Вы находитесь на странице: 1из 18

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang maha pengasih

dan penyayang yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayahnya kepada kami, sehingga
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tentang PERENCANAAN MANAJERIAL DAN
PENETAPAN TUJUAN DANPERUMUSAN DAN PELAKSANAAN STRATEGIS.

Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami dalam rangka
pengembangan dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang berkaitan dengan kalimat
efektif. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang
pengetahuan identitas nasional secara meluas. Sehingga besar harapan kami, makalah yang kami
sajikan dapat menjadi konstribusi positif bagi pengembang wawasan pembaca.

Akhirnya kami menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati kami menerima kritik dan saran agar penyusunan
makalah selanjutnya menjadi lebih. Semoga laporan ini memberi manfaat bagi banyak pihak.
Amiin.

Wassalamualikum Wr. Wb.

Bandar Lampung , 30 September 2014

Penulis,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................
BAB I
PERENCANAAN MANAJERIAL DAN PENETAPAN TUJUAN.

BAB II
PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN STRATEGI ........................

BAB III
KASUS...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................

BAB I

PERENCANAAN MANAJERIAL DAN PENETAPAN TUJUAN

Pengenalan Tujuan dan Rencana


Tujuan (goal) didefinisikan sebagai kondisi di masa depan yang diinginkan dan coba diwujudkan
oleh perusahaan. Tujuan sangat penting karena perusahaan didirikan untuk memenuhi suatu
maksud, dan tujuanlah yang menetapkan dan menentukan maksud tersebut.Rencana (plan)
adalah cetak biru yang digunakan untuk mencapai tujuan, dan menentukan alokasi sumber daya,
waktu, tugas, serta tindakan lain yang diperlukan.Rencana menentukan sarana yang digunakan di
masa sekarang. Perencanaan (planning) biasanya mencakup kedua konsep tersebut, dan
didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan.
Tingkatan Tujuan dan Rencana
Proses perencanaan dimulai dengan visi formal yang menentukan maksud dasar perusahaan,
yang ditujukan terutama untuk kalangan luar. Misi inilah yang menjadi dasar bagi tujuan dan
rencana strategis (perusahaan), yang kemudian menentukan tingkat taktis (divisi) dan
operasional (departemen). Tujuan dan rencana taktis merupakan tanggung jawab menejer
menengah, termasuk kepala divisi utama atau unit fungsional. Rencana operasional
mengidentifikasikan prosedur atau proses tertentu yang diperlukan oleh tingkatan perusahaan
yang lebih rendah, seperti departemen atau pegawai.
Manfaat dan Tujuan Rencana
1. Legitimasi
Misi perusahaan menggambarkan maksud dan alasan keberadaannya. Misi yang kuat
juga berdampak terhadap pegawai dengan menjadikan mereka berkomitmen terhadap perusahaan
karena memahami dasar keberadaannya.
2. Sumber Motivasi dan Komitmen
Tujuan dan rencana meningkatkan motivasi dan komitmen pegawai dengan
meminimalisasi ketidakpastian dan memperjelas hal-hal yang mesti mereka capai. Tujuan yang
tidak jelas dapat menghambat motivasi karena pegawai menjadi tidak paham dengan apa yang
sedang mereka kerjakan. tujuan memberi tahu kita mengapa sedangkan rencana memberitahu
kita tentang bagaimana perusahaan berdiri. Pegawai pun mengetahui tindakan yang harus
diambil untuk mencapai tujuan.
3. Alokasi Sumber Daya
Tujuan membantu para manajer memutuskan untuk bidang apa mereka harus
mengalokasikan sumber daya, termasuk pegawai, modal, dan peralatan.
4. Panduan Tindakan
Tujuan dan rencana memberi arahan dengan memfokuskan perhatian kepada target-target
tertentu dan mengarahkan upaya pegawai untuk mencapai sasaran penting.
5. Dasar Pengambilan Keputusan
Dengan menetapkan tujuan dan melakukan perencanaan, para manajer memperjelas apa
yang hendak dicapai oleh perusahaan. Mereka mengambil keputusan untuk memastikan bahwa
kebijakan internal, peranan, kinerja, struktur, produk, dan pengeluara disesuaikan dengan hasil
yang diinginkan.
6. Standar Kinerja
Tujuan juga berfungsi sebagai kriteria kinerja dan standar penilaian. Jika perusahaan
menginginkan pertumbuhan sebesar 15 persen, sementara pertumbuhan yang telah dicapai
sebesar 17 persen, berarti para manajer telah melampaui standarisasi yang ditetapkan.
Proses Perencanaan Perusahaan

