Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
GIFFARI R.SAID
2013-69-036
BAB I
PENDAHULUAN
dan air tawar ) yang digunakan sebagai alat transportasi. Kapal di bangun dalam bentuk
rangka dan kulit serta dilengkapi dengan sistem penggerak. Kapal di bangun dengan
tujuan transportasi, dalam hal ini juga sebagai pengangkut minyak bumi yakni solar dan
premium juga termasuk dalam tujuan kapal tsb. Proses produksi kapal tidak sama dengan
proses produksi alat-alat transportasi pada umumnya. Untuk memproduksi suatu kapal
didahului dengan pemesanan (requirement) oleh owner. Kemudian dari requirement yang
berdasarkan Lines Plan dan General arrangement yang sudah didapat dari hasil
perhitungan sebelumnya. Disini dapat dilihat bahwa untuk merancang suatu kapal
diperlukan proses berkesinambungan dari satu tahapan ke tahapan yang lain hingga kapal
layak diproduksi.
Ada beberapa metode yang bisa dipakai sebagai acuan dalam merancang kapal.
Namun dalam proses pembelajaran/pendidikan yang dilakukan oleh mahasiswa. Metode
kapal ini menggunakan metode kombinasi antara kapal pembanding dan tabel variasi.
Oleh karena itu penulis merancang kapal tanker 1750dwt tujuan Ambon - Surabaya ,
(ownerrequirement).
3. Mencari ukuran utama kapal yang memenuhi persyaratan yang berlaku.
4. Mencari ukuran utama kapal yang mempunyai biaya investasi dan operasi
termurah (W)
arrangement) dari ukuran utama dan data-data pandukung lain yang telah
1.3. Regulasi
baik dalam proses perhitungan maupun desain dari Lines Plan serta General arrangement.
Ships 73/78).
e. International Convention on Load Lines 1966 and Protocol of 1988 as amended
BAB II
I. Owner Requirement
a. Tipe Kapal : Kapal Tanker
b. DWT : 1750 ton
c. Muatan : Minyak Solar
d. Radius Pelayaran : Ambon-Surabaya (947 mill)
keinginan pemilik kapal/ship owner, yang selanjutnya akan menjadi acuan dasar dalam
merancang suatu kapal. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan terkait dengan
yang direncanakan) dengan kondisi kapal, terutama ukuran utama kapal atau hal
a. Vs (kecepatan kapal)
Kecepatan kapal didapat dari metode statistik yaitu dengan cara mencari
memiliki DWT yang sama maka Penulis mengambil kecepatan 12 knot dan
hasil statistiknya bisa dilihat pada bab selanjutnya yaitu pada Bab IV
Vs
No Nama Kapal
(knot)
Spabunker
1 Cuarentayo 9
2 Nautica Johor bahru 11
3 Kietek 9 11
4 Pichacho 11,8
5 Bliss 12
6 southernpec 6 12
7 song chau 3 11,5
8 spa bunker treinta 13
9 mumbai 10
10 beech 1 12,3
11 ozay 4 12,3
12 san matteo 14,5
13 chelsea chrylyn 14
14 ahmetcihan 12,5
15 lady ferhan 12
16 lady sara 12
17 beech 2 12
18 ktyavala 11,9
19 noble job 12
20 keiyo maru no.7 13,2
Average 12
Vs(knot)
16 16
15
14.5
14 14 14
13 13
f(x) = 0.1x + 10.91 12.5
12.3 12.3
12 R = 0.25 11.8 12 12 12 12 12 12 11
11.5
11 11 11
10 10 10
9 9
8 8
6 6
4 4
2 2
Y = 0,1041x + 10,907
Y =0,1041x + 10,97
Y =12 knot
dimana :
Cdk = koeffisien deck department = 11.5
Cst = coeffisien steward departement = 1.2
Ceng = coeffisien Engine departement = 8.5
Cadet = jumlah kadet = 1 orang
L = LPP
Untuk perhitungan crew kami perencanakan secara manual yaitu tanpa
crew kapal ini kami merencanakan sebanyak 20 orang jadi nilai ZC adalah
20. Untuk detailnya bisa dilihat pada bab selanjutnya yaitu pada Bab IV
Surabaya, dengan radius 947 mil laut. Penulis mengambil rute ini atas
Tahap perancangan yang akan dilakukan adalah menentukan nilai dari data
kapal pembanding. Nilai tersebut akan dipakai dalam mencari besar pada kapal
yang dirancang.
