Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN
penyelesaian pekerjaan yang sedang berlangsung di unit kerja dan hanya digunakan
untuk kepentingan referensi, pengambilan keputusan, bukti hukum dan alasan lainnya
bagi pelaksanaan kegiatan instansi serta dirujuk maksimal 15 kali dalam satu tahun.
Manajemen arsip inaktif merupakan suatu aktivitas sekelompok orang yang dilandasi
pengetahuan, keahlian dan tanggung jawab untuk melakukan pengelolaan arsip inaktif
dengan sumber daya yang dimiliki sehingga mencapai tujuan yang telah ditentukan
secara efektif dan efisien. Tiga langkah penting dalam mengelola arsip inaktif organisasi
secara tepat bagi kepentingan manajemen dan pengguna yaitu: pengembangan jadwal
arsip inaktif.
sebagai berikut:
1.Arsip harus ditata dalam aturan yang sama seperti pada waktu diberkaskan di unit
pencipta.
2.Seluruh arsip dalam setiap boks harus memiliki series arsip yang sama.
3.Seluruh arsip dalam bok harus memiliki periode retensi (jangka waktu simpan) yang
sama
4.Penataan fisik arsip dalam suatu bok arsip harus menyisakan ruang kira-kira satu inci
5.Arsip tidak boleh diletakkan pada bagian atas arsip yang lain dalam bok.
penempatan setiap nomor boks arsip sesuai yang terdaftar pada formulir pemindahan
arsip inaktif atau daftar pertelaan arsip inaktif yang dipindahkan. Setelah dilakukan
penataan fisik dan informasi arsip dalam folder dan penataan susunan arsip dalam boks
arsip secara keseluruhan, kemudian dilakukan penataan boks arsip pada rak arsip yang
Komputerisasi penataan arsip inaktif adalah kegiatan mengelola data arsip inaktif
metadata arsip inaktif atau secara menyeluruh baik metadata maupun dokumen
elektronik yang telah dialihmediakan dari media kertas atau media lain ke media
elektronik.
yang sudah tidak memiliki nilai guna lagi bagi kepentingan organisasi. Tujuan utama
pemusnahan arsip adalah penghancuran fisik dan informasi arsip secara total sehingga
Ketentuan pemusnahan arsip dapat diartikan sebagai hal-hal yang telah ditentukan
Pada prinsipnya pemusnahan arsip dilakukan oleh Unit Kearsipan atau Pusat Arsip
disukai oleh Manajer Arsip untuk digunakan sebagai bukti semua arsip yang
dimusnahkan. Dengan adanya tanda tangan Manajer Unit Kerja lebih meringankan
arsip.
Pemusnahan arsip dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara menjadi
alternatif yang paling sesuai dengan kondisi arsip maupun fasilitas yang tersedia dalam
suatu organisasi. Beberapa cara pemusnahan arsip yang paling umum adalah di
pemusnahan arsip.
masa retensinya maka arsip tersebut dipisahkan dan kemudian diperiksa kebenaran isi
dan kelengkapan informasinya untuk dibuatkan Daftar Arsip Musnah. Daftar Arsip
Musnah memuat unsur keterangan antara lain nomor urut, jenis/series arsip, tahun
Panitia ini dibentuk oleh atau dengan keputusan pimpinan instansi atau lembaga.
berikut:
arsip yang dimusnahkan. Formulir sertifikasi mencakup uraian arsip yang dimusnahkan,
tanggal dan cara yang dilakukan dalam pemusnahan arsip. Dalam kaitan ini Berita
Acara Pemusnahan dan Daftar Arsip yang dimusnahkan telah menjadi alternatif untuk
Ada berbagai cara dalam pemeliharaan lingkungan arsip inaktif, diantaranya dilakukan
melalui upaya penentuan lokasi gedung dan ruang penyimpanan arsip yang memenuhi
standar fasilitas penyimpanan dan kaidah kearsipan yang ada. Lokasi penyimpanan
arsip inaktif dapat berada di lingkungan kantor atau di luar lingkungan kantor sesuai
kondisi dan kebutuhan instansi. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan
lingkungan penyimpanan arsip adalah cara penentuan ruang penyimpanan arsip, yang
meliputi pengaturan tata ruang, suhu kelembaban, pengaturan cahaya dan penerangan
arsip dapat terjaga, tercegah dan terlindungi dari faktor penyebab kerusakan yang
terhadap kerusakan fisik arsip sehingga kegiatan pemeliharaan fisik arsip akan
terlaksana dengan baik. Disamping itu juga diperlukan upaya pengamanan informasi
arsip inaktif.