TUJUAN PERUSAHAAN
Misi Perusahaan
Misi (mission), yang berarti dasar keberadaan perusahaan, berada dipuncak hierarki tujuan. Misi
menjabarkan nilai-nilai, cita-cita, dan dasar keberadaan perusahaan.
Pernyataan misi (mission statement) formal adalah gambaran umum tujuan yang
membedakan suatu perusahaan dari perusahaan lain yang sejenis.Isi pernyataan misi biasanya
berfokus pada pasar dan pelanggan serta menyebutkan upaya yang dikehendaki. Beberapa
pernyataan misi menggambarkan karakteristik perusahaan, seperti nilai-nilai perusahaan, kualitas
produk, lokasi perusahaan dan sikap terhadap pegawai.
Tujuan dan Rencana
Tujuan strategis (strategic goal), yang disebut juga tujuan resmi, adalah pernyataan umum
mengenai masa depan yang ingin dicapai perusahaan.
Rencana strategis (strategic plans) menentukan langkah-langkah dan tindakan-tindakan
yang akan diambil perusahaan untuk mencapai tujuan strategis. Tujuan rencana strategis adalah
untuk mewujudkan tujuan perusahaan dalam periode yang telah ditetapkan. Setelah menetapka
tujuan strategis, langkah berikutnya adalah menentukan tujuan strategis (tactical goals), yaitu
hasil-hasil yang hendak dicapai oleh divisi-divisi dan departemen-departemen utama
diperusahaan.
Rencana taktis (tactical plans) dibuat untuk membantu melaksanakan rencana strategis
utama dan mencapai bagian tertentu dari strategi perusahaan. Rencana talkis biasanya memiliki
jangka waktu lebih pendek daripada rencana strategis. Istilah taktis diadopsi dari bidang militer.
Pada perusahaan bisnis maupun nonprofit, rencana taktis menentukan langkah-langkah yang
dilakukan oleeh berbagai departeman dan subunit utama perusahaan dalam menerapkan rencana
strategis perusahaan.
Tujuan operasional (oprational goals) adalah hasil yang diharapkan dari departemen,
kelompok kerja, dan individu pegawai. Tujuan operasional bersifat pasti dan terukur. Rencana
operasioanal (operational plans) disusun di tingkat yang lebih rendah untuk menentukan
langkah-langkah dan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan opersional dan untuk mendukung
rencana taktis. Rencana operasional merupakan sarana bagi manajer departemen untuk
melakukan pekerjaan harian dan mingguan. Jadwal merupakan bagian penring dari rencana
operasional, karena menentukan kerangka waktu yang pasti untuk menyelesaikan setiap tujuan
operasional yang dijelaskan oleh tujuan taktis dan strategi perusahaan.

Menyelaraskan Tujuan Melalui Peta Strategi


Tujuan-tujuan perusahaan yang disusun secara efektif bersifat selaras. Maksudnya, tujuan-tujuan
tersebut bersifat konstiten dan saling mendukung agar tujuan yang dicapai di tingkat yang lebih
rendah memungkinkan untuk mencapai tujuan ditingkat yang lebih tinggi. Kinerja perusahaan
adalah hasil dari sejauh mana elemen-elemen yang saling bergantung ini berjalan selaras,
sehingga para individu, tim, departemen, dan seterusnya bekerja secara harmonis untuk
mencapai tujuan spesifik yang akhirnya membantu perusahaan mencapai kiberja tinggi dan
memenuhi misinya.
Teknik yang paling populer untuk menyesuaikan ujuan adalah membuat peta strategi.
Peta strategi (strategy map) adalah gambaran visual dari faktor-faktor penting pendorong
kesuksesan perusahaan yang menunjukan hubungan antara tujuan dan rencana sprsifik di setiap
bidang. Pada peta strategi perusahaan memiliki tujuan pembelajaran dan pertumbuhan yang
mencakup melatih pegawai, memungkinkan pembelajaran dan berbagi pengetahuan yang
berkelanjutan, serta membangun budaya inovasi.

PERENCANAAN OPERASIONAL
Kriteria Tujuan Efektif
Pertama dan terpenting tujuan harus bersifat spesifik dan terukur. Hal terpenting, tujuan harus
ditetapkan dengan jelas dan dapat diukur kemajuannya. Dampak akhir tujuan bergantung kepada
sejauh mana kenaikan gaji, promosi, dan penghargaan dikaitkan dengan pencapaian tujuan.

