasi Hitech Architecture


Implementasi desain arsitektur high tech tidak hanya pada sebatas
pengguna material atau teknologi bangunan yang modern namun meliputi seluruh
aspek seperti yang diutarakan oleh Collin Davies.
1. Implementasi dan Reprementasi

30
Arsitektur high tech merupakan simbolisasi dari sebuah teknologi
bukan merupakan solusi yang efesien, karena teknologi bukan suatu
hal yang murah jika dibandingkan dengan bangunan yang menerapkan
cara-cara konvensional. Struktur baja yang diekspos, ducting AC yang
terlihat, dan sistem bongkar pasang merupakan karakter dalam
arsitektur high tech, namun hal itu semua bukan solusi yang masuk
kategori yang ekonomis.
2. Produkdi Massal
Masalah produksi massal merupakan hambatan yang dihadapi.
Kolaborasi antara arsitek dan desainer produk menentukan dalam hal
perancangan, seperti contoh bangunan Hongkong Bank Headquarter
dimana semua elemen utama yang didesain, dikembangkan serta diuji
bersama oleh arsitek dan pembuat.
3. Struktur dan Servis
Struktur dan servis yang diekspos merupakan hal yang paling
mencolok pada high tech arsitektur. Struktur baja dalam arsitektur high
tech menjadi struktur yang ekspresif, baja merupakan salah satu
material bangunan yang memiliki daya tegang yang kuat dan mampu
memberikan kesan dramatis pada elemen bangunan.
4. Ruang dan Fleksebilitas
Elemen pada bangunan high tech seperti rangka struktur baja, pipa
yang diekspos dan juga ducting AC telah memberikan ekspresi yang
kuat dilihat dari fungsi teknisnya. Ruang tidak hanya memiliki satu
fungsi karena keseluruhan desain dirancang untuk fleksebilitas.
5. Plug in Pod
Lebih tepatnya pemasangan dalam hal ini adalah pemasangan kotak
atau ruang yang merupakan produk manufaktur ke dalam bangunan.
Contohnya kotak toilet, toilet tersebut bukan merupakan bagian dari
bangunan karena dapat dibongkar pasang. Sistem ini memiliki 3
keuntungan:
Mempercepat pelaksanaan proyek
Menjaga kualitas produk
Mudah untuk dirubah
6. Tipologi

31
Bangunan tipikal arsitek high tech menyerupai bangunan industrial,
sehingga muncul anggapan bangunan dengan tipikal industrial adalah
arsitektur high tech.

Menurut Charles Jenks dalam buku High Tech Maniera, elemen estetis dan
struktur, elemen servis dan struktur pada suatu bangunan high tech hampir
seluruhnya diperlihatkan pada penampilan eksterior sebagai ornamen dan
sclupture. Bangunan high tech juga menggunakan kaca buram maupun transparan,
ducting yang saling tumpah tindih, tangga, escalator dan juga lift juga warna-
warna cerah yang akan membedakan fungsi masing-masing elemen struktur.
1. Inside-Out (penampakan bagian luar-dalam).
Pada bangunan high tech, struktur, area servis, dan utilitas dari suatu
bangunan hampir selalu ditonjolkan pada eksteriornya baik dalam
bentuk ornamen ataupun sclupture.
2. Celebration of Process (keberhasilan suatu perencanaan.
High tech menekankan pada pemahaman karakteristiknya, bagaimana ,
mengapa dan apa dari suatu bangunan. Di anataranya hubungan dari
struktur, pemakamanan, flanges dan pipa-pipa salurannya, sehingga
dapat dimengerti, baik oleh orang awam maupun para ilmuan.
3. Transparancy, Layering and Movement (transparan, pelapisan dan
pergerakan).
4. Flat Bright Colouring (pewarnaan yang menyala dan merata).
Warna cerah yang digunakan dalam bangunan high tech memiliki
makna asosiatif, disamping dari segi fungsional untuk membedakan
jenis struktur dan utilitas bangunan. Warna kuning, merah, biru yang
cerah merupakan warna mesin-mesin industri, mobil, kapal, trator dan
benda-benda teknologi masa sekarang.
5. A lightweight Fiigree of Tensile Member (baja-baja tipis sebagai
penguat).
Baja-baja tipis yang bersilangan diibaratkan sebagai kolom doric bagi
high tech dilihat dari penampakan dan penyusunannya. Pengekspresian
dan pengaplikasian menurut hirarki yang menjadi kejelasan dari
bagian-bagian tersebut. Landasan pemikiran yang luas pada kreasi
adalah dalam penbentukan elemen yang mudah dan logis, mudah
penyimpanan dan mudah pemasangan.