. Nilai ini hampir sama untuk semua kapal yang DWT dan kecepatan yang sama. Oleh
1750
= 2839,63
= 0,62
DWT
Menentukan nilai pada kapal yang dirancang. = Dimana
DWT = 1750 ton
= 0,62
1750
Maka =
0,62
= 2839,63 ton
a. Banyak bahan bakar yang digunakan tergantung dari daya mesin, trayek, dan
kecepatan kapal.
t = A/ V dimana : A = radius
V = kecepatan kapal
Dimana:
= 36,1227468 Ton
Double bottom ( 2 % )
= 40,30 M3
= 3,61 Ton
Volume tangki bahan bakar mesin bantu ada penambahan sebesar 4 % V fb.
Vfb = 3,612/0,95
= 4,02
= 0,29 ton
= 0,27 m3
Jumlah ABK adalah 15 orang. Kebutuhan air tawar untuk minum adalah 20
azc
PAT = 24vs
94715220
PAT = 241 2
Jumlah ABK adalah 20 orang. Berat rata-rata tiap orang adalah 75 kg dengan
berikut
Pcad = 0,01 *
Berat keseluruhan :
Perhitungan berat kapal kosong dan komponen ruang muat kapal dapat diuraikan
Dimana :
(0,20 0,35)
Dari rumus diatas, makaa dapat diketahui berat lambung kapal adalah:
Wh = 0,30 * 2839,633
= 851,889 ton
dimana :
gm = berat spesifik mesin dan instalasi (ton/HP) 0.07 0.15
untuk kapal barang muatan umum diambil 0.1 ton/HP
Ne = tenaga motor induk (dari data kapal )
= 2564 HP
1 2
1.2.3. KOREKSI &
a.
1 yang diperoleh dari nilai
DWT
=
1750
= 0,62
= 2839,633091 ton
b.
2 yang diperoleh dari penambahan nilai LWT
= DWT + LWT
= 1669.04-1170.28
= 2839,281791 ton
displacemen1displacement 2
Koreksi
x 100
displacement 1
2839,6330912839,281791
x 100
2839,281791
0,012371295<
dari 0,1 % ( MEMENUHI)
1 2
Setelah Menghitung & maka, Harus diplih salah satu displasement yang
terbesar dari kedua displasemen tersebut untuk di jadikan displacement acuan untuk
1 sebagai
menghitung ukuran pokok kapal yang akan dirancang. Diambilah
displasement acuan.
1=2839,633091
Tabel 1.1
1=2839,633091
Vs = 12 knot
K1 =
K2 =
K3 =
Dari hasil tabel variasi (lihat pada Lampiraan Gambar ) penulis memilih 1 dari 64 varian
ukuran pokok lkapal yang dihitung dengan kriteria meliputi TR (periode Rolling kapal)
harus 8 14 detik untuk kapal tanker , dan kesesuain L/B, B/T, T/H, CB,CP,CW,CM
untuk kapal tanker sesuai dengaan jenis kapal tsb. Maka penulis mendapat ukuran kapal
L 73,87 M
B 11,91 M
H 5,72 M
T 4,92 M
CB 0,65
CM 0,98
CW 0,78
CP 0,66
KB 2,69 M
BM 2,39 M
KG 3,72 M
GM 1,36 M
TR 8,10 Detik
LCB -0,64 M
BAB III
= 73,87 + (2 % x 73,87)
= 75,34 m
Cm = 0,91 + 0,1 cb
Cp = Cb / Cm
= 0,65 / 0,992
Cw = 0,743 x Cp x 0,297
Awl = Lwl x B x Cw
= 703,7089778 m2
Am = B x T x Cm
= 57,52 m2
D = L x B x T x Cb x 1,025
= 2898,2 Ton
Setelah nilai dari Cp dan Lcb diketahui, kemudian dapat kita cari nilai dari Cpa
Cpf = 0,75
Cpa = 0,73
Dengan bantuan diagram Hamlin , masing - masing luas station bisa ditentukan
nilainya, dengan cara memplot harga CPA dan CPF pada diagram, seperti nampak
dibawah ini :
Setelah itu ukur luas station untuk tiap gading pada diagram diatas.
No.