Manajemen Bersasaran
Manajemen bersasaran (management by objective) adalah sistem yang digunakan oleh manajer
dan pegawai untuk menentukan tujuan bagi setiap departemen, proyek, maupun personel, serta
menggunakan mereka untuk memonitor kinerja selanjutnya. Empat kegiatan utama untuk
menyukseskan manajemen bersasaran adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan tujuan
Menetapkan tujuan melibatkan pegawai disemua tingkat, kesepakatan antara pegawai dan
pengawas akan menciptakan komitmen terkuat untuk mencapai tujuan.
2. Membuat rencana tindakan
Rencana tindakan memberi arah bagi tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, serta dibuat untuk para individu maupun departeman.

3. Mengevaluasi kamajuan
Evaluasi kemajuan secara rutin penting dilakukan untuk memastikan bahwa rencana tindakan
berjalan. Konsep penting manajemen bersasaran adalah mencapai tujuan. Rencana tindakan
dapat diubah jika tujuan tidak dicapai.
4. Menilai kinerja secara keseluruhan
Langkah terakhir manajemen bersasaran adalah mengevaluasi secara seksama pencapaian tujuan
oleh individu dan departemen. Keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dapat
menjadi bagian dari sistem penilaian kerja, termasuk pemberian kenaikan gaji maupun imbalan
lainnya.

Rencana Sekali Pakai dan Rencana Tetap


Rencana sekali pakai dibuat untuk mencapai sejumlah tujuan yang kemungkinan tudak berulang
dimasa depan. Rencana tetap adalah rencana berkelanjutan yang memberi panduan melakukan
dan mengatasi tugas atau situasi yang terjadi secara berulang di perusahaan. Rencana sekali
pakai biasanya mencakup program dan proyek, sementara rencana tetap mencakup kebijakan,
peraturan, dan prosedur perusahaan. Rencana tetap biasanya berhubungan dengan masalah-
masalah seperti aturan pegawai yang mengatur tentang sakit, absen, merokok, aturan disiplin,
serta pengangkatan dan pemecatan.

MEMBUAT PERENCANAAN DALAM LINGKUNGAN YANG BERGEJOLAK


Tiga metode perencanaan penting adalah perencanaan kontingensi, pembuatan skenario, dan
perencanaan krisis.
1. Perencanaan Kontingensi
Rencana kontingrnsi menentukan respons perusahaan ketika menglami kondisi darurat,
kemerosotan, maupunn situasi tak terduga. Untuk membuat rencana kontingensi, para manajer
mengenali fakto-faktor penting di lingkungan, seperti potensi krisis ekonomi, kelesuan pasar,
kenaikan harga pasokan, perkembangan teknolgi baru, atau insiden kecelakaan.

2. Pembuatan Skenario
Pembuatan skenario melibatkan langkah-langkah untuk mengamati tren dan
ketidaksinambungan yang sedang terjadi, serta memvisulisasikan kemungkinan-kemungkinan
yang lebih baik di masa depan. Alih-alih hanya mengamati sejarah dan memikirkan hal-hal yang
telah terjadi, para manajer memikirkan apa yang kemungkinan terjadi.

3. Perencanaan Krisis
Perencanaan krisis memungkinkan mereka menghadapi kejadian-kejadian merugikan tak
terduga yang dapat berpotensi merugikan perusahaan jika para manajer tidak siap untuk
merespons dengan cepat dan tepat. Dua tahapan penting dalam perencanaan krisis.
(1) Pencegahan Krisis. Tahap pencegahan krisis melibatkan berbagai aktivitas yang dilakukan oleh
para manajer untuk mencegah krisis dan mendeteksi tanda-tanda peringatan potensi krisis. Aspek
penting dalam tahap pencegahan adalah membangun hubungan yang terbuka dan saling percaya
dengan pihak-pihak berkepentingan seperti pegawai, pelanggan, pemasok, pemerintah,
perserikatan, dan masyarakat.
(2) Persiapan krisis. Tahap persiapan krisis mencakup semua perencanaan terperinci untuk
menangani krisis yang terjadi. Tiga langkah yang di lakukan pada tahap ini adalah : (1)
membentuk tim manajemen krisis dan juru bicara perusahaan,
(2) membuat rencana manajemen krisis secara terperinci, dan
(3) membangun sistem komunikasi yang efektif.

MEMBUAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI KINERJA TINGGI

Tujuan perencanaan penetapan tujuan adalah untuk membantu perusahaan mencapai kinerja
tinggi. Proses perencanaan kini berubah agar lebih selaras dengan lingkungan dan pergeseran
prilaku pegawai.