32
6. Optimic Confidence in Scientific Culture (optimis terhadap ilmu
pengetahuan dan teknologi)
Penggunaan high tech merupakan harapan di masa yang akan datang,
meliputi penggunaan material, warna dan penemuan-penemuan baru
lainnya.
Salah satu arsitek high tech yaitu Noman Foster, arsitek yang mampu yang
menampilkan bangunan-bangunan dengan ciri sendiri, seperti yang dicirikannya
dalam arsitektur high tech antara lain yang menjadi ciri khas bangunan karya
Norman Foster adalah:
Selalu mengekspos struktur dan konstruksi bangunan.
Menampilkan bagian dalam bangunan yang mempunyai nilai yang
sama pada bagian luar bangunan.
Bagian interior diekspos sehingga dapat dilihat dari luar.
Mengeluarkan bagian dalam bangunan yang memang seharusnya
berada di dalam sebagai ornamen atau sclupture.
Secara singkat kita dapat menyimpulkan bahwa pengertian arsitektur high
tech adalah:
1. Arsiektur yang bermaterial dari teknologi bahan terbaru.
2. Mengekspresikan kejujuran suatu bangunan yang ditampilkan melalui
struktur dan ME yang diekspos.
3. Biasanya membutuhkan ide-ide tentang produksi industri.
4. Digunakan oleh industri-industri lainnya tidak hanya sebagai bangunan
namun juga sebagai sumber imajinasi.
Jadi dapat disimpulkan arsitektur high tech memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
Berestetika mesin, serupa dengan pabrik.
Dominasi material logam ataupun material baru dan modern.
Penekanan pada ekspresi bangunan, bukan fungsi bangunan.
Pengadopsian istilah smart building dengan penggunaan teknologi.
Arsitek high tech tidak akan lepas dari kesan futuristik, yang berkarakter:
Konsep bangunan yang berfisi kedepan
Nilai estetika yang mencerminkan era industrialisasi
Penggunaan bahan prefabrcation dan bahan-bahan baru lainnya.
Bentuk yang tidak konvensional
Arsitektur high tech dengan karakter yang dimilikinya dapat
dipergunakannya oleh bangunan pusat pemberlanjaan dan hotel dengan
penggunaan material kaca dan material lainnya.
Karakter terbuka, transparan dengan pengeksposan struktur dan utilitas
bangunan, yang diekspos ingin menunjukan sisi fungsional dari bangunan itu.

33
Dalam perencanaan fasade bangunan menggunakan arsitektur high tech, tentunya
struktur maupun bahan bangunan yang digunakan dalam pembangunan juga
menggunakan bahan-bahan yang high tech. Contoh struktur yang berkesan high
tech misalnya menggunakan baja, tiang-tiang, besi-besi yang berteknologi terbaru
untuk pengeksposan struktur pada eksterior bangunan.
Penggunaan material baja dan kaca adalah karakter yang paling dikenal
dari gaya arsitektur high tech menjadi hal utama dalam eksterior bangunan. Kaca
digunakan untuk memberi celah masuknya cahaya matahari ke dalam bangunan.
Untuk menekan biaya energi dari penggunaan cahaya buatan.
Penggunaan struktur baja yang cepat dalam bangunan dalam dapat
memberikan penghematan dari segi pembiayaan bangunan. Selain itu juga
strukturr baja juga memiliki kekuatan dan bisa digunakan untuk bentangan lebar.
Bangunan planetarium yang membutuhkan ruang observatorium yang luas dan
bebas kolom untuk penggunaan teleskop khusus pada saat melakukan pengamatan
benda langit.

