Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Tujuan:
Umat mengetahui dan melibatkan diri dalam Rencana Induk
Pastoral Keuskupan Agung Semarang 20 tahun ke depan, yakni
dari tahun 2016-2035, sampai menghasilkan buah Peradaban
Kasih di Indonesia
A. Pembuka
1. Nyanyian Pembuka
2. Pengantar
Sarasehan Adven tahun 2015 ini mengambil
tema Langit Baru dan Bumi Baru di Keuskupan Agung
Semarang. Tema itu dikaitkan dengan dua peristiwa
besar di Keuskupan Agung Semarang. Pertama
adalah peristiwa iman dimana kita menantikan
kedatangan Yesus yang menghadirkan bumi baru
dan langit baru bagi orang-orang yang menantikan
keselamatan. Kedua adalah peristiwa pastoral yang
ditAndai dengan tersusunnya Rencana Induk
Pastoral Keuskupan Agung Semarang untuk 20
tahun ke depan (2016-2035) dan dimulainya Arah
Dasar Keuskupan Agung Semarang 2016-2020. Kita
berharap melalui sarasehan yang pertama ini, kita
dapat semakin mengetahui RIKAS tersebut dan
kemudian melibatkan diri dalam pelaksanaannya
di tengah lingkungan dan masyarakat.
B. Situasi
1. Rencana Induk Pastoral KAS
a. Keuskupan Agung Semarang memiliki
Rencana Induk Pastoral Keuskupan Agung
Semarang atau biasa disingkat dengan RIKAS.
Baru pertama kali sejak berdirinya keuskupan
tahun 1940, Keuskupan Agung Semarang
memiliki RIKAS. RIKAS disusun dalam rangka
memaknai keterlibatan Keuskupan Agung
Semarang menyongsong Yubileum ter-Agung
tahun 2033 sebagai kenangan Penebusan Yesus
Kristus 2000 tahun yang lalu. RIKAS berisi
sebuah gambaran dan arah pastoral Keuskupan
Agung Semarang 20 tahun kedepan, mulai dari
tahun 2016-2035.
b. Setelah melalui proses yang panjang melalui
observasi, diskusi, pengumpulan kuesioner
yang melibatkan sekitar 500 orang, serta
pendalaman melalui berbagai pertemuan,
akhirnya dirumuskan sebuah visi dan misi
pastoral 20 tahun ke depan Keuskupan Agung
Semarang.
c. Visinya adalah Terwujudnya Peradaban Kasih
dalam Masyarakat Indonesia yang sejahtera,
bermartabat dan beriman. Untuk mewujudkan
visi itu kemudian dirumuskan 6 misi.
1) Memperkokoh komunikasi dan kerjasama
antara kaum tertahbis, kaum awam dan
C. Inspirasi
1. Kitab Suci
Pembacaan diambil dari Injil Lukas 4:16-21
16
Di dalam rumah ibadat Yesus berdiri hendak
membaca dari Alkitab. 17 Kepada-Nya diberikan
kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia
menemukan nas, dimana ada tertulis: 18 Roh Tuhan
ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku,
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-
orang miskin dan Ia telah mengutus Aku 19 untuk
memberitakan pembebasan kepada orang-orang
tawanan dan penglihatan bagi orang buta, untuk
membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk
memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.
20
Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya
kembali kepada pejabat, lalu duduk dan mata semua
orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.
21
Lalu Ia mulai mengajar mereka, kata-Nya: Pada
hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu
mendengarkannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
2. Refleksi
Pemandu mengajak umat untuk mendalami kutipan kitab
suci dengan menjawab dan mensharingkan pertanyaan-
pertanyaan yang ada di bawah ini.
a. Apa saja yang menjadi misi Yesus setelah mendapat
kepenuhan dan pengurapan Roh oleh Bapa-Nya?