Pendekatan Perencanaan Tradisional


Perencanaa perusahaan tradisional dilakukan sepenuhnya oleh eksekutif puncak dengan
menggunakan jasa konsultan atau yang lebih umum lagi, melalui departemen perencanaan pusat .
departemen perencanaan pusat adalah sekelompok ahli perencanaan yang membuat rencana
untuk perusahaan secara kesseluruhan beserta divisi-devisi dan departemen-departemn
utamanya, dan biasanya bertanggung jawab secara langsung kepada preseiden atau CEO.

Pendekatan Peerencaan Kinerja Tinggi


Pendekatan perencanaan baru adalah dengan melibatkan semua anggota perusahaan, dan
terkadang pihak-pihak luar yang berkepentingan, dalam proses perencanaan. Perencanaan
terdesentralisasi, yaitu para ahli perencanaan bekerja bersama para manajer divisi atau
departemen utama untuk membuat tujuan dan rencana mereka sendiri. Dikarenakan lingkungan
makin mudah bergejolak, para eksekutif puncak melihat manfaat jika perencanaan
terdesentralisasi dibawa lebih jauh, yaitu dengan memungkinkan para ahli perencanaan untuk
bekerja secara langsung dengan manajer dan pegawai lini depan untuk membuat rencana dinamis
yang yang dapat memenuhi kebutuhan yang cepat berubah.

Menetapkan Tujuan Abadi untuk Mencapai Kualitas Unggul


Tujuan abadi adalah tujuan yang masuik akal tetapi ambisius yang dinyatakan dengan jelas,
memaksa, dan imajinatif sehingga dapat menyemangati pegawai untuk mencampai kualitas
unggul. Tujuan abadi biasanya jauh melampaui tujuan yang ada, sehingga perusahaan harus
berani berinovasi untuk mencapainya.

Menggunaka Panel instrumen Kinerja


Perusahaan memerlukan cara untuk melihat kemajuan rencana serta mengukur kemajuan tersebut
dalam mencapai tujauan. Perusahaan-perusahaan mulai8 menggunakan panel instrumen kinerja
bisnis sebagai cara bagi kalangan eksekutif untuk mengawasi indikator-indikator penting kineja,
seperti penjualan dan hubungan dengan target, jumlah produk yang dipesan, atau presentasi
keluhan dan pertanyaan pelanggan yang ditanggapi swelama periode tertentu. Keunggulan
terbesar panel instrumen adalah jika diterapkan diseluruh perusahaan, bahkan hingga kelantai
produksi, sehingga seluruh pegawai dapat melihat kemajuan dalam mencapai tujauan, memeriksa
jika kegagalan terjadi, dan mencari solusui inovatif untuk kembali8 mencapai target yang telah
ditentukan.

Membentuk Tim intelijen


Tim intelijen adalah sekelompok manajer dan pegawai lintas bagian biasanya dipimpin oleh ahli
mengenai persaingan, yang bekerja sama untuk memahami isu bisnis tertentu secara mendalam,
dengan tujuan memberikan pemikiran, kemungkinan, dan saran tentang tujuan dan rencana yang
berkaitan dengan isu tersebut. tim intelijen bermanfaat ketika perusahaan menghadapi tantangan
intelijen besar. Tim intelijen dapat memberi pemahaman yang memungkinkan para manajer
untuk membuat keeputusan lebih tepat terkait tujuan, disamping membuat rencana kontingensi
dan skenario terbaik terkait isu-isu strategi utama.

BAB II

PERUMUSAN DAN PERENCANAAN STRATEGI

Berfikir strategis beaarti menggunakan perspektif jangka panjang dan melihat gambaran besar
dari perusahaan dan lingkungan kompetitif, serta memikirkan keselarasan antara keduannya.
Pemikiran strategis penting bagi perusahaan bisnis maupun nonprofit. Pada organisasi bisnis,
perencanaan strategis biasanya berkaitan dengan tindakan-tindakan kompetitif di pasar. Pada
organisasi nonprofit seperti palang merah atau bala keselamatan, perencanaan strategis berkaitan
dengan peristiwa-peristiwa di lingkungan eksternal.