3.3 Studi Banding Tema


3.3.1 Cybertecture Egg

Lokasi India
Distrik Gambar 3.1 Cybertecture Egg
Mumbai
Fungsi Sumber: google.com/image
Gedung perkantoran
Luas Area 6.676 m2.
TabelLuas Bangunan
3.1 Gambaran 4.025
Umum Cyberecture Eggm2.
Sumber: google.com/image
Lantai Bruto 32.000 m2.
Daerah
Bldg. Rasio 60%
Cakupan

34
Rasio Lantai Kotor 80%
Jumlah Lantai 14 Levels
Jumlah Lantai Tingkat 3
Basement
Struktur Beton Bertulang dan
Bangunan Struktur Baja
Tinggi max. 62 m
Pemandangan 2800 m. persegi
Area
Kapasitas Parkir 450 buah
Exterior Finish Curtain Wall
James Law Cybertecture International telah merancang sebuah bentuk
baru arsitektur, ditandai oleh bahan berwujud baru teknologi, multimedia,
kecerdasan dan interaktivitas. Vijay Associate (Wadhwa Developers) ialah
konsultan yang ditunjuk oleh James Hukum Cybertecture International.
Konsultan ini mengkhususkan diri dalam desain dan strategi pembentukan
proyek Cybertecture, untuk merancang sebuah bangunan luar biasa di
Mumbai , India.
Plot C70 dari Kurla Kompleks Bandra, Mumbai, merupakan hal baru
'Manhattan' dari India dan saat ini merupakan plot mahal sebagian besar lahan di
negara tersebut.
Konsultan ini telah dipilih untuk proyek yang unik dan inovatif yang akan
menjadi gedung perkantoran pertama dengan berbentuk telur, menampung 13
lantai dan menyediakan ruang yang cukup untuk ruang kerja.
Gedung perkantoran "Cybertecture" akan membawa bersama-sama iconic
arsitektur, desain lingkungan, sistem cerdas, dan teknik baru yang sama untuk
membuat kagum-inspirasi untuk kota Mumbai dan untuk India di abad ke-21.
Konsep struktur bangunan ini adalah menciptakan sesuatu yang belum
pernah dilakukan dalam arsitektur konvensional, menciptakan sebuah struktur
dalam bentuk sebuah shell yang mampu mendukung pelat lantai tanpa
membutuhkan kolom. Hal ini akan memungkinkan ruang komersial tidak
memiliki penghalang untuk menggunakan ruang dan menjadi fleksibel. Solusi
struktur datang dari studi geometri dan sifat, dimana kita bisa melihat bentuk
simetris suatu organik dapat memungkinkan untuk stabil dan menarik lebih
mirip dengan kecantikan alam dari arsitektur. Dan sekarang Cybertecture
merupakan jawabannya karena sedikit keluar dari lingkup arsitektur.

Dalam sketsa awal, imajinatif konsep yang menganalogikan bangunan ini


sebagai sebuah planet yang "mendarat" ke bumi dan mengalami reformasi dari

35
Gambar 3.2 Floor plan dan interior Cybertecture Egg
Sumber: google.com/image

bola menjadi bentuk oval telur. Perancang memiliki komitmen untuk menciptakan
Cybertecture di mana insinyur tidak berpikir dengan cara arsitektur konvensional,
tetapi menanamkan pengetahuan lain kedalam proyek dari rekayasa menjadi
kenyataan. Seperti teknik penerbangan yang memungkinkan untuk memberikan
manfaat ruang terbuka dan terus membangun sampai tidak seperti bangunan
lainnya.

Struktur bangunan seperti ini belum pernah dibangun untuk gedung


perkantoran di dunia. Ini berarti akan membutuhkan teknik baru, alat dan
metodologi dari manufaktur teknologi dalam setiap tahap-tahap pembuatan
proyek. Ada tim kerja yang terintegrasi sangat dekat antara klien, tim desain dan
kontraktor. Ini terlihat sebagai suatu pendekatan desain terpadu yang diperlukan
untuk sebuah proyek inovasi tersebut dan kompleksitas yang akan dicapai.