D. Afirmasi
1. Rangkuman
a. Ada sebuah kisah yang menceritakan
percakapan antara seorang ibu dengan anak
perempuan yang masih duduk di Sekolah
Dasar. Percakapan itu terjadi saat sang ibu
menjemput anaknya dari Sekolah. Sambil
berjalan kaki, dituntunnya anak itu
meninggalkan sekolah. Sepanjang perjalanan
anak itu bertanya banyak hal kepada ibunya
dengan penuh keceriaan dan harapan. Ia
bertanya apa warna langit. Ketika dijawab oleh
ibunya berwarna biru, ia bertanya lagi, apa
artinya warna biru. Lalu ibunya pun menjawab
bahwa biru adalah warna harapan. Lalu ia
bertanya lagi, apa itu harapan. Ibunya pun
menjawab bahwa harapan adalah bukan
sesuatu yang dapat dilihat, tetapi sesuatu yang
bisa dirasakan dan sesuatu yang
menumbuhkan kerinduan. Lalu anak itu
mengungkapkan kerinduannya untuk bisa
berlari cepat, melompat tinggi, berenang seperti
ikan dan ingin meraih mimpi. Lalu ia cerita
kalau di kelas ia menggambar sebuah hari olah
raga yang sangat besar di Singapura yang
E. Penutup
1. Doa Umat
Dalam suasana doa, pemandu memimpin doa untuk
mengantar umat menyampaikan doa-doa pribadi secara
spontan. Doa pertama-tama diarahkan untuk
kepentingan Gereja khususnya demi terlaksananya
RIKAS dan sesudah itu baru untuk kepentingan umat
Tujuan:
Umat mengetahui dan melibatkan diri dalam pelaksanaan Arah
Dasar KAS 2016-2020 untuk mewujudkan Gereja yang inklusif,
inovatif dan transformatif
A. Pembuka
1. Nyanyian Pembuka
2. Pengantar
Pada pertemuan pertama, kita telah mendalami
bersama Rencana Induk Pastoral Keuskupan Agung
Semarang dengan visi Terwujudnya Peradaban
Kasih di Indonesia. Pertemuan kedua ini akan
mendalami Arah Dasar Keuskupan Agung
Semarang 2016-2020 yang merupakan pendalaman
lebih lanjut dari RIKAS roadmap pertama. Seperti
kita tahu RIKAS terbagi dalam 4 roadmap dan
masing-masing roadmap akan menjadi Arah Dasar
Keuskupan Agung Semarang. Roadmap pertama
akan menjadi Arah Dasar yang ke-7 yang mulai
dilaksanakan tahun 2016 dan berakhir tahun 2020.
Sudah selayaknya kita semua sebagai umat Allah
Keuskupan Agung Semarang mengucap syukur
atas tersusunnya Arah Dasar 2016-2020 yang akan
menjadi arah seluruh gerak hidup dan gerak
pastoral sepanjang lima tahun. Dengan kekhasan
B. Situasi
1. Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang 2016-
2020
a. Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang atau
sering disebut dengan Ardas adalah arah
pastoral pemberdayaan Gereja yang memuat
visi, misi, tujuan yang hendak diperjuangkan
dan akan dicapai bersama-sama seluruh umat
se Keuskupan Agung Semarang selama 5 tahun.
Visi dan misi itu ditempatkan dalam konteks
hidup yang terus bergerak dan berubah yang
sekaligus menjadi peluang dan tantangan
dalam pelayanan. Terhitung sejak tahun 1984,
kita sudah memiliki 7 Arah Dasar.
b. Dalam Arah Dasar yang ke-7 ini, kita semua
diajak untuk mengembangkan Gereja
Keuskupan Agung Semarang ini menjadi
Gereja yang inklusif, inovatif dan transformatif.
Inklusif artinya terbuka kepada apapun dan
siapapun. Kita bukanlah umat yang tertutup
C. Inspirasi
1. Kitab Suci
Pembacaan diambil dari Injil Markus 6:33-42
33
Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya hendak
mengasingkan diri ket tempat yang sunyi, banyak
orang melihat mereka dan mengetahui tujuan
mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah
datang orang-orang dari semua kota ke tempat itu
sehingga mendahului mereka. 34 Ketika Yesus
mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak,
maka tergeraklah hati_nya oleh belas kasihan
kepada mereka, karena mereka seperti domba yang
tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia
mengajar banyak hal kepada mereka. 35 Pada waktu
hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-
Nya kepada-Nya dan berkata, Tempat ini sunyi
dan haru sudah mulai malam. 36 Suruhlah mereka
pergi, supaya mereka dapat membeli makan di
desa-desa dan kampung-kampung di sekitar ini.