A. Apakah Menejemen Strategis itu?

Menejemen strategis (strategic management) adalah serangkaian keputusan dan tindakan yang
digunakan untuk merumuskan dan melaksanakan strategis yang memungkinkan kesesuaian
sangat kompetitif antara perusahaan dan lingkung sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan.

a) Tujuan Strategi
Yakni rencana tindakan yang menerangkan tentang alokasi sumberdaya serta berbagai aktivitas
untuk menghadapi lingkungan, memperoleh keunggulan beraing, mencapai tujuan perusahaan.
Keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah hal yang membedakan perusahaan dari
perusahaan lain dan memberi ciri khas bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pasar
konsumen.
Memenfaatkan kompetensi dasar, kompetisi dasar perusahaan (core competence) adalah
sesuatu yang dilakukan perusahaan dengan sangat baik dibanding dengan pesaingnya.
Membangun sinergi, kondisi yang timbul ketika bagian bagian perusahaan berinteraksi untuk
menghasilkan dampak bersama yang lebih besar dari pada jumlah semua bagian yang bertindak
sendiri-sendiri.
Memberi nilai, memberi nilai pada pelanggan merupaka inti strategi. Nilai dapat didefinisikan
sebagai gabungan keuntungan yang diperoleh dan dibiaya yang dikeluarkan. Para menejer
membantu perusahaan mereka untuk memberikan nilai dengan menyusun strategi yang
memanfaatkan kompetisi dasar dan mencapai sinergi.

b) Tingkat Strategi
Para menejer strategis biasanya berfikir dalam kerangka tiga tingkatan strategi. Strategi tingkat
perusahaan (corporate-level strategi) berkaitan dengan perusahaan secara keseluruhan dan
gabungan unit bisnis dan lini produk yang menyusun perusahaan. Tindakan-tindakan strategis di
tingkat ini biasanya berhubungan dengan perolehan usaha baru; penambahan atau pengurangan
unit bisnis, pabrik atau lini produk; dan usaha patungan dengan perusahaan-perusahaan lain di
bidang usaha baru.
Strategi tingkat usaha (business level strategy) keputusan keputusan strategis ditingkat ini
berhubungan dengan pengiklanan, arah dan tingkat penelitian dan pengenbangan, perubahn
produk, pengembangan produk, pengembangan produk baru, peralatan dan fasilitas, dan
penambahan atau pengurangan lini produk dan layanan.
Strategi tingkat fungsi (functional-level strategy), terkait dengan departemen-departemen
fungsional utama di unit usaha. Strategi fungsional mencakup semua fungsi utama, termaksud
keuangan, penelitian dan pengembangan, pemasaran, dan produksi.

B. PROSES MENEJEMEN STRATEGIS

a) Perumusan Versus Pelaksanaan Strastegi


Perumusan strategi (strategi formulation) dapat mencakup evaluasi masa masa di lingkungan
internal maupun eksternal dan integrasi hasil evaluasi tersebut kedalam tujuan dan strategi.
Proses ini berkebalikan dengan pelaksanaa strategi (strategy execution), yaitu penggunaan
sarana menejerial dan organisasional untuk mengarahkan berbagai sumberdaya agar dapat
mencapai tujuan strategis.
b) SWOT Analisis,
Mencakup upaya upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
menentukan kinerja perusahaan. Informasi eksternal mengenai peluang dan ancaman dapat
diperoleh dari banyak sumber, termaksud pelanggan, dokumen pemerintah, jurnal provesi,
pemasok, kalangan perbankan, rekan di perusahaan lain, konsultan, atau pertemuan asosiasi.
c) Kelemahan Dan Kelemahan Internal
Kekuatan adalah kareakteristik yang dapet dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan
kinerja strateginya, sedangkan kelemahan adalah karakteristik intrnal yang dapat menghambat
atau membatasi kinerja perusahaan.
d) Kekuatan Dan Ancama Eksternal
Kekuatan adalah karakteristik lingkungan eksternal yang perpotensi membantu perusahaan
mencapai strateginya. Ancaman adalah karakteristik lingkungan eksternal yang menghambat
perusahaan mencapai tujuan strateginya.