Menurut sumber yang ada, diperkirakan bangunan ini akan selesai di akhir
tahun 2010 dan dimulai pada tahun 2009 kemarin. Ini merupakan yang

36
pertama untuk Bangunan Kantor Cybertecture di dunia, dan India akan menjadi
lokasi yang akan memelihara beberapa arsitektur baru di masa depan.

Pelat lantai rata-rata sekitar 30.000 m2 rencana terbuka untuk standar kelas
internasional yang luar biasa dengan langit-langit yang tinggi lebih dari 3 meter
ketinggian yang jelas. Sebagian besar kolom ruang bebas luar biasa yang di ruang
kantor lain saat ini tidak tersedia.

Bentuk telur yang dipilih miring pada salah satu sudut sehingga membuat
bahasa visual yang kuat serta untuk mengurangi keuntungan surya
bangunan. Dengan menggunakan ini bentuk "Telur", bangunan ini memiliki luas
permukaan sekitar 10-20 % kurang dibandingkan dengan bangunan konvensional.

Bangunan ini dominan berbingkai struktur baja dengan inti beton dan
basement. Komposisi dan penempatan baja berpresisi dengan node diagrid baja
padat yang tidak membutuhkan perlindungan kebakaran karena massa baja yang
tinggi. Yaitu 14 lantai di ketinggian 62m dengan 3 ruang bawah tanah. Bagian
kantilever dari telur memiliki bentang lebih dari 40m. Sekitar 30.000 m2 per lantai
merupakan ruang kantor terbuka. Diagrid strukturalnya adalah salah satu jenis
unik di dunia, dan menggunakan node baja solid untuk menciptakan struktur tahan
api.

37
Bangunan ini seperti habitat palsu (seperti ekosistem makhluk hidup baru)
yang dapat mengurangi penggunaan tenaga surya bangunan, lalu ada taman langit

Gambar 3.3 Tampak atas dari Cyberecture Egg


Sumber: google.com/image

atau biasa disebut dengan roof garden di atas bangunan (meminimalisir panas dari
permukaan) . Panel PV akan dipasang di atas gedung dan turbin angin di roof
garden akan menghasilkan listrik. Sebuah sistem penyaringan air juga akan
dimasukkan ke dalam bangunan untuk mendaur ulang air limbah untuk
pembilasan dan tujuan irigasi.

3.3.2 Oita Big Eye Stadium


Arsitek : Kisho Kurokawa
Tahun Pembangunan : 1998
Tahun Dibuka : 2001
Jenis Struktur : beton betulang, baja dan atap yang dapat ditarik
(Wire Truction).
Luas Bangunan : 52.234 m
Luas Lahan : 92.882 m

Gambar 3.4 Oita Big Eye Stadium


Sumber: google.com/image 38
Oita sport park merupakan sebuah stadion yang multi fungsi dengan atap
yang dapat ditarik masuk dan digunakan untuk pertandingan sepak bola, konser
dan kegiatan olahraga lainnya. Bentuknya unik dengan bagian permukaan
berbentuk bola yang menghadap ke tanah. Geometris sederhana ini adalah paduan
dengan lingkungan alam dan kehijauan yang terlihat dari kaki bukit di sekitar
Takaoyama Park.
Apabila dilihat dari atas bentuknya seperti sebuah mata besar yang bisa
menutup dan membuka. Hal inilah yang membuatnya berbeda sehingga
permainan sepak bola dapat berlangsung sesuai jadwal tanpa memperhitungkan
perubahan cuaca. Penonton juga dapat menikmati permainan dengan nyaman
tanpa khawatir akan hujan.
Penerapan teknologi sehingga bangunan ini tergolong ke dalam bangunan