37
Tetapi jawab-Nya: Kamu harus memberi mereka
makan! Kata mereka kepada-Nya: Jadi haruskah
kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk
memberi mereka makan? 38 Tetapi Ia berkata
kepada mereka: Berapa banyak roti yang ada
padamu Coba periksa! Sesudah memeriksanya
mereka berkata: Lima roti dan dua ikan. 39 Lalu Ia
menyuruh orang-orang itu supaya semua duduk
berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. 40
2. Refleksi
Pemandu mengajak umat untuk mendalami kutipan kitab
suci dengan menjawab dan mensharingkan pertanyaan-
pertanyaan yang ada di bawah ini.
a. Bagaimana perasaan Yesus ketika melihat orang-
orang yang mengikut-Nya? Apa saja yang kemudian
dilakukan Yesus terhadap mereka?
b. Perasaan apa saja yang muncul ketika kita melihat
orang-orang di sekitar kita yang sedang sedang
menghadapi aneka macam masalah seperti lapar,
sakit, menganggur, terlantar, miskin dan masalah-
masalah lain?
c. Apa saja yang telah kita lakukan untuk orang-orang
yang sedang menghadapi masalah seperti di atas?
D. Afirmasi
1. Rangkuman
a. Ada sebuah kisah dari India. Di suatu hari, di
saat hujan lebat ada pohon besar yang roboh
melintang di jalan raya. Robohnya pohon itu
menimbulkan kemacetan yang panjang. Semua
E. Penutup
1. Doa Umat
Dalam suasana doa, pemandu memimpin doa untuk
mengantar umat menyampaikan doa-doa pribadi secara
spontan. Doa pertama-tama diarahkan untuk
3. Berkat
Pemandu kemudian memohonkan berkat Allah semua
umat dan kemudian menutup sarasehan lingkungan.
4. Nyanyian Penutup
Tujuan:
Umat dapat menghayati diri sebagai anggota Gereja Papa Miskin
yang dikembangkan oleh Keuskupan Agung Semarang, yang
menekankan hidup yang ugahari dan peduli pada sesama,
terutama kaum KLMTD
A. Pembuka
1. Nyanyian Pembuka
2. Pengantar
Gereja Papa Miskin merupakan gambaran Gereja
Keuskupan Agung Semarang yang hendak
menampakkan wajah spiritual dan sosial dalam
kehidupan sehari-harinya. Gambaran itu tidak lepas
dari Pengurus Gereja dan Papa Miskin (PGPM) yang
merupakan nama resmi Keuskupan Agung
Semarang sebagai lembaga hukum di hadapan
pemerintah. Nama itu dipakai pula sebagai bentuk
badan hukum paroki-paroki se-Keuskupan Agung
Semarang.
Melalui pertemuan Adven yang ketiga ini, kita
diajak untuk mendalami bersama arti dan
konsekuensi dari penegasan Keuskupan Agung
Semarang untuk menjadi Gereja Papa Miskin.
Penampilan macam apa yang sebaiknya
ditampakkan? Pilihan-pilihan pastoral macam apa
yang sebaiknya dikembangkan? Dan apa
B. Situasi
1. Gereja Papa Miskin
a. Berdasarkan Staatsblad 1927, no 156,
Keuskupan Agung Semarang yang pada waktu
itu masih berstatus sebagai Vikariat Apostolik
Semarang telah ditetapkan sebagai badan
hukum dengan nama Pengurus Gereja dan
Papa Miskin (PGPM).
b. Secara yuridis, dengan nama itu Keuskupan
Agung Semarang memiliki hak milik atas tanah,
bangunan, kendaraan dan harta benda lain baik
yang bergerak maupun tidak bergerak serta
mengelolanya untuk membina dan memajukan
hidup kegamaan dan ibadat Gereja,
menyelenggarakan karya-karya kerasulan suci
dan amal kasih terutama bagi mereka yang
berkekurangan.
c. Secara spiritual, dengan nama itu Keuskupan
Agung Semarang hendak mengembangkan
semangat kemiskinan yang hidupi oleh Yesus
dan diajarkan-Nya kepada para murid-Nya.
Dengan semangat kemiskinan, umat diajak
untuk menyadari kepercayaan penuh pada
C. Inspirasi
1. Kitab Suci
Pembacaan diambil dari Injil Mat 19:16-22
16
Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata:
Guru, perbuatan baik apakah yang harus
kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?