C. MERUMUSKAN STRATEGI TINGKAT PERUSAHAAN


a) Strategi Portofolio
Unit Usaha Strategi (strategi business unit), perusahaan yang memiliki misi usaha unik, lini
produk, pesaing, dan pasar yang berhubungnan dengan SBU lain di suatu perusahaan.
Strategi fortofolio, gabungan unit usaha dan lini produk prusahaan yang berpadu secara logis
untuk memberikan sinergi dan keunggulan bersain bagi perusahaan.
b) Matriks BCG
Konsep yang digagas oleh Boston Consulting Group untuk mengevaluasi dimensi tingkat
pertumbuhan usaha dan pangsa pasar dari unit unit usaha strategi.
c) Strategi Diversifikasi
Bertujuan untuk memperluas usaha perusahaan dalam rangka menghasilkan berbagai barang dan
jasa yang berharga. Maka perusahaan melakukan strategi diversifikasi terkait misalnya, usaha
GE dibidang usaha alternatif dan nestle dibidang makanan hewan peliharaan terkait dengan
usaha energi dan nutrisi yang sedang dijalankan oleh kedua perusahaan tersebut.
Diversifikasi terpisah dalam diversifikasi terpisah, berbagi lini usaha perusahaan tidak saling
terkait secara logis, sehingga sulit membuat strategi ini berhasil. Intergrasi vertikal berarti
perusahaan memperluas usaha yang menghasilkan pasokan yang diperlukan oleh produk, atau
usaha yang mendistribusikan dan menjual produk tersebut kepada pelanggan.

D. MERUMUSKAN STRATEGI TINGKAT USAHA

Cara yang paling popular dan efektif unutuk merumuskan strategi adalah jumlah kekuatan dan
strategi kompertitif porter.

LIMA KEKUATAN KOMPETITIF PORTER

1. potensi pesaing baru.

Kebutuhan modal dan penghematan ekonomi merupakan contoh dari potensi yang dapat
mencegah munculnya pesaing baru.

2. daya tawar pembeli

pelanggan yang cerdas menjadi pelanggan yang terberdayakan internet, untuk mengakses
beragam informasi mengenai barang jasa dan pesaing sehingga meningkatkan daya tawar mereka

3. daya tawar pemasok

pemusatan pemasok dan ketersediaan pemasok pengganti, merupakan factor-faktor penting yang
menentukan daya tawar pemasok

4. ancaman produk pengganti


kekuatan alternative dan pengganti produk perusahaan dapat di pengaruhi oleh perubahan gaya
atau tren

5. pesaing antar kompetitor

persaingan antar competitor di pengaruhi oleh keempat factor sebelumnya di samping oleh biaya
dan diferensiasi produk

STRATEGI KOMPETITIF

diferensiasi

strategi diferensiasi melibatkan upaya untuk membedakan produk atau layanan dengan produk
atau layanan perusahaan lain.

Kepemimpinan biaya

Dengan strategi kepemimpinan biaya, perusahaan berusaha keras mencari fasilitas yang efesien,
mengurangi biaya, dan mengontrol produksi dengan ketat agar lebih efisien dari pesaingnya

Focus

Melalui strategi focus perusahaan berkonsentrasi untuk pasar wilayah atau kelompok pembeli
tertentu

TREN BARU DI BIDANG STRATEGI

Inovasi dari dalam

Pendekatan strategis yang di sebut dengan kemampuan dinamis berarti bahwa para manager
berfokus pada melakukan lebih banyak upaya peningkatan dan pengembangan dan
memanfaatkan asset, kemampuan, dan kopertisi yang sudah di miliki perusahaan guna
memperoleh keunggulan bersaing yang terjaga

Kemitraan strategis

Inovasi internal tidak berarti bahwa perusahaan selalu berusaha sendiri. Kerjasama dengan
perusahaan lain akan terkadang dengan pesaing merupakanm unsur penting dari cara perusahaan
sukses memasuki bidang baru.

STRATEGI GLOBAL
Globalisasi

Ketika suatu perusahaan memiliki strategi globalisasi berarti desain produk dan strategi
pengiklanan di seluruh dunia di lakukan secara standarisasi

Strategi multi domestic

Ketika suatu perusahaan memilih strategi domestic berarti pesaing di setiap Negara di tangani
secara terpisah dengan Negara lain

Strategi transnasional

Strategi transnasional bertujuan mencapai integrasi global sekaligus daya respon nasional.

PENERAPAN STRATEGI

Kepemimpinan

Kunci penting penerapan strategi yang berhasil adalah kepemimpinan. Kepemimpinan adalah
kemampuan untuk memengaruhi orang lain agar menunjukan perilaku baru yang di perlukan
dalam penerapan strategi

Rancangan structural

Rancangan structural terkait dengan tanggung jawab para manager tingkat kewenangan mereka
serta konsolidasi dari berbagai fasilitas departemen dan divisi

Sitem informsi dan kendali

System informasi dan kendali mencakup system imbalan, gaji, anggaran untuk alokasi
sumberdaya, system teknologi informasi, serta peraturan, kebijakan, dan prosedur perusahaan.