yang berlaku dalam memberikan layanan arsip inaktif melalui pemberitahuan pada
Beberapa jenis layanan arsip inaktif yang sering dilakukan oleh Pusat Arsip antara lain:
Prosedur layanan arsip inaktif yang baik harus memberikan petunjuk pelaksanaan
teknis dari tahap kegiatan satu ke tahap kegiatan lainnya. Kegiatan layanan arsip inaktif
yang perlu dituangkan dalam prosedur meliputi tahap permintaan, pencarian,
penyimpanan semula.
Layanan arsip dilakukan atas dasar adanya kebutuhan informasi dari unit kerja yang
menyimpan arsip inaktif di Pusat Arsip. Kebutuhan unit kerja ini akan dipenuhi oleh
Pusat Arsip setelah ada permintaan secara kedinasan baik secara langsung, melalui
Pencarian arsip dilakukan setelah ada permintaan secara formal baik melalui
penelusuran arsip inaktif pada tempat penyimpanan arsip baik melalui sistem manual
Pencatatan dilakukan sebagai upaya pengendalian arsip inaktif yang dipinjam. Kegiatan
ini merupakan kegiatan administratif dalam aktivitas layanan arsip inaktif. Dengan
pencatatan ini arsip dapat diketahui bila keberadaannya tidak di tempat penyimpanan.
Pencatatan dilakukan untuk melengkapi formulir permintaan yang diajukan oleh unit
kerja.
Kegiatan monitoring dilakukan untuk mengetahui apakah arsip yang dipinjam telah
selesai sesuai waktu yang ditentukan atau masih berada di unit kerja yang meminjam
arsip inaktif tersebut. Apabila sudah perlu segera dikembalikan di tempat penyimpanan
semula
ini sesuai dengan amanah Undang-undang nomor 43 tahun 2009 tentang kearsipan
pasal 47 ayat (2) yang menyebutkan bahwa penyusutan arsip yang dilaksanakan oleh
lembaga Negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, serta BUMN dan/atau
Menurut Sedarmayanti ( 2001 : 202 ) bahwa tidak semua arsip memiliki nilai
guna yang abadi, maka tidak semua berkas harus disimpan terus menerus, melainkan
penyusutan arsip adalah kegiatan pengurangan jumlah arsip dengan cara pemindahan
arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan, pemusnahan arsip yang tidak memiliki
penyusutan arsip Bab I Pasal 2 disebutkan bahwa penyusutan arsip adalah kegiatan
1. 1. Memindahkan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan dalam lingkungan
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusutan arsip yaitu nilai
guna arsip dan Jadwal Retensi Arsip (JRA) serta ketentuan-ketentuan lain yang
berlaku. Dalam Surat Edaran Kepala ANRI No SE/02/1983 bagian pendahuluan khusus
disebutkan bahwa penentuan nilai guna arsip merupakan faktor yang sangat
menentukan dalam kegiatan penyusutan arsip dan mutlak perlu dilaksanakan dalam
tata kearsipan. Penentuan nilai guna merupakan kegiatan untuk memilahkan arsip ke
dalam kategori:
b. Arsip yang bernilai guna sementara yang dapat dimusnahkan dengan segera atau di
kemudian hari.
a Identifikasi
kondisi fisik. Isi informasi identifikasi arsip asli dilakukan berdasarkan prioritas pertama
dan prioritas kedua, yaitu nilai guna penelitian dan historis permanen tanpa
kondisi buruk, rapuh atau rusak harus diperbaiki atau dibuat copy lebih dahulu, staple
Hari/tanggal/bulan/tahun
d Pelaksanaan Penyusutan
Dalam pelaksanaan penyusutan arsip ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan
a. Memindahkan arsip
Memindahkan arsip dari unit pengolah ke unit kearsipan mengandung arti bahwa
arsip dinamis yang terdiri dari arsip aktif dan inaktif harus tersimpan secara terpisah.