17
Jawab Yesus: Apakah sebabnya engkau bertanya
kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya satu yang
baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam
hidup, turutilah segala perintah Allah. 18 Kata orang
muda itu kepada-Nya Perintah yang mana?. Kata
Yesus: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan
mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, 19
hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 20 Kata
orang muda itu kepada-Nya: Semuanya itu telah
kuturuti, apa lagi yang masih kurang? 21 Kata Yesus
kepadanya: Jikalau engkau hendak sempurna,
pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu
kepada orang-orang miskin, maka engkau akan
beroleh harta di sorga, kemudian datanglah kemari
dan ikutlah Aku. 22 Ketika orang itu mendengar
perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab
banyaknya hartanya. Demikianlah sabda Tuhan.
D. Afirmasi
1. Rangkuman
a. Ada sebuah kisah dari India. Seorang
mahasiswa sedang belajar disebuah perguruan
tinggi yang megah. Namun di sekitar
perguruan tinggi itu, tergeletak orang-orang
yang sakit, para gelAndangan yang tidur di
jalanan dan kelaparan tanpa makanan. Keadaan
itu menggugah panggilan jiwanya sehingga ia
memutuskan untuk keluar dari kompleks
perguruan tinggi dan memilih hidup di tengah
kaum nestapa. Ia memberi makan,
memandikan, memperlakukan mereka
selayaknya sebagai manusia. Ia merasakan
kebermaknaan hidup ketika dirinya bisa sedikit
berarti untuk orang lain sebelum mati.
b. Kisah itu menantang kita untuk
mengembangkan semangat kemiskinan dan
membangun solidaritas terhadap yang miskin
E. Penutup
1. Doa Umat
Dalam suasana doa, pemandu memimpin doa untuk
mengantar umat menyampaikan doa-doa pribadi secara
spontan. Doa pertama-tama diarahkan untuk
kepentingan Gereja khususnya demi terwujudnya Gereja
Tujuan:
Umat menyadari Arah Baru bagi pengembangan hidup beriman
di KAS, sehingga umat mampu mempersiapkan dengan segenap
pemikiran, usaha dan pilihannya imannya
A. Pembuka
1. Nyanyian Pembuka
2. Pengantar
Masa Adven menjadi masa yang penting untuk
menyadari bahwa hidup beriman kita merupakan
proses yang terus menerus bertumbuh dan
berkembang. Maka, baik bahwa dalam pertemuan
Adven keempat ini, sebagai bagian penegasan dari
pertemuan-pertemuan sebelumnya, kita diajak siap
sedia menyongsong arah baru bagi Keuskupan
Agung Semarang dengan Rencana Induk Pastoral
dan dimulainya Arah Dasar Keuskupan Agung
Semarang 2016-2020. Tentu juga, semangat itu
haruslah didasari oleh spiritualitas Gereja Papa
Miskin.
Untuk itu, marilah kita bersama-sama membingkai
Adven kali ini dengan semangat baru, ketika,
Langit Baru dan Bumi Baru hadir. Kita menyadari
bahwa Adven bukan sekedar saat mempersiapkan
B. Situasi
1. Adven dan Beriman secara baru dalam terang
Rencana Induk Pastoral, Arah Dasar Keuskupan
Agung Semarang 2016-2020 dan spiritualitas
Gereja Papa Miskin.
Makna Adven berasal dari bahasa Latin adventus
yang artinya datang. Katekismus Gereja Katolik
menekankan makna ganda kedatangan, yaitu
Dalam perayaan liturgi Adven, Gereja
menghidupkan lagi penantian akan Mesias; dengan
demikian umat beriman mengambil bagian dalam
persiapan yang lama menjelang kedatangan
pertama Penebus dan membaharui di dalamnya
kerinduan akan kedatangan-Nya yang kedua. (no.