Sumber daya manusia

Sumberdaya perusahaan adalah pegawai yang bertugas untuk merekrut,menyeleksi, melatih,


memindahkan, mepromosikan, dan memecat pegawaui dalam upaya mencapai tujuan strategis.

BAB III

KASUS

PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI KINERJA TINGGI


Studi kasus

Beberapa karyawan PT Pos Indonesia (Persero) Medan belum efektif dalam mencapai
sasaran kinerja. Fenomena pada PT Pos Indonesia (Persero) Medan tersebut disebabkan karena
pergerakan rotasi yang lama sehingga menyebabkan kebosanan dan kinerja yang menurun,
beberapa diantaranya terjadi duplikasi fungsional dalam pembagian kerja. PT Pos Indonesia
(Persero) Medan memiliki rentang kendali luas dan akibatnya efektivitas pekerja tidak terlalu
baik karena seorang manajer tidak memiliki banyak waktu untuk mengarahkan karyawan yang
jumlahnya banyak. Terutama Dibagian Delivery karena memiliki jumlah pekerja yang besar
yang hanya dipimpin oleh satu orang manajer. PT Pos Indonesia (Persero) Medan memiliki
formalisasi yang rendah. Formalisasi kurang diterapkan pada bagian Delivery. Sehingga dalam
beberapa kasus terjadi komplain mengenai masalah pengiriman seperti waktu yang lama untuk
sampai ketangan konsumen, kehilangan barang dan kerusakan paket. Tiap divisi PT Pos
Indonesia (Persero) Medan memiliki manejer yang memiliki wewenang terhadap membuat
keputusan, mengeluarkan perintah dan pengalokasian sumberdaya manusia. Manajer terlalu
memberikan keleluasaan kepada karyawan terhadap keputusan yang diambil mengenai
penyelesaian tenggat waktu kerja dan keterlambatan.

Penyelesaian menurut kelompok 1

Dalam kasus di atas, pimpinan harus mulai bertindak tegas dengan mulai mendiagnosis
dan analisis sebab- akibat yaitu tentang kebosanan dan kinerja pegawai yang menurun, yang
dapat mempengaruhi masalah pada sektor lainnya. Setelah itu pemilihan dan penerapan alternatif
pemecahan masalah dengan cara meningkatkan efektifitas kerja yaitu keseimbangan atau
pendekatan optimal pada pencapaian tujuan, kemampuan, dan pemantapan tenaga manusia.
Meliputi indikator berikut :

1. Kuantitas Kerja
Kuantitas kerja merupakan volume kerja yang dihasilkan pada saat kondisi normal. hal
ini didapat dari banyaknya beban kerja dan keadaan yang didapat atau dialaminya selama
bekerja.

2. Kualitas kerja
Kualitas kerja merupakan sikap yang ditunjukkan oleh karyawan berupa hasil kerja
dalam bentuk kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume
pekerjaan.

3. Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan serta mencapai sasaran yang telah
dicapai dalam tenggat waktu yang telah ditentukan.
4. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau
pekerjaan dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu, bahwa mereka dapat imbalan yang
setimpal, dari bermacam macam aspek situasi pekerjaan dan organisasi tempat mereka berada.

5.Pencapaian Tujuan
Kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Disamping itu pimpinan PT. Pos Indonesia harus sering berkoordinasi dan membentuk
kelompok yang selalu berinovasi dengan para manajer pada setiap divisi agar kinerja dari
keseluruhan pegawai disetiap divisi menjadi lebih baik dan dapat memberikan pelayanan yang
terbaik pula kepada pelanggan.

DAFTAR PUSTAKA

Daft .Richard L 2010, Era Baru Manajemen Stiven Robin, Salemba empat.Jakarta

http://blog.ub.ac.id/devipusfita/files/.../MAKALAH-MANAJEMEN-benar

Perencanaan Manajerial dan Penetapan


Tujuan
A. PENGENALAN TUJUAN DAN RENCANA
Tujuan (goal) didefinisikan sebagai kondisi di masa depan yang diinginkan dan coba
diwujudkan oleh perusahaan. Rencana (plan) adalah cetak biru yang digunakan untuk mencapai
tujuan, dan menentukan alokasi dumber daya, waktu, tugas, serta tindakan lain yang diperlukan.
a) Tingkatan Tujuan dan Rencana
Pertama, Proses perencanaan dimulai dengan misi formal yang menentukan dasar perusahaan,
yang ditujukan terutama untuk kalangan luar. Kedua, manajemen puncak bertanggung jawab
untuk menentukan tujuan dan rencana strategis yang mencerminkan komitmen terhadap efisiensi
dan efektivitas perusahaan. Ketiga, Manajer divisi harus menyusun rencana taktis yang berfokus
kepada langkah- langkah utama yang harus dikerjakan oleh divisinya sebagai bagian dari rencana
strategis yang ditetapkan oleh manajemen puncak. Terakhir, Manajer lini depan dan supervisor
menyusun rencana operasional yang berfokus kepada tugas dan proses tertentu serta membantu
mewujudkan tujuan taktis dan strategis