Gambar 3.5 Oita Big Eye Stadium dari atas


Sumber: google.com/image

pintar terlihat dari:

a. Penggunaan sistem atap yang dapat ditarik masuk (Retracable Membrans


Roof)
Atap memiliki 2 lapisan permukaan terdiri dari permukaan yang lebih
rendah, tidak dapat bergerak, dilapisi oleh bahan titanium tebal sehingga
memberikan tampilan yang futuristik. Lapisan yang paling atas merupakan

39
atap membran yang dapat ditarik masuk berbentuk semi lunar berjumlah dua
buah. Atap ini adalah jenis atap terbesar di dunia yang menggunakan bentang
lebar, menggunakan bahan membran telfon yang 2 kali tembus cahaya, lebih
ringan dari pada kaca, juga mempunyai kekuatan daya rentang yang luar
biasa dan dapat tahan lama dan tidak dapat ditembus hujan.
Sistem pengoprasian atap ini menggunakan sebuah pengendali jenis
sistem kabel penarik listrik, atap meluncur ke atas dari dua bagian, sepanjang
lengkungan balok utama, bertemu pada pusat stadion ketika ditutup. Waktu
total untuk menutup dan membuka selama 20 menit. Selama pengoprasian
atap ini, sistem komputer memantau tegangan dari kabel dengan seksama dan
mengontrol pengoprasian tersebut pada tingkat efesiensi yang tinggi.
b. Pemasangan Kamera Bergerak

Gambar 3.6 Atap Stadion Oita ditutup dan dibuka


Sumber: google.com/image

Gambar 3.7 Kamera Bergerak Pada Atap Stadion


Sumber: google.com/image

Setiap pertandingan yang sedang berlangsung akan disiarkan dengan


bantuan mata yang lain. Semua kamera bergerak yang berteknologi tinggi
dipasang pada balok utama berjarak 60 manusia diatas lapangan yang akan
direkam dan dapat menghasilkan gambar-gambar dinamis (berubah-ubah)

c. Fleksibelitas dalam menyesesuaikan olah raga dengan tempat (tapak)

40
Untuk penggumaan khusus 9000 tempat duduk dari jumlah total 43.000
buah dapat dibongkar pasang secara otomatis. Seluruh stadion juga dapat
diganti untuk bermacam-macam fungsi. Contoh untuk mempertinggi
penonton, tempat duduk dapat dipindahkan ke depan menuju batas
lapangan. Dan apabila lintasan dipakai , maka tempat duduk dipindahkan
ke belakang.
3.3.3 London City Hall

Gambar 3.8 Struktur Atap Stadion Oita


Sumber: google.com/image

Tahun : 1998-2003
Arsitek : Norman Foster and Partners
Lokasi : London, Inggris
Tipe Bangunan : Gedung Pemerintahan
Tinggi bangunan : 45 meter (10 Lantai)
Diameter Lingkaran : 45 meter
Luas Lahan : 185.000 m
Luas Lantai : 18.000 m
Kemiringan :31

Gambar 3.9 Gedung London City Hall


Sumber: https://en.wikiarquitectura.com/index.php/City_Hall

41
City Hall didesain oleh Foster and partners, seorang arsitek terkemuka
Britania, yang akan menjadi landmark baru untuk ibu kota London. Letaknya
antara jembatan London dan menara London, di sebelah selatan Bank Thames,
GLA (Greater London Authority) menyewakan City Hall selama 25 tahun.
Gedung City Hall tidak mempunyai depan atau belakang, bentuknya
berasal dari bola yang berubah secara geometris. Kaca menjadi komponen utama
material bangunan, tampak pada selimut eksterior bangunan, meskipun kaca
menjadi komponen eksternal bangunan, pada komponen eksternal terdapat juga
baja yang menjadi tulangan yang berperan menjadi pendukung terhadap kaca pada
bangunan, sehingga dapat memberikan ruang yang berkalitas dalam arsitektur.
Sedangkan untuk strategi penggunaan energi pada bangunan ini

Gambar 3.10 Gedung London City Hall (eksterior)