524)
Oleh sebab itu, di satu pihak, kita diajak berefleksi
kembali akan kedatangan Kristus dengan
merenungkan kembali misteri inkarnasi yang agung
C. Inspirasi
1. Kitab Suci
Pembacaan diambil dari Kitab Wahyu 21: 1-5
1
Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang
baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang
pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi. 2
Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang
baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias
bagaikan pengantin perempuan yang berdandan
untuk suaminya.3Lalu aku mendengar suara yang
nyaring dari takhta itu berkata: Lihatlah, kemah
Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan
diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan
D. Afirmasi
1. Rangkuman
a. Setiap orang, pada titik waktu tertentu, selalu
bertemu dengan a sense of excitement. Sebuah
harapan, perasaan yang menyenangkan,
syukur sekaligus kagum. Biasanya, ini terjadi
ketika menantikan event-event yang baru,
seperti menyongsong perayaan menyambut
Tahun Baru, kelahiran keluarga baru, pindah
rumah baru, ataupun mendapatkan barang-
barang baru. Kita bisa melihat, misalnya ketika
E. Penutup
1. Doa Umat
Dalam suasana doa, pemandu memimpin doa untuk
mengantar umat menyampaikan doa-doa pribadi secara
spontan. Doa pertama-tama diarahkan untuk
kepentingan Gereja khususnya demi terwujudnya
Rencana Induk Pastoral Keuskupan Agung Semarang
(2016-2035), Arah Dasar yang ke-7 serta bagaimana
mengembangkan Gereja Keuskupan Agung Semarang
yang mendasarkan dirinya sebagai Gereja Papa Miskin.
Doa umat kemudian ditutup oleh pemandu. Sesudah doa
umat bisa diedarkan kolekte (kalau ada) sambil diiringi
lagu yang mengungkapkan rasa syukur atau
persembahan diri.
2. Bapa Kami dan Doa Penutup
Sesudah pemandu mengajak doa Bapa Kami bersama,
kemudian ia mendoakan doa penutup.
Allah Bapa kami, kami bersyukur akan langit dan
bumi baru di Keuskupan Agung Semarang yang
akan hadir dengan Rencana Induk Pastoral
Keuskupan Agung Semarang (2016-2035), Arah
Dasar yang ke-7 serta bagaimana mengembangkan
42 Panduan Adven 2015
Gereja Keuskupan Agung Semarang yang
mendasarkan dirinya sebagai Gereja Papa Miskin.
Semoga apa yang kami songsong dalam masa
Adven ini menjadi penantian berharga untuk
semakin menggiatkan hidup menggereja,
khususnya di KAS ini, Demi Kristus, Tuhan dan
Pengantara kami.
3. Berkat
Pemandu kemudian memohonkan berkat Allah semua
umat dan kemudian menutup sarasehan lingkungan.
4. Nyanyian Penutup
Pengantar
Hari ini kita bersyukur atas masa Adven yang telah kita
lalui dengan permenungan dan sarasehan yang menerangi
hati kita, sehingga kita bisa mempersiapkan diri menyambut
kehadiran Yesus dalam peristiwa Natal. Dengan bacaan
Sabda, kita diingatkan untuk selalu mengolah kebaruan
dalam hidup iman dimanapun kita berada terutama dalam
keluarga, lingkungan dan Paroki. Iman kita semakin
diperteguh dan diperbarui melalui peristiwa kehadiran
Tuhan yang kita rayakan pada hari Natal dalam diri Yesus
Kristus. Kita mohon agar semua peristiwa iman itu
meneguhkan iman kita.
Tobat
P Kita menyadari bahwa kita mudah terobang-ambing
oleh godaan dan tantangan, iman kita juga mudah
goyah. Untuk itu kita mohon belas kasih dan
pengampunan Tuhan.
P Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah kabar baik dari Allah
yang hadir di tengah-tengah kami. Tuhan kasihanilah
kami
U Tuhan kasihanilah kami
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Paulus kepada Jemaat di Kolose (1:3-
12)
Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita
Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu, karena
kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus
dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, oleh
karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga.
Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar
dalam firman kebenaran, yaitu Injil, yang sudah sampai
MENANGGAPI SABDA
Aku Percaya
Doa Umat
P Terdorong oleh kasih Allah kepada kita yang telah
mengutus Putera-Nya, beranilah kita memohon dan
berdoa:
Ya, Tuhan terimakasih atas kasih-Mu, Kaulahirkan
putera-Mu di tengah-tengah kami. Semoga Ia dapat
menjadi sahabat perjalanan hidup kami menuju kepada
kepenuhan hidup. Kami mohon
U Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Ya Tuhan, dengan kelahiran Putera-Mu, Kaukuduskan
setiap keluarga yang beriman kepada-Mu. Semoga
kekudusan setiap keluarga membawa kedamaian dan
keharmonisan hidup bersama. Kami mohon.
U Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk menjadi formator
bagi pertumbuhan iman keluarga, komunitas dan anak-
Lagu Penutup