b) Manfaat Tujuan dan Rencana

Legitimasi

Sumber motivasi dan komitmen

Alokasi sumber daya

Panduan tindakan

Dasar pengambilan keputusan

Standar kinerja

c) Proses Perencanaan Perusahaan

B. TUJUAN PERUSAHAAN

a) Misi Perusahaan
Misi yang berarti dasar keberadaan perusahaan, berada di puncak hierarki tujuan. Pernyataan
misi formal adalah gambaran umum tujuan yang membedakan suatu perusahaan dari perusahhan
lain yang sejenis.

b) Tujuan dan Rencana


Tujuan strategis disebut juga tujuan resmi adalah pernyataan umum mengenai masa depan
yang ingin dicapai perusahaan. Rencana strategis menentukan langkah- langkah dan tindakan-
tindakan yang akan diambil perusahaan untuk mencapai tujuan strategis. Tujuan rencana
strategis adalah untuk mewujudkan tujuan perusahaan dalam periode yang telah ditetapkan.
Tujuan taktis yaitu hasil- hasil yang hendak dicapai oleh divis- divisi dan departemen-
departemen utama di perusahaan. Ini berlaku untuk manajemen menengah dan menggambarkan
langkah yang harus dilakukan oleh subunit- subunit utama dan mencapai bagian tertentu dari
strategi perusahaan. Tujuan operasional adalah hasil yang diharapkan dari departemen,
kelompok kerja, dan individu pegawai dan tujuan ini bersifat terukur.

c) Menyelaraskan Tujuan Melalui Peta Strategis


Teknik untuk menyesuaikan tujuan adalah membuat peta strategi. Peta strategi adalah
gambaran visual dari factor- factor penting pendorong kesuksesan perusahaan yang
menunjukkan hubungan antara tujuan dan rencana spesifik di setiap bidang.

C. PERENCANAAN OPERASIONAL

a) Kriteria Tujuan Efektif


Spesifik dan terukur
Memiliki jangka waktu yang pasti
Mencakup hasil-hasil penting
Manantang tetapi realistis
Dikaitkan dengan imbalan

b) Manajemen Bersasaran

c) Rencana Sekali Pakai dan Rencana Tetap

Rencana sekali tetap dibuat untuk mencapai sejumlah tujuan yang kemungkinan tidak berulang
dimasa depan. Rencana tetap adalah rencana berkelanjutan yang memberi panduan melakukan
dan mangatasi tugas atau situasi yang terjadi secara berulang di perusahaan.

D. MEMBUAT PERENCANAAN DALAM LINGKUNGAN YANG BERGEJOLAK

a) Perencanaan Kontingensi
Mengalami kondisi darurat, kemerosotan, maupun situasi tak terduga.

b) Pembuatan Skenario
Memvisualisasikan kemungkinankemungkinan yang lebih baik di masa depan.

c) Perencanaan Krisis
Menghadapi kejadiankejadian merugikan tak terduga.

E. MEMBUAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI KINERJA TINGGI

a) Pendekatan Perencanaan Tradisional


Pendekatan ini dilakukan sepenuhnya oleh eksekutif puncak dengan menggunakan jasa
konsultan atau departemen perencanaan pusat. Departemen perencanaan pusat adalah
sekelompok ahli perencanaan yang melapor secara langsung kepada CEO atau presiden.

b) Pendekatan Perencanaan Kinerja Tinggi


Pendekatan perencanan yang baru adalah dengan melibatkan semua anggota perusahaan, dan
terkadang pihak- pihak luar yang berkepentingan, dalam proses perencanaan. Perkembangan
pendekatan baru diawali oleh perencanaan terdesentralisasi, yaitu para ahli perencanaan bekerja
bersama para manajer divisi atau departemen utama untuk membuat tujuan dan rencana mereka
sendiri.
Menetapkan Tujuan Abadi untuk Mencapai Kualitas Unggul Tujuan abadi
Menggunakan Panel Instrumen Kinerja
Membentuk Tim Intelijen

Вам также может понравиться