Sumber: https://en.wikiarquitectura.com/index.php/City_Hall

memungkinkan seperempat dari pemakaian energi di samping pemakaian untuk


gedung kantor. Ini dicapai bukan hanya lewat sistem kontrol lingkungan pasif
yang baik secara ekologi, tetapi juga lewat bentuk posisi gedung. Bentuk dan
geometri gedung sudah dihasilkan sebagai hasil analisa ilmiah yang seksama,
mengarahkan untuk mengurangi matahari masuk melalui kulit gedung.
Memperkecil bidang permukaan gedung dengan memaksimalkan efesiensi
energi. Bentuk gedung berasal dari bola, yang mempunyai luas sekitar 25% lebih
memiliki volume sama. Gedung condong ke arah selatan, dengan lantai yang
miring dari bawah ke atas, untuk pembayangan alami dari sinar matahari
langsung.

42
Gambar 3.11 Tangga Spiral
Sumber: https://en.wikiarquitectura.com/index.php/City_Hall
Gedung secara alami dapat bertukar udara, dengan jendela yang dapat
dibuka di semua ruang kantor. Panas yang ditimbulkan oleh komputer dan lampu
didaur ulang. Lantai paling bawah menyimpan panas pada inti gedung, yang
kemudian dialihkan penggunaannya kesekelilingnya. Kombinasi dari semua
sistem penghematan energi sangat dibutuhkan bagi gedung.
Konsumsi listrik dikurangi dengan menghindari pendinginan dan memakai
air yang berasal dari tanah untuk penghawaan ruangan (AC). Air disadap dari
permukaan air tanah di bawah Kota London melalui dua lubang sumur bor dan
simpanan irigasi pada saluran utama.

Lantai paling atas disebut Londons Living Room merupakan ruangan


untuk umum. Digunakan untuk acara pesta.
The Scoop merupakan area ruang luar yang mengarah ke barat City Hall,

Gambar 3.12 London Living Room


Sumber: https://en.wikiarquitectura.com/index.php/City_Hall

sebuah ampiteater oval yang terbuat dari batu gamping. Di sini bisa menampung
1000 orang, dan merupakan ruangan yang sangat populer pada saat cuaca cerah.
The Scoop bisa diakses melalui pinggir sungai di samping jalur yang melandai dan
melengkung.

43
Ada pintu darurat dari cafetaria City Hall di lantai dasar lebih rendah ke
dalam The Scoop, tetapi tidak ada akses bagi publik dari The Scoop ke dalam City
Hall.

Gambar 3.13 The Scoop


Sumber: https://en.wikiarquitectura.com/index.php/City_Hall

3.4 Kesimpulan Studi Banding


Dari beberapa studi banding di atas, dapat disimpulkan bahwa:
Penerapan tema hi-tech ke dalam perancangan bangunan merupakan suatu
penyelesaian dari masalah perancangan yang erat kaitannya dengan fungsi
aktifitas bangunan dan konteks lingkungan.
Matrial bangunan hi-tech merupakan hasil preprabikasi dengan teknologi
terbaru, seperti baja, kaca, alumunium, stainlessteel dan lainnya.
Penggunaan tema hi-tech juga perlu memperhatikan faktor penghematan
energi.
Studi banding tema sejenis
- Cybertectur Egg, India
Hi-tech terlihat dari penggunaan material pada badan bangunan yang
terdiri dari baja kaca dan beton. Bangunan ini dominan berbingkai
struktur baja dengan inti beton dan basement. Komposisi dan
penempatan baja berpresisi dengan node diagrid baja padat yang tidak
membutuhkan perlindungan kebakaran karena massa baja yang tinggi.
Diagrid strukturalnya adalah salah satu jenis unik di dunia, dan
menggunakan node baja solid untuk menciptakan struktur tahan api

44
- Oita Stadium, Jepang
Pemakaian sistem struktur atap yang ditarik masuk (rectable roof)
untuk memenuhi kebutuhan ruanngan.
- London City Hall, Inggris
Hi-tech pada bangunan terlihat dari bentuk bangunan yang berasal dari
bola yang berubah secara geometris. Selain itu juga, penggunaan
teknologi hemat energi diantaranya dengan memakai air tanahuntuk
mendinginkan gedung (penghawaan ruangan).

45

Вам также может понравиться