Tujuannya agar arsip dinamis yang frekuensi penggunaannya masih tinggi atau sering
kembali bila diperlukan. Dan arsip yang frekuensi penggunaannya seudah menurun
(arsip dinamis inaktif), mungkin hanya satu kali digunakan, dapat diselamatkan dengan
sebagai referensi atau berbagai kepentingan. Sasaran lain hendak dituju adalah kedua
jenis arsip tersebut tidak bercampur baur menjadi satu sehingga dapat menyulitkan
Pengertian yang kedua adalah bila beban tugas suatu instansi itu luas atau
besar maka arsip aktifnya dapat disimpan di unit pengolah masing-masing. Tetapi bila
lingkup kerjanya sempit dan arsip yang dihasilkan juga sedikit maka disarankan untuk
memusatkan penyimpanan arsip aktifnya. Kedua cara tersebut bila arsipnya telah
mencapai masa inaktif arsip dipindahkan ke pusat arsip sebagai pusat penyimpanan
arsip inaktif. Tetapi bila suatu organisasi yang rentang tugasnya kecil dan volume
arsipnya sedikit, arsip aktif dan inaktif dapat disimpan secara terpusat pada suatu unit
satu ke filing cabinet kedua. Filing cabinet satu berisi arsip aktif dan filing cabinet kedua
berisi arsip inaktif. Meskipun pemindahan tersebut dilakukan dalam ruang yang sama
Hal lain yang perlu dijelaskan dalam definisi penyusutan sebagaimana tertuang
(dinamis) adalah tempat penyimpanan arsip inaktif, atau sering disebut recors centre.
penghematan, juga dalam rangka pendayagunaan arsip inaktif. Arsip inaktif dapat
penumpukan arsip inaktif di unit kerja. Dengan demikian mengurangi beban bagi unit
kerja juga memudahkan perawatannya. Adanya pusat arsip dinamis dapat memberikan
kepastian terhadap arsip-arsip yang bernilai guna permanen. Dan yang lebih penting
lagi adalah terjadinya efisiensi baik penggunaan ruanganm, peralatan, tenaga, dan
waktu.
b. Memusnahkan arsip
Ada beberapa cara daam memusnahkan arsip yang sudah tidak memliki nilai
guna seprti dengan bahan kimia, pembakaran, atau pulping (dibubur), dan dicacah.,
lagi atau bagi yang mempunyai JRA, arsip tersebut telah melampaui jangka waktu
penyimpanan.
Pemusnahan arsip secara total harus disaksikan oleh dua orang pejabat bidang hukum
Untuk pelaksanaan pemusnahan harus dibuat Daftar Pertelaan Arsip dan Berita Acara.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memusnahkan arsip yaitu dengan bahan kimia,
c. Menyerahkan arsip
terlebih dahulu disusun Daftar Arsip yang akan diserahkan, setelah diadakan penilaian
terhadap DPA tersebut dan telah disetujui ANRI/LKD untuk diserahkan, dibuat berita
penandatanganan Berita Acara pejabat dari ANRI/LKD dan pejabat yang berwenang,
adalah sbb:
Penyerahan arsip ke ANRI dilakukan untuk arsip yang memiliki nilai guna sebagai
penyimpanannya.
pemerintah di tingkat pusat harus diserahkan ke ANRI . Sedangkan bagi yang ada di
Daerah.
PENUTUP
Arsip yang tidak dikelola dapat mengakibatkan ruangan sempit, kotor, dan suasana
lembaga/organisasi menurun, demikian pula apabila arsip tidak ditata dengan baik
maka pencarian surat/arsip menjadi sulit dan lama sehingga dapat menghambat dalam
Pengelolaan dan penataan arsip yang baik dan sesuai dengan kaidah akan menjadikan
arsip sebagai sumber informasi dan komunikasi, sumber sejarah, sumber pertanggung
jawaban sehingga arsip tidak lagi dipandang sebagai benda yang hanya
dibendel/diberkas, ditimbun tetapi arsip merupakan sumber kekayaan yang layak dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-
tahun 2006 tentang Tata cara kearsipan di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional
ANRI, 2011, Peraturan Kepala ANRI Nomor 24 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Politeknik Negeri Semarang, 2010, Pedoman Pengelolaan dan Penataan Arsip Dinamis Aktif
dan Inaktif
UGM, 2011,Panduan Ringkas Tata Kelola Arsip Inaktif di Lingkungan Universitas Gajah
Mada,