No. Station
Station Luas station
pada Luas Midship
pada (y*CM*B*T)
gambar
diagram
- A 0 0,00
- B 0,04 2,30
20 AP 0,09 5,18
19 1 0,18 10,35
18 2 0,29 16,68
17 3 0,44 25,31
16 4 0,63 36,24
15 5 0,8 46,01
14 6 0,92 52,92
13 7 0,98 56,37
12 8 1 57,52
11 9 1 57,52
10 10 1 57,52
9 11 1 57,52
8 12 0,99 56,94
7 13 0,96 55,22
6 14 0,9 51,77
5 15 0,8 46,01
4 16 0,67 38,54
3 17 0,52 29,91
2 18 0,3 17,26
1 19 0,08 4,60
0 FP 0 0,00
Fn = 0,23
LwlxCb
Lpp
Cb wl
75,34 x0,65
98
= 0,74 m
Lpp B T Cb
4. Volume displacement wl
6880,042
m
Awl = Lwl x B x Cw
= 703,7089778 m2
= 57,52 m2
Page 26
17 0,52 57,52 29,91 4 119,64 7,00 837,47
18 0,3 57,52 17,26 2 34,51 8,00 276,09
19 0,08 57,52 4,60 4 18,41 9,00 165,65
FP 0 57,52 0,00 1 0,00 10,00 0,00
2345,60 -448,1
2013-69-036
GIFFARI R.SAID
TUGAS MERANCANG 1
TUGAS MERANCANG 1
GIFFARI R.SAID
2013-69-036
1
h I
3
Volume displ (Csa)
1
3,69 2345,60
3
2882,72M 3
II
h
I
Lcb (Csa)
448,18
3,69
2345,60
0,7 m
LWL B T CBW L
Volume displ (Teori)
2886,85m 3
2882 2886
100 0 0
2886
0,04 0 0
(maksimum = 0,5 %)
Lcb Lcb(CSA)
100 0 0
Lpp
Lcb
0,64 0,70
100 0 0
73,87
0,09 0 0
(maksimum = 0,1)
Curva CSA
70.00
60.00
50.00
40.00
Axis Title
30.00
20.00
10.00
0.00
A B AP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 F
Beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam merencanakan bentuk garis air
Salah satu faktor dalam menentukan besarnya sudut masuk garis air adalah
Hasil dari perencanaan bentuk garis air muat ini, nantinya harus dilakukan
besarnya perbedaan hasil pemerikasaan kurang dari 0,5 %. Adapun contoh bentuk
perencanaan garis air muat kapal dapat dilihat seperti gambar berikut :
(LWL)
sa ma
sumbu
1
2 h I
3
Luas garis air (Awl)(Table)
1
2 3,69 287,154
3
707,64
m
LWL B Cwl
Luas garis air (Awl)(Teori)
703,70m 2
707,64 703,70
100 0 0
703,70
0,47 0 0
(maksimum = 0,5 %)
Geladak / deck kapal adalah merupakan pembagi ketinggian suatu ruangan di kapal.
Nama geladak dikapal niasanya identik dengan letak geladak tersebut di kapal. Jika
letaknya didalam ruang muat dikenal dengan istilah geladak ruang muat, sedangkan di
ruang akomodasi dikenal dengan istilah geladak akomodasi seperti poop deck, bridge
deck, boat deck dan navigation deck. Geladak tertinggi didalam ruang muat dan sifatnya
menerus dari bagian belakang sampai dengan depan kapal dikenal dengan istilah geladak
utama (main deck). Sedangkan geladak dibawahnya dikenal dengan istilah second deck,
third deck atau (tweendeck) geladak antara. Proses perencanaan dilakukan berdasarkan
luasan geladak yang disediakan untuk peletakan peralatan-peralatan diatas geladak serta
perencanaan lebar geladak yang diberikan secara umum dapat dilihat seperti pada gambar
berikut :
Untuk haluan:
Jarak x = 0,05*LBP
= 4,9 M
Jarak y = 0,6 * B
Untuk Buritan:
1
No Water Line Ordinat Faktor Simpson Produk
4
1 2 3 (2*3)
0 1 0
1 0 4 0
2 0 2 0
3 1,35 4 5,4
4 2,55 2 5,1
5 3,6 4 14,4
6 4,60 1 4,6
29,5
19,34 19,34
Hasil penggambaran dan plot nilai ordinat untuk tiap gading dengan auto cad 2007.
GD AP
No water produk
0rdinat FS
line (2*3)
1 2 3 4
Base Line 1 0
1 4 0
2 2 0
3 4 0
4 0 2 0
5 1,742 4 6,968
6 2,5 1 2,5
9,468
GD 1
No water produk
0rdinat FS
line (2*3)
1 2 3 4
Base Line 1 0
1 4 0
2 2 0
3 0 4 0
4 1,75 2 3,5
5 2,98 4 11,92
6 3,5 1 3,5
18,92
GD 2
No water produk
0rdinat FS
line (2*3)
1 2 3 4
Base Line 1 0
1 4 0
2 0 2 0
3 1,4 4 5,6
4 2,8 2 5,6
5 3,75 4 15
6 4,3 1 4,3
30,5
GD 3
No water produk
0rdinat FS
line (2*3)
1 2 3 4
Base Line 1 0
1 0 4 0
2 1,7 2 3,4
3 2,9 4 11,6
4 3,88 2 7,76
5 4,65 4 18,6
6 4,9 1 4,9
46,26
GD 4
No water produk
0rdinat FS
line (2*3)
1 2 3 4
Base Line 0,55 1 0,55
1 2,075 4 8,3
2 3,2 2 6,4
3 4 4 16
4 4,65 2 9,3
5 5,1 4 20,4
6 5,3 1 5,3
66,25
GD 5
No water produk
0rdinat FS
line (2*3)
1 2 3 4
Base Line 2,51 1 2,51
1 3,6 4 14,4
2 4,4 2 8,8
3 5 4 20
4 5,45 2 10,9
5 5,5 4 22
6 5,5 1 5,5
84,11
GD 6
No water produk
0rdinat FS
line (2*3)
1 2 3 4
Base Line 3,85 1 3,85
1 4,85 4 19,4
2 5,45 2 10,9
3 5,6 4 22,4
4 5,7 2 11,4
5 5,75 4 23
6 5,785 1 5,785
96,735
GD 7
No water produk
0rdinat FS
line (2*3)
1 2 3 4
Base Line 4,7 1 4,7
1 5,514 4 22,056
2 5,8 2 11,6
3 5,85 4 23,4
4 5,9 2 11,8
5 5,9 4 23,6
6 5,9 1 5,9
103,056
GD 8-11
No water produk
0rdinat FS
line (2*3)
1 2 3 4
Base Line 5,08 1 5,08
1 5,72 4 22,88
2 5,89 2 11,78
3 5,93 4 23,72
4 5,957 2 11,914
5 5,957 4 23,828
6 5,957 1 5,957
105,159
12
No water produk
0rdinat FS
line (2*3)
1 2 3 4
Base Line 5 1 5
1 5,65 4 22,6
2 5,84 2 11,68
3 5,88 4 23,52
4 5,9 2 11,8
5 5,9 4 23,6
6 5,9 1 5,9
104,1
13
No water produk
0rdinat FS
line (2*3)
1 2 3 4
Base Line 4,69 1 4,69
1 5,35 4 21,4
2 5,65 2 11,3
3 5,75 4 23
4 5,78 2 11,56
5 5,8 4 23,2
6 5,8 1 5,8
100,95
14
No water produk
0rdinat FS
line (2*3)
1 2 3 4
Base Line 4,2 1 4,2
1 4,935 4 19,74
2 5,35 2 10,7
3 5,42 4 21,68
4 5,45 2 10,9
5 5,48 4 21,92
6 5,5 1 5,5
94,64
15
No water produk
0rdinat FS
line (2*3)
1 2 3 4
Base Line 3,51 1 3,51
1 4,3 4 17,2
2 4,7 2 9,4
3 4,85 4 19,4
4 4,9 2 9,8
5 4,95 4 19,8
6 5 1 5
84,11
16
No water produk
0rdinat FS
line (2*3)
1 2 3 4
Base Line 2,9 1 2,9
1 3,5 4 14
2 3,88 2 7,76
3 4,05 4 16,2
4 4,15 2 8,3
5 4,25 4 17
6 4,3 1 4,3
70,46
17
No water produk
0rdinat FS
line (2*3)
1 2 3 4
Base Line 2,55 1 2,55
1 2,76 4 11,04
2 2,9 2 5,8
3 3,07 4 12,28
4 3,2 2 6,4
5 3,3 4 13,2
6 3,4 1 3,4
54,67
18
No water produk
0rdinat FS
line (2*3)
1 2 3 4
Base Line 1,46 1 1,46
1 1,55 4 6,2
2 1,66 2 3,32
3 1,75 4 7
4 1,86 2 3,72
5 1,95 4 7,8
6 2,05 1 2,05
31,55
19
No water produk
0rdinat FS
line (2*3)
1 2 3 4
Base Line 0,1 1 0,1
1 0,25 4 1
2 0,405 2 0,81
3 0,5 4 2
4 0,6 2 1,2
5 0,65 4 2,6
6 0,7 1 0,7
8,41